MAKASSAR, FAJAR--Sabotase partai pengusung Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), sepertinya sukses dilakukan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Dari sepuluh parpol nonparlemen yang dikabarkan sudah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel, empat di antaranya belakangan ini mulai berpaling dan memilih intens berkomunikasi dengan Garuda-Na. Salah satu yang disebut-sebut intens berkomunikasi dengan Garuda-Na adalah PIB yang dipimpin Koordinator Koalisi Nonparlemen, Saelan Moka.
Kendati belum pasti 100 persen berpaling dari IA ke Garuda-Na, tim IA tidak menampik adanya empat parpol yang sempat mengeluarkan rekomendasi ke IA saat ini intens berkomunikasi dengan IA. Kubu IA sendiri menilai upaya tersebut merupakan hak empat parpol tersebut, yang tetap membuka ruang komunikasi dengan kandidat lain. "Kita tidak ada masalah, karena itu hak mereka untuk membuka komunikasi dengan kandidat," kata Juru Bicara IA, Selle KS Dalle, Jumat, 27 Juli.
Sekalipun nantinya empat parpol tersebut benar-benar berubah sikap, IA tidak terlalu memusingkan sepanjang proses yang ditempuh parpol tersebut baik. IA selalu berusaha menghargai setiap keputusan yang diambil partai politik. "Kita tidak ada niat menjegal kandidat manapun. Garuda-Na bagi IA bukan lawan tanding tapi dia adalah kawan bertanding kita. Karena secara umum visi-misi yang diperjuangkan Garuda-NA seiring dengan perjuangan kita untuk Sulsel," tandas Selle.
Adapun parpol nonparlemen yang dikabarkan memilih intens komunikasi dengan Garuda-Na enggan dibeberkan Selle. Kendati dia tidak menepis kalau salah satu partai dimaksud adalah PIB.
Jubir IA yang lain, Syamsu Rizal terpisah juga tidak menampik adanya parpol yang telah merekomendasikan IA saat ini membangun komunikasi dengan Garuda-Na. "Tapi belum bisa juga dikatakan bahwa partai itu sudah berpaling, karena kita tetap membangun komunikasi dengan mereka," kata Ical-sapaan Syamsu Rizal.
Ical hanya berharap, seluruh partai yang pernah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan IA tetap menjaga komitmen dan konsistensinya terhadap apa yang menjadi kesepakatan awal dengan IA. "Tapi kita juga tidak bisa menghalangi langkah mereka, karena dia juga punya kewenangan sendiri," tambahnya. (hamsah umar)