Powered By Blogger

Selasa, 23 Oktober 2012

IA, Sayang, Garuda-Na Adu Kuat Jurkam


*Alimsyah Masuk Jurkam IA

MAKASSAR, FAJAR--Tiga pasangan cagub Sulsel bakal adu kuat kuantitas tim kampanye yang dijadwalkan berlangsung Januari mendatang. Selain tim kampanye lokal, juga menyiapkan juru kampanye (jurkam) nasional.
Berdasar daftar nama-nama tim kampanye yang dimasukkan ke KPU Sulsel, pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) menyiapkan 34 orang jurkam, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) 89 orang, dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) 20 orang.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menjelaskan bahwa daftar nama-nama jurkam calon gubernur Sulsel ini masih bisa berubah. Calon masih bisa menambah atau mengurangi jumlah tim kampanye yang telah didaftarkan, sepanjang jadwal kampanye belum berlangsung.
"Jadi itu masih daftar sementara karena masih memungkinkan calon untuk melakukan perubahan juru kampanye. Sepanjang kampanye belum berlangsung mereka masih kita beri ruang memasukkan daftar tim kampanyenya," kata Jayadi.
Berdasar susunan tim kampanye pasangan urut 1, Ilham-Aziz yang dimasukkan ke KPU Sulsel, pasangan nasionalis-religius yang mengusung semangat baru ini, belum memasukkan nama jurkam nasional. 34 jurkam yang telah dimasukkan daftarnya ke KPU semuanya adalah tokoh lokal Sulsel yang umumnya adalah pimpinan partai pengusung.
Dari deretan jurkam IA itu, nama Ketua Kopel Sulawesi, Syamsuddin Alimsyah termasuk salah satu tim kampanye IA yang masuk dalam struktur Bidang Informasi dan Media Center. Pasangan ini memercayakan kepada Ni'matullah sebagai Ketua Tim Kampanye IA di pilgub Sulsel.
Adapun pasangan urut 2, Syahrul-Agus yang memasukkan jumlah tim kampanye terbanyak menempatkan Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical sebagai jurkam di urutan teratas, disusul bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo.  Tokoh nasional yang juga masuk daftar jurkam Sayang seperti Hatta Rajasa, Megawati Sukarnoputri, Ryaas Rasyid, Deni Tewu dan pimpinan partai pengusung DPP lainnya.
Tim kampanye pasangan ini yang didaftar ke KPU juga bahkan berbasis kabupaten/kota. Misalnya saja di Tana Toraja ada Ishak Pamumbu Lambe, Sinjai Andi Massalinri Latief, serta sejumlah tokoh lainnya.
Adapun pasangan urut 3, Rudi-Nawir menempatkan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto sebagai jurkam di urutan pertama. Tokoh nasional yang masuk jurkam Garuda-Na seperti Ketua Umum DPP Gerindra, Suhardi, permadi, anggota DPD RI asal Sulsel, Litha Brent,  serta pimpinan partai politik pengusung.
Selain itu, Garuda-Na juga memasukkan pengacara ternama Indonesia yang juga sahabat Rudiyanto, Adnan Buyung Nasution, serta  wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku pengurus DPP Gerindra. (hamsah umar)                  

