Powered By Blogger

Selasa, 12 Februari 2013

Legislator PDIP Terancam Sanski


MAKASSAR, FAJAR--Langkah politisi PDIP Makassar, Stefanus Suardi Hiong ikut audisi Makassar Idol untuk menjadi wakil Erwin Kallo di pilwalkot Makassar, mengusik pengurus DPC PDIP Makassar.
Ketua PAC PDIP Mamajang yang juga legislator PDIP Makassar ini terancam sanski dari partainya. Itu karena keikutsertaan dia mengikuti audisi itu tanpa sepengetahuan partai. Saat ini, DPC PDIP Makassar telah membentuk tim untuk mengkaji sikap kader ini, apakah mereka masuk dalam kategori pelanggaran partai atau tidak.
"Ini sementara tim hukum melakukan kajian apa ada pelanggaran atau tidak. Tentunya, sekiranya itu adalah pelanggaran kemungkinan partai akan memberikan sanksi. Yang jelas, hasil kajian tim ini akan diputuskan nanti Dewan Kehormatan PDIP Makassar," jelas Ketua Bappilu DPC PDIP Makassar, Raizuljaiz, Senin, 11 Februari.
PDIP kata dia segera memanggil Stefanus untuk melakukan klarifikasi apakah betul ikut audisi atau tidak, begitu juga apa yang menjadi motivasi kader PDIP tersebut ikut audisi. Apalagi, PDIP Makassar saat ini juga tetap menggodok pencalonan wali kota, termasuk mendorong kadernya maju baik sebagai wakil maupun wali kota. Raizuljaiz berharap partainya sudah ada keputusan terhadap pilihan Stefanus ini.
"Kalau keinginan teman-teman PDIP Makassar paling lambat pekan depan sudah ada keputusan dari Dewan Kehormatan Partai. Apakah ada sanksi atau tidak, kita lihat seperti apa kajian hukum tim yang telah dibentuk," paparnya.
PDIP sebenarnya tidak melarang kadernya untuk maju bertarung, namun untuk maju melalui partai lain atau jalur independen, ada mekanisme dan etika yang mesti dihormati seorang kader. PDIP khawatir akan menjadi rancu ketika kadernya tersebut menjadi pilihan Erwin Kallo di pilwalkot Makassar sedang di pihak lain, partai mengusung calon apakah kader atau nonkader.
Kekhawatiran inilah yang membuat kader PDIP Makassar bereaksi melihat kadernya ikut audisi calon wakil Erwin Kallo. Mestinya kata dia, kader ini terlebih dahulu meminta pertimbangan partai bukan maju begitu saja. (hamsah umar)

KPU Bawa KPPS Saksi di MK


MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel memaksimalkan persiapan menghadapi persidangan sengketa pilgub di Mahkamah Konstitusi (MK) pekan depan. Lembaga ini siap membawa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebagai saksi di persidangan MK.
Selain anggota KPPS, KPU juga berencana menghadirkan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebagai saksi. Namun, wacana itu sangat bergantung dengan jenis gugatan yang diajukan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Sidang perdana kasus sengketa pilgub Sulsel ini akan dilakukan, Rabu, 13 Januari besok.
"Kita sudah minta teman-teman KPU kabupaten/kota mempersiapkan diri untuk menjadi saksi, termasuk ketika harus menghadirkan penyelenggara PPK, PPS, hingga KPPS. Mereka tentu akan kita hadirkan kalau itu dibutuhkan," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Senin, 11 Februari.
Ziaur Rahman menyebut, saksi yang akan dihadirkan KPU dalam sidang sengketa pilgub sangat bergantung objek gugatan pasangan IA. Makanya, siapa-siapa saksi yang akan dihadirkan KPU akan ditentukan setelah pembacaan gugatan oleh pasangan Ilham-Aziz.
"Tapi selain KPU yang akan menghadirkan saksinya, langkah ini juga akan dilakukan oleh pihak terkait. Dalam hal ini pasangan yang telah ditetapkan KPU Sulsel sebagai pemenang tentu juga siap menghadirkan saksi," kata Ziaur Rahman.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan bahwa secara umum KPU Sulsel telah membaca gugatan Ilham-Aziz, namun hal ini bukan menjadi acuan KPU Sulsel, karena yang menjadi dasar adalah yang dibacakan pada saat sidang perdana besok. "Kan bisa jadi ada gugatan tambahan yang dipersoalkan, sehingga itu baru bisa kita lihat secara menyeluruh setelah pembacaan gugatan dilakukan," kata Jayadi.
Pastinya, KPU Sulsel saat ini sudah mempersiapkan sejumlah dokumen yang terkait dengan proses pemilihan seperti rekap perolehan suara, dan dokumen lain yang terkait dengan pilgub Sulsel. Jayadi mengaku saat ini KPU Sulsel fokus mempersiapkan diri menghadapi gugatan IA di MK. (hamsah umar)
 
