*AMPG Mengecam
MAKASSAR, FAJAR--Dua pasangan cagub penantang petahana, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mengajak kandidat gubernur dan timnya bersaing fair guna mendapatkan simpati rakyat Sulsel.
Ajakan ini menyikapi mulai munculnya black campaign yang beredar di sejumlah kabupaten/kota di Sulsel seperti Luwu Raya, Sidrap, Pinrang, dan Enrekang yang menjelek-jelekkan cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo dengan pesan sebagai gubernur narkoba.
Kedua pasangan penantang incumbent ini menandaskan bahwa kampanye hitam yang dimaksudkan menjelekkan incumbent bukan karakter IA begitu juga Garuda-Na. Makanya, pasangan ini meminta semua kandidat dan tim yang akan bertarung di pilgub Sulsel untuk bersaing secara fair, sehingga pesta demokrasi di Sulsel ini tidak terciderai dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
"Kami dan tim tidak pernah sepakat dengan cara-cara kampanye negatif. Menurut saya, membuka aib orang lain itu adalah suatu perbuatan tidak terhormat. Saya ingin katakan bahwa saya dan ustadz Aziz berjuang dengan harapan mendapat berkah. Kalau perjuangan dilakukan dengan cara membuka aib orang lain, itu sama saja tidak inginkan berkah sebuah perjuangan," jelas cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin saat rapat koordinasi dan evaluasi Tim Pejuang Pemenangan Ilham-Aziz (TPP IA) di Hotel Singgasana, Selasa, 17 Juli.
Ketua DPD Demokrat Sulsel ini menandaskan pasangan IA tidak ada karakter menjelekkan orang lain, belum lagi pasangan ini identik dengan dikenal sebagai pasangan nasionalis-religius. Ilham bahkan mengajak timnya untuk melaporkan pelaku kampanye negatif ketika ada yang ditemukan di tengah masyarakat. "Kalau misalnya ada kita temukan sebarkan kampanye negatif tangkap dan serahkan ke pihak berwenang. Baik itu kalau dia mengaku dia bagian dari tim kita," tegas Ilham.
Kepada timnya, dia juga mengajak untuk berhati-hati menyikapi kampanye hitam itu. Karena bukan tidak mungkin tindakan tersebut merupakan salah satu strategi untuk mencitrakan diri di tengah masyarakat sebagai kandidat yang teraniaya.
Cagub penantang incumbent lainnya, Andi Rudiyanto Asapa juga menegaskan pasangannya tidak memiliki karakter melakukan kampanye negatif. Rudi mengaku sejak awal sudah mengajak Syahrul dan Ilham untuk bersaing secara fair di pilgub Sulsel mendatang.
"Tidak sepakat dengan tindakan black campaign karena itu adalah tindakan tidak terhormat. Saya sangat tidak suka dengan cara-cara seperti itu. Jauh sebelum saya deklarasi, saya sudah mengajak Pak Syahrul dan Pak Ilham untuk bertarung secara fair dalam segala hal," tandas Rudiyanto.
Meski tidak diunggulkan, Rudiyanto menyatakan masih terikat dengan kode etik dan sumpah jabatan baik sebagai bupati maupun sebagai pengacara, dimana tindakan seperti itu adalah hal yang sangat tidak terpuji di matanya. "Saya jamin tidak akan ada black campaign baik dari saya maupun dari tim saya. Cara-cara seperti itu juga saya kira bukan budaya orang bugis," kata Rudiyanto.
AMPG Mengecam
Munculnya kampanye negatif yang ditujukan kepada Syahrul menimbulkan reaksi keras dari kubu pasangan Syahrul-Agus (Sayang). Reaksi keras salah satunya datang dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Makassar. Organisasi saya partai ini mengencam pelaku black campaign.
Selain black campaign yang menyerang Syahrul, AMPG Makassar juga menyesalkan aksi perusakan sejumlah baliho pasangan Sayang di Makassar yang ditengarai dilakukan Selasa dini hari. Perusakan baliho di beberapa titik seperti Jalan Pontiku, Jalan Ujung Pandang Baru, Mongisidi, Botolempangan, Mappayukki dan titik lainnya. Perusakan baliho dilakukan dengan cara merobek dan menyemprot dengan cat.
"Saya melihat tindakan black campaign dan anarkis ini dilakukan dalam perencanaan. Itu karena hampir bersamaan di beberapa titik. Parahnya juga ada baliho Sayang bersama Supomo Guntur yang ditulisi pengguna narkoba. Ini menurut saya tindakan tidak terpuji dan memalukan bagi Sulsel," kata Ketua AMPG Makassar, M Juniar Arge didampingi Mallombassi Hamka dan Arsoni saat memberikan keterangan pers di warkop Pelni.
Juniar berharap, kandidat gubernur dan timnya di Sulsel sama-sama menjunjung tinggi pilgub damai di daerah ini. Juniar mengaku, kubu Sayang selama ini selalu diminta untuk tidak melakukan kampanye hitam. "Di dalam tim kami selalu diingatkan dan sangat dilarang melakukan tindakan yang tidak elegan. Jadi saya sayangkan kejadian yang ada saat ini. Namun saya mengajak AMPG dan tim Sayang untuk menyikapi persoalan ini secara dewasa," kata Juniar.
Mallombassi menyebut, strategi yang dilakukan dengan menjelek-jelekkan Syahrul tidak tepat kalau maksudnya ingin memenangkan pilgub. "Kalau kasus narkoba, mungkin Syahrul tidak akan terpilih gubernur pilgub 2007 lalu, karena ini juga pernah dimunculkan," kata Mallombassi.
Kader Muda DPD Golkar Sulsel sekaligus Koordinator Tim Pemenangan Sayang Bulukumba, Risman Pasigai menandaskan oknum yang melakukan kampanye negatif untuk Syahrul adalah pihak yang selama ini tidak senang dengan keberhasilan yang telah dicapai Syahrul selama empat tahun memimpin Sulsel.
"Ini juga sebagai upaya untk menghancurkan Sulsel diluar, karena disebut gubernur narkoba. Jadi bukan hanya Syahrul secara pribadi yang diserang, tapi juga Sulsel sebagai provinsi terbaik di Indonesia. Jadi saya kira semua ini dilakukan untuk merusak imej Sulsel," kata Risman.
Risman juga melihat aksi kampanye negatif yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab ini, akibat sikap panik yang luar biasa melihat kekukuhan Syahrul, apalagi sebagai kandidat yang diunggulkan memenangkan pilgub Sulsel mendatang. (hamsah umar)