Powered By Blogger

Minggu, 14 Agustus 2011

Orang Tua Stefani Mengadu ke MIL


MAKASSAR--Orang tua Stefani Arlina Wilar, Nurnaningsih mengadu ke Macazzart Intellectual Law (MIL) terkait kasus yang membelit anaknya, yakni kasus sabu-sabu di Polres Pelabuhan Makassar. Langkah orang tua Stefani itu dilakukan karena meresa anaknya dalam posisi ini sebagai korban kejahatan dari kenalannya, Fransisco Tandiary.
Saat mengadu di kantor MIL, Nurnaningsih menyebutkan bahwa anaknya tersebut merupakan korban kejahatan dari kenalannya, Fransisco. Dia menyebut, kedatangan Fani sapaan akrab Stefani ke Hotel Aswin Jalan Gunung Latimojong Makassar, tidak lain untuk mengambil barang miliknya yang diambil oleh Fransisco. Kendati kata dia, Fani lahir di Makassar, namun selama ini dia lebih banyak berada di Jakarta.
Sebelum barang milik Fani diambil oleh Fransisco, di apartemen tempat Fani menginap temannya tersebut sempat melakukan pemukulan, dari situ pula pakaian Fani sebanyak dua koper dibawa Fransisco ke Makassar. Barang inilah yang menjadi alasan dia berada di Hotel Aswin tempat mereka ditangkap karena dugaan pesta sabu-sabu.
Makanya, orang tua Fani menduga Fransisco yang memang jatuh hati dengan anaknya itu bermaksud menjebaknya. Karena baru beberapa saat setelah sampai di hotel, polisi langsung melakukan penggerebekan. "Dia bilang kepada saya kalau tidak melihat alat-alat sabu yang diambil polisi itu. Karena memang dia baru datang ke situ untuk mengambil barangnya dan langsung ada polisi melakukan penggerebekan," kata Nurnaningsih.
Karena merasa anaknya menjadi korban dalam kasus ini, dia pun memilih mengadu ke MIL dengan harapan lembaga ini bisa mengadvokasi anaknya. Bahkan, dia berharap MIL bisa mendampinginya melaporkan masalah itu ke pihak kepolisian.
Direktur Eksekutif MIL, Supriansa yang menerima pengaduan orang tua Fani menyebutkan bahwa ada dua kasus yang ada pada Fani maupun Fransisco. "Selain masalah narkoba, ada juga pidana umum soal anaknya dalam penguasaan laki-laki tanpa persetujuannya. Jadi memang memungkinkan Fani berada di hotel itu, karena akan mengambil barangnya yang diambil oleh Fransisco," kata Supriansa.
Supriansa menyatakan mendukung pihak kepolisian dalam melakukan pemberantasan narkoba, dan mengungkap seluruh pelaku yang terlibat di dalamnya. Terkait Stefani, Supriansa menegaskan bahwa hasil pengujian laboratorium bisa membuktikan apakah dia terlibat atau tidak. "Kalau pengujian laboratorium tidak membuktikan dia terlibat, polisi harus melepaskannya," kata Supriansa.
Apalagi mendengar pengakuan orang tua Fani yang menyebut kedatangan anaknya ke hotel tersebut tidak lain untuk mengambil pakaian yang diambil oleh Fransisco. "Kalau orang tua Fani merasa diruikan, MIL mendukung masalah ini diadukan kepada pihak berwajib," kata Supriansa.
Dia pun berharap, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman bisa menyikapi masalah yang dikeluhkan orang tua Fani yang menyebut anaknya dikorbankan oleh Fransisco. Polisi kata dia tidak semestinya melibatkan dia dalam kasus sabu-sabu itu, jika  memang dia ke hotel tersebut untuk maksud mengambil barang miliknya. (hamsah umar)                          

