Powered By Blogger

Kamis, 06 September 2012

Sayang Kerahkan Massa dari Empat Kabupaten


MAKASSAR, FAJAR--Massa pasangan calon gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) yang akan memeriahkan deklarasi bersama parpol pengusung, akan dikerahkan dari empat kabupaten terdekat.
DPD Golkar yang dipersilahkan mengerahkan massa untuk deklarasi Sayang di Stadion Andi Mattalatta, Minggu, 9 September ini yakni dari Makassar, Gowa, Takalar, dan Maros. Sementara 20 kabupaten/kota lain di Sulsel sebatas menghadirkan pengurus partai utamanya pengurus inti hingga tingkat ranting.
"Massa yang dikerahkan sebatas dari empat daerah kalau yang lain sebatas delegasi. Jelasnya, kita menargetkan akan memenuhi stadion Andi Mattalatta sesuai dengan kapasitas tempat," kata Jubir Sayang, Maqbul Halim, saat memberikan keterangan pers disela-sela rakor Golkar di Makassar Golden Hotel,  Rabu, 5 September.
Rakor Golkar Sulsel ini sekaligus presentase Tim Kapal Induk mengenai persiapan deklarasi Sayang, yang dilanjutkan dengan rakor persiapan Golkar Sulsel menghadapi verifikasi parpol ke KPU. Beberapa DPD Golkar dalam rakor ini baru mengumpulkan dokumen KTA dan struktur partai lainnya. Dua elit DPP Golkar, Syamsul Bachri dan Abdillah Nasir hadir langsung memberikan penjelasan mengenai persiapan verifikasi Golkar ini.
Meski hanya mengerahkan massa dari empat kabupaten, Maqbul memastikan jumlah massa Sayang yang akan memenuhi Stadion Mattoangin mencapai 30 ribu massa. Deklarasi ini dihadiri langsung Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie serta sejumlah petinggi partai pengusung Sayang. Informasi yang diperoleh, Ical akan menggunakan jet pribadi bersama rombongan dari DPP.
Sebelum menghadiri deklarasi Sayang, Ical dan elit DPP Golkar terlebih dahulu akan memberikan orasi politik dalam deklarasi pasangan Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle (Tafa'dal) pada pagi harinya. Deklarasi Sayang dan Tafa'dal memang dilakukan pada hari yang sama kendatang Tafa'dal menggelar deklarasi pada pagi.
"Wacana juga, Ical akan menyempatkan diri ke Selayar dalam rangka konsolidasi di Takalar. Namun ini belum bisa dipastikan apakah setelah dari Bone baru ke Takalar atau seperti apa," tambah Maqbul.
Selain dalam rangka persiapan deklarasi dan verifikasi parpol, rakor Golkar juga sekaligus mempertajam program kerja tim pemenangan yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu. Misalnya konsolidasi tim pemenangan serta evaluasi capaian yang telah diperoleh. "September ini kita akan kembali memberi training tim dan jaringan dalam upaya pemenangan Sayang," tambah Maqbul. (hamsah umar)              

Tafa'dal Andalkan Syahrul


MAKASSAR, FAJAR--Bertekad memenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel, pasangan cabup Bone, Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle (Tafa'dal) mengandalkan Syahrul untuk memenangkan pemilukada Bone yang digelar bersamaan dengan pilgub.
Pasangan yang diusung Golkar, partai nonparlemen, PPP ini mengandalkan pengaruh Syahrul yang saat ini masih sebagai gubernur dan Ketua DPD Golkar Sulsel. Paling tidak, dengan dukungan Syahrul terhadap Tafa'dal ini, pasangan ini berharap kader Golkar di Bone solid dan satu suara untuk memenangkan pasangan yang akan melakukan deklarasi pada Minggu, 9 September ini.
Adik kandung Fahsar, Yagkin Padjalangi menyatakan bahwa pasangan yang diusung Golkar dan beberapa partai di Bone ini, tidak hanya mengandalkan Syahrul juga tokoh Golkar lainnya utamanya kader Golkar Bone seperti Nurdin Halid serta elit Golkar lainnya. "Sudah pasti bahwa Tafa'dal mengandalkan Pak Syahrul, karena tentu saja akan ada pengaruhnya utamanya terhadap kader dalam memenangkan pasangan ini di Bone," kata Yaqkin, Rabu, 5 September.
Yagkin menyebut, kemenangan yang akan diraih pasangan ini pada pemilukada Bone mendatang, juga akan menjadi kemenangan pasangan Sayang. Meski pengaruh Syahrul tidak sekuat di Gowa, namun Golkar yakin pasangan Tafa'dal tetap akan mendapatkan dampak positif dari dukungan ketua Golkar Sulsel itu.
Wakil Ketua Golkar Sulsel ini bertekad untuk bekerja maksimal dan membantu pasangan Tafa'dal untuk memenangkan pertarungan di Bumi Arung Palakka Januari 2013 mendatang ini. "Sudah pasti itu kita akan bekerja termasuk memaksimalkan jaringan keluarga," kata Yagkin.      
Kehadiran Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie dalam rangka menghadiri deklarasi Fahsar-Ambo juga diharapkan semakin mengukuhkan tekad kader Golkar untuk bekerja maksimal dalam menjaring dukungan masyarakat, untuk mendukung pasangan ini. (hamsah umar)

