Powered By Blogger

Minggu, 03 Februari 2013

Anis Matta Minta Penggantinya


MAKASSAR, FAJAR--Setelah memutuskan mundur dari Wakil Ketua DPR RI, Presiden PKS, Anis Matta langsung menginstruksikan Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin untuk menelusuri caleg yang berhak mengganti posisinya di DPR RI.
Kendati Anis Matta dilaporkan baru akan mengajukan pengunduran dirinya secara resmi ke DPR RI Senin pekan depan, putra asal Bone ini sudah meminta Akmal Pasluddin menelusiri caleg penggantinya. "Pak Anis Matta yang baru saja ditunjuk sebagai Presiden PKS sudah meminta saya menelusuri caleg PKS 2009 lalu," kata Akmal yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Saat Anis ditunjuk sebagai presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq, Akmal dan sejumlah pengurus PKS Sulsel juga berada di DPP PKS, sehingga dia langsung mendapat instruksi. Akmal menyebut, penelusuran terhadap daftar caleg PKS pada pileg 2009 lalu ini untuk memastikan apakah masih memenuhi syarat atau masih berstatus sebagai kader PKS.
"Ini kan yang kita mau pastikan terlebihi dahulu seperti apa statusnya di PKS. Jangan sampai saat ini sudah pindah ke partai lain atau sudah tidak berkontribusi di PKS," tambah wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Sekadar diketahui, peraih suara terbanyak setelah Anis Matta dalam daftar caleg PKS diketahui Andi Maddusila, tapi saat ini Maddusila tercatat sebagai Ketua DPC Demokrat Gowa. Daftar caleg lain seperti Alim Razak, Ihsan Idris dan sejumlah caleg lainnya.
Akmal menyebut, jika sekiranya hasil penelusuran daftar caleg tersebut tidak ada lagi yang memenuhi syarat menggantikan Anis Matta di DPR RI, PKS bukan tidak mungkin akan membiarkan posisi yang ditinggalkan Anis lowong. "Jadi bisa saja kita biarkan lowong," tandas Akmal.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan bahwa berdasar undang-undang pengganti caleg adalah peraih suara terbanyak. "Tapi untuk pengganti Anis Matta ini menjadi domain KPU pusat. Yang harus diteliti memang apakah masih memenuhi syarat atau tidak. Tapi soal bersyarat atau tidak, itu menjadi domain PKS sendiri," kata Jayadi. (hamsah umar)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar