Powered By Blogger

Selasa, 16 Oktober 2012

Tiga Cagub Bertarung di Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel resmi menetapkan tiga pasangan cagub-cawagub sebagai peserta pilgub Sulsel, 22 Januari 2013. Ini berdasarkan keputusan pleno KPU Sulsel kemarin.
Pleno KPU Sulsel mengenai calon yang bersyarat bertarung di pilgub Sulsel ini tertuang dalam No.30/pilgub/KPTS.a/KPU-Prov-SS/X/2012 tentang Penetapan Pasangan calon peserta pilgub 2013. Dari tiga pasangan calon yang mendaftar di KPU beberapa waktu lalu semuanya dinyatakan bersyarat.
Ketiga pasangan yang ditetapkan bersyarat masing-masing Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Pleno penetapan cagub Sulsel ini dihadiri utuh lima anggota KPU Sulsel masing-masing Jayadi Nas, Ziaur Rahman Mustari, Syamsir, Lomba A Sultan, Nusra Aziz. Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan tiga pasangan cagub-cawagub ini memenuhi syarat pencalonan setelah KPU Sulsel melakukan verifikasi dukungan ganda ke DPP masing-masing partai.
Dalam jumpa persnya, Jayadi menjelaskan bahwa pasangan Garuda-Na membekukan suara partai pengusung sebanyak 621.458 atau 16,54 persen. Sementara pasangan Sayang membekukan suara parpol pengusung 1.840.773 atau 49,00 persen. Adapun IA 1.294.641 atau 34,46 persen. Garuda-Na yang selama ini diragukan bisa lolos verifikasi KPU menjadi pasangan cagub-cawagub yang pertama diumumkan oleh KPU atau berdasar urutan pasangan yang lebih awal mendaftar di KPU beberapa waktu lalu.  
"Saya perlu sampaikan bahwa tiga pasangan yang baru ditetapkan ini akan melakukan pengundian nomor urut pada Sabtu, 20 Oktober nanti. Tempat pengundian nomor urut akan digelar di Hotel Sahid Makassar, yang dijadwalkan pukul 08.30 Wita," jelas Jayadi.
Kendati pleno penetapan pasangan cagub-cawagub di pilgub Sulsel ini tidak melibatkan kandidat, puluhan aparat keamanan tetap dikerahkan untuk melakukan penjagaan di kantor KPU Sulsel. Penetapan cagub Sulsel sendiri berjalan aman dan tanpa gangguan sedikit pun.
Pengumuman pasangan cagub yang lolos verifikasi ini juga dihadiri tiga anggota panwaslu Sulsel masing-masing Suprianto, Anwar, dan Nursetiawati. Suprianto yang ditemui usai penetapan cagub ini minta ketiga pasangan cagub yang ditetapkan ini tetap mematuhi peraturan dan regulasi yang ada utamanya menyangkut kegiatan sosialisasi.
Begitu juga, panwaslu menegaskan akan semakin memaksimalkan pengawasan terhadap PNS yang tidak netral. Suprianto menyebut tidak ada lagi tawaran bagi PNS yang mencoba-coba mendukung calon tertentu dengan alasan apa pun. "Tidak ada tawaran. PNS itu dilarang melakukan sesuatu yang bisa untungkan calon tertentu," kata Suprianto.
Menyikapi penetapan oleh KPU ini, pasangan Garuda-Na menyatakan bahwa penetapan KPU ini kembali menjawab keraguan publik Sulsel, termasuk lawan politiknya yang selalu menganggap remeh pasangan ini. "Ini menjawab bahwa pernyataan sebagian tokoh kalau Garuda-Na tidak akan bertarung di Sulsel adalah bohong," kata Rudi.
Rudi mengaku tidak perlu mengubah strategi untuk meraih simpati masyarakat Sulsel. Dia akan terus bergerak dan melakukan dialog langsung dengan masyarakat sambil menyerap aspirasi mereka.Garuda-Na mengklaim antusiasme masyarakat Sulsel terhadap pasangan ini cukup besar.
"Tiga buah handphone saya bahkan hang karena kebanyakan menerima SMS dan panggilan yang menanyakan langsung apakah kita lolos atau tidak. Ini membuktikan bahwa pendukung kita sangat militan. Terhadap partai pengusung Garuda-Na, ke depan kita akan beri peran masing-masing dalam melakukan pergerakan di tengah masyarakat," sebut Rudi.
Garuda-Na menyebut yang menjadi kelebihan pasangan ini menghadapi pilgub adalah metode pendekatan, atau sikap untuk selalu dekat dengan masyarakat yang diandalkan. Bahkan dengan selalu dekat dengan masyarakat, pasangan ini lebih mudah mendapat simpati dari masyarakat bawah.
Nawir menambahkan, masyarakat Sulsel sudah tahu mana pasangan yang terbaik untuk Sulsel ke depan. "Jadi kita tidak perlu klaim di situ kami kuat dan lemah. Tidak apa ada pasangan yang menganggap dirinya cerdas, pasangan kuat dan sempurnya. Biarlah kami menjadi pasangan yang biasa saja," kata Nawir.
Sementara itu, cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar juga langsung memberikan tanggapan atas keputusan KPU Sulsel ini. IA mengaku tidak punya urusan dengan jumlah kandidat yang bertarung di pilgub ini.
"Mau dua calon, tiga calon atau lebih, kami tidak pernah urus itu. Sebab kami konsentrasi pada peningkatan popularitas dan elektabilitas sejak delapan bulan lalu," kata Ilham.
Menurutnya, dua atau tiga calon hanya dibedakan dengan perbedaan target. Jumlah calon yang bertarung juga menandakan Sulsel memiliki tokoh yang kapabel untuk memimpin Sulsel ke depan. IA optimis dapat bersaing merebut suara pemilih dengan melakukan penetrasi politik yang maksimal dan optimal dalam tiga bulan ke depan.
"Saat ini masih ada waktu untuk melakukan penetrasi dan penerapan strategi demi meraih kemenangan, untuk melakukan perubahan dan membawa Sulsel lebih baik dari hari ini," lanjutnya.
Aco sapaan akrab Ilham memberi apresiasi atas lolosnya Garuda-Na, dan ini menjadikan rakyat sulsel bisa ada alternatif dari tiga calon yang bertarung. "Dari hasil sosialisasi kami, masyarakat sangat membutuhkan perubahan. Karena itu kami optimis dapat memberikan yang terbaik buat masyarakat jika diberikan kepercayaan melakukan perubahan dengan semangat yang baru," katanya. (hamsah umar)

   
         

Ketua DPRD Sinjai Terancam Dipecat


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPRD Sinjai, Sulthani berada di ujung tanduk. DPD RepublikaN Sulsel memberikan peringatan keras dan akan melakukan pemecatan jika Sulthani masih ngotot mendukung cagub selain pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
"Kalau ada kader yang dukung calon lain, otomatis partai akan memberi sanksi berupa pemecatan. Siapa pun yang membelot dari keputusan partai adalah pelanggaran besar. Tidak perlu lagi diragukan bahwa rekomendasi sah RepublikaN di pilgub Sulsel adalah ke Garuda-Na," tandas Ketua DPD RepublikaN Sulsel, Avip Tanlulembang, saat ditemui di kediaman Andi Rudiyanto Asapa, Jalan Nikel Makassar, Senin, 15 Oktober.
Seperti diketahui, mantan Ketua DPD RepublikaN Sulsel ini ngotot mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel, bahkan dua hari lalu Sulthani masih aktif mengampanyekan Ilham-Aziz saat kandidat ini melakukan kunjungan ke Sinjai.
Selain diancam akan dipecat sebagai kader RepublikaN ketika membangkan keputusan partai, Sulthani juga bakal kehilangan jabatan sebagai Ketua DPRD Sinjai. Dua anggota Fraksi RepublikaN DPRD Sinjai yang mendampingi Avip memberikan keterangan pers menyatakan Fraksi RepublikaN Sinjai siap membicarakan pembangkangan Sulthani di pilgub Sulsel.
Avip tidak menyoal ketika Sulthani memilih berseberangan dengan keputusan partai di pilgub Sulsel. Namun dia minta agar Sulthani meninggalkan RepublikaN ketika ingin mendukung calon diluar Garuda-Na. "Kalau pun tidak keluar dari partai, kita tidak akan biarkan pembangkangan terjadi karena kami akan menyiapkan pemecatan," lanjut Avip.
Kepada seluruh kader RepublikaN Sulsel, Avip menginstruksikan seluruh kadernya di daerah untuk total mendukung Garuda-Na di pilgub Sulsel. "Saatnya kita merapatkan barisan untuk memenangkan Garuda-Na, tidak ada lagi alasan ada kader tidak mendukung pasangan ini," tambahnya.
Sulthani terpisah menegaskan bahwa kewenangan mengenai pemecatan dirinya ada di tangan DPP, karena dia saat ini tercatat sebagai pengurus DPP Republikan atau Korwil Sulawesi. "Waktu saya ketua DPD saya tidak pernah gubris Sugiarti Mangum Karim saat ada rekomendasi partai ke IA," kata Sulthani.
Kendati RepublikaN mendukung Garuda-Na, Sulthani tetap akan berada di jalurnya mendukung Ilham-Aziz. Dia mengaku mendukung pasangan ini karena menurutnya hanya pasangan ini yang mampu mengsejahterakan masyarakat Sulsel dan menghadirkan pemerintahan bersih.
Ketua DPRD Sinjai ini bahkan menyebut dirinya sudah membentuk tim pemenangan bernama Semangat Baru RepublikaN. "Tim ini tidak ada korelasinya dengan partai RepublikaN," lanjut Sulthani.   (hamsah umar)  
       

