Powered By Blogger

Senin, 07 Januari 2013

Syahrul: Ulang yang Baik


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengulang segala sesuatu yang baik. Sebaliknya, hal-hal yang tidak baik tidak boleh berulang.
"Kalau yang baik diulang, maka dia akan makin sempurna sedang yang tidak baik jangan diulang. Pemberontakan jangan diulang karena itu tidak baik," kata Syahrul saat kampanye di lapangan Karebosi Makassar, Minggu, 6 Januari.
Syahrul yang berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang (Sayang) mengatakan kalau masyarakat Sulsel ini daerah ini maju, terkemuka maka hal-hal yang sudah baik harus dilanjutkan. Membangun Sulsel menjadi daerah yang maju, tidak bisa seperti bermain lotre.
Sulsel saat ini kata dia sudah menjadi provinsi terbaik di Indonesia. Tolak ukur yang dijadikan Syahrul untuk menggambarkan Sulsel sebagai provinsi terbaik adalah dari jumlah penghargaan yang telah diterima. "Apa buktinya Sulsel terbaik yaitu penghargaan sebanyak 162 buah," kata Syahrul.
Begitu juga, lima tahun lalu income penduduk hanya Rp9 juta per tahun naik menjadi Rp19 juta per tahun. Dalam kampanyenya, Syahrul juga membeber bagaimana peningkatan jumlah uang yang beredar di Sulsel lima tahun lalu, begitu juga dengan jumlah kendaraan saat ini di Makassar. Yang kesemuanya menjadi indikator Sulsel jauh lebih maju dari lima tahun lalu.
Dalam kampanyenya ini, Syahrul juga sedikit menyinggung situasi banjir di Sulsel saat ini. "Iidak boleh hanya diam dan terpaku saja dalam rumah saja apalagi saat ini banjit. Tapi yang kita butuhkan adalah kita harus kerja bersama," kata Syahrul.
Dalam kampanyenya di Karebosi, Syahrul mengajak pendukungnya tidak memilih pemimpin yang terindikasi korupsi, begitu juga jangan memilih pemimpin yang tidak memiliki pengalaman. "Ibarat sopir, mana yang dipilih antara sopir dalam kota dan sopir antar kabupaten yang sudah pengalaman. Jadi pilih sopir yang berpengalaman," imbuh Syahru.
Dalam hal pendidikan dan kesehatan gratis, Syahrul menegaskan bahwa program yang menyentuh kepentingan dasar masyarakat ini harus jadi contoh nasional. Dia komitmen untuk melanjutkan program tersebut bahkan ke jenjang lebih tinggi yakni SMA dan SPP bagi mahasiswa baru. "Ada yang baru janjikan pendidikan dan kesehatan gratis," sebutnya.
Kampanye Sayang di Karebosi ini juga dihadiri Korwil DPP Golkar Nurdin Halid kendati dia tidak menyempatkan diri orasi, begitu juga dengan sejumlah pimpinan parpol pengusung. Kampanye Sayang di Karebosi cukup singkat karena hanya dia sendiri yang berorasi. (hamsah umar)  

Pilgub Sulsel Terancam Ditunda


MAKASSAR, FAJAR--Pilgub Sulsel yang telah ditetapkan, Selasa, 22 Januari terancam ditunda. Bencana alam utamanya banjir yang melanda beberapa kabupaten/kota di Sulsel menjadi alasan pilgub bisa ditunda.
Mengacu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPPU) No.3 Tahun 2005 tentang perubahan atas Undang-undang No.32 Tahun 2004, utamanya pasal 236A disebutkan bahwa pemilukada di sebuah daerah pemilihan dapat ditunda bila terjadi bencana alam, kerusuhan, gangguan keamanan atau gangguan lainnya.
Jika bencana alam yang terjadi di beberapa kabupaten/kota di Sulsel masih terjadi hingga Selasa, 22 Januari mendatang, KPU Sulsel menyebut peluang terjadinya penundaan pencoblosan sangat memungkinkan. Namun kata dia, penundaan bisa saja dilakukan pada daerah tertentu atau berbasis TPS.
"Menurut undang-undang, yang bisa buat pilgub ditunda karena dua hal yakni bencana alam, dan kondisi keamanan tidak kondusaif. Untuk alasan keamanan saya kira sampai saat ini masih kondusif," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Minggu, 6 Januari.
Untuk kondisi banjir seperti yang terjadi saat ini di beberapa daerah, Jayadi mengaku akan melihat perkembangannya apalagi waktunya masih cukup lama. Karena menurutnya, pilgub tidak bisa ditunda begitu saja, namun tidak bisa juga mengabaikan kondisi kemanusiaan yang terjadi. "Kepentingan politik tidak bisa diatas segala-galanya. Kalau setelah kita lihat ada daerah yang memang tidak memungkinkan, bisa saja kita tunda," lanjut Jayadi.
Penundaan itu pun kata dia tidak dilakukan secara menyeluruh, tapi berdasar wilayah yang tidak memungkinkan digelar pemilihan. Bahkan bisa jadi hanya berbasis tempat pemungutan suara (TPS). Penundaan berbasis TPS ini juga bisa terjadi karena surat suara untuk TPS tersebut rusak atau hanyut karena banjir.
Kendati ada kekhawatiran pilgub memungkinkan tertunda, KPU Sulsel berharap kondisi cuaca beberapa hari ke depan kembali membaik sehingga tidak mengganggu proses pilgub di daerah ini. Sebagaimana perkiraan BMKG Sulsel, puncam musim hujan di Sulsel terjadi antara Januari-Februari. (hamsah umar)

