Powered By Blogger

Senin, 30 Juli 2012

Empat Pengusung IA Berpaling ke Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Sabotase partai pengusung Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), sepertinya sukses dilakukan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Dari sepuluh parpol nonparlemen yang dikabarkan sudah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel, empat di antaranya belakangan ini mulai berpaling dan memilih intens berkomunikasi dengan Garuda-Na. Salah satu yang disebut-sebut intens berkomunikasi dengan Garuda-Na adalah PIB yang dipimpin Koordinator Koalisi Nonparlemen, Saelan Moka.
Kendati belum pasti 100 persen berpaling dari IA ke Garuda-Na, tim IA tidak menampik adanya empat parpol yang sempat mengeluarkan rekomendasi ke IA saat ini intens berkomunikasi dengan IA. Kubu IA sendiri menilai upaya tersebut merupakan hak empat parpol tersebut, yang tetap membuka ruang komunikasi dengan kandidat lain. "Kita tidak ada masalah, karena itu hak mereka untuk membuka komunikasi dengan kandidat," kata Juru Bicara IA, Selle KS Dalle, Jumat, 27 Juli.
Sekalipun nantinya empat parpol tersebut benar-benar berubah sikap, IA tidak terlalu memusingkan sepanjang proses yang ditempuh parpol tersebut baik. IA selalu berusaha menghargai setiap keputusan yang diambil partai politik. "Kita tidak ada niat menjegal kandidat manapun. Garuda-Na bagi IA bukan lawan tanding tapi dia adalah kawan bertanding kita. Karena secara umum visi-misi yang diperjuangkan Garuda-NA seiring dengan perjuangan kita untuk Sulsel," tandas Selle.
Adapun parpol nonparlemen yang dikabarkan memilih intens komunikasi dengan Garuda-Na enggan dibeberkan Selle. Kendati dia tidak menepis kalau salah satu partai dimaksud adalah PIB.
Jubir IA yang lain, Syamsu Rizal terpisah juga tidak menampik adanya parpol yang telah merekomendasikan IA saat ini membangun komunikasi dengan Garuda-Na. "Tapi belum bisa juga dikatakan bahwa partai itu sudah berpaling, karena kita tetap membangun komunikasi dengan mereka," kata Ical-sapaan Syamsu Rizal.
Ical hanya berharap, seluruh partai yang pernah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan IA tetap menjaga komitmen dan konsistensinya terhadap apa yang menjadi kesepakatan awal dengan IA. "Tapi kita juga tidak bisa menghalangi langkah mereka, karena dia juga punya kewenangan sendiri," tambahnya. (hamsah umar)          

Minggu, 29 Juli 2012

IA Waspada, Garuda-Na Tantang Konsisten


*Soal Ajakan Tidak Curang

MAKASSAR, FAJAR--Statemen cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang meminta semua kandidat tidak curang di pilgub Sulsel, langsung direspons dua kompetitor Sayang, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Respons dari tim IA adalah mewarning seluruh penghuni rumah rakyat di Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaan. Alasannya, statemen Syahrul kadang kontradiktif dengan apa yang dilakukan timnya di bawah.  
"Itu isyarat untuk kami waspada. Pernyataan Pak Syahrul sejauh ini selalu kontradiktif dengan realitas di lapangan.  Apa yang diucapkan cenderung tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Ketika beliau menyebut jangan politisasi masjid, ternyata prajuritnya di lapangan menyambut dengan mempolitisasi masjid," ujar Jubir IA, Selle KS Dalle dalam rilisnya, Jumat, 27 Juli.
Demikian pula ketika Pak Syahrul berteriak untuk jangan saling memfitnah, justru adiknya sendiri, Irman Yasin Limpo yang secara terang benderang  menuduh kompetitornya sebagai pelaku penyebaran The Tabloid (memuat kampanye hitam "Gubernur Narkoba"). Tidak sampai di situ, Jubir Sayang, Maqbul Halim secara serampangan  menuduh ustadz sebagai pelaku penyebaran majalah The Tabloid tanpa ada bukti yang jelas.
"Tidak mustahil, instruksi terbaru untuk  jangan curang justru perintah kepada pasukannya di lapangan  untuk menghalalkan segala cara demi mempertahankan kekuasaannya," kata Selle.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut ajakan petahana agar kandidat tidak main curang suatu hal yang wajar dan semestinya dilakukan demikian. Dalam berkompetisi, semua kandidat memang sewajarnya fair. "Itu artinya bahwa Pak Syahrul ini sudah siap bermain secara fair. Terlepas ada tidaknya maksud tertentu dari ajakan itu, Garuda-Na tidak sampai berpikir ke sana. Yang jelas itu kita sambut karena Garuda-Na memang sejak awal mengajak bertarung fair," kata Nasrullah.
Namun, Garuda-Na menantang Syahrul untuk memegang pernyataannya itu dengan tetap komitmen dan konsisten dengan ucapannya, bukan lain diucapkan lain juga yang dilakukan di tengah masyarakat. "Termasuk ketika misalnya dia roadshow ke daerah untuk kepentingan sosialisasi dirinya sebagai cagub untuk tidak melibatkan aparat pemerintah. Karena saya kira kalau melibatkan aparatur itu bukan pada tempatnya," tantang Nasrullah.
Tantangan Nasrullah kepada Syahrul konsisten dengan ucapannya itu karena Garuda-Na melihat pelibatan aparat di daerah masih ditemukan dalam setiap kunjungannya ke daerah. Di Wajo, Garuda-Na bahkan menemukan adanya upaya tim Sayang meminta PNS untuk membentuk tim sukses. "Di Wajo kemarin kita temukan ada PNS diminta bua tim. Apakah itu sepengetahuan kandidat atau tidak, yang pasti itu adalah upaya pemerintah kabupaten untuk menunjukkan loyalitasnya," beber Nasrullah. (hamsah umar)

