MAKASSAR, FAJAR--Upaya menekan tingkat partisipasi pemilih dengan berbagai strategi di pilgub Sulsel harus dilawan. Kandidat pun harus tampil terdepan apalagi kalau menyangkut basis suaranya.
Meski upaya menekan partisipasi pemilih di pilgub belum pernah menjadi temuan di Sulsel, namun indikasi tersebut tetap ada dan memungkinkan terjadi. Apalagi, pada saat yang sama kandidat yang akan bertarung juga berupaya memaksimalkan partisipasi pemilih di daerah yang menjadi kantong suaranya.
Bagaimana cagub Sulsel mengantisipasi upaya menekan partisipasi pemilih ini, pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) menyatakan akan melawan langkah sistematis tersebut melalui kerja-kerja strategis, berupa pendidikan politik di masyarakat agar memiliki kesadaran kuat untuk menyalurkan hak pilihnya.
"Kami menyadari bahwa upaya menekan partisipasi pemilih di kantong-kantong kita memang berpeluang. Karena itu, kita akan mengantisipasi itu dengan menyadarkan masyarakat kalau pemilu itu penting dan masyarakat pun penting menyalurkan suaranya. Kalau masyarakat sudah sadar bahwa partisipasinya sangat penting, teror atau pengaruh apa pun tidak akan dihiraukan," kata Jubir IA, Syamsu Rizal, Rabu, 31 Oktober.
Ical sapaan akrab Syamsur Rizal menyatakan masyarakat yang memiliki kesadaran besar di pilgub Sulsel, utamanya yang menyadari calon pemimpin yang memiliki komitmen membangun masyarakat lebih baik, akan memilih pasangan IA. "Karena cagub yang kita usung ini adalah orang yang memiliki program yang pro rakyat. Selain program yang bisa mengangkat derajat masyarakat, kita juga punya komitmen merealisasikannya," lanjut Ical.
Jubir pasangan urut 2 Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang, Maqbul Halim juga menegaskan bahwa tim Sayang sudah memiliki strategi melawan upaya menekan partisipasi pemilih di basis Sayang.
"Kami dari tim Sayang tentu sudah memiliki persiapan untuk itu. Tapi karena ini bagian dari strategi kami, tentu kami tidak akan beberkan. Karena ini bagian dari dapur kami," tandas Maqbul.
Adapun jubir urut 3 Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi, Nasrullah Mustamin juga berpendapat bahwa langkah untuk melawan upaya menekan partisipasi pemilih adalah, dengan menjual program berbasis kemasyarakatan, sehingga melalui program tersebut masyarakat bisa terpanggil untuk menggunakan hak pilihnya.
"Mempengaruhi masyarakat bahwa pemilu tidak ada gunanya memang bisa membuat masyarakat jenuh. Apalagi di Sulsel ini sudah ada kesan masyarakat jenuh ikut pemilih karena mereka merasa harapannya tidak bisa terpenuhi. Tapi rasa jenuh ini juga bisa membangkitkan partisipasi pemilih ketika ada calon alternatif yang bisa dipilih seperti Garuda-Na," kata Nasrullah. (hamsah umar)