*Jadwal Pendaftaran Sayang-IA
MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel mulai kasat kusut dengan jadwal pendaftaran dua pasangan cagub Sulsel yang hanya berselang 1 jam. Kekhawatiran terjadinya gesekan massa pendukung makin tinggi.
Sebelum menetapkan pendaftaran pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) yang ditetapkan pukul 13.00 Wita dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) pukul 14.00 Wita pada Jumat, 14 September, sejumlah kalangan sudah mengingatkan KPU untuk melihat potensi gesekan massa pendukung ketika jadwalnya hanya berselang satu jam. Namun rakor dengan pihak kepolisian, tim sukses kandidat, dan panwaslu Sulsel tetap menerima usulan kandidat.
Setelah sepekan ditetapkan, KPU Sulsel mulai kasat kusut dengan jadwal yang telah ditetapkan ini, termasuk kepolisian tidak mau ambil resiko terhadap potensi benturan massa IA dan Sayang. Di tengah kekhawatiran itu, Polda Sulsel melakukan rapat koordinasi dengan KPU Sulsel yang juga dihadiri perwakilan dari Kodam VII Wirabuana di Polda Sulsel, Rabu, 5 September.
Dalam rakor ini, polda mempresentasekan tingginya potensi gesekan. Pihak polda tidak yakin massa pendukung Sayang bisa begitu cepat bersih dari KPU dan jalanan umum hanya dalam hitungan menit, bahkan dengan tenggang waktu 20 setelah proses pendaftaran selesai. Melihat ancaman ini, dalam pertemuan ini mulai muncul alternatif agar pendaftaran Sayang dan IA tidak dilakukan di tempat yang sama atau dilakukan diluar KPU dengan tempat yang berbeda.
"Kita paparkan seperti apa situasi kerawanan yang bisa muncul. Kita tidak dalam posisi menawarkan pendaftaran di dua tempat berbeda tapi ada wacana seperti itu. Makanya kita juga undang pakar dan menurut Dr Aswanto itu tidak melanggar kalau dilakukan di tempat berbeda," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sopari.
Dari pertemuan ini, KPU Sulsel dipersilahkan membicarakan ulang dengan anggota KPU Sulsel mengenai kerawanan yang diprediksi polda ketika pendaftaran dilakukan di KPU dengan tenggat waktu yang hanya satu jam. "Dalam dua hari ini mungkin KPU Sudah ada hasil pembicaraan," kata Chevy.
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari membenarkan saran agar KPU memisahkan tempat pendaftaran Sayang-IA karena potensi kerawanan. "Ada estimasi massa yang luar biasa sehingga dianggap sulit. Ini yang akan kita bicarakan besok bagaimana usul dua tempat itu, karena kalau harus diluar KPU tentu akan ada anggaran yang harus disiapkan," kata Ziaur Rahman.
Rakor mengenai kerawanan ini dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mudji Waluyo, juga dihadiri Prof Hambali Thalib, Prof H Muin Fahmal, Prof Said Karim, Ma'ruf Hafid, dan Dr Aswanto, serta Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Erwin Triwanto.
Mudji Waluyo, mengatakan tidak tertutup kemungkinan kedua massa akan bertemu di kantor KPU Sulsel. Sebab, tidak tertutup kemungkinan massa pasangan yang mendaftar lebih dulu belum tentu bersih dari sekitar kantor KPU Sulsel, terlebih lagi IA disebut-sebut akan mengerahkan massa sekitar 30 ribu.
"Tidak mungkin 139 orang personel menjaga 30 ribu orang massa. Kita harap setelah mendengar saran-saran dari kalangan profesor ini KPU bisa memutuskan. Ini untuk menghindari terjadinya konflik," papar Mudji Waluyo.
Aswanto mengatakan, berdasarkan aturan, tidak ada satu pun yang menganggap kalau pendaftaran yang dilakukan di tempat lain yang disepakati masing-masing kandidat adalah suatau pelanggaran. Sebagai saran, alangkah baiknya jika pendaftaran itu dilakukan di dua tempat berbeda.
Alternatif di Hotel Clarion untuk pasangan Sayang dan Hotel Aston untuk pasangan Ilham-Aziz. (hamsah umar)