Powered By Blogger

Rabu, 18 Juli 2012

PKB Uji Kompetensi Caleg Senayan


MAKASSAR, FAJAR--DPP PKB memiliki cara sendiri menjaring calon legislatif (caleg) yang akan berkiprah di senayan. Partai yang didirikan Nahdlatul Ulama (NU) ini menjaring caleg senayan melalui uji kompetensi.
Untuk tahap awal, DPP PKB telah melakukan uji kompetensi terhadap 12 caleg senayan. Ada yang mengikuti uji kompetensi di kantor DPP PKB sedang lainnya menjalani uji kompetensi di Hotel Sahid Makassar, Senin, 16 Juli. Caleg senayan yang telah mengikuti uji kompetensi ini ada yang berasal dari internal dan eksternal (nama caleg lihat grafis).
Uji kompetensi caleg senayan PKB Sulsel ini dilakukan oleh Koordinator Wilayah (Korwil) DPP PKB sekaligus Ketua Tim Penguji, Andi Muawiyah Ramli. Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad menjelaskan, uji kompetensi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan, kapasitas caleg untuk menjadi caleg di senayan.
"Tentu kita juga ingin melihat seperti apa keseriusan tokoh yang ingin menjadi caleg senayan dari PKB apakah itu kader atau nonkader. Karena yang dibutuhkan juga adalah keseriusan bukan sekadar kemampuan materi. Jaringan yang ada di masyarakat bahkan menjadi lebih penting dari sebuah pencalegan," kata Azhar. Uji kompetensi caleg senayan PKB ini tidak hanya dilakukan untuk wilayah Sulsel, tapi seluruh Indonesia. Beberapa waktu lalu, DPP PKB telah melakukan uji kompetensi terhadap sedikitnya 300 caleg dari seluruh Indonesia. Hal penting yang digali PKB dari seorang tokoh seperti pengetahuan Dasar PKB, pengetahuan dasar parlemen, daya dukung pemenangan, finansial caleg, strategi pemenangan, serta komintmen dan loyalitas caleg terhadap partai.
Muawiyah saat menguji caleg Sulsel mengaku gembira atas animo dari para caleg yang akan menjadi caleg DPR RI mewakili Sulawesi Selatan dari PKB. "Mereka memiliki kemampuan di atas rata-rata, itu dilihat dari skoring hasil uji  konpetensi," kata Muawiyah.
Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi menambahkan para caleg yang telah melakukan uji kompetensi untuk caleg senayan ini diharapkan memiliki strategi untuk bisa lolos ke senayan. Uji kompetensi menurut Abu Jaropi menandakan bahwa PKB berusaha tampil sebagai partai modern, di samping cirinya yang lain sebagai partai nasional yang mengusung pluralitas dan kebangsaan dan selalu membela yang benar.
"Para caleh yang kita uji di Sahid sebenarnya kita undang ke DPP untuk melakukan uji kompetensi, tapi karena berhalangan sehingga tim penguji dari DPP yang datang ke Makassar. Untuk tahap berikutnya, kemungkinan akan lebih banyak dari nonkader," kata Abu Djaropi. (hamsah umar)

Caleg PKB Bidik Senayan:
James Kairupan, Pimpinan CV Usti
Andi Syamsu Rijal, Wakil Ketua DPW PKB Sulsel
Ilham Alim Bahri, Ketua DPC PKB Makassar
Andi Besse Nurhayati, Ketua Pemberdayan Perempuan Bangsa Sulsel
Andi Tenri Nangga, Wakil Ketua DPW PKB Sulsel
Wahyuddin AB Kessa, Sekretaris Dewan Syuro PKB Sulsel
Muhsin Wahid, Wakil Ketua DPW PKB Sulsel/Dosen UMI.
Abdul Malik Pasittai, Mantan Ketua DPC PKB Sidrap
Faidillah, Ketua Garda Bangsa PKB Sulsel
Ardiansyah, Mantan calon DPD RI
Anwar Amin, Dosen UIT
Harianto
untuk tahap awal, ada tahap kedua dan ketiga.
non kader disiapkan tahap kedua..




Parpol Pengusung Haji De'de Bermasalah


MAKASSAR, FAJAR--Koalisi partai politik pengusung Achmad Dg Se're-Sukwansyah ditengarai bermasalah. Setidaknya ada tiga parpol yang tergabung di koalisi nonparlemen kepengurusannya diragukan.
Ketiga parpol pengusung Haji De'de-Sukwansyah yang ditengarai bermasalah dan harus diklarifikasi KPU Takalar yakni Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI). Partai ini kepengurusannya pernah dibekukan, namun kembali diaktifkan. "Tapi kita ingin perjelas apakah bisa semudah itu kepengurusan partai dibekukan kemudian diaktifkan kembali. Karena pengaktifan pengurusannya juga hanya dikirim DPP melalui faks," kata anggota KPU Takalar, Jussalim, Senin, 16 Juli.
Makanya, untuk kasus PPPI Takalar ini, KPU akan melakukan klarifikasi ke DPP PPPI untuk memperjelas status kepengurusannya. Sementara Partai Kedaulatan dan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) kepengurusannya bermasalah karena dualisme. Uniknya, dualisme kedua partai ini tidak hanya terjadi di tingkat daerah tapi juga dualisme kepengurusan hingga pusat.
"Karena dua partai ini dualisme kepengurusannya sampai DPP atau secara keseluruhan, maka kita akan melakukan klarifikasi ke Kementerian Hukum dan HAM. Di situ kita akan memperjelas kepengurusan mana yang dianggap sah menurut kementerian," tandas Jussalim.
Di pemilukada Takalar, menantu bupati Takalar Ibrahim Rewa ini diusung 18 parpol nonparlemen, sehingga berdasar penelitian sementara yang dilakukan KPU, hanya 15 parpol yang dianggap tidak ada masalah kepengurusan. Jussalim menyebut, sebelum KPU menetapkan pasangan calon dan parpol pengusungnya, status parpol pengusung harus terlebih dahulu jelas. "Kita ingin ada kejelasan parpol pengusung. Kita tidak ingin setelah KPU menetapkan itu baru belakangan ada masalah yang muncul. Makanya kita mau perjelas dulu," imbuhnya.
Apakah dengan dukungan tiga parpol tersebut posisi Haji De'de terancam?, Jussalim menyebut bahwa berdasar persentase parpol yang ada, masalah di tiga parpol ini  tidak banyak berpengaruh karena 15 parpol yang dianggap tidak bermasalah tetap memenuhi syarat mengusung satu pasangan calon.
Penetapan pasangan calon bupati-wakil bupati Takalar oleh KPU dalam waktu dekat segera dilakukan. Setelah parpol pengusung sudah diperjelas, KPU juga segera mengumumkan hasil pemeriksaan kesehatan ketujuh pasangan cagub-cawagub Takalar. (hamsah umar)

Selasa, 17 Juli 2012

Taufan Mulai Bidik Pendamping


*Resmi Diusung PAN di Bone

MAKASSAR, FAJAR--Anggota Fraksi PAN DPR RI, Andi Taufan Tiro bergerak cepat untuk menjaring calon wakil bupati yang akan mendampinginya di pemilukada Bone, 2013 mendatang.
Langkah segera menjaring dan melakukan survei calon pendampingnya itu dilakukan Taufan setelah memastikan dukungan PAN di pemilukada Bone. DPP PAN memang telah mengeluarkan rekomendasi dukungan kepada Taufan melalui SK No. PAN/A/KU_SJ/125/VII/2012. Surat ditandatangani Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal DPP PAN Taufik Kurniawan.
Soal tokoh yang akan digandeng di Bone, Taufan menyatakan ada banyak pilihan yang bisa dijadikan pendamping baik dari kalangan akademisi, politisi, dan birokrat. "Tentunya sudah ada beberapa yang sudah kita pantau. Tapi siapa tokoh itu nanti kita lihat setelah melalui survei. Pastinya, saya tidak ingin wakil yang pragmatis, sebab kita semua ingin Bone menjadi daerah yang maju," tandas Taufan, Senin, 16 Juli.
Bagi Taufan, dirinya sangat siap bertarung dengan dua kandidat bupati yang selama ini cukup diunggulkan survei yakni pasangan Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle, dan Irsan Idris.
Selain ingin membangun Bone lebih maju ke depan, Taufan juga berjanji akan lebih membesarkan PAN di Bone di masa mendatang ketika terpilih menjadi bupati mendatang. Dia juga berharap kader PAN di Bone membangun soliditas yang baik untuk meraih kemenangan di pemilukada mendatang.
Untuk calon wakil, Taufan memiliki banyak pilihan baik cawabup yang telah mendaftar di PAN maupun figur yang berkembang di Bone. Cawabup yang sempat melamar PAn seperti akademisi UMI, Zakir Sabara, Ketua MPP PAN Bone, Muh Naim serta sejumlah tokoh lainnya.
Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar yang ditemui di DPRD Sulsel berharap dengan adanya dukungan resmi PAN di pemilukada Bone itu, Buhari berharap kader PAN di Bumi Arung Palakka ini. Buhari mengakui SK dukungan ke Taufan ini juga sudah diterima DPW PAN Sulsel sejak Minggu.  
"Tentu karena ini sudah menjadi keputusan partai, kader di Bone kita ingin bekerja maksimal untuk memenangkan Taufan. Saya kira PAN juga akan bekerja keras untuk memenangkan Taufan sebagaimana yang telah ditetapkan partai," kata Buhari.
SK dukungan PAN terhadap Taufan ini telah diserahkan DPD PAN Bone di sekretariat PAN Bone, Senin, 16 Juli. Rekomendasi itu diserahkan langsung Ketua DPD PAN Bone sekaligus adik kandung Taufan Tiro, Wahyudi Takwa. (hamsah umar)

