Powered By Blogger

Minggu, 21 Agustus 2011

Dua Pelaku Jambret Dimassa


MAKASSAR--Dua warga yang masih berusia 17 tahun masing-masing Asriadi dan Lukman, yang beralamat di Jalan Rappokalling dan asal Toraja babak belur dihajar massa di Jalan Karantina Makassar Sabtu  malam. Kedua remaja tersebut terpaksa dihakimi massa karena melakukan aksi jambret terhadap pengendara sepeda motor di lokasi tersebut.
Aksi massa yang membuat kedua pelaku mengalami sejumlah luka dan memar di tubuhnya itu berawal saat pelaku nekad melakukan jambret, terhadap salah seorang mahasiswa penerbangan di Airline Education Center (AEC), Haridyanti. Saat itu, korban dibonceng dengan salah seorang temannya dengan sepeda motor di AP Pettarani. Saat dibonceng itu, korban menyimpan tas yang barisi barang berharga dan dompet di tengahnya.
Dua pelaku yang melihat tas korban itu kemudian berusaha mendekati korban, begitu melihat barang milik korban ini mudah untuk dirampas. Setelah merasa memiliki peluang, kedua pelaku kemudian menyerempet korban dan langsung merampas tas milik korban kemudian melarikan diri.
Pelaku tersebut sempat membawa kabur tas berisi dompet dengan uang tunai sebesar Rp800 ribu, telepon genggam, dan sejumlah dokumen milik korban. Saat barang korban dirampas itu, korban dan temannya berusaha melakukan pengejaran sambil meneriaki pelaku pencopet. 
Merasa dikejar oleh korban, pelaku yang mengalihkan sepeda motornya ke Jalan Karantina itu, tidak dapat mengendalikan sepeda motornya hingga menabrak pengendara lain. Kedua pelaku akhirnya terjatuh dan berusaha meninggalkan motornya untuk menyelamatkan diri.
Saat itu, korban tidak tinggal diam dan berteriak bahwa pelaku tersebut adalah pelaku jambret. Warga yang mengetahui hal itu langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkapnya. Setelah itu, warga memukulinya, bahkan memasukkan sepeda  motor pelaku ke dalam selokan.
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Dhimas Prasetyo,  menegaskan bahwa kedua pelaku jambret tersebut saat ini sudah diamankan. Pelaku juga masih menjalani pemeriksaan untuk mengungkap jangan sampai ada jaringan lain dari pelaku. (hamsah umar)  

Polisi Siapkan Layanan Kesehatan


*Operasi Ketupat Mulai Hari Ini

MAKASSAR--Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar, mulai Senin, 22 Agustus resmi menggelar operasi ketupat dengan membentuk sejumlah posko seperti posko pam, posko pantau, dan posko simpatik. Khusus posko simpatik, polisi menyediakan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Layanan kesehatan pada masyarakat ini melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar. Layanan kesehatan ini dimaksudkan, sebagai antisipasi polisi terhadap warga yang mengalami gangguan kesehatan saat mudik, atau saat melakukan rekreasi seperti mal.
Bentuk pelayanan kesehatan dimaksud seperti pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), tensi, dan penyediaan obat-obatan. "Posko simpatik ini memang dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ramah. Bisa saja misalnya ada warga yang tiba-tiba deman, nah melalui posko ini kita bisa memberikan pelayanan," kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat.
Apalagi menurut dia, banyak juga pemudik yang membutuhkan layanan kesehatan. Makanya, melalui posko simpati ini, polisi juga berharap ada layanan kesehatan bagi masyarakat.
Operasi ketupat 2011 sendiri mulai Senin, 22 Agustus mulai dilakukan pihak Satlantas Polrestabes Makassar. Namun sebelum melakukan operasi di lapangan, pihak-pihak yang dilibatkan dalam operasi ini terlebih dahulu melakukan gelar operasi di Lapangan Karebosi pagi ini. Gelar operasi ini dipimpin oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman. (hamsah umar)   

Makelar Motor Ditangkap Sabu-sabu


MAKASSAR--Proses pengungkapan sabu-sabu oleh jajaran Polres Pelabuhan Makassar kembali membuahkan hasil. Sabtu malam, polisi kembali menangkap penikmat sabu-sabu atas nama Aswar alias Cua, salah seorang warga Jalan Sinassara Makassar. Dia ditangkap di Jalan Nusantara sekira pukul 23.00.
Dari tangan warga yang diketahui berprofesi sebagai makelar motor itu, polisi menemukan satu paket sabu-sabu, yang disimpan di dalam bungkusan korek api. Barang terlarang tersebut disembunyikan di bawah sadel motor milik tersangka. Proses penangkapan terhadap warga yang satu ini, awalnya hanya berupa operasi pengendara sepeda motor di Jalan Nusantara dalam rangka cipta kondisi.
"Saat kami melakukan razia itu, pelaku memiliki gelagak mencurigakan sehingga kita melakukan penggeledahan. Saat digeledah motornya, polisi menemukan satu paket sabu-sabu yang disimpan pada bungkusan korek api," kata Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria Vibrianto.
Pelaku sabu-sabu serta barang bukti  yang berhasil ditemukan itu, saat ini diamankan di Polres Pelabuhan Makassar. Aswas saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap asal barang terlarang itu diperoleh. 
Dalam operasi itu, polisi juga mengamankan sejumlah pengendara sepeda motor yang diketahui melakukan pelanggaran lalu lintas, baik yang tidak menggunakan surat-surat lengkap, atau kelengkapan mengendarai sepeda motor. Setidaknya, polisi melakukan tilang terhadap enam pengendara sepeda motor yang berhasil dijaring. Operasi cipta kondisi itu dipimpin Kabag Ops Reskrim Polres Pelabuhan, Kompol Sriyana. (hamsah umar)
      

