Powered By Blogger

Selasa, 15 Januari 2013

Kabupaten Termiskin Prioritas Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Empat kabupaten di Sulsel yang selama ini berpredikat sebagai daerah tertinggal, akan jadi prioritas dibangun pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Caranya dengan menerapkan konsep pembangunan yang berkeadilan, merata dan berkesinambungan, sehingga dari 24 kabupaten/kota di Sulsel tidak ada lagi ke depan yang berpredikat sebagai kabupaten tertinggal. Ada empat kabupaten di Sulsel yang masih kategori tertinggal seperti Selayar, Jeneponto, Pangkep, dan Toraja Utara.
Untuk menjadi provinsi terdepan, maka empat kabupaten tersebut harus dibangun ekonominya sama dengan kabupaten lain. "Sulsel belum bisa dikatakan memiliki pertumbuhan ekonomi pesat kalau empat kabupaten ini masih menyandang kabupaten tertinggal. Makanya, ini akan menjadi kewajiban saya ketika jadi gubernur dengan mengentaskan kemiskinan di kabupaten ini," ujar Rudiyanto, disambut tepuk tangan ribuan massa pendukungnya saat kampanye di Toraja Utara.
Pasangan Rudi-Nawir (Garuda-Na) melakukan kampanye di lapangan Bakti Rantepao. Persoalan ekonomi menjadi salah satu titik kritik pasangan ini, dimana pemerintah saat ini terjebak pada angka-angka sementara kemiskinan masih besar di Sulsel. "Kita selalu dengan ekonomi tumbuh besar, tapi fakta masyarakat kita banyak yang hidup miskin," tambah Rudiyanto.
Di daerah ini, Garuda-Na menghadiri pesta adat Rambu Solo di keluarga almarhum Matius Seda Lobo dan almarhumah Barnacce Tulak Sampetoding di Desa Mahalele, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara. Rombongan pasangan urut 3 ini juga disambut dengan pesta adat.
Kepada keluarga, Garuda-Na menyumbang tiga ekor kerbau. "Orang Pinrang menikah orang Toraja otomatis sudah jadi orang Toraja, begitu juga orang Sinjai menikah orang Toraja otomatis menyandang predikat orang Toraja. Ini telah melekat dalam diri Pak  Rudi yang punya istri orang Toraja," kata Nawir.
Perwakilan keluarga almarhum Matius Seda Lobo, Martin mengaku bangga dengan kehadiran pasangan Garuda-Na. Dia mengaku warga di daerah ini cerdas dan tidak akan terpengaruh iming-iming materi yang disampaikan  oleh kandidat tertentu.
"Perkara materi bagi kami bisa dibalas, namun kunjungan pribadi seperti yang dilakukan Garuda-Na ini akan sulit kami balas," kata Martin. (hamsah umar)

KPU Hemat Rp380 Juta


*Dikembalikan ke Kas

MAKASSAR, FAJAR--Meski publik Sulsel kehilangan kesempatan menyaksikan debat cagub Sulsel yang berkualitas, KPU Sulsel ternyata menghemat anggaran hingga Rp380 juta dari biaya debat ini.
Sebagaimana diketahui, untuk kepentingan debat cagub Sulsel dua tahapan ini, KPU Sulsel menyiapkan anggaran sebesar Rp580 juta. Dari jumlah anggaran yang disiapkan itu, dana yang terpakai oleh KPU pada tahap pertama hanya berkisar Rp200 juta. Untuk pilgub Sulsel ini, KPU menargetkan melakukan penghematan anggaran hingga 10 persen dari seluruh kegiatan yang ada.
Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS yang dikonfirmasi menyatakan, anggaran debat yang tidak dipakai maupun alokasi anggaran lain seperti sisa tender logistik, dan kegiatan lainnya yang tidak terpakai akan dikembalikan ke kas negara.  
"Jadi  biaya debat yang tidak kita gunakan ini tentunya kita kembalikan ke kas negara. Memang seperti itu mekanismenya, dimana daya yang tidak terpakai dikembalikan ke kas. Tidak hanya dana debat, juga sisa dana lain yang tidak terpakai misalnya sisa tender logistik dan semacamnya," jelas Annas, Senin, 14 Januari.
Termasuk kata Annas, alokasi anggaran yang disiapkan untuk putaran kedua juga dipastikan akan dikembalikan ke kas negara. Jumlahnya berkisar Rp69 miliar. Annas menyebut, pada debat cagub beberapa waktu lalu, KPU Sulsel hanya menggunakan dana sekitar Rp200 juta baik untuk sewa gedung, sewa lampu, konsumsi, biaya even organiser, dan pembiayaan lainnya.
Untuk agenda debat cagub Sulsel ini, KPU Sulsel juga sedikit terbantu dan bisa menghemat anggaran  lebih besar karena proses penyiaran debat oleh televisi nasional dan lokal semuanya zero cost.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, debat cagub Sulsel ini dibatalkan KPU Sulsel karena tidak ada jaminan keamanan utamanya dari massa pendukung pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang). Oleh KPU Sulsel, pembatalan debat ini lebih penting, ketimbang dilakukan debat kemudian mengancam proses pilgub yang diinginkan berlangsung aman dan damai. (hamsah umar)      

