Powered By Blogger

Selasa, 11 September 2012

Gubernur Diperintahkan Eksekusi Putusan PTUN


*Kasus Muttamar

MAKASSAR, FAJAR--Sikap gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang menolak melaksanakan perintah Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang merintahkan agar hak Andi Muttamar Mattotorang dikembalikan sebagai Ketua DPRD Bulukumba, mengusik PTUN Makassar sebagai institusi yang mengeluarkan putusan.
Ketua PTUN Makassar, Priyatmanto Abdoellah pun memerintahkan orang nomor satu di Sulsel ini untuk mengeksekusi putusan PTUN Makassar nomor 43/G.TUN/2011/PTUN/Mks tanggal 8 Desember 2011, juncto Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN) Makassar nomor 41/B.TUN/2012/PT.TUN/Mks tanggal 21 Mei 2012. Perintah untuk mengeksekusi putusan PTUN ini tertuang dalam surat penetapan eksekusi nomor 3/PEN.EKS/G.TUN/2012/PTUN/Mks, tertanggal 3 September 2012.
Perintah eksekusi PTUN Makassar agar gubernur mematuhi aturan ini dikeluarkan PTUN karena setelah 60 hari kerja putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, gubernur tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 97 ayat (9) huruf a.
Surat perintah eksekusi uu ditujukan dan disampaikan langsung ke Gubernur Sulsel (tergugat), Hamzah Pangki (tergugat intervensi) serta Andi Muttamar (penggugat). Dalam surat perintah eksekusi ini, Priyatmanto juga mengingatkan gubernur terkait posisi ketua DPRD Bulukumba PAW, Hamzah Pangki yang sudah tidak legal lagi, karena sudah dibatalkan pengadilan.
Masih dalam surat itu, Priyatmanto menjelaskan ketentuan tersebut diatur pada pasal 116 ayat 2 dan 3 UU No 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua UU No 5 Tahun 1986 tentang peradilan tata usaha negara. PTUN juga mengurai sanksi upaya paksa berupa pembayaran sejumlah uang paksa dan sanksi administrasi bila ngotot menolak putusan pengadilan.
Pengacara Muttamar, Andi Cakra membenarkan adanya perintah eksekusi ketua PTUN Makasssar terhadap gubernur segera melaksanakan putusan pengadilan. "Saya pikir gubernur harus taat dan patuh pada putusan pengadilan apalagi kalau sudah terbit lagi surat perintah eksekusi," kata Cakra, Minggu, 9 September.
Mengenai status ilegal Hamzah sebagai ketua DPRD Bulukumba sebagaimana disebutkan PTUN Makassar, Cakra minta persoalan ini menjadi perhatian serius. "Sejak SK 2424/VII/2011 itu telah dibatalkan dan dipertegas perintah eksekusi itu sudah tidak legal lagi menjabat ketua DPRD Bulukumba PAW," sebut Cakra.
Sebelumnya, praktisi hukum Sulsel, Syahri Cakkari mengajak warga Sulsel untuk tidak memilih calon pemimpin yang tidak taat hukum, dengan alasan akan menjadi kekhawatiran kalau gubernur yang terpilih nantinya tidak mau mematuhi aturan perundang-undangan. (hamsah umar)
 

Ilham Dialog Warga di Kolong Rumah


MAKASSAR, FAJAR--Publik Sulsel tidak salah menilai pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) adalah sosok sederhana dan merakyat. Ini dibuktikan dengan memilih menginap di rumah warga saat ke daerah.
Selama dua hari (Sabtu-Minggu) di Enrekang, Ilham memilih menginap di rumah warga tepatnya di rumah panggung milik Jhon Balkis, Jalan Kemakmuran Enrekang. Daerah ini adalah kampung asal orang tua Ilham, Siti Sohrah. Ilham dan istri, Aliyah Mustika menginap di rumah warga untuk memenuhi permintaan warga setempat, termasuk yang ingin tatap muka langsung dengan wali kota peraih Bintang Jasa Utama ini.
Tidak kalah dengan tim yang menyertainya, tim Ilham juga rela menginap di losmen. Dengan menginap di rumah perkampungan warga ini, Ilham memiliki banyak waktu berdialog langsung dengan warga. Usai sarapan pagi, Ilham langsung  berdialog dengan tokoh masyarakat sekitar yang difasilitasi tuan rumah.
Tokoh masyarakat Enrekang, Puang Dolla, mengimbau warga Enrekang untuk bersatu memenangkan Ilham-Aziz. "Mammesaki. Kalau bukan sekarang kapan lagi. Kalau bukan sekampung siapa lagi," kata Puang Dolla memberi semangat kepada warga yang bersilaturahmi dengan Ilham di kolong rumah.
Usai berdialog di kolong rumah, Ilham kemudian bergeser ke Kafe Linda, di Kelurahan Keppe, Kecamatan Enrekang, untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi bersama seratusan tim pemenangan dan relawan Ilham-Aziz (IA) Enrekang. Di depan relawan, IA minta agar tim dan relawan memanfaatkan waktu yang tersisa untuk melakukan kerja sistematis dan efektif menyosialisikan figur dan program IA.
"Jika ada tim maupun realwan yang mengharap pamrih maka bukan di sini tempatnya, tapi jika kepentigan masyarakat maka mari kita sama-sama berjuang. Insya Allah, jika terpilih kelak saya tidak akan melupakan pendukung maupun simpatisannya. Silakan sapa saya di mana saja, tidak ada yang boleh menghalang-halangi, silakan tegur saya dan ingatkan saya, maka saya akan melayani masyarakat di mana saja," katanya.
Setelah itu, Ilham dan istri menghadiri silaturahmi dan halal bihalal dengan seribuan warga kecamatan Cendana, Enrekang. Bertempat di Baruga Pak Letnan DesaTaulan Kabere,  Enrekang, Ilham memohon doa restu dan dukungan warga agar terpilih pada pemilihan gubernur mendatang.
Hadir pada acara halal bihalal di Baruga Letnan, anggota DPRD Enrekang dari parpol pengusung Sayang, Nurdin Rauf dari PPP yang juga mantan Ketua DPC PPP Enrekang dan Legislator PAN Enrekang Ismail Hamid. Saat menuju tempat ini, Ilham dan istri menyempatkan diri mampir membeli salak di pinggir jalan. (hamsah umar).

Garuda-Na Tawarkan Pembangunan Pedesaan


*Hadirkan Jokowi-Ahok Saat Pendaftaran

MAKASSAR, FAJAR--Meski belum mau membuka parpol pengusung, pasangan calon gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) sudah mulai membuka program andalan ketika terpilih gubernur Sulsel 2013-2018.
Pasangan yang akan mendaftar di KPU Sulsel Kamis, 13 September mendatang ini menawarkan program pembangunan masyarakat pedesaan, kepulauan, dan masyarakat pinggiran sebagai prioritas utama. Pembangunan masyarakat pendesaan ini sudah termasuk di dalamnya program pendidikan dan kesehatan gratis, yang sudah diterapkan di Sinjai sejak 2003 lalu.
Pembangunan masyarakat pedesaan ini salah satunya akan ditempuh melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan, utamanya kalangan ibu-ibu. Melalui program pembangunan pedesaan, kepulauan, dan pesisit ini, Garuda-Na memiliki optimisme akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata di Sulsel. Pasalnya, masyarakat miskin di Sulsel saat ini didominasi di pedesaan, kepulauan, dan pesisir.
"Bicara program andalan Garuda-Na, memang sejak awal kita ingin membangun masyarakat pedesaan atau masyarakat yang selama ini terpinggirkan dan hidup miskin. Kalau ini yang kita prioritaskan melalui pemberdayaan ekonomi, maka persoalan kemiskinan di Sulsel ini bisa kita benahi lebih cepat," tandas Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin saat memberikan keterangan pers terkait rencana rapat koordinasi daerah (rakorda) dan rakor partai pengusung, Minggu, 9 September di kantor DPD Gerindra Sulsel, Minggu, 9 September.
Rakordan DPD Gerindra Sulsel dijadwalkan berlangsung pada 11 September di Hotel Sahid Makassar. Sekitar 1.000 kader Gerindra Sulsel dijadwalkan menghadiri rakor ini. Rakor ini akan menjadi ajang untuk menyamakan dan merapatkan barisan dalam memenangkan Garuda-Na di pilgub Sulsel mendatang. Rakorda dihadiri Wasekjen DPP Gerindra, Idham Halik.
"Kita ingin lebih menajamkan strategi dalam rangka memenangkan momen politik utamanya pilgub Sulsel. Rakorda ini sekaligus rakor dengan partai pengusung Garuda-Na di pilgub Sulsel. Jadi kalau memungkinkan, pada malam itu kita bisa memastikan parpol pengusung Garuda-Na, namun dari tim sendiri ingin membuka itu pada 12 September nanti," kata Ketua Rakorda Gerindra Sulsel dan Rakor Parpol Pengusung Garuda-Na, Andi Kilat Karaka.
Terhadap agenda pendaftaran Garuda-Na di KPU, Gerindra sebagai partai pengusung cagub DKI Jakarta, Jokowi-Ahok akan menghadirkan figur tersebut. "Paling tidak itu akan memberi spirit bagi kader Gerindra di Sulsel untuk lebih optimis menghadapi pertarungan," tambah Nasrullah.
Gerindra awalnya bermaksud menghadirkan Jokowi dalam rakorda Gerindra, tapi karena dia lebih diharapkan hadir pada saat pendaftaran, maka partai menyimpulkan untuk menghadirkannya saat pendaftaran. (hamsah umar)
         