Bela Muttamar, Mahasiswa Sebut Gubernur Otoriter


MAKASSAR, FAJAR--Dipecat sebagai anggota DPRD Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang mendapat dukungan kalangan mahasiswa utamanya dari Bulukumba. Sebaliknya, mereka mengeritik SK gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang menerbitkan SK PAW.
Ketua Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (Laskar) Sulsel  dan Lingkar Mahasiswa dan Pemuda Selatan Selatan (LPSS) Sulsel, Andi Aswar dengan tegas membela Muttamar. Alasannya, proses pemecatan Muttamar tidak sesuai prosedur bahkan pemecatannya sebagai kader Golkar yang menjadi dasar gubernur memecat Muttamar saat ini masih berproses hukum.
Aswar pun menyebut Syahrul telah melakukan tindakan otoriter. Sekiranya gubernur taat hukum, mestinya yang didahulukan dieksekusi adalah putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar yang memerintahkan gubernur  mengembalikan Muttamar sebagai Ketua DPRD Bulukumba.
"Sedih kita melihat pencari keadilan dizalimi oleh gubernur dengan menerbitkan SK PAW. Ini membuktikan bahwa gubernur yang jugai Ketua Golkar Sulsel terkesan otoriter dan tidak menghormati keputusan PTUN," kata Ketua Laskar Sulsel, Aswar, Rabu, 5 September.
Gubernur sebagai pemimpin di Sulsel idealnya mewujudkan rasa keadilan dan kepastian hukum, bukan sebaliknya. Laskas Sulsel bahkan menyerukan gubernur untuk mencabut SK pemecatan Muttamar sebagai anggota DPRD Bulukumba, dengan mendahulukan putusan PTUN.
"Saya juga menghimbau segenap masyarakat Sulsel untuk bersama-sama mengevaluasi sikap gubernur yang terkesan otoriter, serta menghimbau masyarakat Sulsel tidak memilih kembali pemimpin yang tidak berpihak pada keadilan," imbuh Aswar.
Kuasa Hukum Muttamar, Andi Cakra menilai Syahrul keliru menggunakan surat keterangan dari panitera pengadilan negeri (PN) sebagai salah satu dasar memberhentikan Muttamar. Surat keterangan panitera PN Bulukumba nomor 22.U11/682/HPDT/01.10/2012 tertangal 8 Agustus 2012.
Sekadar diketahui, pemecatan Muttamar sebagai kader Golkar yang kemudian dijadikan dasar untuk memecatnya dari DPRD Bulukumba, saat ini masih berproses di Pengadilan Negeri Bulukumba setelah Muttamar melakukan gugatan terhadap DPP Partai Golkar, DPD Golkar Sulsel dan DPD Golkar Bulukumba.
Informasi yang diperoleh, proses persidangan kasus Muttamar ini baru berlangsung hingga empat kali sidang dan pekan ini akan digelar sidang kelima kalinya.  "Tidak  ada putusan dari majelis hakim yang menyidangkan perkara ini. Persidangan baru akan memasuki  tahap pembuktian," kata Humas PN Bulukumba, Khaerul. (hamsah umar)

9.000 Pekerja Kima Dukung Sayang


MAKASSAR, FAJAR--Para pekerja di PT Kima tidak mau ketinggalan memberikan dukungan kepada Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel mendatang.
Pekerja Kima yang menamakan diri Labour Community ini menyatakan dukungan ke Sayang dengan membubuhkan tanda tangannya di atas kain sepanjang 145 meter.Kain yang bertuliskan Masyarakat dan Pekerja Kawasan Industri Mendukung gubernur yang berprestasi untuk melanjutkan pembangunan Sulsel. Dukungan ini dipajang pada acara Halal Bihalal di Kima, Rabu, 5 September.
Halal bihalal tersebut juga dirangkaikan dengan pengukuhan Labour Community, pembukaan Usaha Jasa Baru PT Kima, penyerahan syal kepada masyarakat, peresmian masjid Nur Syahrul, hingga peresmian beberapa proyek baru.
Direktur Utama Kima, Bachder Djohan menyebut jumlah pekerja di Kima mencapai 18.000 orang yang tersebar di 224 perusahaan. Tidak kurang dari 9.000 di antaranya telah menyatakan dukungan ke Sayang.
"Dalam dua tahun berturut-turut Kima berhasil meraih keuntungan 100 persen dan hasil audit bisa AA, tidak terlepas dari peranan Pak Gubernur yang senantiasa memberikan arahannya. Gubernur senantiasa mengawal para pengusaha hingga pertumbuhan ekonomi mencapai 8,64 persen melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Bachder.
Syahrul pada kesempatan ini mengatakan ada tiga hal yang menentukan majunya sebuah daerah. Antara lain, hadirkan pemerintahan yang baik dan berpihak rakyat, tidak meladeni diri sendiri dan tidak korupsi. Hadirkan ruang bagi pengusaha yang bergerak tanpa ketakutan, dan hadirkan partisipasi masyarakat untuk taat pada hukum.
"Jangan ada orang yang hidup cemas dan ketakutan. Ini menjadi tanggung jawab kita semua," terangnya.
Ia mengungkapkan, Sulsel mengalami kemajuan yang signifikan dalam hal pendidikan, kesehatan, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Yang sukses dan baik-baik itulah yang memang harus diulang. Jangan mengulang kecelakaan," tegasnya. (hamsah umar)

