Powered By Blogger

Rabu, 11 Juli 2012

387 Imam Desa di Bone Curhat ke Aziz


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 387 imam desa se-kabupaten Bone curhat kepada calon wakil gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mengenai kesejahteraan mereka. Para imam desa ini berharap pasangan Ilham-Aziz memperhatikan kesejahteraan imam desa ketika terpilih menjadi gubernur mendatang.
Aziz menyapa ratusan imam desa di Gedung PKK Watampone, Selasa, 10 Juli saat tampil sebagai pemateri dalam kegiatan yang melibatkan para imam desa. Kegiatan ini dilakukan Pemkab Bone ini menampilkan Aziz sebagai pemateri dan berbicara mengenai isu keagamaan.
Kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Pembangunan Agama Kementrian Agama Kabupaten Bone, Idris Rasyid, sedang tampil sebagai moderator Darwis Al-Hajji, mantan pengurus DPD Golkar Bone yang memilih mundur dari kepengurusan. Juga hadir Asistenm I Pemkab Bone Andi Zainuddin mewakili bupati, Idris Galigo.
Aziz yang diberi ruang menyapa ratusan imam desa di Bone ini mengapresiasi langkah pemkab Bone yang memberikan kepedulian terhadap para imam desa. Kendati Aziz tidak pernah menyinggung dirinya sebagai kandidat wakil gubernur, pelaksana kegiatan ini tetap memperkenalkan Aziz sebagai cawagub pendamping Ilham di pilgub mendatang. Makanya, pada sesi dialog, ratusan imam desa ini banyak curhat mengenai kesejahteraan mereka yang tergolong masih minim, padahal tugas mereka cukup besar dalam membangun moral masyarakat.
Para imam desa ini tampak antusias dengan sosok Aziz. Mereka ramai-ramai foto bersama serta berebut majalah semangat baru yang diboyong oleh tim pejuang IA. Aziz juga menyerakan cenderamata secara simbolis kepada para imam desa. "Izinkan saya menyampaikan salam dari Pak Ilham. Dia menitipkan cenderamata buat seluruh kerabat dan keluarganya di Bone," kata Aziz.
Kalau di Bone Aziz menyapa para imam desa, di Soppeng Aziz juga melakukan pelatihan ratusan dai se-Kabupaten Bone. Ratusan dai ini termasuk bagian dari tim Ilham-Aziz yang akan disebar pada Ramadan mendatang. Sebelum sampai di Soppeng, Aziz menyempatkan diri menyapa masyarakat di Sumpang Labbu, Bone.

Muballig IMMIM Doakan IA
Sementara misionaris yang tergabung dalam Ikatan Masjid Mushallah Indonesia Muthahidah (IMMIM) Makassar mendoakan pasangan IA terpilih gubernur 2013. Ini diungkapkan Ketua IMMIM, AGH Muhammad Ahmad dalam silaturahim mubalig dengan Ilham di gedung IMMIM Makassar kemarin.
Dukungan Mubalig IMMIM, kata Ahmad dilandasi kepedulian IA dalam perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam khususnya yang bernaung dalam perguruan IMMIM dan berbagai kegiatan keagamaan. "Bila selama lima tahun ini kita bersilaturahim dengan Ilham dalam rangka memasuki Ramadan masih dalam status sebagai walikota, maka tidak ada salahnya bila kita doakan agar silaturahim kita tahun depan posisi beliau Insya Allah akan meningkat menjadi Gubernur," kata Ahmad.
Sebagai salah satu lembaga yang menaungi mubalig telah memiliki ikatan kerjasama yang menjadi tradisi dalam menyiapkan pembicara yang akan disebar di seluruh wilayah Makassar dalam rangka mengisi bulan Ramadhan 1433 H. "Kita siap menurunkan penceramah untuk mengisi kegiatan rohani Ramadan, Semua mubalig akan kita bekali dengan materi-materi yang disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan masyarakat kota," tambahnya. (hamsah umar)

