Powered By Blogger

Rabu, 09 Januari 2013

Garuda-Na Bangun Pabrik Pengalengan Ikan

MAKASSAR, FAJAR--Cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) berjanji akan membangun industri pengalengan ikan, ketika terpilih gubernur, Selasa, 22 Januari.

Pabrik pengalengan ikan ini akan dibangun pada setiap tempat pelelangan ikan yang ada di Sulsel, sehingga ikan hasil tangkapan nelayan di Sulsel bisa dikemas dengan baik sehingga mampu bersaing di pasaran.
Selain sektor perikanan, pasangan ini juga berjanji akan membangun pabrik penggilingan padi di semua kabupaten/kota yang menjadi lumbung padi di Sulsel, sehingga padi petani bisa langsung dijual ke pabrik untuk diolah baik dalam kondisi basah maupun kering. Sehingga ke depan petani tidak ada lagi keluhan hasil panen mereka rusak karena tidak dibeli pengusaha.
Rudiyanto saat kampanye di lapangan Andi Ninnong Sengkang mengatakan petani di Sulsel saat ini masih banyak yang miskin karena hasil panen mereka selama ini masih banyak dipermainkan harganya. Setiap musim panen kata dia, harga padi anjlok. Pemerintah yang selama ini mengandalkan Dolog tidak bisa berbuat banyak karena pihak Dolog tidak menerima kalau padi dalam kondisi basah.
"Padahal pemerintah telah menyiapkan anggaran ratusan triliun untuk membeli gabah petani meskipun dalam keadaan basah. Pemerintah tidak boleh lagi membiarkan Dolog mempermainkan petani. Petani di Sulsel tidak boleh lagi menjerit dan miskin karena hasil panen mereka jatuh harga," kata Rudiyanto.
Dia pun mengajak para petani di Sulsel untuk memilih Garuda-Na jika ingin lebih sejahtera ke depan. Saat kampanye di Wajo, Rudi-Nawir bahkan menegaskan kalau dirinya sekadar ingin membangun pondasi pemerintahan yang baik di Sulsel. "Cukup satu periode untuk selanjutnya kita serahkan kepada yang lain. Misi saya hanya membangun pondasi pemerintahan yang memihak rakyat," tandas Rudi.
Di Wajo, Garuda-Na mengaku prihatin dengan berbagai intimidasi terhadap PNS untuk mendukung calon tertentu, termasuk memanfaatkan bantuan korban banjir seperti beras untuk kepentingan politik. (hamsah umar)

Program Garuda-Na Paling Merakyat


MAKASSAR, FAJAR--Tiga cagub yang bertarung di pilgub Sulsel sama-sama merasa peduli rakyat. Namun pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mengklaim sebagai pasangan paling merakyat.
Tolak ukurnya dari berbagai program yang ditawarkan pasangan urut 3 ini, dimana pasangan ini menawarkan 23 program strategis. Klaim paling merakyat ini disampaikan anggota Dewan Pembina DPP Gerindra, Permadi saat kampanye di Stadion Andi Ningnong, Wajo, Selasa, 8 Januari.
Kalau Jokowi-Ahok adalah refresentasi pemerintahan yang merakyat, Garuda-Na juga demikian karena programnya sangat nyata untuk kepentingan masyarakat miskin. Makanya, di hadapan ribuan pendukung Garuda-Na, Permadi mengajak dan menyentuh hati warga Wajo untuk memilih Garuda-Na. "Program Garuda-Na sangat riil dan pro rakyat," kata Permadi.
Pasangan ini kata dia akan menghadirkan pemerintahan yang bebas dari praktik kolusi korupsi dan nepotisme (KKN) di Sulsel. Karena itu, rakyat Sulsel harus menjadi bagian untuk melahirkan pemerintahan yang berpihak pada masyarakat miskin.
Wakil Ketua DPP Gerindra, Edi Prabowo menyatakan DPP Gerindra all out mendukung Garuda-Na karena pasangan yang diusung ini sudah sangat berpengalaman. Apa yang dilakukan Rudi di Sinjai dan Nawir di Pinrang sudah dirasakan masyarakat sehingga alasan ini pula yang mendorong cagub urut 3 ini bertarung di Sulsel untuk mengabdi pada masyarakat lebih luas.
Edi bahkan menyebut, masyarakat Sulsel yang memilih pasangan ini ibarat pahlawan. "Mari bersama-sama menjadi pahlawan guna mewujudkan revolusi di Sulsel untuk menghadirkan pemerintahan yang peduli kepentingan masyarakat Sulsel," imbuh Edi Prabowo.
  Di Sulsel, pasangan ini bertekad menjadikan Sulsel sebagai provinsi terdepan, mandiri, dan mapan (TAMPAN) di Indonesia. Pasangan ini mengaku sudah membuat kajian mendasar terhadap apa yang paling dibutuhkan warga Sulsel saat ini. Misalnya saja pembangunan seribu irigasi dan sejuta saluran irigasi di Sulsel dalam rangka menghidupkan sektor pertanian dan perkebunan. Begitu juga sektor perikanan akan digenjot.
Sementara Rudiyanto yang tampil orasi menegaskan, pilgub Sulsel saat ini bukan lagi saatnya berjanji, tapi pilgub adalah pertarungan untuk memperlihatkan kinerja. Ketua HKTI Sulsel ini mengimbau rakyat Wajo untuk tidak percaya janji kedua kalinya. "Pendidikan dan kesehatan gratis yang saya pelopori di Sinjai sudah dicontek tapi itu gagal. Kalau mau gagal lagi pilih kembali. Pemimpin yang dipilih rakyat saat pertama kemudian ingkar, maka sudah pasti kalau dipilih kedua kalinya akan ingkar lagi," papar Rudi.
Sementara, Andi Nawir Pasinringi menyebut salah satu program yang sangat dibutuhkan masyarakat Sulsel utamanya petani saat ini adalah traktor, sehingga kalau 23 ribu handtraktor diberikan kepada petani, maka para petani di Sulsel tidak perlu lagi menyewa untuk menggarap sawahnya. (hamsah umar)

