Powered By Blogger

Minggu, 04 November 2012

Rivalitas Tinggi Picu Cagub Saling Serang


MAKASSAR, FAJAR--Saling serang cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dengan penantangnya Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) tidak terjadi begitu saja.
Tingginya rivalitas kedua pasangan ini di pilgub Sulsel 2013, menjadi salah satu faktor utamanya yang memicu tokoh politik Sulsel ini terlibat saling serang. Misalnya saja IA menyerang Sayang sebagai pemimpin gagal dalam program pendidikan dan kesehatan gratis, pembangunan IPM, dan kegagalan lain dalam pembangunan infrastruktur jalan dan pertanian.
Begitu juga Sayang yang berposisi sebagai petahana juga banyak menyerang IA. Sebut saja menyebut Aziz tidak memiliki kontribusi untuk masyarakat Sulsel selama menjabat dua periode sebagai anggota DPD, kurang prestasi dan serangan lain yang ditujukan ke pasangan ini.
Serangan terhadap Sayang yang tidak jelas asal usulnya pelakunya yang paling kencang adalah menyebut Syahrul gubernur narkoba, bahkan kampanye negatif ini banyak beredar di sejumlah kabupaten. Serangan terhadap Ilham yang juga tidak jelas pihak yang melakukannya adalah menyebut Ilham berada dalam lingkaran korupsi di Makassar. Selebaran yang menyebut gurita korupsi Makassar juga banyak bereda di Makassar dan sekitarnya.
Pengamat politik Unhas, Hasrullah melihat sikap saling serang antara petahana (Sayang) dengan penantangnya (IA), mengisyaratkan bahwa kedua kandidat ini menyadari betul kalau pesaingan untuk memenangkan pilgub Sulsel 22 Januari mendatang sangat ketat. Apalagi kalau melihat hasil survei dimana ada yang surveinya naik dan ada juga yang sebaliknya.
"Rivalitas ketat antara calon ini sehingga coba memainkan isu negatif dalam bentuk pernyataan-pernyataan untuk merusak seseorang. Karena kalau tidak ada persaingan besar yang ketat, tentu tidak begitu kencang serang yang dimainkan oleh mereka," jelas Hasrullah.
Hal lain, adanya kekhawatiran cagub ini kalah dalam pertarungan pada pilgub mendatang. "Rivalitas yang ketat ini juga mengakibatkan kekhawatiran kandidat kalah baik petahana dan penantang. Mestinya, dia enjoi saja karena dalam pilkada itu hal biasa. Ada yang menang dan ada yang kalah," sebutnya.
Dia mencontohkan, pada pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu, dari enam pasangan calon yang bertarung, saling serang hanya banyak terjadi antara Fauzi Bowi dengan Joko Widodo, sedang dengan calon lain nyaris tidak pernah ada. Sehingga, sekiranya persaingan di pilgub Sulsel ini tidak sekuat yang ada sekarang, Hasrullah memastikan kandidat yang saling serang tidak sekuat saat ini. Cagub yang memiliki rival yang kuat ini sebenarnya bisa dilewati tanpa harus saling menyerang, ketika cagub mampu memainkan program kerja yang akan dilakukan mendatang. "Jadi kekuatan figur dan program yang harus dimainkan. Jangan juga membesar-besarkan penghargaan yang tidak berkolerasi dengan kesejahteraan masyarakat," lanjut Hasrullah.
Hasrullah menyebut, salah satu bukti bahwa Sayang-IA memiliki persaingan ketat di pilgub bisa dilihat dari kekuatan massa, orang yang digerakkan, kegiatan yang dilakukan, bahkan dalam hal iklan pencitraan di media massa. (hamsah umar)