Takut Pecah, PPP Konsolidasi Kader


MAKASSAR, FAJAR--Indikasi kader PPP Sulsel khususnya Makassar yang bakal bercerai-berai dalam memberikan dukungan di pilgub Sulsel, tidak ingin dibiarkan berlarut oleh DPW Sulsel.
Kekhawatiran terjadinya perpecahan dukungan kader PPP di pilgub Sulsel ini, disikapi Ketua DPW PPP Sulsel dengan menggelar konsolidasi kader se-Sulsel dalam waktu dekat ini. "Dalam dua atau tiga hari ini kita akan menggelar konsolidasi kader se-Sulsel," kata Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara, Senin, 15 Oktober.
Amir Uskara mengaku akan ada kegiatan yang melibatkan fraksi PPP se-Sulsel, begitu juga struktur dan bakal caleg PPP Sulsel pada pemilu 2014 mendatang.
Dia menyebut, adanya sejumlah kader PPP se-Kota Makassar yang menyatakan dukungan ke Garuda-Na, tidak lebih kader yang sudah tidak terakomodir lagi dalam struktur kepengurusan partai. Sehingga sangat wajar mereka kecewa dan berseberangan dengan keputusan partai yang mengusung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Amir Uskara menggaransi adanya kader yang mendukung calon lain baik ke Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), tidak akan berpengaruh banyak pada sumbangsih suara PPP ke Sayang di pilgub mendatang. "Itu tidak akan berpengaruh pada suara PPP," kata Amir Uskara.
Dia tidak menepis kalau kader yang menyatakan dukungan ke Garuda-Na ini pernah memiliki jasa di PPP. "Tapi partai tidak bisa membiarkan. Kalau ada yang melanggar tentu ada sanksinya, sekalipun PPP tidak pernah mau main pecat," lanjutnya.
Informasi yang berkembang, DPC PPP Makassar sudah membuat daftar nama-nama kader yang akan diusulkan untuk dipecat ke DPW PPP Sulsel. Namun ketua DPC PPP Makassar, Busranuddin Baso Tika menepis isu tersebut.    
"Tidak ada yang mau dipecat karena memang mereka tidak pernah masuk sebagai pengurus, bahkan dia bukan kader PPP lagi. Jadi tidak benar itu kalau dikatakan kami sedang inventarisasi kader yang akan kita pecat," kata Busranuddin. (hamsah umar)

