Powered By Blogger

Minggu, 10 Februari 2013

Hadapi IA, KPU Kumpul Bukti


MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel mulai mempersiapkan diri menghadapi sidang sengketa pilgub Sulsel di Mahkamah Konstitusi (KPU). Penyelenggara pemilu di Sulsel ini mempersiapkan diri dengan mengumpulkan bukti yang diperlukan.
Sebagaimana diketahui, jadwal sidang sengketa pilgub Sulsel ini akan digelar Rabu, 13 Februari mendatang. Untuk mengkanter tudingan kecurangan yang terjadi di pilgub, KPU Sulsel sudah meminta KPU kabupaten/kota utamanya di 13 daerah menyiapkan bukti yang diperlukan.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyatakan penyiapan bukti ini sudah harus dilakukan karena agenda sidang tidak lama lagi. Kendati sidang perdana ini baru sebatas pembacaan gugatan oleh pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
"KPU yang kita minta mempersiapkan diri dan bukti yang diperlukan kita utamakan di daerah yang dipersoalkan oleh pihak IA. Namun, kita tetap minta 24 KPU kabupaten/kota untuk tetap bersiap-siap jangan sampai mereka dibutuhkan," kata Ziaur Rahman.
Guna memaksimalkan persiapan dan pengumpulan bukti yang diperlukan mengkanter tudingan curang pasangan IA ini, KPU Sulsel akan mengumpulkan 24 KPU kabupaten/kota hari ini. Rapat koordinasi dengan KPU daerah ini membahas secara detail apa saja yang perlu disiapkan KPU, termasuk saksi-saksi yang diperlukan untuk hadir dalam sidang sengketa di MK ini.
KPU Sulsel juga sudah menyiapkan pengacara yang akan mendampingi dalam proses persidangan di MK. Pilihannya jatuh pada mantan Ketua KPU Sulsel, Mappinawang, yang selama ini juga tercatat sebagai konsultan hukum KPU Sulsel. (hamsah umar)    

Ical Panggil Syahrul


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical akhirnya turun tangan menyikapi kemelut penetapan cabup Golkar Enrekang, Muslimin Bando-Amiruddin.
Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo didampingi sejumlah elit Golkar Sulsel lainnya telah dipanggil DPP, Sabtu, 9 Februari. DPP Golkar dikabarkan sudah membuat agenda untuk rapat bersama dengan DPD Golkar Sulsel untuk membahas khusus rekomendasi pasangan cabup Enrekang ini.
"Saat ini kita masih tunggu respons dari pusat. Tapi DPP dan DPD Golkar Sulsel akan rapat membahas masalah ini. Tapi DPP sudah undang Pak Syahrul besok (hari ini)," kata Koordinator Daerah (Korda) Enrekang DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro, Jumat, 8 Februari.
Elit Golkar dari Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) se-Indonesia sendiri hari ini menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) pemenangan pemilu di DPP Golkar. Dari Sulsel rakornis dihadiri Ketua Bappilu, Ajiep Padindang dan jajarannya seperti La Kama Wiyaka.        
Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung yang dikonfirmasi terpisah menyatakan hasil pleno penolakan rekomendasi penetapan cabup Enrekang ini sudah di sampaikan ke Golkar Sulsel dan DPP Golkar. "Jadi apa yang menjadi keinginan pengurus Golkar di Enrekang sudah sampai ke DPP, jadi kita tinggal tunggu seperti apa responsnya," kata La Tinro.
Soal agenda pembahasan kemelut ini di DPP, La Tinro mengaku belum mengetahuinya. "Kalau Golkar Sulsel saya tidak tahu apakah sudah ada atau belum. Kalau untuk Golkar Enrekang sejauh ini belum ada panggilan ke DPP, tapi bisa saja untuk DPD I sudah ada," lanjut La Tinro.
Dia pun berharap kasus Golkar Enrekang ini bisa secepatnya diselesaikan oleh DPP Golkar sehingga kader di daerah ini bisa segera melakukan sosialisasi. Apalagi kader Golkar di daerah ini berharap penetapan cabup Enrekang dikembalikan ke mekanisme yang ada di partai ini. Apa pun keputusan DPP, Golkar Enrekang juga secepatnya akan menindaklanjuti melalui pleno.
Pastinya, Golkar Enrekang sangat berharap penetapan cabup Enrekang ini ditinjau ulang dan proses perekrutan calon tetap mengajuk petunjuk pelaksanaan (juklak) yang ada. Dalam juklak pemilukada Golkar, tahapan penjaringan dimulai dari pendaftaran kemudian dilakuakan survei. Hasil survei terhadap calon yang mendaftar inilah yang jadi patokan DPP menetapkan calonnya. (hamsah umar)        

