MAKASSAR, FAJAR--Langkah akademisi dan pengamat politik serta elemen masyarakat Sulsel menyerukan kandidat gubernur tidak kedepankan egoisme dan arogansi akhirnya sukses. Pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) mengalah dan bersedia memajukan jadwal pendaftarannya di KPU Sulsel.
Keputusan penting tim pemenangan Sayang ini diputuskan di Sekretariat DPD Golkar Sulsel, Rabu, 12 September. Hadir CEO Kapal Induk Tenri Olle Yasin Limpo, Jubir Sayang Maqbul Halim, Ketua Bappilu Golkar Sulsel Ajiep Padindang, Jenderal Lapangan Pendaftaran Sayang, Rahmansyah dan sejumlah tim Sayang lainnya.
Sebelum memutuskan memajukan jadwal pendaftaran Sayang dari pukul 13.00 Wita pada Jumat, 14 September yang dimajukan ke jadwal pagi atau sebelum salah Jumat, sejumlah tokoh lintas agama sempat mendatangi kantor DPD Golkar Sulsel seperti tokoh Budha Yongris, Rahman Yunus (MUI), Abd Rahim (MUI), Masyarakat Kong Hu Cu Indonesia (Makin) Hans Hartono, tokoh Katolik Pastor Marsel, dan tokoh Hindu Gede Durahman. Tokoh lintas agama ini menamakan diri Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Forum Kewaspadaan Dini Umat Beragama.
Kehadiran forum lintas agama ini juga meminta Golkar dan tim Sayang untuk memikirkan berbagai masukan dari elemen masyarakat Sulsel terkait proses pendaftaran yang dikhawatirkan terjadi gesekan. "Setelah menerima masukan dari forum lintas agama serta pertimbangan teman-teman akademisi, pengamat yang secara khusus ke KPU dan elemen masyarakat lainnya, kita akhirnya memutuskan untuk mamajukan pendaftaran," kata CEO Kapal Induk, Tento Olle saat memberikan keterangan pers di kantor DPD Golkar Sulsel kemarin.
Tenri menyebut, tim Sayang sangat yakin pendaftaran yang hanya berselang satu jam ini tidak akan terjadi gesekan seperti yang dikhawatirkan berbagai kalangan. Itu karena tim sudah mewanti-wanti semua pendukung Sayang dan timnya untuk tidak keluar dari koridor yang ditetapkan.
Pertimbangan lain, gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo selama ini menyatakan ingin menjadikan Sulsel sebagai contoh yang baik dalam pelaksanaan pilgub. Sehingga begitu begitu ada berbagai masukan yang diterima Golkar kemudian disampaikan ke Syahrul, cagub petahana ini mengiyakan untuk memajukan jadwal pendaftaran. "Demi kepentingan rakyat Sulsel yang lebih baik kita majukan jam pendaftaran," lanjut Tenri.
Tenri menjelaskan, semua yang ditetapkan oleh KPU Sulsel telah dimatangkan dan dipenuhi agar dapat sesuai dengan jadwal mengingat jadwal pendaftaran Sayang hanya selisih 10 menit dengan pendaftaran Ilham – Aziz. "Secara detail, menit per menit kita sudah atur baik. Tapi, dengan masukan dan saran dari akademis, para tokoh agama, dan masyarakat, kami memajukan jadwalnya,” tegas Tenri.
Ketua Tim Pendaftaran Sayang, Rahmansyah pada awalnya sempat mengaku kecewa dengan keputusan untuk memajukan jadwal tersebut, karena yakin tim Sayang begitu juga tim Ilham-Aziz tidak ingin pesta demokrasi itu tercederai oleh hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya awalnya kecewa untuk dimajukan. Tapi, demi kepentingan masyarakat dan adanya masukan dari akademisi dan organisasi keagamaan, kita harus hormati itu,” kata Ketua DPK Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Gowa ini.
“Kami khawatir terjadi benturan massa apabila waktu pendaftaran sangat berdekatan. Harapan kita, kalau masih memungkinkan jadwal dari Tim Sayang untuk bergeser sebelum shalat Jumat sehingga massa dari dua calon tidak ketemu sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Rahim Yunus.
Yongris menambahkan jadwal pendaftaran yang sangat kasip itu sangat rawan terjadinya benturan massa antar kedua belah pihak. “Banyak hal-hal yang terjadi dan rawan sekali jika salah satu pasangan tidak mau memajukan jam jadwal pendaftaran,” kata Yongris.
Kendati jadwal pendaftaran Sayang dimajukan, pasangan ini tetap memilih untuk melaksanakan salat Jumat di masjid HM Asyik. Bahkan di tempat ini akan digelar salawat badar sebagai penutup dari prosesi pendaftaran Sayang di KPU Sulsel.