Kompak Tolak Debat Malam


MAKASSAR, FAJAR--Penolakan pihak Unhas menjadi tuan rumah debat cagub ketika digelar malam hari membuahkan hasil. Polda Sulsel maupun tim pasangan cagub Sulsel kompak menolak pelaksanaan debat malam hari dengan pertimbangan keamanan.
Kemarin, KPU Sulsel kembali melakukan rapat koordinasi dengan pihak polda Sulsel, perwakilan tiga pasangan cagub Sulsel, dan even organiser  (EO) kembali melakukan rapat persiapan debat cagub. Rapat yang berlangsung di aula KPU Sulsel ini sempat alot karena perbedaan waktu debat yakni siang atau malam hari.
Setelah mendengar berbagai pertimbangan tiga pasangan cagub, Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel yang sama-sama tidak inginkan debat dilakukan malam, rapat akhirnya memutuskan debat akan dilakukan sore hari yakni pukul 15.00 Wita. Debat sore hari ini baik yang akan dilakukan di Triple C maupun yang dijadwalkan di gelar di Aula AP Pettarani Unhas.
"Jadi debat tidak dilakukan malam hari karena tim sukses dan pihak keamanan sama-sama tidak inginkan digelar malam hari. Pertimbangan utamanya lebih pada persoalan keamanan," kata Humas KPU Sulsel, Asrar Marlang usai rapat berlangsung.
Dengan keputusan bahwa debat akan dilakukan sore dalam hal ini pukul 15.00 Wita, wacana untuk menggelar debat di Unhas memungkinkan tidak berubah. "Jadi kemungkinan tetap Unhas jadi tuan rumah pada debat cagub terakhir atau pada 18 Januari nanti," kata Asrar.
Sebelumnya, pihak Unhas menegaskan tidak akan bersedia menjadi tuan rumah debat cagub sekiranya KPU maupun media yang mau menyiarkan debat ini memaksakan menggelar debat malam hari. Debat cagub malam hari di Unhas cukup rawan karena suasana di Unhas malam hari juga sedikit gelap. Belum lagi, Sulsel saat ini sudah termasuk wilayah pergerakan teroris. (hamsah umar)
 

