Powered By Blogger

Minggu, 24 Februari 2013

Adil Sandingkan Survei Lokal dan Nasional


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Adil Patu mulai melakukan survei pendamping di pilwalkot Makassar, 18 September mendatang. Ketua DPP PDK Sulsel ini menyandingkan lembaga survei lokal dan lembaga survei nasional.
Saat ini, kedua lembaga yang ditunjuk PDK melakukan survei cawawali untuk Adil Patu ini sudah berjalan. Hasil survei cawali ini dipastikan sudah bisa diketahui pada Maret mendatang. Adil Patu yang saat ini berada di jajaran tiga besar yang memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi ini menargetkan menjadi calon pertama yang menentukan pasangan dari partai politik.
"Dua lembaga survei yang kita pakai ini sudah jalan sehingga Maret kita sudah peroleh hasilnya. Kenapa kita menggunakan dua lembaga survei lokal dan nasional agar hasil yang diperoleh ini bisa dipertanggungjawabkan akurasinya, sehingga calon yang kita pilih memiliki peluang untuk menang bersama kita," kata Adil Patu, Jumat, 23 Februari.
Dia menyebut, survei calon yang profesional tidak cukup kalau hanya menggunakan satu lembaga survei. Ketika ada dua lembaga yang dipakai secara bersamaan, PDK bisa membandingkan hasil survei kedua lembaga itu sehingga dia tidak ragu dalam menentukan pendamping. "Kalau kita pakai survei pembanding, harapannya bagaimana hasilnya terukur dan bisa dipercaya," tambahnya.
Di pilwalkot Makassar, Adil Patu melakukan survei terhadap 11 cawawali. Namun siapa saja tokoh yang disurvei itu dia enggan membeberkannya. Saat pihaknya melakukan survei pendamping, Adil tetap intens menggalang dukungan masyarakat. Dia bahkan melakukan sosialisasi sambil melakukan dakwah seperti yang dilakukan kemarin.
Di kelurahan Maccini Gusung Makassar, Adil Patu melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di daerah itu, termasuk menyempatkan diri menjadi khatib di salah satu masjid di daerah itu. Dalam sosialisasi ini, Adil banyak menyerap aspirasi masyarakat miskin mengenai hal-hal yang perlu dilakukan wali kota mendatang.
Sementara itu, Adil Patu dijadwalkan akan menggarap dukungan dari kalangan mahasiswa. Rencananya, Adil akan menjadi pembicara pada salah satu seminar yang digelar mahasiswa Universitas 45 Makassar hari ini. (hamsah umar)
           

Adhyaksa Pecah Kongsi


MAKASSAR, FAJAR--Pascapilgub Sulsel, lembaga survei dan konsultan politik, Adhyaksa Supporting House (ASH) pecah kongsi. Sejumlah anggotanya memilih hengkang dan mendirikan lembaga baru.
Salah satunya adalah Koordinator Quick Count, Abdul Waris yang memutuskan keluar dari lembaga survei ini. Waris dan sejumlah temannya yang turut keluar kemudian mendirikan lembaga baru yang namanya tidak jauh beda yakni Adhyaksa Research & Consulting (ARC).
Waris kemudian menjadi Direktur Eksekutif  di lembaga yang dibentuknya itu. Dia mengaku hengkang dari lembaga yang dipimpin Muhammad Irfan AB ini karena sudah tidak sejalan dengan pengurus lembaga lainnya. Dia mengaku kecewa dengan manajemen yang dijalankan di lembaga tersebut sehingga memilih keluar dan membentuk lembaga baru. ASH sebelumnya menjadi salah satu lembaga konsultan pemenangan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di Pilgub Sulsel.
"Kita memiliki perbedaan sehingga saya dan sebagian teman-teman memilih keluar, yang kemudian kita dirikan lembaga baru bernama ARC," kata Waris dalam rilisnya, Jumat, 22 Februari.
Kendati baru mendirikan lembaga, Waris mengaku sudah mulai mengawal sejumlah pemilukada di Sulsel. Dia mengaku sudah menerima tawaran untuk menjadi konsultan pemenangan kandidat termasuk di pilwalkot Makassar. "Ada juga yang sementara kita lakukan penjajakan. Pastinya sudah ada di antara mereka yang sudah menyatakan siap bekerja sama dengan kami," tambahnya.
Direktur Eksekutif Adhyaksa Supporting House, Muhammad Irfan AB yang dikonfirmasi tidak menyoal ketika ada anggotanya yang memilih mundur untuk kemudian mendirikan lembaga baru. "Sejak terbentuk lembaga ini, memang sudah banyak anggota kita yang tidak bergabung dan membentuk lembaga baru. Setidaknya ada empat anggota kita yang sudah memdirikan lembaga baru," kata Irfan.
Karenanya, dia menyebut langkah ini tetap memiliki nilai positif. Paling tidak kata dia, akan ada banyak lembaga survei dan konsultan politik yang bermunculan di Sulsel. Pastinya, keluarnya beberapa anggota ASH tidak mempengaruhi kinerja lembaga ini karena mereka memiliki SDM yang banyak.
  "Kita juga sekarang ini sedang mengadakan proses seleksi secara profesional untuk personil lembaga kita," tambah Irfan. (hamsah umar)        

