Powered By Blogger

Kamis, 14 Juli 2011

Mobil Perwira Polda Dibobol Maling


MAKASSAR--Aksi pembobolan mobil yang sedang parkir di pinggir jalan tampaknya masih merajalela. Rabu sore, salah seorang perwira menengah Polda Sulsel, AKP Khoiruddin yang menjadi korban. Akibat aksi maling tersebut, uang tunai sebesar Rp6,5 juta raib digondol maling, serta sebilah pusaka (badik) dengan gagang terbuat dari emas.
Peristiwa yang dialami korban ini terjadi di depan Soni Wijaya, tepatnya di Jalan Toddopuli Raya Timur, Kecamatan Manggala, Makassar. Saat itu, korban masuk ke kantor Soni Wijaya untuk suatu urusan. Namun begitu  keluar dari kantor tersebut, mobil miliknya sudah terbuka.
Setelah melakukan pengecekan, ternyata uang miliknya yang disimpan dalam tas serta sebilah badik telah hilang. Aksi maling dengan sasaran mobil ini terbilang mudah, karena korban ternyata lupa mengunci pintu mobilnya. Akibatnya pelaku dengan mudah masuk ke mobilnya mengambil barang berharga yang ada di atas mobil.
Aksi pencurian yang dialami perwira menengah Polda Sulsel ini terbilang cepat. Pasalnya, korban mengaku hanya beberapa menit di dalam kantor Soni Wijaya kemudian keluar. Bahkan menurut perkiraannya, dia hanya berada di dalam  kantor tersebut tidak lebih lima menit.
Kapolsekta Manggala, Kompol Daniel Lindang yang dikonfirmasi membenarkan pembobolan yang terjadi di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar itu. "Betul ada pembobolan mobil anggota di Toddopuli," kata Daniel.
Dia menambahkan bahwa, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku yang melakukan aksi tersebut. Di wilayah Polsekta Manggala, jumlah kasus pembobolan mobil sudah terjadi dua kali. (hamsah umar)                        

Pendemo Blokir Jalan Veteran

MAKASSAR--Keluarga korban penembakan warga BTP Blok AD, Surullah alias Bagong yang dilakukan anggota Polsekta Makassar kembali melakukan aksi unjuk rasa. Bersama Aliansi Mahasiswa Pemerhati Sosial (Ampas) Makassar, mereka melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Veteran Selatan tidak jauh dari rumah orang tua keluarga korban.
Para pendemo ini kembali menuntut pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus penembakan yang mengakibatkan korban tewas. Saat melakukan demo, mereka bahkan sempat menutup jalan hingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Aksi demo ini tidak hanya melibatkan orang dewasa, tapi juga anak-anak begitu juga ibu-ibu. Mereka juga membakar ban bekas sebagai bentuk protes terhadap pihak kepolisian.
Akibat blokade jalan ini, pihak kepolisian terpaksa mengalihkan pengguna jalan melalui jalan alternatif, sehingga para pengguna jalan tetap bisa bergerak.  
Informasi yang diperoleh, saat melakukan aksi demo tersebut, salah seorang petugas lalu lintas yang berdiri di perempatan lampu merah sempat dilempari pengunjuk rasa. Namun aksi ini tidak sampai mengakibatkan bentrokan antara polisi dengan pengunjuk rasa. Pekan lalu, saat melakukan aksi demo di Polrestabes Makassar, mereka juga melempari pos polisi di depan Karebosi hingga kaca pos polisi tersebut pecah.      
Dalam tuntutannya, para pendemo meminta polisi segera menuntaskan kasus penembakan ini. Salah seorang pengunjuk rasa, Anto menyebutkan, kasus penembakan ini mesti diusut tuntas, kendati polisi sebelumnya menegaskan bahwa penembakan ini terpaksa dilakukan polisi karena korban melakukan penikaman. 
Usai melakukan aksi demo, keluarga korban maupun mahasiswa yang mengadvokasi warga ini mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar. (hamsah umar)

Selasa, 12 Juli 2011

Warga Barabaraya Terluka Ditombak


MAKASSAR--Dua warga Jalan Muh Yamin Lr 8 dan Lr 10, Kelurahan Barabaraya, Makassar terluka karena diduga ditombak warga yang terlibat keributan. Kedua warga tersebut yakni Sultan dan Ical. Sultan yang juga security rektorat Unhas mengalami luka atas keributan yang terjadi di Jalan Abubakar Lambogo, Senin, 11 Juli sekira pukul 22.00.
Sultan terluka pada paha kanan karena ditombak, sementara Ical luka di kepala karena terkena lemparan batu dari pelaku pertikaian. Kedua korban luka akibat perang kelompok itu saat ini dirawat di RS Pelamonia Makassar.
Kapolsekta Makassar, AKP Iwan Limba didampingi Kanit Reskrim, Iptu Herman Simbolon menjelaskan bahwa pertikaian antara dua kelompok warga di Jalan Abubakar Lambogo itu bermula saat Azis, salah seorang warga Jalan Muh Yamin melintas di Abubakar Lambogo dengan berjalan kaki. Korban yang satu ini hendak membeli makanan tidak jauh dari lorong rumahnya.
Saat melintas di Jalan Abubakar Lambogo yang kebetulan ada sekolompok warga yang sedang kumpul, warga tersebut langsung dikeroyok tanpa alasan yang jelas. Ada dugaan, pemukulan itu dilakukan karena korban dendam atas perselisihan yang terjadi di daerah tersebut dua hari terakhir. 
Sultan dan Ical yang melihat temannya tersebut dikeroyok oleh sekelompok pemuda datang membantu. Namun karena jumlah pemuda yang melakukan  pengeroyokan lebih banyak, ketiga warga ini kalah apalagi setelah Sultan dan Ical terluka. "Sempat terjadi saling serang hingga akhirnya dua warga Muh Yamin ini terluka karena terkena batu dan tombak," kata Iwan.
Herman menambahkan, kedua warga yang terluka akibat perkelahian kelompok itu saat ini masih dirawat di rumah sakit. Sementara, kelompok pemuda yang melakukan pengeroyokan sementara dalam pengejaran pihak kepolisian. "Yang terlibat mengeroyok Azis ini sementara kita kejar. Menurut korban, pelakunya banyak," kata Herman. (hamsah umar)
                   