Akbar Mundur, Bohar ke Senayan


MAKASSAR, FAJAR--Keputusan mundur legislator Hanura asal Sulsel, Akbar Faizal dan beralih ke Nasional Demokrat (Nasdem) turut meramaikan politisi baru Sulsel yang akan masuk senayan.
Pascamengumumkan mundur dari Hanura, elit DPD Sulsel juga langsung diramaikan dengan wacana pengganti Akbar di Senayan. Kader Hanura yang dipastikan menggantikan dia adalah peraih suara terbanyak ketiga, Andi Bohar Alam.
Dari daftar caleg Hanura 2009, peraih suara terbanyak di bawah Akbar Faizal sebenarnya ditempati Rahman Halid. Tapi sejak musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Hanura Sulsel akhir 2012 lalu, Rahman memilih hengkang dari partai ini. Belakangan, dia dikabarkan bergabung dengan Gerindra dan disiapkan menjadi caleg senayan oleh partai yang dibina Prabowo Subianto ini.
DPD Hanura Sulsel sendiri tidak terpengaruh dengan sikap Akbar Faizal yang tiba-tiba mundur dan loncat partai ke Nasdem. "Apa yang dilakukan saudara Akbar Faizal itu merupakan hak dia. Partai saya kira tidak ada masalah karena itu adalah bagian dari sikap politik. Dalam berpolitik memang tidak ada istilah paksaan. Mau keluar kapan saja silahkan," kata Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle, Jumat, 8 Februari.
` Dia menyebut, ketika ada kader Hanura yang memilih loncat ke partai lain, partai ini pasti melepasnya dengan tangan terbuka, kendati Akbar termasuk salah satu kader Hanura yang cukup berprestasi di partai ini. Namun demikian, Hanura Sulsel yakin potensi kader Hanura Sulsel tidak berkurang termasuk untuk caleg pusat.
"Hanura Sulsel itu memiliki kader yang potensi cukup banyak sehingga kita tidak mempersoalkan itu. Peluang mereka pada pemilu 2014 nanti saya kira juga tidak kalah dengan Akbar Faizal, apalagi banyak kok tokoh yang juga melirik Hanura menjadi caleg di partai kita," tambah Ambo Dalle.
Senada Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel, Afandi Agusman. Anggota DPRD Sulsel ini menyatakan sikap Akbar Faizal mundur dari partai ini merupakan salah satu dinamika politik yang lumrah terjadi. "Jangan berpikir bahwa ketika dia keluar dari Hanura kemudian tidak ada lagi potensi kita untuk didorong ke senayan, kita cukup banyak yang prestasi dan kemampuannya tidak kalah dari dia," kata Afandi. (hamsah umar)
 