Prosesi pendaftaran pasangan Sayang akan dimulai dikediaman orang tua Syahrul di Jalan Haji Bau. Prosesi tersebut dihadiri oleh seluruh delegasi partai politik (parpol) pengusung dan tim pemenangan Sayang sebelum bertolak ke KPU Sulsel di Jalan AP Pettarani.
“Kita kumpul pukul 09.00 Wita dan kita harapkan mendaftar di KPU Sulsel pada pukul 11.00 Wita. Prosesi menuju pendaftaran ini akan disemarakkan dengan kegiatan bernuansa budaya antara lain barongsai dan kelompok tanjidor yang berada disejumlah titik,” jelas Ketua Tim Pendaftaran, Rahmansyah.
Jumlah total yang mendampingi pasangan Sayang di lokasi pendaftaran sebanyak 120 orang. Rinciannya, 50 orang mendampingi pasangan Sayang di dalam sekretariat KPU Sulsel dan selebihnya berada di pelataran atau halaman sekretariat KPU Sulsel.
IA Diiringi Zikir dan Doa
Adapun pendaftaran pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di KPU tidak berubah yakni pukul 14.00 Wita. Pasangan nasionalis-religius ini akan berangkat dari masjid Al-Aqsa Jalan Maipa setelah sebelumnya salat Jumat berjamaah.
Direktur Divisi Komunikasi Ilham-Aziz, Syamsu Rizal menjelaskan, rombongan kandidat akan diantar ke KPU Sulsel. "Tim yang tidak sempat ikut mengantar akan tetap di masjid untuk melaksanakan zikir bersama dan berdoa agar pendaftaran berjalan lancar, proses pilkada berjalan aman, tidak ada kecurangan, sehingga IA dipilih rakyat untuk memimpin Sulsel," ujar pria yang akrab disapa Ical ini.
Rombongan pasangan dwitunggal dan dwikualitas ini melewati rute seperti Jalan Pasar Ikan, Jalan Achmad Yani, Jalan Masjid Raya, Jalan Urip Sumiharjo, Flyover, dan Jalan AP Pettarani.
Pada saat yang bersamaan, pendukung IA di kabupaten/kota juga akan menggelar zikir bersama. Baik dari tim pejuang, relawan, tim jaringan, maupun simpatisan lainnya. "Rombongan pengantar kandidat tidak semua bisa masuk ke KPU, sehingga yang dimungkinkan mengantar hanya parpol pengusung dan istri kandidat," tambah Ical.
Ditengah kesibukannya mengurus pendaftaran ke KPU, Ilham tetap mengurus Kota Makassar. Kamis, 13 September, Ilham sudah menjadwalkan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih. "Salah satu titiknya adalah lapangan sepakbola Hertasning," ujar LO IA untuk Kota Makassar, Basdir.
Ia menambahkan, kegiatan bersih-bersih itu penting dilakukan. Sebab, Ilham juga wali kota makassar. "Sesibuk bagaimana pun di Pilgub, Ilham tetap menjalankan kewajibannya sebagai wali kota makassar," tambah Basdir.
Seragam Ala Jokowi-Ahok
Adapun pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang akan mendaftar di KPU Sulsel, Kamis, 13 September pukul 13.00 Wita, akan berangkat dari kediaman pribadi Rudiyanto di Jalan Nikel Makassar. Jarak antara rumah Rudiyanto ke KPU Sulsel ini hanya berkisar 1-2 kilometer.
Karena jaraknya cukup dekat, pasangan ini memilih berjalan kaki bersama parpol pengusung serta tim dan pendukungnya. Pasangan ini akan mengenakan seragam baju kotak-kotak ala pasangan cagub DKI, Jokowi-Ahok. "Pokoknya sebagian besar akan mengenakan seragam kemaja kotak-kotak. Jadi selain pasangan calon, juga tim yang akan mengantarnya," kata Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin.
Kemarin, pasangan ini sudah mulai sibuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk mendaftar di KPU Sulsel termasuk berbagai formulir pendaftaran. Tim Garuda-Na malam ini sudah mulai bertadangan utamanya dari daerah, sebagian tim utamanya ketua-ketua partai dikabarkan sudah merapat ke kediaman Garuda-Na.
Rudiyanto menyebutkan, siapa parpol yang akan mengusung pasangan ini biar KPU yang umumkan. Pasalnya, saat pendaftaran, KPU juga akan menginput di data base KPU yang ditampilkan dilayar oleh KPU.
"Jadi teman-teman wartawan bisa melihat partai apa saja yang diumumkan KPU. Kan saat pendaftaran juga akan ditampilkan partai pengusung dan persentase suaranya. Karena kalau mau mencari partai pengusung dengan melihat atribut partainya, saya kira tidak ada karena kita memakai pakaian seraham," kata Rudiyanto. (hamsah umar)