Sayang Sudah Beri Bukti


MAKASSAR, FAJAR--Cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) bersama delapan parpol pengusung, mendeklarasikan diri ingin memimpin Sulsel untuk kedua kalinya.
Pasangan yang tetap setia sejak pilgub 2007 lalu ini, punya cita-cita besar untuk diwujudkan di Sulsel. Selain ingin menjadikan Sulsel pilar nasional, pasangan dengan tagline Don't Stop Komandan ini ingin menjadikan Sulsel sebagai simpul jejaring akselerasi kesejahteraan masyarakat. Tekad untuk menjadikan Sulsel sebagai simpul jejaring akselerasi dalam peningkatan kesejahteraan itu, bagi Sayang beralasan apalagi tingkat pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini tertinggi nasional.
Saat mendeklarasikan diri di Stadion Andi Mattalatta tadi malam, Sayang juga tampak kompak dengan memakai syal ciri khas pasangan ini. Kalau selama ini yang selalu terlihat memakai syal, kali ini Agus juga sudah terlihat mengenakan syal. Deklarasi pasangan ini dihadiri puluhan ribu kader partai pengusung serta pendukungnya. Tribun tertutup Stadion Andi Mattalatta penuh begitu juga tribun terbuka bagian utara dan selatan juga terlihat padat.
Deklarasi Sayang diawali dengan lantunan asmaul husna oleh mahasiswi Unhas. Usai pelantunan asmaul husna, dilanjutkan dengan hikma halal bihalal yang disampaikan pimpinan Darur Dakwah Walirsyad Sulsel, Yunus Samad LC.
        Yunus dalam hikmahnya mengajak masyarakat Sulsel pilih Sayang karena apa yang telah dilakukan sudah nyata berhasil dan dirasakan masyarakat Sulsel. "Jangan pilih karena iming-iming Sayang tapi pilih karena keikhlasan," ajak Yunus.
        Prosesi deklarasi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Abubakar Pangka, yang kemudian dilanjutkan dengan lagu kemenangan Sayang berjudul Kita Bangga Kita Sayang. Saat menuju panggung berarsitek kapal induk, Sayang didampingi Ketua Umum Golkar Aburizal
Bakri, pengurus DPP PDIP, Hamka Haq, Ketua DPP PKPI Sutioso, dan elit parpol pengusung lainnya.
        Sayang diusung koalisi delapan parpol yakni Golkar, PAN, PDIP, PDS, PKNU, PDK, PKPI, dan PPP. Bendera delapan parpol pengusung dibawa delapan kuda dari sisi utara Stadion Andi Mattalatta. Beberapa ketua parpol pengusung Sayang juga memberikan testimoni termasuk HM Roem, Ashabul Kahfi, Adil Patu, HZB Palaguna, Amir Uskara, Suzanna Kaharuddin, Muchtar Thahir Kasnawi.
        Ketua Umum DPP Golkar sekaligus capres tunggal Golkar, Aburizal Bakrie yang membawa pengantar menyebut Sayang telah berbuat banyak untuk Sulsel. Dia juga mengurai bagaimana karier Syahrul yang dimulai dari seorang kepala desa. Karena itu dia banyak yang diketahui. Banyak yang telah dilakukan, tapi tentu masih ada yang perlu diperbuat lagi.
        "Karena itu saya minta beri kesempatan kepada Syahrul-Agus untuk melanjutkan pembangunan Sulsel. Janji tidak sekadar menangkan, tapi datang 22 Januari dan nusuk Sayang," ajak Ical-sapaan akrab Aburizal Bakrie.
        Harap periode kedua Sulsel makin Makmur, tidak ada lagi yang tidak sekolah karena tidak ada biaya, tidak ada yang tidak bisa berobat karena tidak ada uang. Partai pengusung akan siap bersama menangkan Sayang.
Dalam orasi politiknya, Syahrul memulainya dengan menganjung delapan parpol pengusungnya sebagai parpol besar, berpengalaman dan teruji. Di awal orasinya, Syahrul yang menilai Sulsel saat ini sudah mengalami kemajuan dibanding empat tahun lalu, ingin menjadikan Sulsel lebih baik lagi lima tahun ke depan. Makanya, tidak ada kata berhenti untuk berbuat demi kepentingan masyarakat. Juga, Sayang ingin melahirkan pemerintahan yang baik. "Rumusnya adalah pemimpin yang bisa berpihak rakyat, tidak ladeni diri sendiri, dan tidak korupsi," tandas Syahrul.

Industri Otomotif
Untuk lebih mamajukan Sulsel utamanya di bidang ekonomi, Syahrul menegaskan pemerintah harus mampu menghadirkan industri, pedagang, pengusaha, dan pelaku ekonomi lainnya. Posisi pemerintah harus mendorong salah satunya adalah dengan tidak membebani pengusaha untuk masuk berinvestasi di Sulsel.
Langkah ini sudah dibuktikan Sayang selama empat tahun terakhir menakhodai Sulsel. "Sudah buktikan bawa pengusaha., tidak bebani pengusaha, buka ruang bagi pengusaha untuk hadir di Sulsel tanpa beban. Itulah yang dorong pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulsel. Begitu juga konsistensi dengan aturan yang dijalankan," jelas Syahrul.
Bahkan ke depan, Syahrul berobsesi menjadikan Sulsel sebagai daerah industri otomotif baik roda dua maupun roda empat. Ke depan, Sulsel harus sudah mampu membuat mobil dan motor. Apalagi saat ini, Sulsel sudah mulai merintis perakitan kendaraan roda empat yang populer dengan mobil toko (Moko) "Kita mau di Sulsel diproduksi mobil dan motor. Siapa bilang Sulsel tidak bisa mewujudkan itu. Tantangan ke depan harus kita hadapi dengan terus bergerak. Persaingan kita harus hadapi bukan sekadar pasrah dan tinggal di kamar," imbuh Syahrul.
Selain fokus pada kemajuan ekonomi di Sulsel, Sayang juga tepat menjadikan program pendidikan dan kesehatan gratis sebagai pilar utama. Pendidikan harus tersedia di Sulsel, dan ada pendidikan di semua dimensi. Dalam memilih pemimpin, Syahrul menegaskan bagaikan memilih nakhoda yang baik. Masyarakat Sulsel kata Syahrul tidak boleh salah memilih nakhoda, karena kalau salah dalam memilih pemimpin, Sulsel bisa saja karam dan tenggelam. "Kita tidak mau ada nakhoda yang melego jangkar (menjual aset) kiri kanan. Karena itu pemerintahan bagai memilih nakhoda yang baik," urai Syahrul.
Di akhir orasinya, Syahrul mengajak pendukungnya untuk komitmen dan memilihkan kembali pada pilgub yang dijadwalkan berlangsung 22 Januari mendatang. "Janganki tinggalkan ka nah, betulji toh tulus mendukung saya," pinta Syahrul.
Syahrul juga banyak berterima kasih kepada semua elemen masyarakat Sulsel termasuk para bupati dan wali kota yang telah mendukungnya, sehingga bisa mencapai kesuksesan di Sulsel, termasuk dalam meraih seratusan penghargaan selama empat tahun.
Adapun cawagub Sulsel, Agus Arifin Nu'mang mengatakan kebersamaannya dengan Syahrul sudah sejak lama mulai dari organisasi kemahasiswaan, parpol. Apa yang telah dicapai selama kebersamaannya termasuk memimpin Sulsel telah banyak dirasakan oleh masyarakat Sulsel.
"Lima tahun ke depan kita ingin jadikan Sulsel pilar nasional. Selain itu, cita-cita besar dan visi kita ingin jadikan Sulsel sebagai simpul jejaring akselerasi kesejahteraan. Kami bukan tipe pejabat yang akan gadaikan Sulsel, jadi tidak salah delapan parpol telah memilih mendukung Sayang di pilgub 2013-2018," kata Agus.
Terhadap masalah ekonomi, Agus juga menandaskan bahwa target untuk menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan harus tetap dilakukan termasuk produksi jagung. Bahkan kalau perlu Sulsel ke depan sudah harus menutup impor jagung dari luar negari. "Karena kita juga sanggup untuk memenuhinya," kata Agus. (hamsah umar)