Separuh Parpol di Makassar Bermasalah


MAKASSAR, FAJAR--Jumlah partai politik (parpol) yang bermasalah keterwakilan perempuan dalam kepengurusan cukup banyak. Di Makassar, dari 16 parpol calon peserta pemilu 2014, separuh bermasalah keterwakilan perempuannya.
Ketua Tim Verifikasi Parpol KPU Makassar, Nurmal Idrus menandaskan, hasil verifikasi struktur kepengurusan 16 parpol di Makassar menyimpulkan masih begitu banyak parpol yang belum sempurnah kepengurusannya, sebagaimana yang disyaratkan undang-undang terkhusus kuota perempuan 30 persen.
Untuk sementara kata Nurmal, KPU Makassar telah bisa menilai tingkat kesiapan masing-masing parpol menghadapi pemilu. "Ada yang sangat baik infrastruktur dan administrasinya, dan banyak pula yang amat mengkhawatirkan. Ketaksesuaian domisili, kehadiran pengurus inti menjadi salah satu bagian yang banyak harus diperbaiki. Yang paling bermasalah karena lebih dari separuh parpol di Makassar bermasalah pada keterwakilan 30 persen perempuan," jelas Nurmal, Jumat, 2 November.
Proses verifikasi kepengurusan 16 parpol di Makassar telah dirampungkan KPU Makassar. Tahap verifikasi faktual kepengurusan ini belum sepenuhnya bisa disimpulkan apakah memenuhi syarat undang-undang atau tidak karena masih akan diberi kesempatan melakukan perbaikan.
Setelah verifikasi kepengurusan, KPU Makassar mulai Senin, 5 November akan melanjutkan verifikasi faktual keanggotaan. "Kami telah melakukan penarikan sampel kartu anggota masing-masing partai. Nama-nama anggota partai yang akan kami verifikasi telah kami miliki. Senin depan kita akan verifikasi di lapangan," lanjut Nurmal.
KPU akan mencoba menemui keseluruhan anggota parpol itu. "Kami akan menanyai apakah mereka anggota parpol atau bukan. Jika tak kami dapatkan di lapangan, kami akan meminta parpol bersangkutan untuk mengumpulkannya dan kami akan datang memverifikasinya," ujarnya.
Verifikasi faktual ini akan berakhir, 24 November 2012 mendatang. Selanjutnya, 25 dan 26 November, KPU Makassar akan menyampaikan setiap kekurangan parpol untuk diadakan perbaikan pada 27 November sampai 3 Desember 2012. "Partai yang lolos verifikasi di Makassar akan kami umumkan sekitar akhir Desember," lanjut Nurmal. (hamsah umar)

Aziz Kunjungi Kampung Nelayan di Maros


MAKASSAR, FAJAR--Calon wakil gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mengunjungi perkampungan nelayan di Dusun Salanrang, Desa Borimasunggu, Maros. Aziz menemui nelayan dan petani tambak di wilayah ini.
Di tengah-tengah nelayan dan petani tambak, Aziz sempat menyinggung mengenai masih rendahnya produksi tambak nelayan termasuk jaminan harga jual. "Di Sulsel, empang sudah lama hasilnya kecil, udang hilang, hingga harga produksi tidak stabil," kata Aziz, Jumat, 2 November.
Makanya, program ekonomi kerakyatan yang diusung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar diyakini bisa menjawab persoalan yang dihadapi nelayan dan petambak di Sulsel, dan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam membangun Sulsel yang lebih baik dan maju ke depan, pemerintah harus mampu menyentuh semua aspek pembangunan. Namun hal yang paling penting adalah bagaimana pemerintah memiliki keberpihakan terhadap kesejahteraan rakyat.
''Selain pembangunan fisik juga dibutuhkan pembangunan sumber daya manusianya yang maksimal sehingga prilaku korupsi, mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang tidak semakin meresahkan bangsa ini'', tambah Aziz.
Begitu juga pembangunan di bidang agama juga penting. Sebab, agama merupakan sebuah benteng masyarakat yang akan menghalangi dan senantiasa menjaga manusianya agar tidak melakukan tindakan tak terpuji.
Usai berbincang dengan masyarakat, Aziz menyempatkan diri shalat berjamaah di Mesjid Nurul Ahlak yang ada di tempat tersebut. (hamsah umar)