Cagub Butuh 2 Juta Suara


*Menangkan Pilgub

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel memang belum menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pilgub Sulsel 2013. Tapi, dari daftar pemilih sementara (DPS) yang telah diumumkan, tiga kandidat dipastikan hanya membutuhkan 2 juta suara untuk bisa memenangkan pertarungan.
Jumlah DPS pilgub Sulsel sebesar 6,2 juta yang telah ditetapkan hanya meningkat sekitar 900 ribu orang, jika dibandingkan dengan jumlah DPT pilgub 2007 yang mencapai 5,3 juta jiwa. Sehingga sekiranya partisipasi pemilih di Sulsel berada di angka 80 persen, bisa dipastikan kandidat hanya butuh suara hingga 2 juta.
Berkaca pada pilgub 2007 lalu, pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) hanya membekukan suara sebesar 1,4 juta untuk bisa memenangkan pertarungan, dari 5,3 juta jiwa daftar pemilih. Daftar pemilih sementara yang telah ditetapkan KPU Sulsel ini dipastikan tidak akan mengalami banyak perubahan. Kalau pun ada pemilih tambahan, jumlahnya tidak signifikan atau paling besar hingga 200 ribu jiwa.
"DPS ini memang tidak akan banyak lagi perubahan. Namun kita belum tahu apakah berkurang atau bertambah lagi. Tapi kemungkinan bisa bertambah dari pemilih tambahan kendati angkanya tidak besar lagi," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Senin, 22 Oktober.
Terhadap partisipasi pemilih, Jayadi berharap partisipasi pemilih lebih besar dibanding pilgub lalu. Karena itu, peran kandidat dan timnya pro aktif mengajak masyarakat terdaftar sebagai DPT sangat dibutuhkan. "Itu yang kita harapkan," kata Jayadi.
Pilgub Sulsel yang akan berlangsung 22 Januari 2013 diperkirakan tidak kalah seru dengan pilgub 2007 lalu. Pada pilgub kali ini, juga diikuti tiga pasangan yakni Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Kekuatan pasangan IA dan Sayang sedikit bisa terbaca dibanding Garuda-Na. Salah satunya dengan melihat sebaran suara Sayang dan Aziz-Mubyl di pilgub 2007 lalu. Dari 23 kabupaten/kota (pilgub 2007),  Sayang mampu memenangkan 15 kabupaten sementara Aziz 8 kabupaten. Daerah yang menjadi basis Aziz dan diperkirakan berlanjut di pilgub 2013 adalah Pinrang, Enrekang, Palopo, Pare-Pare, Wajo, Sinjai, Luwu, dan Bone.
Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muh Aras juga berasumsi sekiranya partisipasi pemilih di pilgub 2013 hanya sekitar 80 persen atau di bawahnya, dia memastikan suara yang dibutuhkan untuk menang di pilgub hanya dikisaran 2 juta.
"Karena kalau DPT juga nanti hanya di kisaran 6 juta, maka suara sah di pilgub nanti dikisaran 5 juta. Dengan begitu, kalau calon sudah mendapat suara 2,5 juta bahkan 2 juta saja sudah bisa menang, apalagi saat ini tiga calon," kata  Aras.    
Terhadap jumlah DPT yang akan ditetapkan KPU, Aras yang merupakan pendukung pasangan petahana, Syahrul-Agus tidak terlalu banyak mempersoalkan karena yang menjadi hitungan KPU tetap suara sah.
"Tapi kita tentu harus mendorong semua pihak yang sudah memiliki hak suara untuk bisa terdaftar, karena itu menjadi hak semua warga untuk menentukan calon pemimpinnya," kata Aras.
Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal juga berpendapat sama. Apalagi kalau partisipasi pemilih di Sulsel nantinya hanya berkisar 65-80 persen. "Dengan angka 2 juta suara sudah bisa menang, pasangan IA yakin bisa memenangkan amanah rakyat Sulsel," kata Rizal.
Tim pasangan urut 1 ini juga punya harapan besar masyarakat Sulsel bisa lebih meningkatkan partisipasinya di pilgub Sulsel. "Kita akan dorong terus partisipasi pemilih di pilgub ini lebih besar, karena itu sangat menentukan kualitas demokrasi kita di Sulsel," sebutnya. (hamsah umar)

PPP Makin Yakin Usung JK


MAKASSAR, FAJAR--Kader PPP Sulsel menyambut gembira survei yang menempatkan elektabilitas Jusuf Kalla (JK), lebih besar dibanding capres Golkar, Aburizal Bakrie (ARB).
Kader berlambang kakbah di Sulsel bahkan semakin yakin partai berbasis Islam ini, akan memberi kepercayaan besar PPP untuk mengusung JK sebagai capres di pilpres 2014 mendatang. Begitu juga, mantan wapres ini juga akan lebih percaya diri menatap pilpres akan datang.
"Apa yang dilakukan PPP selama ini saya kira belum begitu maksimal, namun ternyata elektabilitas JK sangat menjanjikan dan itu kami sambut dengan gembira. Karena dengan fakta itu, PPP sebagai partai yang sejak awal ingin mencapreskan JK akan semakin percaya diri dan punya keyakinan besar untuk mencalonkannya," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muh Aras, Senin, 22 Oktober.
Aras menambahkan, survei yang dilakukan lembaga survei Political Weather Station (PWS), bertajuk "Mendung Menyelimuti Elektabilitas ARB", dengan menempatkan elektabilitas JK mencapai 22,14 persen, juga menjadi jawaban atas keraguan berbagai kalangan yang menyebut JK tidak akan bisa maju lagi.
"Selama ini kan JK diragukan. Ada yang ragukan kalau JK sudah tidak di Golkar maka tidak ada lagi partai lain yang mau mengusungnya. Survei itu bisa menjawab semua keraguan bahwa ternyata JK memang sangat diinginkan oleh masyarakat Indonesia untuk memimpin bangsa ini," tandas Aras.
Elektabilitas JK yang sangat menjanjikan ini juga dinilai PPP sebagai bentuk keberhasilan PPP dalam mewacanakan JK sebagai capres 2014 mendatang. Makanya, PPP kata dia tinggal menunggu momen yang tepat untuk menyampaikan secara resmi ke publik mengenai dukungan partai ini terhadap JK di pilpres 2014 nanti.
Dia menandaskan, PPP tidak salah menempatkan JK sebagai capres di partai ini. "Dan sampai saat ini, PPP tidak pernah kehilangan semangat untuk mendorong JK capres. (hamsah umar)