Rekomendasi PAN Setelah Ramadan


MAKASSAR, FAJAR--DPW PAN Sulsel tampaknya masih butuh waktu lama untuk menyerahkan rekomendasi dukungan di pilgub Sulsel mendatang. Penyerahan dukungan resmi partai ini dipastikan baru akan dilakukan setelah Ramadan.
Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi menyebut kesibukan Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa tidak memungkinkan rekomendasi dukungan ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) ini dilakukan dalam waktu dekat. "Dalam waktu dekat atau 12 Juli DPP akan ada rakor, jadi memang belum ada waktu yang kita bisa tetapkan," ujar Kahfi, Selasa, 10 Juli.
Ashabul ingin penyerahan dukungan PAN dilakukan saat deklarasi pasangan yang akan diusung. "Jadi kita akan serahkan saat deklarasi. Apakah deklarasi yang dilakukan sendiri oleh PAN atau deklarasi bersama," tambah Kahfi.
Terhadap dukungan PAN di pilgub Suslel, DPW PAN Sulsel menyakini apa yang pernah disampaikan DPP beberapa waktu lalu tidak akan berubah, kendati sejumlah elit DPP PAN pernah menyebut kalau rekomendasi yang sempat beredar itu dipending.
Master campaign pasangan Sayang, Tenri Olle Yasin Limpo terpisah menyebut tim Kapal Induk saat ini belum menentukan jadwal deklarasi pasangan Sayang. Kendati sempat beredar kabar deklarasi akan dilakukan 15 Juli, Tenri menepis jadwal tersebut. "Saya juga bingung dari mana informasi itu. Sampai saat ini kita belum tetapkan jadwal deklarasi. Saya tidak tahu kalau ada partai lain yang mau deklarasi," kata Tenri.
Dia mengakui, tim Sayang saat ini tengah mempersiapkan deklarasi pasangan Sayang. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti desain dan teknis pelaksanaan deklarasi. Namun sekali lagi, adik kandung Syahrul ini tidak mau memastikan apakah deklarasi dilakukan sebelum Ramadan atau pascaramadan.
"Yang penting juga kita lihat kan kesiapan pimpinan pusat partai pengusung. Kita ingin menyesuaikan kesiapan mereka dengan jadwal deklarasi yang akan kita tetapkan. Jadi yang kita lakukan saat ini juga adalah konsolidasi partai pengusung untuk menyesuaikan waktunya," kata Tenri. (hamsah umar)                    

Selasa, 10 Juli 2012

Komisi III Akan Panggil Polda Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Bantuan perseorangan terhadap pembangunan kantor  Polsekta Tamalate yang dilakukan Hj Najmiah sebesar Rp1,7 miliar ikut disoal anggota Komisi III DPR RI, Andi Rio Idris Padjalangi. 
Pemberian hibah oleh Najmiah kepada Polsekta Tamalate termasuk hibah lain yang diterima Polda Sulsel yang mencapai miliaran rupiah ditengarai melanggar prosedur terkait Undang-undang Tipikor mengenai gratifikasi dan undang-undang keuangan soal bantuan hibah.
Polda Sulsel semestinya terlebih dahulu mengurus administrasi penerimaan hibah ini sebelum pembangunan kantor Polsekta Tamalate rampung dan diresmikan, bukan pada saat bantuan hibah tersebut disoal oleh masyarakat. "Kalau seperti ini kondisinya, masalah ini tentu kita akan bawa di komisi III untuk meminta klarifikasi polda dan Mabes Polri," kata Rio.
Politisi Golkar Sulsel ini, tidak menyoal kalau ada masyarakat atau pengusaha yang berpartisipasi dalam membangun kantor Polsekta Tamalate, dengan catatan segala ketentuan yang ada tidak dilanggar. Polisi sebagai penegak hukum mesti menjadi cermin penegakan hukum di negara ini. Polisi juga mesti mempertimbangkan menerima bantuan dari pengusaha apalagi kalau orang tersebut ditengarai banyak berperkara dengan masyarakat banyak.
Di Makassar, Najmiah dikenal luas sebagai pemilik banyak tanah di kota Makassar. Dia juga sering berperkara dengan warga lain yang merasa tanahnya dirampas oleh pemberi hibah Polda tersebut.
Mencuaknya kasus hibah pengusaha ke Polda Sulsel ini bukannya memperbaiki citra kepolisian tapi memperburuk citra polisi selama ini. "Masa polisi mau menerima hibah dengan cara seperti itu. Komisi III bahkan pernah menerima laporan Polda Sulsel saat ini sudah menjadi tukang jaga tanah sengketa," kata Rio. (hamsah umar)