Senin, 14 Januari 2013

PKS Lakukan Pengobatan Korban Banjir


MAKASSAR, FAJAR--Meski kondisi banjir yang melanda beberapa daerah di Makassar utamanya di Kecamatan Manggala, DPW PKS Sulsel dan DPD PKS Makassar tetap intens melakukan penanganan korban banjir, utamanya pemeriksaan kesehatan dan pelayanan kesehatan gratis.
Kemarin misalnya, PKS Sulsel bersama DPC PKS Manggala melakukan bakti sosial berupa pengobatan dan pembagian sembako pada korban banjir. Beberapa elit PKS yang turun langsung membantu korban seperti anggota DPRD Sulsel, Jafar Sodding, Dewan Syariah Wilayah PKS Sulsel, KH Ismail Kappaja, Ketua ETC PKS Panakkukang Manggala Kastari, Ketua DPC PKS Manggala Nur Amin.
Selain itu, sejumlah kader PKS utamanya yang terdaftar sebagai caleg juga terlihat membantu korban. Ketua DPC PKS Manggala, Nur Amin mengatakan pengobatan gratis merupakan bentuk kepedulian PKS kepada korban banjir di Makassar.
"Kita berharap masyarakat bisa kembali pulih setelah bencana menimpa warga, Insya Allah ke depan makin banyak aksi kepedulian yang kita berikan untuk masyarakat," jelas Nur Amin.
Sekretaris DPC PKS Manggala, Hasdar menjelaskan kebutuhan masyarakat pascabanjir lebih pada masalah kesehatan. Makanya, PKS fokus pada penanganan kesehatan korban banjir. "Alhamdulillah antusias warga untuk pengobatan gratis ini luar biasa. Tim medis PKS belum datang pasien sudah menunggu karena ternyata pada waktu banjir beberapa warga belum mendapatkan pengobatan selama dilanda banjir. Jadi sangat tepat PKS melaksanakan kegiatan pengobatan gratis. Semoga dengan adanya aksi pengobatan gratis dari PKS lebih terasa manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Hasdar.
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Jafar Sodding mengatakan PKS tetap siaga dan terus memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Kepedulian kader PKS Manggala ini tidak lain untuk meringankan beban korban banjir," kata Jafar Sodding.
"Kami bersyukur masih ada partai dan anggota dewan yang peduli terhadap nasib warga yang terkena bencana banjir dan kami atas nama warga mengucapkan terima kasih," kata salah seorang warga, Anas Sanran. (hamsah umar)

IA Optimis 70 Persen di Bosowa


MAKASSAR, FAJAR--Penatan petahana Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) cukup optimis bisa menang di Bone, Soppeng, Wajo (Bosowa) hinggga 70 persen.
Optimisme pasangan ini setelah melihat penerimaan masyarakat di tiga kabupaten ini saat pasangan ini menggelar kampanye. Fungsionaris DPP Demokrat, Jafar Hafsah menyebut kemenangan IA di Bosowa hingga 70 persen bukan hal mustahil apalagi Bone merupakan salah satu basis pasangan ini.
"Jika dilihat tingkat penerimaan masyarakat Bone, Soppeng, dan Wajo terhadap pasangan IA, kami optimis meraih suara minimal 70 persen," kata legislator senayan asal Soppeng ini, Minggu, 13 Januari.
Optimismenya dilatari karena kedua figur, baik Ilham dan Aziz cukup menjual. Keduanya memiliki segmen pemilih berbeda, ditambah basis dan kantong suara partai pengusung.
"Selaku anggota DPR RI, semua relawan dan konstituen dari dapil saya akan memberikan sumbangsih suara. Hubungan saya dengan konstituen di 9 kabupaten/kota cukup baik dan semua bekerja untuk IA," imbuhnya.
Saat kampanye di Soppeng, IA menyempatkan sarapan pagi bersama wakil bupati Soppeng, Aries Muhammadiyah.
Sementara, Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin menegaskan Sulsel ke depan harus lebih baik dan lebih bersih dari predikat negatif. Harapan ini disampaikan saat kampanye di stadion Lapatau Bone.
Predikat negatif dimaksud seperti wilayah subur peredaran narkoba, terkorup di Sulawesi. Kampanye pasangan ini dihibur grup band D Masiv dan band lokal Art2 Tonic turut menghibur. Kampanye juga dihadiri Sekjen DPP PKS Anis Matta, politisi Hanura Akbar Faisal. Dalam orasinya, Anis Matta meminta warga Bone memilih pemimpin yang murah senyum dan manis senyumnya. Itu penting karena senyum melambangkan pemimpin yang ramah, teduh, dan damai.
Sedang Jafar Hafsah menilai duet IA adalah sosok calon pemimpin Sulsel yang kompak dan saling melengkapi. Figurnya sehat, muda, dan energik. "Gubernur itu harus menjadi pelayan masyarakat dan  menjadi pengayom. Bukan komandan yang memerintah dan rakyat harus hormat," kata politisi yang dikenal vokal ini. (hamsah umar)


