MAKASSAR, FAJAR--Setelah tidak efektif penolakan sejumlah bupati yang merupakan lawan politik Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), atas kartu 9 Bebas IA, kini muncul cara baru meredam pengaruh kartu ini.
Sejumlah masyarakat yang sudah mendapat Kartu Semangat Baru mendapat intimidasi dan tekanan dari oknum tertentu, bahkan ada aparat yang menyita kartu IA bebas dari tangan masyarakat yang telah mendapatkannya. Ini terjadi di beberapa daerah seperti Gowa, Sidrap, dan Wajo.
Berdasar aduan masyarakat yang kartunya disita aparat menyebutkan kartu IA bebas yang disita dari masyarakat di Sidrap dilakukan oknum kepala desa, di Gowa oleh oknum kepala dusun, dan di Wajo oleh oknum babinsa. Pemegang kartu IA bebas ini ditakut-takuti tidak dilayani kalau ada urusan di kantor desa atau pemerintahan.
"Selain ditekan dengan cara itu, warga yang disita kartunya ini juga dicoret dari daftar penerima raskin," kata juru bicara IA, Selle KS Dalle, Rabu, 2 Januari.
Akibat ulah oknum yang ditengarai lawan politik IA ini, warga merasa resah karena tadinya sudah memegang kartu IA bebas saat ini sudah tidak ada. Selle mengaku banyak laporan via telepon bahkan melapor langsung ke posko IA atas masalah yang dihadapi itu. Selle menduga, aksi ini dilakukan cukup massif sehingga mengganggu konsentrasi masyarakat yang diperlakukan oknum tertentu.
Kendati, Selle berharap masyarakat yang sudah mendapat KSB kemudian ada pihak yang menyitanya tidak khawatir karena data mereka sudah terinput dalam database. "Sepanjang sudah mengisi formulir tidak akan ada masalah atau tetap terdaftar," ujar Selle di Media Centre IA.
Dia menambahkan masyarakat yang sudah memperoleh kartu IA Bebas tetap akan tercover dalam jaminan IA Bebas jika pasangan Ilham-Aziz terpilih, 22 Januari mendatang.
"Tidak perlu resah karena kehilangan KSB, Insya Allah Ilham-Aziz terpilih, semua akan terlayani dengan baik, karena sudah ada formulir yang diisi dan didaftar dalam sistem database kami," tandasnya. (hamsah umar)