Powered By Blogger

Selasa, 05 Februari 2013

Golkar Perkuat Mesin Partai


MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel terus memperkuat mesin partai menyongsong pemilu legislatif (pileg) 2014. Penguatan mesin partai ini dilakukan melalui orientasi fungsionaris yang digelar serentak di tujuh kabupaten/kota.
Pembekalan kader di tujuh daerah pemilihan (dapil) ini meliputi Makassar, Takalar, Bulukumba, Barru, Wajo, Tana Toraja, dan Palopo. Setidaknya ratusan kader Golkar ditargetkan mengikuti pelatihan kader se-Sulsel ini. Kegiatan serentak ini akan dilaksanakan pada 9 Februari mendatang.
"Kegiatan orientasi fungsionaris kader ini kita lakukan guna menyambut pileg 2014. Apa yang kita lakukan ini cukup efektif dalam penguatan dukungan partai karena sudah terbukti sukses di pilgub Sulsel 2013 lalu," kata Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris, Senin, 4 Februari.
Sebelum pilgub berlangsung, DPD Golkar Sulsel tercatat menggelar orientasi fungsionaris sebanyak empat angkatan, yang menurut Arfandi menjadi kunci sukses Golkar dalam memenangkan pertarungan. Kader yang ikut dalam orientasi ini juga disiapkan menjadi ujung tombak partai dalam menggalang dukungan masyarakat bawah.
Arfandi menyebut sengaja menggelar orientasi fungsionaris di tujuh dapil Sulsel untuk mendekatkan pelatihan dengan seluruh kader Golkar di Sulsel, sehingga partai berharap seluruh kader Golkar Sulsel meluangkan waktu mengikut orientasi tersebut. Apalagi, orientasi ini menjadi syarat wajib bagi kader Golkar diikuti ketika memiliki keinginan menjadi caleg Golkar di pemilu 2014 nanti.
"Golkar Sulsel sudah menetapkan salah satu syarat untuk bisa dijadikan caleg adalah harus pernah mengikuti orientasi fungsionaris. Sehingga kegiatan ini sifatnya keharusan bagi semua kader yang serius berpartai," tandas Arfandi.
Kendati dalam menyusun caleg di pileg, Golkar terlebih dahulu melakukan survei untuk melihat sejauh mana peluang caleg tersebut dipilih oleh masyarakat. Apalagi, Golkar Sulsel memiliki target mempertahankan kemenangan di pileg mendatang. "Paling minimal setiap dapil ada tiga caleg Golkar yang lolos di DPRD provinsi," kata Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Yaqkin Padjalangi. (hamsah umar)
 

Golkar Sulsel Tolak Muslimin-Amiruddin


MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel bereaksi keras dan menolak penetapan Muslimin Bando-Muh Amiruddin sebagai cabup/cawabup yang akan diusung Golkar di pemilukada Enrekang mendatang.
Penolakan Golkar Sulsel terhadap paket Muslimin-Amiruddin ini dituangkan dalam surat bernomor 018/DPD-I/PG/II/2013 perihal penolakan rekomendasi calon kepala daerah Golkar. Surat penolakan Golkar atas penetapan paket cabup/cawabup Golkar oleh DPP ini ditandatangani oleh Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Sekretaris DPD Golkar Sulsel, Pangerang Rahim.
Surat penolakan Golkar Sulsel ini sudah disampaikan langsung DPD Golkar Sulsel ke Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjen Golkar Idrus Marham melalui faks. Partai berlambang pohon rimbun ini menolak keputusan DPP karena penetapan Muslimin-Amiruddin ini tidak sesuai mekanisme yang ada di Partai Golkar.
"Apa yang ditetapkan oleh DPP Golkar yang mengusung Muslimin Bando-Amiruddin sebagai cabup Golkar di pemilukada Enrekang, adalah keputusan yang tidak sesuai mekanisme. Bahkan penetapan cabup ini tidak melibatkan Golkar Sulsel," kata Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka, Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel Yagkin padjalangi, Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel Arfandi Idris, Sekretaris Golkar Sulsel Pangerang Rahim dan sejumlah pengurus Golkar Sulsel lainnya saat memberikan keterangan di kantornya, Senin, 4 Februari.
Salah satu mekanisme yang dilanggar dalam penetapan cabup Golkar Enrekang ini yakni tidak adanya proses pendaftaran di Golkar Enrekang. Salah satunya tahapan yang dilalui hingga ada penetapan cabup adalah survei, dimana DPP Golkar sebelumnya sudah meminta daftar nama yang layak disurvei sebagai cabup Golkar.
Muslimin adalah Ketua DPD PAN Enrekang dan saat ini tercatat sebagai calon terkuat di daerah berjuluk Bumi Massenrempulu ini. Amiruddin tercatat sebagai Sekkab Enrekang.
Lebih ironis lagi, penetapan cabup Enrekang ini tidak seperti biasanya dimana DPP tidak melibatkan Golkar Sulsel. La Kama menyatakan rekomendasi itu tidak sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak)  No.13 Tahun 2011 tentang pemilihan kepala daerah.
Penetapan Muslimin-Amiruddin sebagai cabup Golkar Enrekang ini bahkan telah diputuskan DPP Golkar sejak 17 Januari lalu. Rekomendasi DPP Golkar ini bernomor R.426/Golkar/I/2013, tentang pengesahan pasangan calon kepala daerah Enrekang. Dalam surat rekomendasi itu ditegaskan bahwa Muslimin Bando adalah figur yang memiliki elektabilitas tertinggi dan bersedia dicalonkan oleh Golkar.
Atas putusan ini, DPP Golkar menginstruksikan Golkar Sulsel dan Enrekang untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut, termasuk mendaftarkan pasangan ini ke KPU Enrekang mendatang.
Hal lain yang disesalkan kader Golkar Sulsel karena rekomendasi DPP Golkar ini lebih awal diterima oleh pasangan Muslimin-Amiruddin dari pada pengurus Golkar Sulsel sendiri.
Korda Enrekang DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro juga mengaku kecewa dengan keputusan DPP Golkar ini. "Kita tidak menduga kalau keputusannya akan seperti ini. Kalau pun misalnya cabupnya harus Pak Muslimin Bando, paling tidak kita dorong kader sendiri untuk posisi wakil. Ini sama saja kita serahkan partai kita dikendarai orang lain," kata Ian Latanro. (hamsah umar)