Sabtu, 20 Agustus 2011

Trendi dengan Desain Minimalis


Editor : Hamsah

MEMILIKI kendaraan roda empat yang sudah berusia belasan tahun memiliki seni tersendiri, apalagi kalau mobil tersebut memiliki kelebihan tersendiri. Paling tidak, mobil yang sudah terbilang tua ini bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya disaat  mengemudikannya.
Terlebih lagi, kalau mobil yang sudah tergolong agak klasik itu, dirawat dengan baik bagi mesin, interior, maupun eksteriornya. Itu tentu saja akan memberikan jaminan kepuasan bagi pemiliknya. Belum lagi kalau mobil tua kesayangan tersebut mendapat sentuhan atau dilakukan modifikasi untuk memperbaiki tampilannya secara umum.
Dengan sedikit sentuhan baik interior dan eksteriornya, mobil yang tergolong sudah cukup tua itu, tampilan mobil terlihat tetap seksi, meski desain mobil tersebut cukup minimalis. Setidaknya ini bisa dilihat pada mobil Civic EG6 milik Tegus Kuncoro ini. Mobil yang juga dikenal dengan sebutan Estilo ini, tetap mampu tampil trendi dengan mengandalkan desain minimalis.
Pada mobil keluaran 1993 silam ini, Kuncoro hanya melakukan sedikit perubahan pada ban, pelek, jok, audio, dan pada bagian double lips depan dan belakang. Perubahan yang ada pun tidak terlalu mencolok, namun mampu memberikan kesan berbeda bahkan tampil lebih modern dari kondisi aslinya. "Jadi meski mobil ini sudah tua, tapi tetap mampu tampil seksi," kata Kuncoro.
Pada bagian audio misalnya, mobil yang satu ini hanya membenamkan sedikit perangkat audio. Pada mobil ini hanya ada satu unit subwoofer, satu unit power, dan dua unit tweeter. Intinya, perubahan yang ada sangat minimali sehingga tidak terlalu mencolok.
Yang banyak mengalami perubahan lebih pada bodinya, agar tampilannya tetap mengetren, baik saat dipandang dari luar maupun di dalamnya. Kondisi ini setelah melalui perawatan dan sentuhan maksimal dari pemiliknya sendiri. Belum lagi, perawatan mesin secara berkala, mampu memberikan garansi bagi pemiliknya sehingga mobil ini tidak meragukan saat dikemudikan dalam jarak jauh, termasuk untuk jalan tanjakan.
Meski mesin yang digunakan masih standar atau 1.590 cc, namun untuk menguji kemampuan mobil ini melaju di jalan, Kuncoro menyebut mobil ini tetap mampu memberikan kinerja maksimal. Apalagi, mobil ini bisa dikebut hingga 130 km per jam. (*)
               
            

Eksklusif Pakai Pelek Rota Zero


INGIN melihat mobil kesayangan tampil keren, sudah menjadi keinginan semua pencinta kendaraan roda empat utamanya pencinta mobil modifikasi. Makanya, soal tampilan kendaraan ini, pemilik mobil selalu memberikan sentuhan khusus terhadap mobilnya, baik interior maupun eksterior.
Untuk bagian eksterior, komponen yang paling sering menjadi perhatian untuk dilakukan perubahan adalah ban, pelek, maupun double lipsnya, atau bahkan ada yang melakukannya dengan menggunakan bodykit. Namun untuk mobil Civic EG6 milik Teguh Kuncoro yang satu ini, perubahan yang mencolok pada bagian eksterior ada pada pelek, bank, lampu, dan double lipsnya.
Khusus untuk pilihan pelek, Kuncoro menggunakan pelek Rota Zero yang secara selintas berbentuk palang atau tanda tambah. Dengan menggunakan pelek Rota Zero ini, mobil keluaran 1993 ini terlihat lebih eksklusif dibanding mobil sejenisnya bahkan mobil kebayakan. Pasalnya, jenis pelek seperti ini sangat jarang bisa ditemukan di pasaran. Kalau pun ada, dipastikan tidak dijual di Makassar namun harus dipesan khusus dari  luar.
Untuk mendapatkan pelek Rota Zero ini, Kuncoro bahkan harus banyak mencari melalui internet. Dia mengaku, beberapa komponen mobilnya memang harus dipesan melalui internet seperti pelek dan double lips. Untuk pelek misalnya, harga berkisar Rp7 juta. Pelek 8 inci ini dipadukan dengan ban dengan ring 15, dengan lebar 195 mm. 
Salah satu yang menjadi kelebihan dari pelek ini kata Kuncoro adalah dari stylenya. Selain itu, kontruksi pelek ini terbilang ringan, desain simpel dan kuat. Bahkan, saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi, stabilitas mobil tetap terjaga dengan menggunakan pelek tersebut. "Menggunakan pelek ini mobil tidak mudah goyan, sehingga akan memberikan keamanan tersendiri saat mengemudi dengan kecepatan tinggi," kata Ketua Honda Estilo Club Makassar ini.
Bahkan untuk jalan yang tanjakan atau memiliki polisi tidur, Kuncoro menyebut penggunaan pelek ini sangat nyaman. Padahal sebelum menggunakan pelek dengan desain seperti ini, mobil miliknya kadang menghasilkan suara pada saat melewati polisi tidur. (hamsah umar)