         

Pekan Depan, Gerindra Jaring Cawali


MAKASSAR, FAJAR--DPC Gerindra Makassar memastikan mulai menjaring calon wali kota (cawali) Makassar. Partai ini akan membuka pendaftaran calon di kantor DPC Gerindra Makassar pekan depan.
"Saat ini kita sudah menyusun tim penjaringan yang akan bekerja menjaring calon melalui proses pendaftaran. Kita rencana pendaftaran sudah dibuka pekan depan," kata ketua DPC Gerindra Makassar, Nadham Yusuf, Senin, 11 Februari.
Dia menyebut, partainya membuka ruang kepada siapa saja untuk mendaftar melalui partai ini baik kader maupun tokoh lainnya. Gerindra terbuka dan siap menerima siapa saja yang melirik partai ini. Apalagi, untuk internal sejauh ini belum ada kader yang punya popularitas dan elektabilitas memadai.
Gerindra Makassar memiliki mekanisme penjaringan calon salah satunya memiliki kriteria dan dukungan besar dari masyarakat Makassar. Nadham menyebut partainya mempertimbangkan calon yang memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi yang akan dipertimbangkan, begitu juga memiliki track record yang bagus misalnya bebas dari indikasi korupsi.
"Setelah kita jaring melalui pendaftaran, tokoh yang mendaftar nantinya akan kita komunikasikan dengan DPD Gerindra Sulsel untuk selanjutnya ke DPP," katanya.
Di DPRD Makassar Gerindra memiliki tiga kursi. Dari tiga kader Gerindra di dewan ini, satu orang dari kalangan Tionghoa yakni Erick Horas. Namun politisi Gerindra ini mengaku belum memiliki niat untuk menjadi calon kendati masyarakat sudah mulai terbuka dan menerima pemimpin dari kalangan Tionghoa seperti yang dialami sosok Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.
Erick mengaku Gerindra Makassar masih merumuskan calon yang bakal diusung di pilwalkot mendatang.
Presiden PKS, Anis Matta juga telah meminta DPD PKS Makassar untuk melakukan penggodokan calon wali kota Makassar ke depan. Soal siap yang akan diusung dari sekian banyak kader PKS yang mau bertarung, Anis menyerahkan sepenuhnya pada DPD melakukan penggodokan. Pastinya, dia menekankan adanya kader yang bisa didorong bertarung di pilwalkot Makassar mendatang.
"PKS Makassar itu kan memiliki kursi dan juga punya kader yang bisa diperhitungkan, sehingga kami tentu berharap di pilwakot Makassar ada yang kita dorong. Bagaimana prosesnya, teman-teman di Makassar yang lebih tahu itu," kata Anis Matta.
Saat ini, ada tiga kader PKS yang bersaing ketat memperebutkan rekomendasi partai berlambang bulan sabit kembar. Ketiganya adalah Jafar Sodding (JS), Ariadi Arsal (A+), dan Iqbal Djalil (Ije). Tiga kader ini juga yang paling rajin sosialisasi di tengah masyarakat melalui pemasangan baliho dan alat peraga lainnya. (hamsah umar)