Cabup Berebut Simpati Keluarga Karaeng-Sayyed


MAKASSAR, FAJAR--Pertarungan pasangan cabup-cawabup Takalar di pemilukada Oktober mendatang, tidak lepas dari pengaruh perebutan simpati keluarga karaeng dan sayyed. Dukungan keluarga besar karaeng dan sayyed yang ditokohkan di Taklar dianggap punya pengaruh besar.
Di Takalar, setidaknya ada dua komunitas keturunan yang dianggap berpengaruh di pemilukada Takalar yakni keluarga karaeng dan sayyed. Misalnya saja keluarga besar Karaeng Polobangkeng, Karaeng Galesong, serta Sayyed Cikoang. Karena pengaruh keluarga karaeng dan sayyed ini dianggap punya potensi mempengaruhi pemilih, klaim dukungan keluarga karaeng pun mulai dimunculkan kandidat.
Misalnya saja pasangan A Makmur Sadda-Nashar Baso (Aman) yang lebih awal mengklaim didukung keluarga besar Karaeng Polobangkeng. Ini cukup mendasar karena Makmur dikenal memiliki pertaliang keluarga dengan keluarga karaeng di Polobangkeng seperti Ranggong Dg Romo. Sementara Nashar dikenal sebagai bagian dari rumpung keluarga Karaeng Galesong dan Gowa.
Juru Bicara Aman, Dedi Hasta bahkan menyebut dukungan besar tokoh masyarakat Takalar termasuk keluarga karaeng di Takalar, semakin meningkatkan tingkat elektabilitas pasangan ini. "Bergabungnya simbol-simbol tokoh masyarakat Takalar ini semakin menguatkan posisi Aman," kata Dedi.
Jubir pasangan Syamsari Kitta-Hamzah Barlian, Hairil Anwar tidak mau kalah dengan dukungan keluarga karaeng di daerah ini. Kendati demikian, pasangan ini ogah mengklaim keluarga karaeng yang mendukungnya. "Pak Hamzah Barlian itu bagian dari keluarga besar keturunan karaeng. Cuma kan tidak etis kalau saya harus membeber keluarga karaeng yang mendukung tim kita," kata Hairil.
Bagaimana dengan keluarga Sayyed di Cikoang, pasangan Ahmad Dg Se're-Sukwansyah dianggap lebih memiliki peluang untuk mendapatkan simpati keluarga Sayyed ini. Dukungan keluarga besar Bupati Takalar, Ibrahim Rewa terhadap pasangan ini dianggap lebih mudah mendapatkan simpati keluarga Sayyed dibanding kandidat lainnya. Kendati sejauh ini belum ada calon yang mau mengklaim mendapat dukungan dari keluarga besar Sayyed Cikoang. (hamsah umar)    

   