Judas Amir Terancam di Palopo


*Parpol Ancam Tarik Dukungan

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Palopo, Judas Amir berada di ujung tanduk. Pascamemperkenalkan calon pendampingnya, Akhmad Syarifuddin Daud atau Ome, partai politik (parpol) pengusung malah mengancam menarik dukungan.
Penyebabnya, empat parpol pengusung Judas yakni PNBK, PDP, PPDI, dan Kedaulatan merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis oleh Judas. Sebut saja penentuan calon pendampingnya, Ome juga tidak melibatkan parpol pengusung. Padahal salah satu komitmen dengan parpol pengusung adalah melibatkan atau mengkoordinasikan setiap langkah strategis yang diambil oleh Judas termasuk cawawali.
Tidak adanya komunikasi yang dilakukan Ketua DPRD Luwu ini membuat parpol pengusung merasa dicuekin dan tidak dihargai. Judas pun dianggap telah menggar komitmen yang dibangun bersama parpol koalisi. Atas kekecewaan ini, parpol pengusung ini langsung bereaksi dan mengancam menarik dukungannya.
"Apa yang telah dilakukan oleh Judas menentukan calon pendampingnya tanpa melibatkan kita dari partai koalisi adalah pelanggaran komitmen. Partai merasa sudah dipandang sebelah mata. Sehingga setelah ada laporan teman-teman dari Palopo situasinya seperti itu, kami akan menarik dukungan dan melakukan penjaringan ulang cawali Palopo," tegas sekertaris Pimpinan Kolektif Provinsi PDP Sulsel Aditya Mulawarman, Senin, 16 Juli.
Aditya menyatakan, sikap PDP untuk menarik diri dari Judas Amir sama dengan tiga parpol lainnya. Bahkan dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pimpinan tiga parpol lainnya menyikapi sikap Judas Amir di Palopo itu. Aditya menyebut, selain melibatkan parpol koalisi dalam setiap kebijakan strategis Judas terkait pilwalkot Palopo, penjaringan cawawali juga mesti merujuk survei.
"Bukan karena kami ada calon wakil yang akan digadang-gadang mendampingi Judas di pilwalkot sehingga kecewa dengan keputusan Judas. Terus terang kita sampai saat ini belum pernah memikirkan calon wakil. Jadi kita kecewa murni karena komitmen banyak yang dilanggar," tambah Aditya.
Ketua DPD PNBK Sulsel, Harly Sarebong menambahkan rekomendasi yang diberikan partai pengusung kepada Judas memang tidak paket. Makanya, ada kesepakatan politik utamanya dalam menentukan calon wakil. "Kalau sampai minggu depan Judas tetap bersikap seperti saat ini, kami pastikan menarik dukungan," ancam Harly.
Ancaman menarik dukungan ini memang tidak sedap bagi Judas, namun PNBK berharap ada hikmah yang dapat diambil Judas ke depan. Paling tidak komitmen yang diberikan dengan parpol pengusung tidak mudah dilanggar.
Judas yang dikonfirmasi terpisah membantah telah melanggar komitmen dengan partai pengusungnya. "Tidak ada itu komitmen dengan partai pengusung bahwa ada keharusan komunikasi dalam menentukan pendamping," kata Judas.
Judas malah menyebut, ancaman menarik dukungan dari dirinya itu karena dilatarbelakangi kekecewaan terhadap calon yang ditawarkan. Salah satu partai pengusung yakni PPDI menawarkan Sekretaris PPDI Sulsel, Piter Singkali menjadi wakilnya. "Tapi kan peluang menang jadi tipis kalau memilih itu. Sementara dengan Ome  kita semakin kuat," tandas Judas.
Judas yakin empat parpol pengusungnya tidak akan menarik dukungan. Apalagi dukungan yang diterimanya langsung diterbitkan oleh DPP. "Yang keluarkan rekomendasi adalah DPP. Namun kalau DPP yang menarik dukungan itu, ya saya mau apa lagi. Tapi saya kira partai tidak semudah itu mau menarik dukuangannya, apalagi tidak ada komitmen yang saya langgar," kata Judas.  (hamsah umar)