Yagkin Rangkul Karang Taruna


MAKASSAR, FAJAR--Politisi Golkar yang membidik wali kota Makassar, Yagkin Padjalangi terus menggalang dukungan. Dia coba merangkul Karang Taruna guna mendukungnya di pilwalkot Makassar, 18 September mendatang.
Upaya merangkul kader Karang Taruna ini terlihat dengan melakukan pertemuan dengan pengurus di sekretariat Karang Taruna Jalan AP Pettarani Makassar, Senin, 11 Februari. Langkah menyatukan suara kader Karang Taruna ini dilakukan mengingat Yagkin juga tercatat sebagai Ketua Umum Karang Taruna Sulsel.
"Saya mengajak teman-teman Karang Taruna untuk menyolidkan kesamaan pikiran hingga tingkat kelurahan. Saya ingin sampaikan bahwa Ketua Karang Taruna Sulsel ingin maju di Makassar," kata Yagkin.
Yagkin didampingi Koordinator Tim Relawan Yagkin, Dirga Baso. Jumlah anggota Karang Taruna Makassar diyakini mampu memberikan sumbangsih besar dalam mengantar cawali ini maju di pilwalkot Makassar mendatang. Terlebih ini adalah organisasi kemasyarakatan yang memiliki struktur hingga kelurahan.
Sehingga ketika anggota Karang Taruna solid mendukung anggota DPRD Sulsel maju di Makassar, dia optimis elektibilitasnya bisa bersaing dengan tokoh Golkar lainnya yang lebih awal bersosialisasi. Di setiap kelurahan setidaknya ada 25 pengurus sedang di kecamatan mencapai 50 pengurus. Dengan menggerakkan pengurus ini saja, dia yakin bisa mendapat dukungan luas masyarakat di Kota Makassar.
Selain mencoba merangkul ormas ini, Yagkin juga melakukan silaturahmi dengan alumni SMPN 6 Makassar. Pertemuan itu digelar di Hotel Losari Beach. Di depan alumni, dia menyampaikan keseriusannya bertarung di pilwalkot Makassar mendatang. Yagkin tercatat sebagai Ketua IKA SMPN 6 Makassar angkatan 79. "Pertemuan pada dasarnya minta restu alumni," kata Dirga.
Dirga yang merupakan anggota Bappilu Golkar Makassar menandaskan cawali ini mulai memaksimalkan potensi yang dimiliki, apalagi Golkar tidak lama lagi akan melakukan survei. Khusus di kota Makassar, Golkar melakukan survei terhadap puluhan tokoh baik internal dan eksternal. Yagkin mengaku siap bersaing dengan puluhan kader yang disurvei Golkar ini. (hamsah umar)    

Politisi Dominan di Pilwalkot Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Jumlah figur yang akan memperebutkan takhta wali kota Makassar di pilwalkot 18 September mendatang cukup banyak. Hingga saat ini, sedikitnya 30 figur yang mengincar wali kota mendatang.
Puluhan kandidat yang sudah meramaikan pemberitaan media massa di Makassar ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kota Makassar. Mereka umumnya cukup intens melakukan sosialisasi, dan berbagai pertemuan di tengah masyarakat. Para kandidat ini hampir tiap hari melakukan kegiatan berbau sosialisasi.
Calon wali kota ini datang dari berbagai kalangan seperti politisi, pengusaha, dan birokrat. Beberapa di antara figur yang berniat bertarung di Makassar ini tidak hanya dari kalangan laki-laki, tapi tokoh perempuan juga sudah mulai berani tampil seperti Dewie Yasin Limpo, Muhyina Muin, Apiaty Kamaluddin serta Andi Herfida Attas.
Figur yang meramaikan pilwalkot Makassar antara lain seperti Supomo Guntur, Yagkin Padjalangi, Kadir Halid, Rusdin Abdullah, Jafar Sodding, Iqbal Djalil, Ariady Arsal, Adil Patu, Adi Rasyid Ali, Andry Arief Bulu, Idris Manggabarani, Busrah Abdullah, Anis Zakaria Kama, Syaiful Saleh, Erwin Kallo, Danny Pamanto, Herman Handoko, Salahuddin Sampetoding, dan sejumlah figur lainnya.  
Selain cawali yang terus bermunculan, beberapa pekan terakhir calon yang mengincar posisi wakil juga sudah bermunculan, jumlahnya juga sudah mencapai puluhan orang, kendati yang sudah sedikit serius masih di bawah puluhan orang.  
Untuk posisi wakil, beberapa tokoh yang bermunculan seperti Ketua DPRD Makassar, Faroek M Betta, Yusuf Gunco, Nelson Marnanse Kammisi, Said Pabokori,
Adnan Purichta Ichsan, Sukardi Weda, dan Hasbi.
Sebagaimana diketahui, pilwalkot Makassar dijadwalkan berlangsung pada 18 September mendatang. Hari pencoblosan ini telah ditetapkan KPU Makassar bersama sejumlah kabupaten/kota lainnya seperti Pinrang, Luwu, Wajo, dan Jeneponto. Sedang untuk tahapan akan dimulai pada Maret mendatang.
Untuk agenda pencalonan, KPU akan memulai dengan penyerahan berkas dukungan dari calon perseorangan. Ketua Devisi Hukum dan Pengawasan KPU Makassar , Nurmal Idrus menyebutkan penyerahan berkas dukungan calon perseorangan dimulai awal Mei. Proses pendaftaran calon independen ini lebih awal dibanding calon yang akan maju melalui dukungan partai politik. "Jadi awal Mei KPU sudah menerima berkas calon perseorangan," kata Nurmal.
Di pilwalkot Makassar, beberapa tokoh yang akan maju melalui jalur independen seperti Erwin Kallo, Danny Pamanto, Herman Handoko, Rusdin Abdullah, Muhyina Muin, Syaiful Saleh, Herfida Attas, dan sejumlah figur lainnya. (hamsah umar)