Aziz Buka Bersama Tukang Becak


MAKASSAR, FAJAR--Momentum Ramadan adalah saatnya berbagi utamanya dengan masyarakat kurang mampu, misalnya dengan mengundang tukang becak berbuka puasa bersama. 
Cawagub pendamping Ilham Arief Sirajuddin, Aziz Qahhar Mudzakkar bersama istri tercinta, Sabriati Aziz memilih berbuka puasa bersama puluhan tukang becak di  Sekretariat Tim Pejuang Perempuan Ilham-Aziz,  di kompleks Ruko Zamrud AP Pettarani, Jumat, 27 Juli.
Aziz, istri dan TPP IA terlihat berbaur bersama menyantap penganan buka puasa yang disiapkan. Dalam tausiyahnya Aziz mengungkap bahwa sebagai ustadz tidak pernah merasa jauh dari rakyat kecil.  "Saya ini kemana-mana selalu bersama rakyat kecil, apakah itu  petani, tukang becak, nelayan, serta kaum kecil lainnya," ujarnya.
Tidak lupa, Aziz mengingatkan para tukang becak untuk tidak pernah  melupakan Allah. "Nasib kita boleh saja berbeda tetapi bagaimana pun sebagai khilafah Allah di muka  bumi ini, kita harus terus berjuang dan bersemangat untuk mencari reseki yang halal. Tapi jangan lupa ibadah harus tetap ditegakkan. Apalagi di bulan Ramadan ini kita semua harus meningkatkan ibadah baik siang maupun malam. Lebih sering melafalkan ayat suci Alquran," ujarnya.
Sabriati yang merupakan Ketua TPP IA Sulsel mengatakan bahwa buka puasa ini digelar sebagai bentuk silaturahmi sekaligus memberi semangat yang kurang mampu agar terus menggengam harapan yang dijanjikan oleh Allah.
Sementara, artis senior Dewi Yull mengajak warga Jeneponto untuk memilih pemimpin yang bermoral, religius, dan dekat dengan rakyat. Ajakan itu dikemukakan Dewi saat tabliq Akbar di Lapangan Tolo, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Kamis  malam.  Ilham hadir bersama istri Aliyah Mustikla Ilham dan Ketua DPC Demokrat Jeneponto, Alamsyah Mahadi Kulle
Tablig Akbar yang dihadiri sekitar 10 ribuan warga itu digelar usai salat tarawih yang digelar paguyuban Turatea. "Jika pemimpin dekat dengan rakyat maka rakyat dengan mudah mengutarakan aspirasinya," kata Dewi. (hamsah umar)

14 PAC Dukung ARA Cawali


MAKASSAR, FAJAR--Dukungan terhadap Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) untuk bertarung di pilwalkot Makassar makin kuat. 14 Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kota Makassar bulat mendorong ARA sebagai cawali Makassar 2013 mendatang.
Pernyataan dukungan 14 PAC ini disampaikan saat pelantikan pengurus PAC dan Pengurus Ranting Demokrat Makassar di Lapangan Karebosi Makassar, Jumat, 27 Juli. Pernyataan dukungan tertulis oleh seluruh PAC ini disampaikan langsung kepada Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin sesaat sebelum melantik PAC dan Pengurus Ranting se-Kota Makassar.
Dalam pernyataan itu, PAC juga menyatakan kesiapannya bekerja dan memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai gubernur 2013-2018. Agenda pilgub dan pemilukada di Sulsel ini memang menjadi salah satu sasaran antara yang ditargetkan dimenangkan menuju pemilu legislatif 2014. "Dua sasaran antara ini harus kita menangkan untuk memenuhi target minimal 30 persen suara di pemilu 2014," tandas Ilham.
Ilham menandaskan, jika sekiranya target antara utamanya pilgub Sulsel bisa diwujudkan 2013 mendatang, target perolehan suara di pemilu 2014 mendatang akan dengan mudah dicapai di Sulsel. Kepada kader Demokrat, Ilham mengajak kader tidak perlu sesumbar, angkuh, sombong, menjadi nomor satu, tapi yang terpenting harus diwujudkan kader Demokrat adalah menjadikan Demokrat atau pun calon yang diusung partai sebagai pilihan terbaik rakyat Sulsel.
Terkhusus pilgub Sulsel yang paling dekat, Ilham mengajak seluruh kader untuk tidak mengenal kata tidak dalam berjuang, termasuk memperkuat konsolidasi kader berjuang bersama. Dalam pelantikan 14 PAC dan ranting ini, sedikitnya seribuan lebih kader dan simpatisan Demokrat menghadiri acara pelantikan tersebut. Tak lupa, Ilham mengingatkan kader Demokrat untuk menjaga amanah partai yaitu bekerja memenangkan kader terbaik yang diusung dalam pemilukada.
"Pengurus yang tidak mau bekerja atau malah bekerja untuk orang lain, lebih baik katakan mulai sekarang. Silahkan cabut atribut Demokrat kalau ada yang tidak dukung keputusan partai. Kita tidak ingin ada kader tidak konsisten terhadap amanah organisasi," Ilham mengingatkan.
Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali menyatakan setelah pelantikan pengurus PAC dan ranting, September mendatang Demokrat memperkuat kader tingkat RT/RW yang diperkirakan mencapai 45 ribu kader. "Saya minta semua kader harus punya KTA, karena semua kader kita asuransikan," imbuh ARA.
Terhadap agenda pemenangan pilgub dan pemilukada, ARA mengimbau kader Demokrat Makassar untuk bekerja keras memenangkan pasangan cagub Sulsel, Ilham-Aziz. " Jangan permalukan Ketua DPD Demokrat Sulsel, jangan permalukan Ketua DPC Makassar dan jangan permalukan diri Anda sendiri," urai ARA. (hamsah umar)