Powered By Blogger

Sabtu, 27 Agustus 2011

Dilengkapi Kamera Parkir


MELAKUKAN parkir kendaraan utamanya ditempat padat memiliki tingkat kesulitan tersendiri, bahkan bisa mengakibatkan mobil menabrak mobil lain atau benda lain. Untuk lebih mengamankan kendaraan saat parkir, tidak ada salahnya pemilik kendaraan menambahkan kamera yang khusus digunakan untuk membantu pengemudi melakukan parkir.
Ini salah satunya dilakukan pemilik Toyota Yaris keluaran 2006 ini, Muh Syahlan. Menurutnya, dengan menggunakan kamera parkir ini, dia menjamin mobil miliknya tidak akan menabrak sesuatu saat akan diparkir. "Kamera ini fungsinya memudahkan kita memarkir kendaraan, sehingga kendaraan terjamin keamanannya," ujar Syahlan.
Dengan adanya kamera parkir yang dipasang di bagian belakang mobil ini, pengemudi tidak perlu lagi banyak memantau situasi di belakang kendaraan melalui kaca spion, tapi cukup memantau melalui layar monitor yang disambungkan dengan kamera tersebut. 
Selain berfungsi sebagai alat untuk memudahkan parkir dan keamanan kendaraan saat parkir, kamera ini juga sebagai interior kendaraan. "Ini terlihat sedikit gaya juga dengan adanya karema parkir," tambahnya. (hamsah umar)  
         

Kamis, 25 Agustus 2011

Kapolda: Waspadai Aksi Teroris


MAKASSAR--Aksi kekerasan terhadap sesama manusia yang masih sering terjadi, menjadi salah satu perhatian Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman, termasuk saat umat Islam sedang menanti perayaan Idulfitri 1432 Hijrian yang diperkirakan jatuh pada 30 Agustus mendatang.
Di tengah meningkatkan antusiasme masyarakat utamanya umat Islam dalam rangka merayakan Idulfitri, kapolda meminta jajarannya termasuk masyarakat di Sulsel dan Sulbar untuk tetap mewaspadai aksi teroris yang memungkinkan terjadi. "Kita tetap harus mewaspadai aksi teroris yang memanfaatkan momen Ramadan, utamanya saat masyarat sangat antusias melakukan kegiatan mudik," kata Johny beberapa waktu lalu.
Di internal kepolisian, Johny menegaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mewaspadai aksi teroris, adalah melakukan deteksi dini terhadap potensi yang bisa menimbulkan aksi teroris di daerah ini. Dari sini, peran intelijen dalam melakukan proteksi secara dini sangat dibutuhkan oleh pihak kepolisian.
"Salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan  mencegah kemungkinan terjadinya aksi kriminalitas atau pun teror adalah melakukan deteksi dini, sehingga kita bisa melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah tindakan kriminal," jelasnya.
Untuk meningkatkan pengamanan wilayah, Johny menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak  hanya melakukan deteksi dini, tapi juga mesti melakukan pengawasan ketat terhadap wilayah tertentu, seperti di daerah perbatasan. Dengan adanya pengawasan ketat di perbatasan ini, pelaku teror utamanya dari luar tidak mudah memiliki akses masuk melakukan aksi teroris.  (hamsah umar)             

Polres Pelabuhan Gagalkan Trafficking


MAKASSAR--Jajaran Polres Pelabuhan Makassar menggagalkan dugaan trafficking terhadap salah seorang bayi berusia satu tahun, di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kamis, 25 Agustus sekira pukul 02.00.
Bayi yang diketahui bernama Niar, salah seorang warga Cikoang, Kecamatan Manggarabombang, Takalar itu bermaksud dijual ke salah seorang warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untungnya, saat akan diberangkatkan menggunakan kapal laut Bukit Siguntang di Pelabuhan Soekarno Hatta, polisi berhasil menggagalkannya setelah pelaku dicurigai oleh petugas kepolisian yang melakukan pengamanan.
Dari penggagalan dugaan kasus trafficking itu, polisi mengamankan dua orang yang diduga kuat sebagai tersangka. Keduanya adalah Hasmawati, warga asal Jeneponto dan Liberti Saupa warga asal Kupang. Liberti adalah salah seorang pelajar SMK di  kota Makassar yang saat ini sedang menyewa rumah di Jalan Kumala II Makassar.
Ironisnya, antara pelaku Hasmawati dengan korban masih memiliki hubungan keluarga. Orang tua korban masih bersaudara dengan pelaku, kendati sejauh ini pelaku sudah lama  berdomisili di Jeneponto. Dalam kasus ini, Hasmawati dan Liberti sudah melakukan transaksi sebesar Rp1  juta, namun Rp350 ribu dari uang transaksi tersebut sudah dibelikan tiket untuk memberankatkan korban.
Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria A Vibrianto yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa kasus dugaan trafficking itu bermula saat Hasmawati dan Liberti bertemu di salah satu rumah sakit di kota ini. Dari situ, Liberti menyampaikan kepada Hasmawati soal adanya salah seorang keluarganya yang mencari anak untuk diadopsi atau dimasukkan ke panti asuhan. Hasmawati yang merasa mengetahui salah seorang kakaknya memiliki  banyak anak memilih menemuinya di  Cikoang.
Begitu bertemu dengan orang tua korban, pelaku menyebutkan kalau salah seorang warga di Makassar berniat menyekolahkan anaknya. Pelaku maupun ibu korban pun ke Makassar bersama sambil membawa anaknya. Ibu korban, Kammisi dan pelaku kemudian menemui Liberti di rumah kosnya. Di situ dia mendapat informasi kalau anaknya akan dibawa ke Kupang untuk diadopsi pada salah seorang keluarganya. 
Karena Kammisi tidak tega melepaskan anaknya saat berada di Pelabuhan, pelaku kemudian membelikan tiket baru kepada salah seorang anaknya yang  lain bernama Sunniati (2), yang kebetulan saat itu sudah melewati pintu masuk. Saat berada di pelabuhan itu, orang tua korban membawa beberapa anaknya sehingga dicurigai petugas kepolisian.
Ditemui di Polres Pelabuhan, Kammisi mengaku tidak tahu kalau anaknya akan dibawa ke Kupang, karena menurut pengakuan pelaku hanya akan disekolahkan di Makassar. Dia juga mengaku tidak tahu kalau ada uang Rp1 juta yang diterima Hasmawati dari Liberti. (hamsah umar)                                
   