Oknum Polisi Diduga Lakukan Pemerasan


MAKASSAR--Salah seorang oknum anggota Polsekta Manggala, Brigadir Polisi, Dk diduga telah melakukan pemerasan terhadap Nafiatin dan Mulyono. Kedua warga yang diduga telah diperas itu adalah warga Perumahan permata Inda dan Gelora Pajaian Indah. Oknum polisi tersebut diduga telah memeras kedua korban hingga Rp18 juta.
Informasi yang diperoleh, aksi oknum polisi itu dilakukan berawal saat mendapati kedua korban di Jalan Metro Tanjung Bunga. Diduga oknum polisi tersebut mengetahui kedua korban ini sudah berkeluarga sehingga bermaksud menjebaknya dengan tuduhan melakukan perselingkuhan.
Saat korban meninggalkan Tanjung Bunga, oknum polisi tersebut membuntutinya dari belakang hingga di Jalan Masjid Raya Makassar. Di lokasi itu, oknum tersebut kemudian menghentikan korban yang sedang berboncengan dan langsung menudingnya telah melakukan perselingkuhan lantaran keduanya sudah berkeluarga.
Dari peristiwa itu, oknum polisi tersebut mengancam korban akan melaporkan kepada keluarga masing-masing telah melakukan perselingkuhan. Oknum itu bersedia tidak mempersoalkan masalah itu jika kedua korban menyerahkan sejumlah uang. Makanya, dalam dua pekan, pelaku selalu memintai korban untuk menyerahkan sejumlah uang hingga total uang yang telah diserahkan sudah mencapai Rp18 juta.
Tidak tahan dengan ulah pelaku itu, korban mengadukan persoalan tersebut ke pihak kepolisian. Dalam menjalankan aksinya itu, pelaku memalsukan identitasnya dengan mengaku sebagai Brigpol Rusdi yang bertugas pada Direktorat Sabhara Polda Sulsel. 
Kedok pelaku terbongkar setelah petugas kepolisian bersama korban memancing pelaku untuk datang ke Jalan Boulevard depan BCA, pada 10 Agustus lalu, dan langsung diamankan.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha membenarkan adanya salah satu anggota polisi yang bertugas di Polsekta Manggala yang diduga telah melakukan aksi pemerasan. Namun untuk proses hukumnya, oknum polisi tersebut diserahkan kepada pihak Propam Polda Sulsel. "Sebaiknya konfirmasi ke Propam Polda karena kasusnya ditangani di sana," kata Himawan. (hamsah umar)

Sabtu, 13 Agustus 2011

Desain Elegan untuk Hindari Kejenuhan


KONSEP desain audio video pada kendaraan modifikasi makin melahirkan variasi baru dan unik. Kalau perlu, desain audio itu memenuhi bagian bagasi mobil, sehingga begitu bagian belakang dibuka, yang terlihat semuanya adalah perangkat audio mulai dari subwoofer, speaker coaxial, kapasitor, amplifier/power, dan sejumlah perangkat audio lainnya.
Dengan konsep desain  yang disebut elegan ini, pemilik mobil dijamin tidak akan cepat bosan atau jenuh dengan kondisi serta situasi yang ada pada mobilnya. Desain audio berkonsep elegan dipercaya mampu menghindarkan pemiliknya terhindar dari rasa bosan dan jenuh terhadap model modifikasi mobil itu sendiri.
Ini diakui pemilik mobil Suzuki Swift, Erwin yang memilih  melakukan modifikasi mobil miliknya di Sound Galery. Dia menyebutkan, desain audio miliknya ini berkonsep elegan. "Saya memilih konsep seperti ini sehingga tidak cepat bosan dan jenuh melihat model modifikasi mobil yang dimiliki," kata Erwin.
Di bagasi mobil milik Erwin ini ada sejumlah perangkat audio video yang dibenamkan, sehingga tidak ada lagi ruang untuk melihat bagian kabin kendaraan. Pasalnya, mulai dari bawah hingga atas dipenuhi perangkat audio vodeo. 
Perangkat audio tersebut masing-masing dua unit subwoofer, satu unit power monolog yang berfungsi mengangkat fungsi speaker coaxial, satu unit power 4 channel untuk mengangkat fungsi subwoofer. Juga ada dua buah kapasitor, speaker empat unit, serta satu unit televisi 19 inci.  Umumnya, perangkat audio yang dibenamkan pada mobil yang satu ini mengandalkan merek Cello.
Meski desain audio video cukup banyak memberikan fasilitas audio, namun kinerja audio ini cukup maksimal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Maklum, Erwin termasuk orang yang hobi dengan jenis musik RNB. "Suara yang dihasilkan sangat maksimal sehingga mendengarnya enak. Kita juga tidak cepat bosan saat  memutar musik," kata Erwin. 
Untuk melakukan kontrol terhadap perangkat audio maupun fasilitas game yang ada pada mobil yang satu ini, Erwin mengaku kalau semuanya bisa disetel melalui tape utama. "Kontrol terhadap perangkat audio cukup mudah," katanya. (hamsah umar)
 