PKS Siapkan Skenario Tanpa PAW


MAKASSAR, FAJAR--Posisi anggota Fraksi PKS DPR RI yang ditinggalkan Anis Matta punya peluang lowong. Itu karena selain menyiapkan opsi Pengganti Antar Waktu (PAW), PKS juga memiliki skenario lain yakni tidak ada proses PAW.
Penegasan ini disampaikan Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin didampingi sejumlah pengurus DPW PKS seperti Jafar Sodding, Syamsari Kitta, dan Ariady Arsal saat ditemui di kantor DPRD Sulsel, Senin, 4 Februari. PKS beralasan, proses PAW bukan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh partai.
"Jadi kita ada dua opsi yakni melakukan proses PAW atau tidak. PAW itu kan bukan hal yang wajib kita lakukan, sehingga posisi yang ditinggalkan Pak Anis Matta itu juga tidak masalah kalau dibiarkan lowong," tandas  Akmal.
Skenario PKS membiarkan lowong posisi yang ditinggalkan Presiden PKS itu bisa saja terjadi ketika partai memiliki pertimbangan sendiri. Namun sebelum ada keputusan dilakukan pengusulan PAW atau tidak, PKS Sulsel terlebih dahulu melihat rekam jejak daftar caleg peraih suara terbanyak PKS.
Sekadar tahu, di dapil Anis Matta, peraih suara terbanyak berikutnya masing-masing Andi Maddusila Idjo (6.751), Asmin Amin (5.285), Muh Ihsan (5.170), Halim A Razak (3.981), Ahmad Maulana (3.163), Trie Sulistowarni (2.865), Sri Handini C (1,409), dan Nur Rejeki (1.037).
Upaya melihat rekam jejak caleg PKS peraih suara terbanyak ini untuk memastikan seperti apa caleg tersebut pascapemilu 2009 lalu. Akmal menyebut ada banyak hal yang harus diteliti sebelum partai memutuskan pengusulan nama pengganti Anis Matta. Misalnya saja kepastian tidak melanggar partai, tidak pernah mendiskreditkan partai, punya kontribusi ke partai dan pertimbangan lainnya.
"Kan biasanya ada juga caleg begitu tidak terpilih, kerjanya hanya menjelak-jelekkan partai karena tidak terpilih. Hal-hal seperti ini mau kita pastikan sehingga kita akan lihat rekam jejaknya," lanjutnya.
Kendati, PKS Sulsel menegaskan bahwa keputusan pengusulan PAW ini sepenuhnya menjadi wewenang DPP PKS. Sulsel kata dia hanya memberikan catatan dan masukan mengenai caleg tersebut. Sebelumnya, DPP PKS menyatakan pengganti Anis Matta adalah Muhammad Ihsan. (hamsah umar)  

PDS Siap Berafiliasi di Pileg 2014


MAKASSAR, FAJAR--Setelah ditetapkan KPU tidak lolos sebagai peserta pemilu 2014, PDS mulai membangun komunikasi ke lima parpol untuk berafiliasi. Pilihan afiliasi ke parpol tertentu ini akan ditempuh ketika gugatan PDS ke PTUN ditolak.