BM PAN Gowa Total ke IA


MAKASSAR, FAJAR--Organisasi sayap bertai berlambang matahari terbit, Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), total dan bertekad memenangkan Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di kandang Syahrul Yasin Limpo, Gowa.
BM PAN yang lahir dari rahim reformasi ini siap bekerja dan berjuang memenangkan IA. Pengurus BM PAN Gowa bahkan berikrar untuk memenangkan semangat baru di pilgub Sulsel mendatang, saat menggelar musyawarah daerah (musda) BM PAN Gowa di Wisma Tulip akhir pekan lalu.
Tekad untuk total mendukung ini ini setelah BM PAN bersama beberapa pengurus DPW dan DPP menghadiri deklarasi IA di lapangan Karebosi lalu. Saat ini, mereka sudah mulai tancap gas, bekerja untuk pemenangan IA.  Dukungan ke IA tersebut berdasarkan penjelasan dari fungsionaris DPP PAN, Bima Arya bahwa belum ada dukungan resmi PAN ke kandidat tertentu di Sulsel. Sementara, Amien Rais, pendiri PAN sudah terang-terangan dukung IA.
Dalam musda BM PAN, Ketua BM PAN Gowa, Ihsan Karim Sultan meminta kader maksimal memenangkan IA di basis Sayang ini. "Kami jajaran BM PAN Gowa siap memenangkan Ilham-Aziz. Ini sudah menjadi komitmen kami," tegas Ketua Panitia, Dzulkarnain Syarifuddin, saat membacakan ikrar kesiapan memenangkan IA di Gowa.
Tekad BM PAN memenangkan pasangan IA di Gowa karena itu sudah menjadi keputusan DPP BM PAN. Selain itu, Amien Rais juga sudah menyatakan kesiapannya memenangkan IA, bahkan siap menjadi juru kampanye. "Jika pendiri partai saja sudah terang-terangan ke IA, apalagi yang jadi alasan untuk tidak mendukung IA," tambahnya.
Dalam musda tersebut,  surat pribadi Amien Rais yang meminta kader-kader PAN tegas mendukung dan memenangkan IA juga dibagi-bagi. Surat tersebut bagi mereka sudah sangat kuat bagi kader PAN untuk menjadi dasar penentuan dukungan dan pilihan pada pilgub 22 Januari 2013. (hamsah umar)