Perkuat Infrastruktur, Hanura Butuh Rp12 Miliar


MAKASSAR, FAJAR--DPD Hanura Sulsel cukup serius berbenah menghadapi pemilu 2014. Salah satu perhatian besar untuk mencapai target 3 besar di Sulsel adalah membangun infrastruktur partai utamanya ranting dan anak cabang.
Demi membentuk pengurus ranting dan anak ranting ini, DPP Hanura akan terlibat langsung dan membantu DPD Hanura Sulsel membentuk ranting dan anak ranting. Tidak hanya itu, DPP Hanura siap menggelontorkan dana untuk mewujudkan struktur partai yang kuat di Sulsel.
"Salah satu program yang disusun untuk mencapai 3 besar adalah pembenahan infrastruktur utamanya pembentukan ranting dan anak ranting. DPP siap menggulirkan dana untuk kepentingan ini. Adapun besarnya, untuk hitungan kasar sementara kita perkirakan mencapai Rp12 miliar," kata Plt Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase, Senin, 16 Juli.
Amrullah menyebut, setiap DPC di Sulsel diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp500 juta dalam rangka membangun infrastruktur partai hingga tingkat bawah. Selain itu, Hanura juga akan memprogramkan rekruitmen kader guna mendapatkan kader yang memiliki kemampuan, jaringan, kompetensi dan kapabilitas memadai dalam membangun kepercayaan di masyarakat untuk mendapatkan dukungan pada pemilu 2014 mendatang.
Untuk pencalegan dan rekruitmen caleg, Hanura segera menggodok petunjuk organisasi tentang rekruitmen dan caleg dini. "Mudah-mudahan pascaramadan sudah kita lakukan rekruitmen caleg," tambahnya.
Bagaimana dengan musdalub?, Amrullah menyebutkan agenda musdalub tetap menjadi rekomendasi rapat kerja daerah (rakerda) Hanura Sulsel. Penyelesaian masalah di Hanura Sulsel wajib melalui musdalub. Namun kapan waktunya, Hanura Sulsel tetap menunggu kebijakan DPP.
Korwil Sulawesi DPP Hanura, Chaeruddin Ismail menandaskan agenda musdalub Hanura Sulsel belum saatnya dilakukan saat ini. Dia tidak ingin musdalub Hanura Sulsel dilakukan saat infrastruktur partai tidak kuat. "Bagaimana musdalub mau dilakukan kalau yang akan memilih dalam musdalub itu tidak jelas. Saya tidak mau sekadar jawaban pengurus ada. Masalahnya kita ingin memastikan apakah benar di DPC ada struktur pengurusnya (hingga ranting)," kata Chaeruddin.
Charuddin menegaskan tidak ingin musdalub dilakukan di Sulsel pada saat masih ada kader Hanura yang tidak solid dan tidak loyal terhadap partai. "Apa gunanya musdalub dilakukan kalau kader masih ada yang kalasi," tandasnya. (hamsah umar)