Mappinawang Pilih Diam


MAKASSAR, FAJAR--Meski disorot berbagai pihak termasuk dari pasangan calon gubernur Sulsel, konsultan KPU Sulsel, Mappinawang memilih diam. Dia ogah menanggapi penilaian pengamat dan tim pasangan cagub.
Saat coba dimintai tanggapannya melalui telepon selulernya, Mappinawang tidak bersedia menanggapi balik asumsi banyak pihak tentang netralitasnya mendampingi KPU Sulsel di pilgub. Dia beralasan, KPU Sulsel sejauh ini sudah memberikan banyak jawaban atas berbagai penilaian yang meragukan netralitas penyelenggaraan pilgub, karena konsultan yang dipakai KPU berafiliasi dengan calon tertentu.
"Saya tidak mau menanggapi. Kan sudah ada jawaban dari pihak KPU. Biarlah orang menilai seperti apa," kata Mappinawang, Minggu, 6 Januari.
Selanjutnya, Mappinawang menyerahkan sepenuhnya persoalan itu ke KPU Sulsel sebagai pihak yang berkepentingan. Selama ini, sejumlah pengamat hukum termasuk tim hukum pasangan cagub Sulsel mengkhawatirkan netralitas KPU Sulsel berpengaruh. Makanya, ada pihak yang minta KPU merekrut ulang konsultan hukum. KPU sendiri menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada anggota KPU yang dipengaruhi netralitasnya dari seorang konsultan yang disewa.
Terpisah, tim hukum pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Amirullah Tahir menyatakan penunjukan Mappinawang sebagai konsultan hukum KPU bukan tanpa dasar, tapi karena KPU melihat tokoh tersebut memiliki pengalaman. "Pak Mappinawang itu kan pernah Ketua KPU, sehingga mungkin ini pertimbangan KPU menunjuk dia sebagai konsultan hukum. Dengan begitu, tentu dia mengetahui banyak tentang tugas-tugas KPU," kata Amirullah.
Lagi pula kata dia, Amirullah bekerja bukan untuk kepentingan calon tertentu tapi untuk kepentingan KPU. Dia juga memastikan, Mappinawang bisa menjadi konsultan hukum KPU secara profesional maupun menjadi pengacara KPU ketika misalnya ditunjuk. Mappinawang selama ini sudah banyak pengalaman menangani berbagai perkara pemilu di MK sehingga penunjukan itu cukup tepat.
Amirullah menyatakan dirinya tidak pada posisi  membela Mappinawang sebagai konsultan hukum KPU Sulsel, tapi menurut dia, kritik terhadap konsultan KPU ini dilihatnya sebagai upaya melemahkan KPU Sulsel. Pernyataan Ketua Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sulsel, Yusuf Haseng juga tidak bisa dijadikan untuk menyeleksi ulang konsultan hukum KPU.      
"Malah saya melihat ada upaya melemahkan KPU kalau itu (pernyataan Yusuf Haseng) dijadikan acuan, karena Yusuf Haseng itu adalah salah satu pengacara yang ikut dalam daftar pengacara yang mendukung Ilham-Aziz. Mungkin karena dia sudah persiapkan untuk menggugat KPU sehingga ada upaya melemahkan sejak awal," kata Amirullah. (hamsah umar)    