Partai yang jadi bidikan PDS berafiliasi yakni Gerindra, Hanura, Nasdem, PKB, dan PAN. "Kelima parpol ini yang sudah intens berkomunikasi dengan kita. Kalau menurut hemat kami, kelima partai ini cukup berpeluang kita berafiliasi," kata Wakil Ketua DPW PDS Sulsel, Paulus Tandiongan, Senin, 4 Februari.

Kendati, sikap resmi PDS bergabung dengan partai lain ini baru akan diputuskan setelah ada putusan PTUN mengenai gugatan ke PTUN. PDS dan sejumlah partai lain memang menggugat KPU setelah dinyatakan tidak lolos pemilu 2014 mendatang.

Untuk memastikan sikap PDS itu, dalam waktu dekat akan melakukan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PDS di Jakarta. Agenda ini akan digelar bulan ini juga. Rapimnas akan membahas arah PDS setelah turun putusan PTUN.

"Kemana PDS akan bergabung tentu akan melihat masukan dari teman-teman pengurus provinsi dan kabupaten/kota. Kemana pun bergabung, saya kira partai-partai yang sudah berkomunikasi dengan kita, adalah partai besar," tandas Paulus.

Kendati, PDS masih tetap berharap PTUN bisa mengabulkan gugatan PDS ke PTUN, sehingga partai yang memiliki basis utama di Toraja dan Toraja Utara ini bisa ikut pemilu 20014. (hamsah umar)

Senin, 04 Februari 2013

PKS Kuatkan Mental Kader


MAKASSAR, FAJAR--DPW PKS Sulsel bergerak cepat merespons prahara yang melanda partai berlambang bulan sabit kembar ini. PKS coba mengangkat dan menguatkan moral dan mental kader seiring penunjukan Anis Matta sebagai Presiden PKS yang baru.
Sebagai langkah penguatan mental kader, DPW PKS akan melakukan rapat koordinasi wilayah (rakorwil) di Hotel Sahid Makassar, 9-10 Februari mendatang. Momen penting ini akan dihadiri langsung Anis Matta. Anis memang saat ini konsolidasi ke sejumlah provinsi di Jawa.
"Rakorwil ini adalah momen sosialisasi dan kita harapkan presiden yang baru hadir," kata Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin didampingi Ketua Panitia Rakorwil Sri Rahmi, Humas DPW PKS EZ Muttaqien Yunus, dan Andi Mallarangang saat memberikan keterangan pers di New Dinar Makassar, Minggu, 3 Februari.
Akmal mengakui bahwa dengan adanya prahara yang sempat dihadapi PKS, kader PKS  harus segera melakukan konsolidasi. Bahkan momen rakorwil ini akan dijadikan ajang pertobatan nasional dalam rangka menguatkan mental kader dan pengurus PKS se-Sulsel. "Dengan adanya ini, kita harap kader PKS lebih kuat secara moral. Kami juga ingin tegaskan bahwa PKS di Sulsel solid. Lagi pula, loyalitas kita bukan pribadi tapi kepartaian," tandas Akmal.
Rakorwil PKS yang pertama di 2013 ini bertema "bersama rakyat kita raih tiga besar". Ketua Panitia Rakerwil, Sri Rahmi menyatakan PKS Sulsel ingin mencapai target 3 besar di pemilu 2014 mendatang sebagai bentuk kebersamaan dengan masyarakat. "Kita ingin kemenangan PKS di Sulsel betul-betul kemenangan bersama rakyat. Rakorwil ini juga menjadi ajang untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu," kata Sri Rahmi.
Sri Rahmi menambahkan, PKS akan mencoba membuka dan mengevaluasi apa yang menjadi program PKS di masa lalu dan masa yang akan datang. Makanya, acara ini juga akan mengevaluasi sejauh mana kinerja PKS se-Sulsel selama satu tahun terakhir. Setidaknya ada 200 kader PKS yang akan hadir dalam acara ini, termasuk seluruh legislator PKS se-Sulsel.
Selain evalusi dan membahas mengenai program kerja ke depan, PKS juga menjadwalkan melakukan kegiatan sosial di bidang lingkungan. Elit PKS akan melakukan bersih-bersih di Terminal Mallengkeri Makassar. "PKS tidak hanya care pada pembangunan moral, jua care terhadap lingkungan. Karena itu  kegiatan bersih-bersih ini bukti bahwa PKS bisa berbuat bersama rakyat dalam menjaga lingkungan," papar Sri Rahmi. (hamsah umar)