    

Sistem Buka Tutup di Jalan Hos Cokroaminoto



MAKASSAR--Keberadaan puluhan pedagang Makassar Mall yang menjadi korban kebakaran, yang berjualan di sepanjang jalan Hos Cokroaminoto utamanya di bagian selatan pos Satlantas Polres Pelabuhan Makassar memaksa kondisi arus lalu lintas dari arah MTC Karebosi kerap macet. 
Akibat kondisi itu, pihak Satlantas Polres Pelabuhan kerja sama dengan Satlantas Polrestabes Makassar menerapkan sistem buka tutup dari arah MTC Karebosi ini. Mobil utamanya kota seperti  angkot jurusan SMAN 5, Antang, dan Malengkeri langsung dialihkan di lampu merah perempatan Karebosi. Kendaraan yang mengarah ke Makassar Mall langsung dialihkan atau berbalik arah untuk mengatasi kemacetan.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus yang dikonfirmasi Selasa, 12 Juli menjelaskan bahwa, penerapan sistem buka tutup ini dilakukan saat kondisi kemacetan tergolong padat. Sistem buka tutup di Hos Cokroaminoto mulai diberlakukan pihak kepolisian sejak para pedagang membangun kios darurat ke arah MTC atau hingga di depan toko Harmonis. 
"Kondisi pascakebakaran Makassar Mall utamanya saat pedagang mulai berjualan di Jalan Hoscokroaminoto bagian selatan pos polisi agak berubah. Keberadaan kios-kios darurat ini sedikit memicu kemacetan lalu lintas. Makanya, kita terapkan sistem buka tutup di jalur ini," jelas Audy.
Dia menambahkan, sistem buka tutup hanya bersifat sementara, namun akan terus diterapkan ketika kondisi di jalan ini masih terdapat pedagang yang berjualan. Makanya, pihaknya berharap para pedagang yang ada di lokasi ini segera ditata ulang sehingga tidak ada lagi pedagang yang berjualan di bagian selatan pos polisi.
"Kalau penanganan pedagang sudah beres, saya kira kondisinya akan berjalan normal kembali. Mudah-mudahan penanganan pedagang cepat selesai," kata Audy. (hamsah umar)                         

Pelaku Perang Kelompok Kembali Diamankan


MAKASSAR--Setelah menangkap satu warga Jalan Pampang  I Makassar karena terlibat perang kelompok, penyidik Polsekta Panakkukang kembali menangkap tiga warga Pampang I yang juga diduga sebagai pelaku perang kelompok. Ketiga warga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini, ditangkap polisi Selasa, 12 Juli sekira pukul 01.00.
Ketiga warga tersebut masing-masing; Andika, Asriadi, dan Ardiansyah. Sebelum penangkapan dilakukan, ketiga pemuda yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini ditengarai terlibat perang kelompok empat hari terakhir. Tidak hanya itu, tiga pelaku ini juga diketahui melakukan pengancaman terhadap warga sekitar termasuk ibu-ibu, dengan cara mengancamnya untuk membusurnya.
Dari tangan tiga tersangka sendiri, polisi berhasil mengamankan satu busur berserta anak panah. Untuk sementara, pelaku diancam kasus pengancaman dan kepemilikan senjata tajam jenis busur. "Sebelum kita menangkap tiga orang tersangka ini, juga sudah terjadi lagi keributan sekira pukul 23.30. Makanya kami melakukan penyisiran sehingga berhasil mengamankan tiga tersangka," jelas Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar.
Akbar menambahkan bahwa polisi saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku perang kelompok lainnya. Salah satunya diketahui bernama Saso. Saat penyisiran kemarin malam, pelaku yang satu ini berhasil meloloskan diri.
Para pelaku perang kelompok itu akan terus dikejar polisi, apalagi warga yang menjadi korban dalam kasus ini menyatakan keberatan utamanya warga yang rumah dan mobilnya dirusak. Hanya saja, beberapa nama yang diidentifikasi terlibat dalam kasus perang kelompok belum diendus persembunyiannya.
Salah seorang tersangka yang ditemui di Polsekta Panakkukang, Andika berdalih kalau dalam kasus perang kelompok tersebut dirinya tidak terlibat. Kendati begitu, pada saat penangkapan terhadap salah seorang pelaku, dia juga ada di lokasi. "Tapi saya ada di situ karena  hanya ingin nonton," kata Andika. (hamsah umar)