Powered By Blogger

Selasa, 05 Februari 2013

DPP Golkar Didesak Anulir Rekomendasi


MAKASSAR, FAJAR--DPP Golkar didesak kadernya di Sulsel membatalkan surat rekomendasi nomor R.426/Golkar/I/2013, tentang pengesahan pasangan cabup Enrekang, Muslimin Bando-Amiruddin.
Desakan agar DPP Golkar menganulir penetapan cagub Enrekang ini terus menggelinding baik kader Golkar Sulsel maupun Enrekang. "Salah satu tuntutan kita bagaimana penetapan ini dicabut. Kalau melihat kader Golkar sepertinya tidak satu pun yang menerima keputusan itu," kata Korda Enrekang DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro, Selasa, 5 Februari.
Informasi yang diperoleh, kader Golkar Enrekang utamanya pimpinan kecamatan geram dengan rekomendasi Golkar ini yang hanya diperoleh dari selebaran yang disebarkan masyarakat. Padahal dari partai secara resmi belum ada yang terima. Rencananya, Golkar Enrekang hari ini akan menentukan sikap melalui rapat diperluas.
Namun sebelum digelar rapat diperluas ini, Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem di rujab Ketua DPRD Sulsel. Sehari sebelumnya, La Tinro juga melakukan pertemuan dengan Korwil Sulawesi DPP Golkar, Nurdin Halid.
Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, La Tinro menyebut pertemuan dengan Roem membahas mengenai sikap Golkar Enrekang. "Termasuk kami diminta untuk segera menyikapi SK penetapan cabup ini kemudian melaporkan hasilnya. Saya sampaikan bahwa besok (hari ini) Golkar Enrekang melakukan rapat diperluas dengan menghadirkan pengurus hingga tingkat dusun," kata La Tinro.
Adapun pertemuan dengan Nurdin Halid sehari sebelumnya, La Tinro menyebut kalau pertemuan itu karena dia dipanggil oleh Nurdin. Dalam pertemuan itu, Nurdin menjelaskan perihal dan alasan DPP Golkar menetapkan Muslimin Bando-Amiruddin sebagai pasangan cabup Golkar Enrekang 2013-2018. "Dia sampaikan bahwa keputusan DPP Golkar itu karena melihat survei Pak Muslimin Bando ini paling tinggi," kata La Tinro.
Terhadap potensi kader Golkar Enrekang, La Tinro menegaskan bahwa sebenarnya ada banyak kader Golkar Enrekang saat ini, kendati posisi surveinya masih di bawah dari Muslimin Bando. Namun dia tetap optimis kader Golkar yang ada bisa mengejar ketertinggalannya.
Wakil Sekretaris Bappilu DPD Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka menandaskan jika DPP Golkar tetap mempertahankan rekomendasi di Enrekang, Golkar Sulsel menuntut agar petunjuk pelaksanaan (juklak) Golkar tentang pemilihan kepala daerah juga dicabut, dan penentuan kepala daerah dikembalikan ke provinsi.
"Sebenarnya kita tidak tolak Pak Muslimin Bando, tapi mekanisme Golkar yang digunakan untuk menetapkan cabup Enrekang ini yang kita harus tolak. Kasus seperti ini pernah terjadi di Palu, tapi karena di tolak akhirnya penetapan calon diproses ulang. Itu juga yang kita harapkan dalam kasus Enrekang ini," kata Lakama. (hamsah umar)

PKS Siapkan Tiga Opsi


MAKASSAR, FAJAR--DPD PKS Makassar memiliki tiga opsi menyambut pilwalkot Makassar yang tersisa delapan bulan lagi. Ketiga opsi yang disiapkan PKS ini sangat bergantung hasil evaluasi popularitas dan elektabilitas kader.
Opsi tersebut yakni mendorong kader menjadi calon wali kota, calon wakil, dan tidak mendorong kader sama sekali. "Apapun opsi yang dipilih PKS dari tiga yang disiapkan ini akan merujuk trend popularitas, elektabilitas, dan awareness hasil survei kader PKS yang sejak awal kita dorong bertarung," kata Sekretaris DPD PKS Makassar, Mudzakkir Ali Djamil, Senin, 4 Februari.
Dalam waktu dekat, DPD PKS Makassar akan melakukan evaluasi popularitas dan elektabilitas kader PKS yang diminta bersosialisasi. Sesuai target, PKS akan menetapkan calonnya pada bulan ini. Kendati di DPRD Makassar partai ini memiliki lima kursi, PKS tetap realistis melihat peluang kader untuk memenangkan pertarungan.
Salah seorang cawali yang didorong PKS bersosialisasi yakni Ketua Badan Pemberdayaan Keummatan DPD PKS Makassar, Iqbal Djalil (Ije) mengaku sangat optimis apa yang diharapkan PKS akan dicapai, dalam hal ini trend popularitas dan elektabilitasnya. Dia bahkan optimis PKS akan mengusungnya sebagai cawali di pilwalkot Makassar September mendatang.
Dari tujuh kader PKS yang didorong, setidaknya ada tiga kader PKS yang memiliki peluang besar bertarung di Makassar yakni Ije, Jafar Sodding (JS), dan Ariady Arsal (A+). Ketiga kader PKS ini juga yang paling intens membangun tim pemenangan di masyarakat.
"Sekalipun PKS itu menyiapkan tiga opsi, tapi saya kira opsi ketika tidak mungkin. Saya bahkan sampai saat ini masih sangat yakin untuk posisi cawali, tapi kita juga realistis ketika survei hanya memungkinkan di posisi wakil. Dengan waktu yang tersisa ini, kita akan maksimal bekerja untuk meningkatkan elektabilitas," kata Ije.
Ije mengaku sudah memiliki basis pendukung yang riil utamanya dari Gombara Community. Kalangan pesantren ini dipastikan akan satu suara mendukungnya. "Itu untuk pendukung riil dari luar partai, belum lagi dukungan dari masyarakat Makassar secara umum. Sehingga kita sangat yakin bisa bertarung di pilwalkot. Makassar ini membutuhkan generasi baru yang memiliki gagasan baru untuk membangun Makassar jauh lebih baik," tandas Ije. (hamsah umar)

