MAKASSAR, FAJAR--Cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) bersama delapan parpol pengusung, mendeklarasikan diri ingin memimpin Sulsel untuk kedua kalinya.
Pasangan yang tetap setia sejak pilgub 2007 lalu ini, punya cita-cita besar untuk diwujudkan di Sulsel. Selain ingin menjadikan Sulsel pilar nasional, pasangan dengan tagline Don't Stop Komandan ini ingin menjadikan Sulsel sebagai simpul jejaring akselerasi kesejahteraan masyarakat. Tekad untuk menjadikan Sulsel sebagai simpul jejaring akselerasi dalam peningkatan kesejahteraan itu, bagi Sayang beralasan apalagi tingkat pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini tertinggi nasional.
Saat mendeklarasikan diri di Stadion Andi Mattalatta tadi malam, Sayang juga tampak kompak dengan memakai syal ciri khas pasangan ini. Kalau selama ini yang selalu terlihat memakai syal, kali ini Agus juga sudah terlihat mengenakan syal. Deklarasi pasangan ini dihadiri puluhan ribu kader partai pengusung serta pendukungnya. Tribun tertutup Stadion Andi Mattalatta penuh begitu juga tribun terbuka bagian utara dan selatan juga terlihat padat.
Deklarasi Sayang diawali dengan lantunan asmaul husna oleh mahasiswi Unhas. Usai pelantunan asmaul husna, dilanjutkan dengan hikma halal bihalal yang disampaikan pimpinan Darur Dakwah Walirsyad Sulsel, Yunus Samad LC.
Yunus dalam hikmahnya mengajak masyarakat Sulsel pilih Sayang karena apa yang telah dilakukan sudah nyata berhasil dan dirasakan masyarakat Sulsel. "Jangan pilih karena iming-iming Sayang tapi pilih karena keikhlasan," ajak Yunus.
Prosesi deklarasi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Abubakar Pangka, yang kemudian dilanjutkan dengan lagu kemenangan Sayang berjudul Kita Bangga Kita Sayang. Saat menuju panggung berarsitek kapal induk, Sayang didampingi Ketua Umum Golkar Aburizal
Bakri, pengurus DPP PDIP, Hamka Haq, Ketua DPP PKPI Sutioso, dan elit parpol pengusung lainnya.
Sayang diusung koalisi delapan parpol yakni Golkar, PAN, PDIP, PDS, PKNU, PDK, PKPI, dan PPP. Bendera delapan parpol pengusung dibawa delapan kuda dari sisi utara Stadion Andi Mattalatta. Beberapa ketua parpol pengusung Sayang juga memberikan testimoni termasuk HM Roem, Ashabul Kahfi, Adil Patu, HZB Palaguna, Amir Uskara, Suzanna Kaharuddin, Muchtar Thahir Kasnawi.
Ketua Umum DPP Golkar sekaligus capres tunggal Golkar, Aburizal Bakrie yang membawa pengantar menyebut Sayang telah berbuat banyak untuk Sulsel. Dia juga mengurai bagaimana karier Syahrul yang dimulai dari seorang kepala desa. Karena itu dia banyak yang diketahui. Banyak yang telah dilakukan, tapi tentu masih ada yang perlu diperbuat lagi.
"Karena itu saya minta beri kesempatan kepada Syahrul-Agus untuk melanjutkan pembangunan Sulsel. Janji tidak sekadar menangkan, tapi datang 22 Januari dan nusuk Sayang," ajak Ical-sapaan akrab Aburizal Bakrie.
Harap periode kedua Sulsel makin Makmur, tidak ada lagi yang tidak sekolah karena tidak ada biaya, tidak ada yang tidak bisa berobat karena tidak ada uang. Partai pengusung akan siap bersama menangkan Sayang.
Dalam orasi politiknya, Syahrul memulainya dengan menganjung delapan parpol pengusungnya sebagai parpol besar, berpengalaman dan teruji. Di awal orasinya, Syahrul yang menilai Sulsel saat ini sudah mengalami kemajuan dibanding empat tahun lalu, ingin menjadikan Sulsel lebih baik lagi lima tahun ke depan. Makanya, tidak ada kata berhenti untuk berbuat demi kepentingan masyarakat. Juga, Sayang ingin melahirkan pemerintahan yang baik. "Rumusnya adalah pemimpin yang bisa berpihak rakyat, tidak ladeni diri sendiri, dan tidak korupsi," tandas Syahrul.