Aziz Kunjungi Kampung Nelayan di Maros


MAKASSAR, FAJAR--Calon wakil gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mengunjungi perkampungan nelayan di Dusun Salanrang, Desa Borimasunggu, Maros. Aziz menemui nelayan dan petani tambak di wilayah ini.
Di tengah-tengah nelayan dan petani tambak, Aziz sempat menyinggung mengenai masih rendahnya produksi tambak nelayan termasuk jaminan harga jual. "Di Sulsel, empang sudah lama hasilnya kecil, udang hilang, hingga harga produksi tidak stabil," kata Aziz, Jumat, 2 November.
Makanya, program ekonomi kerakyatan yang diusung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar diyakini bisa menjawab persoalan yang dihadapi nelayan dan petambak di Sulsel, dan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam membangun Sulsel yang lebih baik dan maju ke depan, pemerintah harus mampu menyentuh semua aspek pembangunan. Namun hal yang paling penting adalah bagaimana pemerintah memiliki keberpihakan terhadap kesejahteraan rakyat.
''Selain pembangunan fisik juga dibutuhkan pembangunan sumber daya manusianya yang maksimal sehingga prilaku korupsi, mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang tidak semakin meresahkan bangsa ini'', tambah Aziz.
Begitu juga pembangunan di bidang agama juga penting. Sebab, agama merupakan sebuah benteng masyarakat yang akan menghalangi dan senantiasa menjaga manusianya agar tidak melakukan tindakan tak terpuji.
Usai berbincang dengan masyarakat, Aziz menyempatkan diri shalat berjamaah di Mesjid Nurul Ahlak yang ada di tempat tersebut. (hamsah umar)

Pekan Depan, Bawaslu Periksa Panwaslu


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI, Muhammad Alhamid menjadwalkan memeriksa anggota panwaslu Sulsel, Selasa, 6 November pekan depan.
Komisioner panwaslu Sulsel yang akan diperiksa Bawaslu adalah ketua panwaslu Sulsel, Suprianto dan jubir panwaslu, Anwar Ilyas. Saat bersamaan, Bawaslu juga akan melakukan pemeriksaan terhadap staf sekretariat panwaslu Sulsel utamanya pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), Anwar Alam.
Alhamid menandaskan, pihaknya sudah memutuskan untuk melakukan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan anggota panwaslu Sulsel dalam mengurus pengadaan barang dan jasa, untuk penunjang kantor panwaslu Sulsel. Ironisnya lagi, pengadaan penunjang kantor ini tidak dilakukan melalui proses tender padahal nilai anggarannya mencapai Rp280 juta lebih. "Insya Allah kita akan jadwalkan 6 November," kata Alhamid, Jumat, 2 November.
Dalam melakukan klarifikasi terhadap persoalan ini, Bawaslu berjanji akan melakukan konfrontir antara anggota panwaslu dengan staf sekretariat. Yang pasti, Bawaslu mengancam akan melakukan pemecatan terhadap Suprianto maupun Anwar ketika apa yang diadukan staf sekretariat panwaslu Sulsel ini benar terjadi.
Pihak panwaslu Sulsel sendiri membantah laporan staf sekretariat ke Bawaslu yang menyebut Suprianto dan Anwar yang mengurus pengadaan barang penunjang kantor. Panwaslu menyebut, apa yang disampaikan staf tersebut tidak berdasar karena panwaslu tidak pernah mengurus masalah keuangan panwaslu apalagi pengadaan barang. "Harganya saja kami tidak tahu apalagi memesannya," kata jubir panwaslu Sulsel, Anwar.
Anggota panwaslu Sulsel bahkan menuding staf atau PPTK panwaslu Sulsel telah memutarbalikkan fakta, karena PPTK lah yang memesan barang penunjang kantor panwaslu Sulsel. (hamsah umar)