Jok Empuk Model Sofa


MENIKMATI suasana santai dalam berkendara layaknya di rumah sendiri, saat ini bukan lagi masalah yang sulit. Dengan melakukan sedikit perubahan pada jok atau tempat duduk pada mobil, menikmati suasana santai bisa terwujud kapan saja, apalagi kalau dukungan tempat duduk pada mobil cukup empuk sehingga terwujud kenyamanan yang maksimal.
Dengan menggunakan desain jok yang empuk, garansi untuk mendapatkan suasana rileks saat mengemudi pasti akan dinikmati pengemudi maupun penumpangnya. Apalagi jika desain jok pada mobil kesayangan itu menggunakan jok model sofa alias motif garson. Pasalnya, desain model jok seperti ini sangat empuk sehingga sangat nyaman diduduki.
Konsep jok model garson ini setidaknya dimiliki mobil Suzuki Swift keluaran 2011 milik Erwin Siswoyo. Dengan model ini, pengemudi maupun penumpang yang ada dalam kabin kendaraan, akan merasa seperti duduk di sofa rumah sendiri, sehingga ini tentu saja  bisa menghadirkan kesan rileks selama dalam perjalanan.
"Jok model garson atau sofa ini kan sangat empuk, sehingga otomatis bisa meminimalisir rasa letih yang bisa dirasakan selama mengemudi. Tapi dengan menggunakan jok empuk, kita tidak mudah letih saat duduk lama," kata Erwin.
Kesan sempurna pada desain jok ini semakin terasa dengan pilihan penggunaan warna pada pembungkusnya. Erwin sendiri memilih kombinasi warna  hitam dan putih pada jok mobilnya ini. "Warna ini juga untuk menyesuaikan dengan warna  background dari luarnya yakni hitam dan putih," kata Erwin. (hamsah umar)            

Bisa Nikmati PS2


MEMANJAKAN diri, keluarga, hingga teman dalam  menikmati hiburan seperti bermain game, tidak harus dilakukan dengan mendatangi tempat penyewaan game atau game station. Bagi pencinta mobil modifikasi, memanjakan diri dengan fasilitas game bukan lagi hal mustahil. Kini banyak mobil modifikasi yang menyiapkan fasilitas game.
Salah satunya adalah mobil Suzuki Swift milik Erwin. Warga Jalan Cendrawasih Makassar yang memodifikasi mobilnya di bengkel Sound Galery ini juga menyiapkan fasilitas PS2 untuk menikmati berbagai macam permainan game di dalam mobil, baik pada saat mobil dikemudikan maupun saat berhenti. Saat mobil sedang berjalan, penumpang kendaraan ini bisa bermain game dengan memanfaatkan layar televisi yang ada pada sandararan kepala di jok depan.
"PS2 ini sebenarnya lebih sebuah servis kepada penumpang yang ikut di mobil. Jadi saat mobil  jalan, bisa menggunakan layar TV di sandaran kepala, sementara kalau berhenti bisa menggunakan layar TV lebih yang lebih besar di belakang,"  kata Erwin.
Dengan   fasilitas PS2 ini, suasana santai bisa semakin dinikmati saat dalam perjalanan, maupun pada saat sedang berkumpul bersama rekan, apalagi kalau memang memiliki hobi bermain game.
Selain layanan PS2 untuk kenyamanan penumpang, fasilitas lain adalah ketersediaan mini bar yang ada di jok tengah. Menurut Erwin, dengan mini bar ini, penumpang bisa menikmati minuman kaleng ketika tiba-tiba haus di atas mobil. "Biasa memang menyimpan minuman kaleng, jadi penumpang bisa mengambilnya setiap saat. Jadi ini juga untuk memberikan servis dan bagian dari interior kendaraan," tambahnya.
Fasilitas mini bar yang ada pada mobil Erwin ini memang tidak terlalu mencolok, tapi memiliki desain simpel dan sederhana. Penempatannya tepat di tengah jok bagian belakang. (hamsah  umar)