Muslimin Diisukan Mundur di PAN


MAKASSAR, FAJAR--Isu tidak sedang menyertai penetapan Ketua DPD PAN Enrekang, Muslimin Bando sebagai cabup Enrekang di Partai Golkar. Kandidat bupati terkuat di Enrekang ini diisukan mundur dari PAN.  
Kendati, isu tersebut langsung dibantah oleh Muslimin Bando. Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tadi malam, kader PAN yang juga sempat menantang La Tinro La Tunrung di pemilukada Enrekang sebelumnya ini dengan tegas membantah kabar tersebut. Kendati, Muslimin menolak bicara banyak mengenai isu yang berkembang tersebut.
"Tidak benar saya mundur dan saya kira tidak ada seperti itu. Tapi tidak usah dulu lah ada komentar, karena saat ini suasana galau. Nanti kalau sudah saatnya atau dalam waktu dekat kami komentar, kalau saat ini kalau bisa tidak usah dulu ada pernyataan," kata Muslimin.
Di kalangan pengurus DPW PAN Sulsel mereka juga sudah mendengar kabar yang menyebut Muslimin mundur dari PAN. Pasalnya, sejauh ini belum ada pernyataan resmi yang disampaikan kepada PAN Sulsel baik secara lisan maupun dalam bentuk tertulis.
"Kalau di internal PAN Sulsel informasi itu memang ada tapi masih simpan siur. Kita belum ada kabar resmi soal itu. Kami juga tidak bisa memastikan karena jangan sampai memang dia sudah buat pernyataan, tapi kita mau pastikan dulu kebenarannya," kata Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irfan AB.
Kalau pun isu tersebut benar, DPW PAN Sulsel kata dia cukup kaget dengan sikap tersebut karena selama ini PAN dan Muslimin tidak ada masalah. Bahkan untuk pemilukada Enrekang, Muslimin adalah salah satu kader PAN yang diandalkan bisa memenangkan pertarungan di pemilukada 2013 ini.
PAN Sulsel kata Irfan juga mengaku kalau baru mengetahui Muslimin ditetapkan cagub oleh Golkar setelah ramai diberitakan media. "Kaget juga karena dia tiba-tiba sudah ditetapkan Golkar," katanya.
Irfan mengaku menyambut baik dukungan Golkar terhadap Ketua DPD PAN Enrekang yang mengusungnya, namun PAN berharap dukungan Golkar ini tidak menjadi alasan Muslimin untuk meninggalkan PAN. "Kalau sekadar calon tentu tidak ada masalah, tapi kalau pindah ini saya kira yang tidak bisa kita habis pikir, kalau integritas politiknya hanya sampai seperti itu," lanjut Irfan. (hamsah umar)