Berduka di Selayar, Rumah Terbakar


MAKASSAR, FAJAR--Dua rumah di Jalan Sejiwa, Kelurahan Karuwisi Panakkukang ludus dilalap Api, Senin, 9 Juli sekira pukul 20.00 Wita. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun kebakaran ini menimbulkan kerugian puluhan juta.
Dua pemilik rumah yang menjadi korban kebakaran ini diidentifikasi bernama Muh Faizal dan Halimah. Kedua rumah tersebut dengan cepat hangus karena bangunan terbuat dari kayu utamanya rumah milik Halimah yang disewakan menjadi delapan petak. Penyebab kebakaran masih simpan siur, ada yang menyebut karena faktor tabung gas dan koslet.
Berdasar informasi sejumlah saksi, sumber api pertama kali dari rumah Muh Faizal. Saat kejadian berlangsung, rumah yang satu ini sedang kosong karena ditinggal penghuninya ke Selayar. Keluarga Faizal sedang melayak ke rumah keluarganya di Selayar yang sedang berduka. "Ada keluarga yang meninggal di Selayar makanya di saat ini berada di Selayar," kata salah seorang paman Faizal, Dg Sijarra.
Seluruh perabot yang ada di dua rumah tersebut ludes dimakan api. Para korban termasuk yang sedang menyewa di rumah Halimah tidak bisa menyelamatkan barang berharga mereka karena api cepat membesar. Sebagian penghuni lain sedang berada diluar atau masih berada di tempat kerja. "Rumah sudah hangus baru saya tiba dari kerja," kata salah seorang penghuni kos, Isa.
Untungnya dua anak isa yang masih bocah selamat dari peristiwa kebakaran ini yakni Elki dan adiknya Ikra. Elki (2) yang baru berusia sekitar 6 tahun berinisiatif menyelamatkan adiknya saat api sedang berkobar. "Alhamdullilah dua anak saya selamat. Elki sendiri yang gendong adiknya keluar dari rumah," kata Isa bahagia.
Meski di lokasi kebakaran termasuk daerah yang padat penduduk, namun petugas pemadam yang cepat datang berhasil menjinakkan api sebelum merembes ke rumah penduduk lainnya. Satu rumah milik Usman turut dirusak warga dan petugas pemadam kebakaran. Rumah tersebut rusak karena digunakan warga menyiram kobaran api.
Camat Panakkukang, Sri Susilawati menyatakan pemerintah kecamatan dan kelurahan saat ini masih mendata jumlah korban dan kerugian material dalam kebakaran ini. Berdasar data yang diperoleh, akibat kebakaran ini sedikitnya 21 jiwa warga kehilangan tempat tinggal. "Kita sedang mendata siapa saja korbannya dan kerugiannya," kata Sri Susilawati.
Susilawati mengaku belum tahu pasti penyebab kebakaran dua rumah warganya itu. Namun kalau berdasar keterangan saksi, ada dugaan kebakaran akibat hubungan arus pendek apalagi rumah milik Faizal yang menjadi sumber api sedang kosong. "Jadi kemungkinannya arus pendek," kata Susilawati. (hamsah umar)      

Bawaslu Sulsel Ditunda Hingga 2013


MAKASSAR, FAJAR--Meski dianggap mendesak, pembentukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel dipastikan baru akan dibentuk pada 2013 mendatang. Bawaslu memutuskan menunda seleksi Bawaslu Sulsel hingga masa bakti panwaslu Sulsel berakhir.
Ketua Bawaslu, Dr Muh Alhamid menandaskan provinsi yang saat ini sementara berlangsung pemilukada untuk sementara tidak akan dibentuk dulu Bawaslu. Karena diputuskan tidak membentuk Bawaslu Sulsel, pengawasan tahapan awal pemilu legislatif di Sulsel dipercayakan kepada anggota Panwaslu Sulsel. Meski tugas panwaslu Sulsel sudah menumpuk dan cukup berat dalam mengawasi proses pilgub yang dikhawatirkan banyak pelanggaran, Bawaslu optimis panwaslu Sulsel bisa menjalankan tugasnya secara maksimal.
"Jadi kita untuk sementara memutuskan memberi wewenang kepada panwaslu untuk melakukan tahapan pemilu nasional. Kita berharap wewenang panwaslu melakukan pengawasan tahapan pemilu nasional ini sampai berakhir pilgub," kata Alhamid, Senin, 9 Juli.
Alhamid khawatir, kalau segera dibentuk Bawaslu Sulsel masyarakat malah bigung mana yang harus mengawasi pilgub dan pileg, sehingga untuk menghindari kebingungan itu, Bawaslu baru akan menyeleksi calon anggota Bawaslu Sulsel pada saat tugas panwaslu Sulsel akan berakhir.    
Dia menyebut, tugas dan tanggung jawab panwaslu dalam pengawasan pilgub dan pileg hanya ada beberapa hal yang berbeda. Bawaslu yakin tiga anggota panwaslu Sulsel saat ini mampu melakukan pengawasan pilgub dan tahapan pileg secara maksimal. Tugas pengawasan pilgub Sulsel yang cukup berat bukan menjadi alasan bagi panwaslu Sulsel untuk tidak melakukan pengawasan tahapan awal pileg dengan baik.
Bagaimana ketika panwaslu yang diberi kepercayaan melakukan pengawasan pileg dan pilgub Sulsel ada anggota panwaslu yang tidak memenuhi syarat (tidak maksimal), Alhamid menegaskan pihaknya segera melakukan pergantian. "Jadi kalau dalam proses ada panwaslu yang tidak memenuhi syarat, kita akan segera ganti," tegas Alhamid.
Bawaslu kata Alhamid, tidak ingin ada dua lembaga pengawas di Sulsel kendati pada akhirnya panwaslu dan Bawaslu memiliki tugas yang berbeda. Bawaslu tidak ingin pembentukan Bawaslu Sulsel malah membuat pengawasan tumpang tindah di mata masyarakat.
Sebelumnya, anggota KPU Sulsel berharap pembentukan Bawaslu Sulsel segera dilakukan paling tidak sudah ada saat tahapan pileg di Sulsel sudah dilakukan. Anggota KPU, Ziaurrahman malah khawatir kalau pembentukan Bawaslu Sulsel ini akan meniru pembentukan anggota KPU Sulsel yang baru. "Kita kan baru akan melakukan seleksi anggota KPU yang baru 2013. Kalau Bawaslu seperti itu juga maka itu cukup riskan dalam pengawasan pileg," kata Ziaurrahman. (hamsah umar)