Jumat, 22 Februari 2013

Lima Tahap Seleksi KPU Sulsel


*Pendaftaran 28 Februari-8 Maret

MAKASSAR, FAJAR--Seleksi calon anggota KPU Sulsel bakal ketat. Setidaknya, calon yang mendaftar setidaknya harus melewati lima tahapan seleksi untuk bisa lolos 10 besar.
Tim seleksi KPU Sulsel menetapkan pendaftaran calon anggota KPU Sulsel dimulai 28 Februari-8 Maret. Tahapan seleksi anggota KPU ini diputuskan dalam rapat tim di sekretariat KPU Sulsel. Rapat penyusunan tahapan seleksi dihadiri Dr Adi Suryadi Culla, Mappinawang, Kadir Ahmad, Prof Itji Diana Daud, dan Marhumah. Juga dihadiri sekretaris KPU Sulsel, Annas GS dan sejumlah staf.
Tahapan seleksi yang mesti dilewati mulai seleksi administrasi, tes tertulis, tes kesehatan, psikotes, dan wawancara. Masing-masing tahapan ini akan menyeleksi calon terbaik. Calon yang dianggap kurang memenuhi kriteria yang diharapkan menjadi anggota KPU akan gugur pada setiap tahapan yang ada.
Ketua Tim Seleksi Anggota KPU Sulsel, Adi Suryadi Culla mengatakan dari seluruh tahapan seleksi, tim berharap awal Mei mendatang tim sudah menghasilkan 10 besar calon anggota KPU Sulsel yang akan diusulkan ke KPU RI, untuk ditetapkan lima terbaik. "Jadi kita akan jaring 10 besar. Dari 10 besar ini akan diseleksi KPU RI," kata Adi Culla.
Sebelum masa pendaftaran dibuka pada 28 Februari mendatang, timsel terlebih dahulu akan mengumumkan masa pendaftaran dan syarat yang harus disiapkan calon. Pengumuman pendaftaran akan dilakukan pada 25-27 Februari nanti.
Adi Culla berharap, seleksi calon anggota  KPU Sulsel ini dapat direspons luas oleh masyarakat di Sulsel. Timsel menyebut, semakin banyak masyarakat yang mendaftar akan semakin baik sehingga proses penjaringan lebih maksimal guna mendapatkan calon yang terbaik.
Yang pasti, salah satu kriteria yang harus dimiliki calon harus memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang kepemiluan. Dari segi pendidikan, calon anggota KPU Sulsel harus lulusan minimal sarjana. Timsel berharap, masyarakat yang berminat menjadi anggota KPU bisa mempersiapkan berkas yang dibutuhkan. "Syarat apa saja yang harus disiapkan akan kami umumkan melalui media," kata Adi Culla. (hamsah umar)


Jadwal Seleksi KPU Sulsel:
Pengumuman Pendaftaran: 25-27 Februari
Pendaftaran: 28 Februari-8 Maret
Tempat Pendaftaran: Sekretariat KPU Sulsel

Persyaratan:
-Kelengkapan administrasi
-Punya pengetahuan dan keahlian tentang penyelenggaraan pemilu
-Minimal sarjana
-Sehat jasmani dan rohani
-Tidak pernah menjadi anggota parpol sekurang-kurangnya lima tahun
-Siap mundur dari jabatan politik, pemerintahan, dan BUMN
-Tidak pernah dipidana
-Bersedia bekerja penuh waktu
-Dll

Tahapan Seleksi:
-Seleksi administrasi
-Seleksi tertulis
-Tes kesehatan
-Tes psikotes
-wawancara

Tim Seleksi:
-Dr Adi Suryadi Culla, MA
-Mappinawang, SH
-Prof.Dr.Ir. Itji Diana Daud, MS
-Kadir Ahmad
-Marhumah Majid, SH