KPU Sulsel Kasat Kusut


*Jadwal Pendaftaran Sayang-IA

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel mulai kasat kusut dengan jadwal pendaftaran dua pasangan cagub Sulsel yang hanya berselang 1 jam. Kekhawatiran terjadinya gesekan massa pendukung makin tinggi.
Sebelum menetapkan pendaftaran pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) yang ditetapkan pukul 13.00 Wita dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) pukul 14.00 Wita pada Jumat, 14 September, sejumlah kalangan sudah mengingatkan KPU untuk melihat potensi gesekan massa pendukung ketika jadwalnya hanya berselang satu jam. Namun rakor dengan pihak kepolisian, tim sukses kandidat, dan panwaslu Sulsel tetap menerima usulan kandidat.
Setelah sepekan ditetapkan, KPU Sulsel mulai kasat kusut dengan jadwal yang telah ditetapkan ini, termasuk kepolisian tidak mau ambil resiko terhadap potensi benturan massa IA dan Sayang. Di tengah kekhawatiran itu, Polda Sulsel melakukan rapat koordinasi dengan KPU Sulsel yang juga dihadiri perwakilan dari Kodam VII Wirabuana di Polda Sulsel, Rabu, 5 September.
Dalam rakor ini, polda mempresentasekan tingginya potensi gesekan. Pihak polda tidak yakin massa pendukung Sayang bisa begitu cepat bersih dari KPU dan jalanan umum hanya dalam hitungan menit, bahkan dengan tenggang waktu 20 setelah proses pendaftaran selesai. Melihat ancaman ini, dalam pertemuan ini mulai muncul alternatif agar pendaftaran Sayang dan IA tidak dilakukan di tempat yang sama atau dilakukan diluar KPU dengan tempat yang berbeda.
"Kita paparkan seperti apa situasi kerawanan yang bisa muncul. Kita tidak dalam posisi menawarkan pendaftaran di dua tempat berbeda tapi ada wacana seperti itu. Makanya kita juga undang pakar dan menurut Dr Aswanto itu tidak melanggar kalau dilakukan di tempat berbeda," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sopari.
Dari pertemuan ini, KPU Sulsel dipersilahkan membicarakan ulang dengan anggota KPU Sulsel mengenai kerawanan yang diprediksi polda ketika pendaftaran dilakukan di KPU dengan tenggat waktu yang hanya satu jam. "Dalam dua hari ini mungkin KPU Sudah ada hasil pembicaraan," kata Chevy.
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari membenarkan saran agar KPU memisahkan tempat pendaftaran Sayang-IA karena potensi kerawanan. "Ada estimasi massa yang luar biasa sehingga dianggap sulit. Ini yang akan kita bicarakan besok bagaimana usul dua tempat itu, karena kalau harus diluar KPU tentu akan ada anggaran yang harus disiapkan," kata Ziaur Rahman.
Rakor mengenai kerawanan ini dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mudji Waluyo,  juga dihadiri Prof Hambali Thalib, Prof H Muin Fahmal, Prof Said Karim, Ma'ruf Hafid, dan Dr Aswanto, serta Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Erwin Triwanto.
Mudji Waluyo, mengatakan tidak tertutup kemungkinan kedua massa akan bertemu di kantor KPU Sulsel. Sebab, tidak tertutup kemungkinan massa pasangan yang mendaftar lebih dulu belum tentu bersih dari sekitar kantor KPU Sulsel, terlebih lagi IA  disebut-sebut akan mengerahkan massa sekitar 30 ribu.
"Tidak mungkin 139 orang personel menjaga 30 ribu orang massa. Kita harap setelah mendengar saran-saran dari kalangan profesor ini KPU bisa memutuskan. Ini untuk menghindari terjadinya konflik," papar Mudji Waluyo.
Aswanto mengatakan, berdasarkan aturan, tidak ada satu pun yang menganggap kalau pendaftaran yang dilakukan di tempat lain yang disepakati masing-masing kandidat adalah suatau pelanggaran. Sebagai saran, alangkah baiknya jika pendaftaran itu dilakukan di dua tempat berbeda.
Alternatif di Hotel Clarion untuk pasangan Sayang dan Hotel Aston untuk pasangan Ilham-Aziz. (hamsah umar)