Pendamping Adil Patu Wajib Bawa Kursi


*Bangun Koalisi PKS dan PPP

MAKASSAR, FAJAR--Ingin mendampingi calon wali kota Makassar Adil Patu di pilwalkot Makassar, siap-siap membawa kursi untuk menggenapkan kursi PDK.
Keharusan menggenapkan kursi partai pendukung ini menjadi salah satu prasyarat bagi Ketua DPP PDK Sulsel ini melirik tokoh yang akan mendampinginya. Kendati, pertimbangan popularitas dan elektabilitas calon juga tidak bisa dikesampingkan. 5 kursi PDK di DPRD Kota Makassar belum memenuhi syarat Adil Patu bisa maju di pilwalkot Makassar.
Makanya, untuk menggenapkan kekurangan tiga kursi ini, Adil Patu berharap pendampingnya memiliki kemampuan untuk menggenapkan syarat yang ditetapkan KPU. "Jadi salah satu pertimbangan kita menggaet wakil adalah yang bisa penuhi syarat pencalonan. PDK ini kan butuh tiga kursi lagi, sehingga kita mau wakil yang diajak komunikasi bisa menggenapkan kursi kita," kata Adil Patu didampingi Ketua DPK PDK Makassar, Syamsu Niang, Jumat, 8 Februari.
Kendati diwajibkan menggenapkan syarat dukungan, Adil Patu juga tidak menjadikan ini sebagai syarat mutlak. Karena yang jadi pertimbangan utama tetap melihat popularitas dan elektabilitas calon. "Kalau surveinya tinggi dan menyakinkan bisa kita menang tapi tidak ada kursinya, kita yang akan cari kursi," tandas Adil Patu.
Syamsu Niang menambahkan bahwa PDK Makassar saat ini sudah intens membangun komunikasi dengan sejumlah figur yang ingin bertarung di Makassar, termasuk dengan partai politik. Untuk figur, PDK menginventarisasi sedikitnya 11 tokoh yang diincar menjadi wakilnya. Mereka berasal dari politisi, birokrat, dan pengusaha.
Adapun partai yang coba diajak membangun koalisi adalah PKS, PPP, PBR, PDS, PDIP dan Gerindra. Dari sejumlah partai yang diincar ini PDIP, PKS, PDS memiliki kader yang didorong bertarung baik wakil maupun wali kota. "Dan kelihatannya partai-partai ini membuka peluang koalisi dengan kita," kata Syamsu Niang.
Sementara itu, cawali PKS Iqbal Djalil (Ije) terus memperkuat dukungan di tengah masyarakat dengan merangkul sejumlah komunitas di Makassar. Ije bahkan mengklaim sudah didukung sedikitnya 53 komunitas di Makassar.
"Popularitas dan elektabilitas Ije saat ini juga sudah menjanjikan. Terbukti sejak deklarasi banyak komunitas muda, religi, lintas agama, profesi kini bergabung dan menyatakan siap mendukung Ije menjadi wali kota Makassar," kata jubir Ije, Anas Raja Andi.
Sosok Ije yang mudah bergaul dengan semua kalangan menjadikan calon yang satu ini mudah meraih simpati masyarakat. "Tipe kepemimpinan Ije mempunyai konsep pembangunan yang baik, dan dia ini memiliki keinginan untuk melibatkan masyarakat dalam membuat kebijakan," kata Ketua Komunitas Jazz Eksekutif Club Makassar, Rustam. (hamsah umar)

Jumat, 08 Februari 2013

Fadel: Kita Akan Perbaiki


MAKASSAR, FAJAR--DPP Golkar mulai mempertimbangkan melakukan perbaikan atau revisi rekomendasi penetapan cabup Golkar Enrekang. Sikap elit pusat ini menyusul penolakan keras Golkar Sulsel dan Enrekang.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar yang juga Korwil Bappilu Indonesia Timur DPP Golkar, Fadel Muhammad menyatakan DPP akan mempelajari apa yang menjadi keinginan Golkar Sulsel dan Enrekang.
"Kita akan pelajari. Kita menunggu usulan DPD I yang baru kemudian kita cek lagi kader Golkar yang bagus," kata Fadel Muhammad melalui pesan singkat, Kamis, 7 Februari.
Fadel mengaku sudah mendapat masukan dari Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sehingga partai memungkinkan melakukan perbaikan atas rekomendasi yang telah dikeluarkan dalam hal ini mengusung pasangan Muslimin Bando-Amiruddin.
Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang dikonfirmasi terpisah mengaku pihaknya juga menunggu hasil pleno diperluas DPD Golkar Enrekang. Setelah itu, Golkar Sulsel juga akan menggelar pleno untuk memperjelas sikap Golkar Sulsel atas penentuan cabup Enrekang di pemilukada mendatang.            
"Kalau apa yang sudah diputuskan Golkar Enrekang sudah ada laporannya, kita juga akan plenokan. Karena saat ini belum ada laporannya, saya kira untuk sementara dikendalikan kordanya. Nanti kalau sudah kita pleno, baru kita teruskan ke DPP. Yang pasti, kita ingin kita kembalikan bahwa suara rakyat adalah suara Golkar," tandas Syahrul di kantor Golkar Sulsel, Kamis, 7 Februari.
Menyikapi sikap Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung yang mengancam jadi wakil ketika DPP Golkar ngotot mengusung Muslimin-Amiruddin, Syahrul menilai pernyataan itu adalah bentuk emosional sesaat. "Saya kira itu emosional sesaat. Saya kira kita akan kembali pada prosedur awal, tapi tidak berarti semua salah," kata Syahrul.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem menambahkan partai ini secepatnya menindaklanjuti keputusan pleno DPD Golkar Enrekang. "Ini kan kita harus tahu bagaimana keputusan DPD II, tapi tentu ini akan kita tindaklanjuti secepatnya. Dalam menetapkan calon saya kira kita berpegang pada juklak, kalau itu dilewati saya kira tidak ada masalah," sebut Roem. (hamsah umar)