Idris-Ije Saling Menjajaki


MAKASSAR, FAJAR--Dua calon wali kota Makassar yakni Idris Manggabarani dan Iqbal Djalil (Ije) mulai saling menjajaki menghadapi pilwalkot Makassar. Kedua figur ini bahkan sudah sharing visi misi dan program yang akan dilakukan ketika jadi wali kota.
Kedua cawali ini sempat melakukan pertemuan Rabu lalu. Kendati itu adalah pertemuan perdana, namun Ije mengaku ada sharing mengenai visi misi dan program yang akan dilakukan masing-masing calon.
"Tapi saya mau luruskan dulu bahwa bukan Ije yang melakukan lobi Pak Idris. Kami bertemu karena Pak Idris beberapa kali mengajak saya untuk melakukan pertemuan. Namanya silaturahmi ya kita harus menghargai ajakan itu," kata Ije.
Kendati mengakui keduanya sharing pendapat mengenai apa yang harus dilakukan untuk Makassar ke depan, Ije mengaku belum ada sama sekali pembincangan yang mengarah pada koalisi, berpaket apalagi bicara soal siapa yang wali kota dan siapa yang wakil. "Jadi hanya bicara bagaimana menata kota Makassar. Termasuk bicara bagaimana berkampanye dengan menghindari black campaign," tambahnya.
Setelah melakukan pertemuan dengan Idris, Ije juga melanjutkan pertemuan dengan mantan gubernur Sulsel, HM Amin Syam. Kebetulan, Amin Syam dan Ije sama pengurus dewan masjid di Sulsel. "Namanya dia juga orang dituakan di Sulsel sehingga kita melakukan silaturahmi," paparnya.
Sebagaimana diketahui, istri Amin Syam, Apiaty Kamaluddin juga disebut-sebut sebagai kandidat wali kota Makassar mendatang. Tokoh perempuan ini bahkans udah banyak memasang baliho untuk bersosialisasi, termasuk melakukan branding sejumlah angkutan kota. "Tapi kita tidak sempat bertemu dengan Apiaty, yang ada dalam pertemuan itu hanya Pak Amin Syam," lanjut Ije. (hamsah umar)



IMB Rahasiakan Program Andalan


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar asal Partai Demokrat, Idris Manggabarani (IMB) tidak ingin terbawa arus membeber program. Pengusaha ternama di Makassar ini baru akan membeberkan program andalannya ketika sudah resmi menjadi calon.
Bahkan sosialisasi yang dilakukan calon yang disebut-sebut memiliki survei tertinggi di Demokrat ini pun belum massif. Kendati sosialisasi dalam bentuk pertemuan dan dialog dengan warga Makassar tetap dilakukan, termasuk memasang sejumlah alat peraga sosialisasi di kota Makassar.
"Saya tidak ingin merilis program saat kami belum resmi menjadi calon. Kan tidak baik kalau kita sudah membuat program kemudian ternyata akhirnya tidak menjadi calon. Makanya, saya baru akan merilis program ketika sudah dicalonkan. Tapi intinya, saya ingin menjadikan masyarakat Makassar lebih berkualitas. Program-program yang akan kita tawarkan juga nanti adalah program yang berkualitas," kata Idris Manggabarani, Kamis, 21 Februari.
Idris memastikan, ketika masyarakat Makassar memberinya kepercayaan memimpin Makassar lima tahun ke depan, dirinya akan membawa Makassar menjadi kota berkualitas dan masyarakatnya sejahtera.
Dalam melakukan penjaringan dukungan masyarakat, IMB mengaku sudah memiliki tim pemenangan di setiap kelurahan di Makassar. Tim ini sudah bekerja dengan melakukan pendekatan dan komunikasi dengan semua elemen masyarakat Makassar.
Pengusaha properti ini mengaku langkah awal yang dilakukan adalah mendeteksi harapan masyarakat tentang figur yang diinginkan memimpin Makassar. Sekiranya warga Makassar belum berminat dipimpin pengusaha, dia pun mengaku siap tidak mencalonkan diri.
"Jadi saya juga sebenarnya belum menyatakan sikap menjadi calon wali kota tapi sebatas sosialisasi. Kalau masyarakat merespons baik niat kita, tentu kita akan maju. Apalagi kalau unsur pengusaha memamg menjadi harapan masyarakat menjadi wali kota mendatang," kata Idris.
Dia mengaku dirinya baru akan melakukan sosialisasi secara massif pada April mendatang. IMB beralasan, proses pilwalkot Makassar masih lama sehingga tidak perlu terburu-buru untuk melakukan sosialisasi secara intensif.
Calon yang disebut-sebut merapat ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku sudah menjaling komunikasi dengan sejumlah partai politik di Makassar. "Jadi saya tidak membatasi diri dengan partai mana saja. Semua parpol yang ada di Makassar sudah kita komunikasi. Umumnya kan mereka adalah teman kita juga," paparnya. (hamsah umar)