Cagub Berebut Simpati Korban Banjir


MAKASSAR, FAJAR--Bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sulsel dimanfaatkan calon gubernur merebut simpati rakyat. Momen bertebut simpati masyarakat ini sangat tepat apalagi saat ini sudah memasuki masa kampanye.
Beberapa tim pemenangan cagub pun digerakkan untuk membantu para korban banjir termasuk membentuk posko penanggulangan banjir. Pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) misalnya membentuk relawan tanggap darurat di Gunung Batu Putih, begitu juga komunitas facebookers pendukung IA, C1-59 IA Facebookers.
C1-59 IA Facebookers, adalah singkatan dari coblos No.1 untuk 5 tahun kawal 9 program IA bebas. Kemarin, puluhan anggota C1-59 IA Facebookers ini memantapkan kumpul di Media Centre IA untuk memantapkan pergerakan membantu korban banjir. Komunitas pendukung IA ini membentuk empat devisi yakni devisi kesehatan, dapur umum, dana dan logistik serta data dan informasi.
"Kita melihat bahwa bencana banjir yang melanda Sulsel saat ini begitu memprihatinkan di beberapa daerah. Makanya, sebagai bentuk kepedulian kita, kita bentuk relawan siaga bencana. Ini juga merupakan bentuk kepedulian Ilham-Aziz terhadap para korban di Sulsel," kata Sekretaris Komunitas C1-59 IA Facebookers, Firdaus, Selasa, 8 Januari.
Sebelumnya, pasangan Ilham-Aziz sudah membatalkan rencana menggelar kampanye akbat di beberapa kabupaten yang dilanda bencana banjir seperti Maros, Pangkep dan Barru. Pembatalan kampanye akbar ini juga sebagai wujud kepedulian pasangan urut 1 ini pada korban banjir. Pasalnya dana kampanye yang disiapkan pasangan ini di kabupaten tersebut akan dialihkan untuk membantu masyarakat yang jadi korban.
Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) juga mengerahkan relawan pemenangannya untuk menbantu korban banjir di Sulsel, termasuk membangun sejumlah posko penanggulangan banjir. Sayap pemenangan Garuda-Na yang dikerahkan Garuda-Na guna mencari simpati korban banjir seperti Tunas Indonesia Raya (TIDAR) bersama Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Sulsel.
Tim relawan Garuda-Na ini juga banyak membangun posko, dapur umum, pelayanan kesehatan gratis dengan melibatkan sejumlah tim medis, serta membagi-bagikan susu kemasan pada warga.
Ketua TIDAR Sulsel, Azwar Hadra Manggabarani menegaskan upaya ini dilakukan sebagai kepedulian Garuda-Na terhadap warga Sulsel yang menjadi korban banjir. Salah satu posko tim pemenangan Garuda-Na di tengah korban banjir yakni di masjid Al Muhajirin kompleks Bung. Di posko ini ada tiga tim medis yang setiap saat melayani penanganan kesehatan keluarga korban banjir.
"Beberapa korban banjir yang sempat kita tangani ada yang kita rujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," kata Koordinator Peduli Banjir Garuda-Na, Muhammad Anugrah. (hamsah umar)

Adil-Suzanna Belum Mau Hijrah


MAKASSAR, FAJAR--Dua pimpinan parpol di Sulsel yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Sulsel, belum mau berpikir hijrah ke partai lain setelah partai yang dipimpin tidak lolos peserta pemilu 2014 mendatang.
Kedua pimpinan partai ini adalah Ketua DPP Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sulsel, Adil Patu dan Ketua DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sulsel, Suzanna Kaharuddin. Di konfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa, 8 Januari, Adil maupun Suzanna sama sekali belum memikirkan pindah partai.
Mereka masih berharap keberatan yang diajukan partainya ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) maupun gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), direspons dengan baik sehingga keputusan KPU menggagalkan partainya bisa terbalik sehingga partainya tetap lolos sebagai peserta pemilu 2014 mendatang.
"Sementara ini PDK mengajukan keberatan ke Bawaslu, karena rata-rata temuan kita, petugas KPU yang melakukan verifikasi faktual keanggotaan yang tidak melakukan tugasnya dengan baik," kata Adil Patu.
Ketidakaktifan petugas verifikasi yang diturunkan KPU ini membuat proses verifikasi partai dianggap tidak maksimal, sehingga anggota partai yang akan diverifikasi tidak ditemukan di bawah. "Jadi biar kami tunggu dulu keberatan yang kami ajukan. Kita tentu berharap PDK termasuk salah satu partai peserta pemilu nanti, apalagi di Sulsel kita sudah sangat maksimal," tambah Adil.
Penegasan yang sama disampaikan Suzanna. Dia menegaskan partainya saat ini melayangkan gugatan atas hasil pleno KPU ini. Atas dasar ini, Suzanna belum mau berpikir untuk mencari atau pindah partai. Dia bahkan masih optimis, partai yang dipimpin Sutiyoso ini tetap lolos peserta pemilu mendatang.
"Saya masih fokus kampanye bersama Komandan sampai saat ini. Hari ini misalnya saya kampanye di Sinjai dan Bulukumba. Kami masih yakin PKPI tetap menjadi peserta pemilu 2014," lanjut Suzanna. (hamsah umar)