Prabowo Ajak Warga Bone Pilih Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel harus berhati-hati memilih pemimpin pada Selasa, 22 Januari. Banyaknya pemimpin yang berkarakter pembohong menjadi alasan masyarakat selektif menjatuhkan pilihannya.
Seruan ini disampaikan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto saat tampil mengampanyekan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) di Stadion La Patau, Watampone, Minggu, 6 Januari. Dia membeber, dari 497 bupati/wali kota di Indonesia, 138 sudah tersangka dan masuk penjara, begitu juga gubernur dari 33 gubernur 18 orang sudah tersangka dan masuk penjara.
”Itu artinya apa, banyak pemimpin yang sudah membohongi kita semua. Sehingga masyarakat harus berhati-hati memilih pemimpin,” seru Prabowo.
Alasan ini yang membuat dia terpanggil mengkampanyekan Garuda-Na di Sulsel. Dia menilai pasangan Garuda-Na b isa menyerupai kepemimpinan Jenderal Muh Yusuf. Rudi-Nawir diyakini bisa membawa Sulsel lebih baik dan memperbaiki berbagai kekurangan. Prabowo mengajak warga Bone bersama memenangkan Garuda-Na. Sosok Rudi-Nawir merupakan sosok yang memiliki integritas dan sudah teruji mengurusi masalah pemerintahan.
Prabowo mengaku Sulsel saat ini membutuhkan pemimpin bersih dan tidak korup. Dia berjanji ketika pasangan ini terpilih kemudian korup, Prabowo sendiri yang akan melengserkannya.
Saat memulai orasi politiknya, Prabowo yang merupakan Ketua HKTI ini terlihat terharu. Apalagi kedatangannya di Bone yang pertama kalinya. Kendati dia selalu ingat dengan sosok Jenderal Muh Yusuf. Yusuf kata dia adalah pemimpin yang patut dijadikan  teladan dan contoh. Dan sosok ini ada sama Andi Rudiyanto-Andi Nawir.
Adapun Rudiyanto dalam orasinya mengatakan, program pendidikan dan kesehatan gratis yang dipelopori di Sinjai berusaha dicontek oleh kandidat lain. Tapi dia mengaku bersyukur karena program yang ditelorkan 2003 silam bermanfaat bagi masyarakat sehingga ditiru oleh kandidat lain. "Tapi program yang ditiru itu juga gagal," kata Rudi.
Meski sudah dicontek, Rudi menilai Sayang tidak mampu menerapkannya dengan baik. Makanya, dia akan menjadikan pendidikan dan kesehatan gratis yang berkualitas dan paripurna di Sulsel ketika terpilih. Dia juga mengajak warga tidak terperdaya janji politik calon. Masyarakat sudah harus menanamkan dalam diri bahwa sudah capek dijanji. "Tidak ada lagi yang harus dituntaskan. Stop maki komandan, kalau ada orangnya komandan di sini, stop komandan, Garuda-Na mau lewat," lanjutnya.
Dia juga menyindir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Garuda-Na menilai, program 9 IA bebas yang ditawarkan merupakan penipuan terhadap rakyat Sulsel.
Olehnya itu, Rudi berjanji tidak akan mengecawakan warga Bone, apalagi dirinya juga warga Bone. "Tidak mungkin orang Bone tidak pilih satu kampungnya. Cuma di pilgub ini, ada dua kandidat yang mengaku orang Bone tapi yang satunya tidak jelas asalnya," kata Rudi. (hamsah umar)

Aura Kemenangan IA di Lutra


MAKASSAR, FAJAR--Meski pilgub Sulsel baru berlangsung Selasa, 22 Januari, tapi aura kemenangan sudah dirasakan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Aura kemenangan ini saat cawagub Aziz Qahhar Mudzakkar berkunjung ke Pasar Sentral Masamba, Minggu, 6 Januari. Aziz yang ter terbiasa turun ke pasar untuk mengetahui berbagai persoalan dihadapi masyarakat, tiba-tiba diserbu ratusan pedagang dan pengunjung pasar sembari memberikan ucapan selamat. Hal inilah yang dianggap sebagai salah satu aura kemenangan bagi pasangan ini.
"Menyalami ustadz Aziz ketika bertemu warga itu biasa, tetapi kali ini warga berebut sekaligus mengucapkan selamat kepada Pak Ustad layaknya mereka sudah mengetahui kemenangan IA,'' ucap sekretaris pribadi Aziz, Irfan Yahya.
Irfan sendiri tidak begitu mengetahui khal ikhwal ucapan selamat dari warga Lutra itu. Mantan direktur eksekutif LSM Perak ini hanya bisa bersyukur dan menganggap hal itu merupakan salah satu tanda-tanda kemenangan IA dari sekian banyak pertanda baik lainnya.
Salah seorang pedagang jagung, Mama Ipan mengungkapkan sebagian besar warga Luwu Utara telah berkomitmen memenangkan IA di daerahnya. Selain karena Aziz berdarah Luwu asli, mereka juga menganggap Aziz menyerupai gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang merakyat. "Pak Aziz seperti pak Jokowi, suka mengunjungi masyarakat kecil.
Tidak ada calon lain seperti itu. Ini yang disukai masyarakat sehingga Jokowi  menang dan itu pulalah alasannya sehingga warga di sini yakin IA menang," katanya.
Aziz menyampaikan kesyukurannya dan tak lupa memberi motivasi dan semangat buat para pedagang agar senantiasa berjuang dan berdoa untuk memperoleh rezki yang halal. "Bedagang itu jauh lebih berkah dan mulia daripada koruptor," kata Aziz.
Kepada warga Luwu Utara, Aziz menghimbau agar senantiasa menjaga siri' (martabat) dirinya sebagai orang Luwu yang maju sebagai kandidat demi menjaga martabat masyarakat Sulsel secara umum. "Jaga siri' saya sebagai putra Luwu dengan kemenangan minimal 80 persen. Setelah itu giliran saya yang akan menjaga siri'nya Sulsel," tandas Aziz.
Anggota DPD RI ini menganggap bahwa kampanye menuju 01 dan 02 Sulsel yang dilakukannya bersama Ilham adalah dalam rangka mengangkat harkat dan martabat orang Sulsel. "Tidak malukah kita selama ini mendapat peringkat rangking tujuh terkorup dari 33 provinsi yang ada? Kalau kami menang kami akan penjarakan semua koruptor yang telah menyensarakan rakyat dan membuat kita malu," tegas Aziz. (hamsah umar)