Garuda-Na Dialog Nelayan di Paotere


MAKASSAR, FAJAR--Setelah mendapat nomor urut di pilgub Sulsel 2013, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), makin intens turun di tengah masyarakat dari kalangan ekonomi lemah.
Kemarin, pasangan urut 3 ini menemui nelayan dan penjual ikan di Pelabuhan Paotere Makassar, serta melakukan dialog langsung dengan masyarakat nelayan dari berbagai daerah. Di hadapan nelayan, pasangan ini mengaku akan memberikan perhatian terhadap nasib nelayan dan penjual ikan.
Di pelabuhan ini, Garuda-Na berdialog dengan sejumlah nelayan dari berbagai kabupaten seperti Maros, Galesong, Pangkep, Sinjai, Bone dan daerah lainnya. Para nelayan yang ditemui langsung Rudi-Nawir ini pun berharap pasangan ini bisa terpilih menjadi gubernur mendatang.
Dari Paotere, pasangan ini melanjutkan sosialisasi di Dusun Bonto Mairo, Desa Alle Polea, Kecamatan Lau Maros. Di tempat ini, Garuda-Na menggelar tatap muka dengan tokoh masyarakat, agama, pemuda dan lapisan masyarakat lainnya. Pertemuan juga dihadiri Ketua DPC Gerindra Maros, Irwansyah Kasim.
Kepada warga Maros, Garuda-Na menyatakan masyarakat Sulsel ke depan harus menjadi manusia terdepan, mandiri dan mapan (TAMPAN). Kalau perlu harus menjadi tiga besar provinsi di Indonesia dalam hal pembangunan, tidak seperti sekarang ini yang gagal mencapai target yang telah dijanjikan.
"Infrastruktur jalan dan persoalan irigasi harus kita tingkatkan ke depan. Jalan yang menghubungkan Makassar-Maros yang jaraknya hanya 20 kilomter, perlu waktu 1-2 jam. Ke depan, situasi seperti ini akan kita atasi kalau kita ada kepedulian terhadap infrastruktur jalan," kata Rudi.
Usai melakukan pertemuan di tempat ini, Garuda-Na  menyapa kelompok pemuda dan komunitas mahasiswa di Trans Caffee dan menggelar dialog interaktif. Kalangan pemuda dan mahasiswa yang hadir seperti Ketua Tidar Ilyas Cika, FPIM Syamsu Rijal, Ketua Pemuda Barasa A Irwan Akbar, Ketua UKM Figur Basir Hasgas dan sejumlah pemuda lainnya. (hamsah umar)          

PAN Imbau KPU Cermat Tetapkan Dapil


MAKASSAR, FAJAR--Komposisi daerah pemilihan (dapil) dan jumlah kursi di DPRD Sulsel pada pemilu 2014, yang dipastikan bertambah tidak disambut gembira begitu saja politisi utamanya yang sudah duduk di dewan. KPU Sulsel diminta untuk cermat dalam menetapkan dapil atau pun jumlah kursi.
Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar yang juga anggota DPRD Sulsel meminta agar waktu yang tersisa ini dimanfaatkan maksimal KPU, dalam melakukan koordinasi dengan pemprov Sulsel utamanya yang membidangi masalah administrasi kependudukan.
Bisa jadi, jumlah penduduk Sulsel yang pernah dilansir mencapai 10.080.104 jiwa, bisa saja berada di bawah angka 9 juta jiwa. Salah satu indikatornya, banyaknya daftar penduduk atau pun yang sudah meninggal masih terdaftar dalam administrasi kependudukan. Apalagi, temuan hasil verifikasi KPU Sulsel terhadap DP4 pemprov ini juga menjadi alamat bahwa data kependudukan pemprov Sulsel saat ini masih sangat amburadul.
"Berkaca pada jumlah DP4 pemprov Sulsel untuk pilgub yang mencapai 7,2 juta lebih, setelah diverifikasi menjadi tinggal 6,2 juta lebih menunjukkan bahwa data kependudukan di Sulsel ini banyak yang ganda. Sehingga KPU perlu hati-hati dalam menentukan dapil, termasuk jumlah kursi," kata Buhari.
Dia berasumsi, jika sekiranya ada 13,73 persen data jumlah penduduk yang ganda atau pun meninggal, bisa dipastikan ada sekitar 1,3 juta jiwa dari 10 juta jiwa ini yang bisa dikatakan sulit dipertanggung jawabkan. "Kalau asumsi seperti ini benar kemudian pada pemilu nanti DPRD Sulsel tetap bertambah 10 kursi, itu artinya bisa dikatakan ada 10 anggota dewan ilegal," kata Buhari.
Ketua Devisi Teknis Pilkada KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menegaskan, KPU Sulsel telah merekomendasikan dan minta pemprov serta dinas catatan sipil kabupaten/kota untuk menyediakan data agregat kependudukan per kecamatan (DAK2), sebelum DAK2 tersebut diserahkan ke KPU Pusat melalui Mendagri. (hamsah umar)