Golkar Perkuat Mesin Partai


MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel terus memperkuat mesin partai menyongsong pemilu legislatif (pileg) 2014. Penguatan mesin partai ini dilakukan melalui orientasi fungsionaris yang digelar serentak di tujuh kabupaten/kota.
Pembekalan kader di tujuh daerah pemilihan (dapil) ini meliputi Makassar, Takalar, Bulukumba, Barru, Wajo, Tana Toraja, dan Palopo. Setidaknya ratusan kader Golkar ditargetkan mengikuti pelatihan kader se-Sulsel ini. Kegiatan serentak ini akan dilaksanakan pada 9 Februari mendatang.
"Kegiatan orientasi fungsionaris kader ini kita lakukan guna menyambut pileg 2014. Apa yang kita lakukan ini cukup efektif dalam penguatan dukungan partai karena sudah terbukti sukses di pilgub Sulsel 2013 lalu," kata Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris, Senin, 4 Februari.
Sebelum pilgub berlangsung, DPD Golkar Sulsel tercatat menggelar orientasi fungsionaris sebanyak empat angkatan, yang menurut Arfandi menjadi kunci sukses Golkar dalam memenangkan pertarungan. Kader yang ikut dalam orientasi ini juga disiapkan menjadi ujung tombak partai dalam menggalang dukungan masyarakat bawah.
Arfandi menyebut sengaja menggelar orientasi fungsionaris di tujuh dapil Sulsel untuk mendekatkan pelatihan dengan seluruh kader Golkar di Sulsel, sehingga partai berharap seluruh kader Golkar Sulsel meluangkan waktu mengikut orientasi tersebut. Apalagi, orientasi ini menjadi syarat wajib bagi kader Golkar diikuti ketika memiliki keinginan menjadi caleg Golkar di pemilu 2014 nanti.
"Golkar Sulsel sudah menetapkan salah satu syarat untuk bisa dijadikan caleg adalah harus pernah mengikuti orientasi fungsionaris. Sehingga kegiatan ini sifatnya keharusan bagi semua kader yang serius berpartai," tandas Arfandi.
Kendati dalam menyusun caleg di pileg, Golkar terlebih dahulu melakukan survei untuk melihat sejauh mana peluang caleg tersebut dipilih oleh masyarakat. Apalagi, Golkar Sulsel memiliki target mempertahankan kemenangan di pileg mendatang. "Paling minimal setiap dapil ada tiga caleg Golkar yang lolos di DPRD provinsi," kata Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Yaqkin Padjalangi. (hamsah umar)
 

Golkar Sulsel Tolak Muslimin-Amiruddin


MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel bereaksi keras dan menolak penetapan Muslimin Bando-Muh Amiruddin sebagai cabup/cawabup yang akan diusung Golkar di pemilukada Enrekang mendatang.
Penolakan Golkar Sulsel terhadap paket Muslimin-Amiruddin ini dituangkan dalam surat bernomor 018/DPD-I/PG/II/2013 perihal penolakan rekomendasi calon kepala daerah Golkar. Surat penolakan Golkar atas penetapan paket cabup/cawabup Golkar oleh DPP ini ditandatangani oleh Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Sekretaris DPD Golkar Sulsel, Pangerang Rahim.
Surat penolakan Golkar Sulsel ini sudah disampaikan langsung DPD Golkar Sulsel ke Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjen Golkar Idrus Marham melalui faks. Partai berlambang pohon rimbun ini menolak keputusan DPP karena penetapan Muslimin-Amiruddin ini tidak sesuai mekanisme yang ada di Partai Golkar.
"Apa yang ditetapkan oleh DPP Golkar yang mengusung Muslimin Bando-Amiruddin sebagai cabup Golkar di pemilukada Enrekang, adalah keputusan yang tidak sesuai mekanisme. Bahkan penetapan cabup ini tidak melibatkan Golkar Sulsel," kata Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka, Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel Yagkin padjalangi, Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel Arfandi Idris, Sekretaris Golkar Sulsel Pangerang Rahim dan sejumlah pengurus Golkar Sulsel lainnya saat memberikan keterangan di kantornya, Senin, 4 Februari.
Salah satu mekanisme yang dilanggar dalam penetapan cabup Golkar Enrekang ini yakni tidak adanya proses pendaftaran di Golkar Enrekang. Salah satunya tahapan yang dilalui hingga ada penetapan cabup adalah survei, dimana DPP Golkar sebelumnya sudah meminta daftar nama yang layak disurvei sebagai cabup Golkar.
Muslimin adalah Ketua DPD PAN Enrekang dan saat ini tercatat sebagai calon terkuat di daerah berjuluk Bumi Massenrempulu ini. Amiruddin tercatat sebagai Sekkab Enrekang.
Lebih ironis lagi, penetapan cabup Enrekang ini tidak seperti biasanya dimana DPP tidak melibatkan Golkar Sulsel. La Kama menyatakan rekomendasi itu tidak sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak)  No.13 Tahun 2011 tentang pemilihan kepala daerah.
Penetapan Muslimin-Amiruddin sebagai cabup Golkar Enrekang ini bahkan telah diputuskan DPP Golkar sejak 17 Januari lalu. Rekomendasi DPP Golkar ini bernomor R.426/Golkar/I/2013, tentang pengesahan pasangan calon kepala daerah Enrekang. Dalam surat rekomendasi itu ditegaskan bahwa Muslimin Bando adalah figur yang memiliki elektabilitas tertinggi dan bersedia dicalonkan oleh Golkar.
Atas putusan ini, DPP Golkar menginstruksikan Golkar Sulsel dan Enrekang untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut, termasuk mendaftarkan pasangan ini ke KPU Enrekang mendatang.
Hal lain yang disesalkan kader Golkar Sulsel karena rekomendasi DPP Golkar ini lebih awal diterima oleh pasangan Muslimin-Amiruddin dari pada pengurus Golkar Sulsel sendiri.
Korda Enrekang DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro juga mengaku kecewa dengan keputusan DPP Golkar ini. "Kita tidak menduga kalau keputusannya akan seperti ini. Kalau pun misalnya cabupnya harus Pak Muslimin Bando, paling tidak kita dorong kader sendiri untuk posisi wakil. Ini sama saja kita serahkan partai kita dikendarai orang lain," kata Ian Latanro. (hamsah umar)