Berkas Fransisco-Stefani di Kejaksaan


MAKASSAR--Berkas dua tersangka kasus sabu-sabu yang melibatkan pengusaha keturunan Tionghoa, Fransisco Tandiary dan Stefani Arlina Wilar akhirnya dilimpahkan ke pihak Kejaksaan Negeri Makassar. Berkas kedua tersangka tersebut saat ini masih dipelajari oleh pihak kejaksaan.
Pelimpahan berkas dari penyidik Polres Pelabuhan ke Kejari Makassar itu disampaikan Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus, Kamis, 25 Agustus. Dia menjelaskan  bahwa, berkas tersebut diserahkan kepada jaksa karena penyidik menilai proses penyidikan di kepolisian sudah rampung.
"Berkasnya sudah kita limbahkan ke kejaksaan beberapa hari lalu, setelah semuanya kita anggap rampung. Saat ini, kita masih menuggu P21 dari pihak kejaksaan," ujar Audy.
Dalam kasus dugaan kepemilikan sabu-sabu ini, kedua tersangka di tangkap di Hotel Aswin, Jalan Gunung Latimojong Makassar. Saat digerebek oleh petugas kepolisian, keduanya sedang berdua di dalam kamar dan diduga telah melakukan pesta sabu-sabu. Kendati dalam penangkapan itu tidak ditemukan barang bukti berupa sabu-sabu, namun sejumlah peralatan yang digunakan untuk mengonsumsi sabu-sabu ditemukan polisi dalam kamar tersebut.
Terhadap kedua tersangka, saat ini polisi masih melakukan penahanan. Fransisco di tahan di sel Polres Pelabuhan, sementara Stefani dititip di sel Polsekta Wajo, karena di Polres Pelabuhan tidak ada sel khusus untuk tahanan perempuan. Dalam kasus pesta sabu-sabu ini, kedua tersangka dinyatakan positif mengonsumsi sabu-sabu berdasarkan hasil uji laboratorium forensik. (hamsah umar) 
               

Polres Perketat Pengamanan Pelabuhan


MAKASSAR--Aktivitas mudik di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar beberapa hari jelang Idulfitri semakin meningkat, baik yang berangkat maupun yang tiba. Kondisi itu memaksa jajaran Polres Pelabuhan meningkatkan pengamanan di pelabuhan tersebut.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus yang dikonfirmasi Kamis, 25 Agustus menjelaskan bahwa pengamanan di Pelabuhan itu dilakukan untuk meminimalisir potensi kriminalitas di wilayah pelabuhan. Pasalnya, dengan peningkatan aktivitas di pelabuhan, tidak tertutup kemungkinan terjadi aksi kriminal yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
"Untuk mengantisipasi kriminalitas yang mungkin terjadi, kita telah mendirikan posko pengamanan di sekitar pelabuhan. Selain itu, jumlah personil yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan juga ditingkatkan dari biasanya," kata Audy.
Kalau selama ini pengamanan areal pelabuhan sepenuhnya dilakukan Polsekta Soekarno Hatta, saat ini petugas yang dilibatkan di pelabuhan merupakan gabungan dari sejumlah Polsekta di jajaran Polres Pelabuhan. Jumlah personil yang dilibatkan mencapai 30 orang. Petugas ini kata Audy, khusus bertugas mengamankan arus pergi dan tiba di pelabuhan. "Sehingga, baik pada saat penumpang naik ke kapal situasinya tetap lancar, begitu juga pada saat turun dari kapal," kata Audy.
Selain mengandalkan petugas kepolisian yang dibentuk Polres Pelabuhan, Audy menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan koordinasi yang baik dengan petugas keamanan di pelabuhan sendiri. Sehingga dengan sinergi yang baik ini, kinerja petugas dalam mengamankan arus mudik bisa berjalan dengan baik.
Selain peningkatan pengamanan di Pelabuhan, Audy juga menegaskan bahwa peningkatan pengamanan juga dilakukan di sekitar MTC serta Pasar Sentral. Di tiga titik ini, Audy menyebut bahwa semuanya berpotensi menimbulkan kerawanan aksi kriminalita. (hamsah umar)