Industri Otomotif
Untuk lebih mamajukan Sulsel utamanya di bidang ekonomi, Syahrul menegaskan pemerintah harus mampu menghadirkan industri, pedagang, pengusaha, dan pelaku ekonomi lainnya. Posisi pemerintah harus mendorong salah satunya adalah dengan tidak membebani pengusaha untuk masuk berinvestasi di Sulsel.
Langkah ini sudah dibuktikan Sayang selama empat tahun terakhir menakhodai Sulsel. "Sudah buktikan bawa pengusaha., tidak bebani pengusaha, buka ruang bagi pengusaha untuk hadir di Sulsel tanpa beban. Itulah yang dorong pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulsel. Begitu juga konsistensi dengan aturan yang dijalankan," jelas Syahrul.
Bahkan ke depan, Syahrul berobsesi menjadikan Sulsel sebagai daerah industri otomotif baik roda dua maupun roda empat. Ke depan, Sulsel harus sudah mampu membuat mobil dan motor. Apalagi saat ini, Sulsel sudah mulai merintis perakitan kendaraan roda empat yang populer dengan mobil toko (Moko) "Kita mau di Sulsel diproduksi mobil dan motor. Siapa bilang Sulsel tidak bisa mewujudkan itu. Tantangan ke depan harus kita hadapi dengan terus bergerak. Persaingan kita harus hadapi bukan sekadar pasrah dan tinggal di kamar," imbuh Syahrul.
Selain fokus pada kemajuan ekonomi di Sulsel, Sayang juga tepat menjadikan program pendidikan dan kesehatan gratis sebagai pilar utama. Pendidikan harus tersedia di Sulsel, dan ada pendidikan di semua dimensi. Dalam memilih pemimpin, Syahrul menegaskan bagaikan memilih nakhoda yang baik. Masyarakat Sulsel kata Syahrul tidak boleh salah memilih nakhoda, karena kalau salah dalam memilih pemimpin, Sulsel bisa saja karam dan tenggelam. "Kita tidak mau ada nakhoda yang melego jangkar (menjual aset) kiri kanan. Karena itu pemerintahan bagai memilih nakhoda yang baik," urai Syahrul.
Di akhir orasinya, Syahrul mengajak pendukungnya untuk komitmen dan memilihkan kembali pada pilgub yang dijadwalkan berlangsung 22 Januari mendatang. "Janganki tinggalkan ka nah, betulji toh tulus mendukung saya," pinta Syahrul.
Syahrul juga banyak berterima kasih kepada semua elemen masyarakat Sulsel termasuk para bupati dan wali kota yang telah mendukungnya, sehingga bisa mencapai kesuksesan di Sulsel, termasuk dalam meraih seratusan penghargaan selama empat tahun.
Adapun cawagub Sulsel, Agus Arifin Nu'mang mengatakan kebersamaannya dengan Syahrul sudah sejak lama mulai dari organisasi kemahasiswaan, parpol. Apa yang telah dicapai selama kebersamaannya termasuk memimpin Sulsel telah banyak dirasakan oleh masyarakat Sulsel.
"Lima tahun ke depan kita ingin jadikan Sulsel pilar nasional. Selain itu, cita-cita besar dan visi kita ingin jadikan Sulsel sebagai simpul jejaring akselerasi kesejahteraan. Kami bukan tipe pejabat yang akan gadaikan Sulsel, jadi tidak salah delapan parpol telah memilih mendukung Sayang di pilgub 2013-2018," kata Agus.
Terhadap masalah ekonomi, Agus juga menandaskan bahwa target untuk menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan harus tetap dilakukan termasuk produksi jagung. Bahkan kalau perlu Sulsel ke depan sudah harus menutup impor jagung dari luar negari. "Karena kita juga sanggup untuk memenuhinya," kata Agus. (hamsah umar)