Prabowo Serukan Perubahan di Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto mengajak masyarakat Sulsel untuk melakukan perubahan, dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
Dia pun mengajak masyarakat Sulsel untuk sama-sama mendukung pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) pada pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari mendatang. Kemenangan pasangan ini di Sulsel akan menjadi momen penting bagi gerakan perubahan, tidak hanya di Sulsel tapi juga di Indonesia secara keseluruhan.
Potensi kekayaan alam yang banyak dikorupsi menjadi salah satu alasan perlunya gerakan perubahan oleh masyarakat Sulsel. "Rakyat saat ini hendaki pemerintah yang bersih, di hati saudara pasti inginkan pemerintah yang tidak korupsi. Kita sudah capek dengan perilaku korupsi karena telah merampas hak-hak rakyat. Untuk itu, kita butuh pemimpin yang baik dan saya yakin Garuda-Na memiliki jiwa seperti itu," kata Prabowo.
Karena alasan itu pula dia all out mengampanyekan pasangan ini hingga enam kabupaten/kota di Sulsel. "Kalau menang saya hadir di pelantikannyua, memang saya butuh kemenangannya agar tambah kuat. Saya harap kerja keras saudara untuk Garuda-Na untuk memimpin perubahan, karena kita memang butuh perubahan di Sulsel," kata Prabowo.
Prabowo memuji kesadaran politik warga Sulsel utamanya pendukung Garuda-Na, karena kesadaran politik inilah yang penting dimiliki untuk menentukan pemimpin terbaik untuk Sulsel ke depan. Hasrat dan keinginan perbaiki kehidupan rakyat harus menjadi perjuangan semua pihak agar ada kesamaan gerak untuk berbuat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat. "Kalau salah coblos, bukan saudara yang terpengaruh tapi anak cucuk saudara ke depan. Karena itu, kalau ada calon beri uang, ambil saja uangnya tapi tetap pilih nomor 3," imbuh Prabowo.
Ketua DPP Gerindra, Suhardi menegaskan bahwa pasangan urut 3 ini sangat tepat memimpin Sulsel ke depan. Alasannya, satu-satunya bupati yang juara dalam membangun desa adalah Rudiyanto. "Maju tidaknya sebuah daerah sangat ditentukan kalau kita perhatikan pembangunan desa, dan yang ahli adalah Rudiyanto. Sedang untuk pertanian, juga ada Pak Nawir juga juga ahli sehingga pasangan ini sangat tepat bagi masyarakat Sulsel," kata Suhardi.
Dalam orasi politiknya, cagub Rudiyanto menegaskan bahwa program yang ditawarkan untuk masyarakat Sulsel bukan janji semata. "Pembangunan pedesaan, kecamatan, perkotaan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi cita-cita kami," tandas Rudi.
Dia bahkan bertekad pada 2015 mendatang, Sulsel akan menjadi 3 besar nasional sebagai provinsi terbaik di Indonesia, dalam hal pencapaian pelayanan hak dasar masyarakat, kemandirian pangan serta kemapanan ekonomi.
Adapun pasangannya, Nawir menegaskan masyarakat yang pintar mimilih di Sulsel mendatang akan menjatuhkan pilihannya pada pasangan ini. "Perubahan hanya bisa terjadi kalau ada dorongan dari masyarakat untuk mengubah dirinya, orang lain. Dan yang ada di benak masyarakat Sulsel adalah perubahan gubernur yang lebih baik," kata Nawir. (hamsah umar)