DPS Diumumkan di Kantor Lurah


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel yang ingin mengecek namanya terdaftar dalam daftar pemilih sementara (DPS) pilgub Sulsel, sudah bisa mengecek namanya di kantor kelurahan dan desa.
24 KPU kabupaten/kota se-Sulsel secara serentak mengumumkan DPS tersebut dan ditempel di kantor lurah dan desa. KPU Sulsel menyebut, pengumuman DPS untuk pilgub Sulsel ini dilakukan KPU sejak pagi kemarin dan dilakukan serentak oleh 24 KPU kabupaten/kota di Sulsel.
Anggota KPU Sulsel, Nusra Azis yang dikonfirmasi membenarkan DPS yang merupakan hasil verifikasi data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) Sulsel sudah diumumkan. "DPS itu sudah kita umumkan di semua desa dan kelurahan mulai tadi pagi (kemarin, red)," jelas Nusra, Senin, 15 Oktober.
Sesuai dengan jadwal, KPU memang mengagendakan pengumuman DPS pada 15 Oktober dan dilakukan secara serentak. Hanya saja, sejauh ini KPU Sulsel belum merilis berapa banyak daftar pemilih yang dicoret petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), PPS, dan KPU kabupaten kota. Pasalnya, KPU Sulsel saat ini masih menunggu laporan resmi dari KPU kabupaten/kota se-Sulsel.
"Kemungkinan data lengkap mengenai jumlah daftar pemilih yang dicoret karena ganda atau meninggal dunia, baru ada laporan dari KPU kabupaten/kota pada tanggal 17 Oktober. Kita sampai saat ini masih menunggu penyampaian dari masing-masing daerah," kata Ketua Devisi Teknis Pilkada KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari.
Untuk pengumuman DPS ini, KPU kabupaten/kota tidak hanya mengumumkan DPS tersebut di kantor KPU, desa, kelurahan, kecamatan, tapi juga akan diupayakan diumumkan di tempat umum yang mudah diakses oleh masyarakat. Bahkan KPU akan mengumumkan melalui masjid agar masyarakat pro aktif mengecek namanya dalam DPS.
Ziaur Rahman menyebut, saat proses pengundian nomor urut cagub Sulsel Sabtu mendatang, KPU berencana akan memberikan soft copy data DPS ini kepada masing-masing pasangan calon atau timnya. Langkah ini dilakukan KPU dengan harapan tiga kandidat gubernur ini, serta timnya aktif mengecek data DPS yang diumumkan di kantor pemerintahan.
Bukan tidak mungkin, kandidat dan timnya memiliki tetangga atau sanak keluarga yang ternyata belum terdaftar dalam DPS. Masyarakat yang belum terdaftar dalam DPS ini masing memiliki kesempatan didaftar masuk DPT sepanjang melapor ke penyelenggara pemilu baik KPU atau pun penyelenggara di tingkat bawah. (hamsah umar)          

PKS Tidak Terpengaruh Penundaan Pilwalkot


MAKASSAR, FAJAR--DPD PKS Makassar tidak mau terpengaruh dengan wacana penundaan pilwalkot Makassar dari 2013 ke 2015. Partai yang mendorong tujuh kadernya bersosialisasi ini tidak mempersoalkan apakah pilwalkot digelar 2013 atau 2015.
Bahkan PKS Makassar dan Sulsel tetap mempersiapkan tahapan pilwalkot Makassar dengan dua skenario yakni tahapan dengan skenario digelar 2013 dan 2015.    
"Sampai saat ini juga kader PKS yang sejak awal kita siapkan dan diminta mempersiapkan diri maju, tetap  kita tetap didorong untuk bekerja dan bersosialisasi di masyarakat," kata Sekretaris DPD PKS Makassar, Mudzakkir Ali Djamil, Senin, 15 Oktober.
Hingga saat ini, pelaksanaan pilwalkot Makassar belum ada kepastian apakah tetap di 2013 atau diundur ke 2015 sebagaimana yang diharapkan Mendagri. Kendati dari KPU Makassar sendiri masih tetap berpatokan pada regulasi yang ada saat ini, dan berkenyakinan bahwa pilwalkot Makassar akan tetap disiapkan digelar 2013 mendatang.
  Walaupun begitu, untuk saat ini PKS tetap fokus untuk memenangkancalon gubernur yang diusung PKS pada pilgub nanti yakni Ilham-Aziz. "Beberapa bulan ini kita akan fokus dulu memenangkan kandidat
yang diusung PKS," lanjut Mudzakkir.
Kader PKS yang didorong bertarung di pilwalkot Makassar juga
mengaku sangat siap bertarung baik 2013 atau 2015 mendatang. "Tidak masalah pilwalkot tetap atau diundur. Kita tetap siap karena dari awal kita memang sudah mempersiapkan diri," kata salah seorang cawali PKS, Ariady Arsal.
Kesiapan juga diungkapkan Jafar Sodding yang juga sudah banyak bersosialisasi di masyarakat. Cawali dengan tagline mantap mentong dan JS ini  mengaku tetap jalan di masyarakat. (hamsah umar)