Powered By Blogger

Senin, 12 September 2011

Mahasiswi Mencoba Bunuh Diri


*Stres Pikirkan Kuliah

MAKASSAR--Salah seorang mahasiswi semester VI Fakultas Teknik salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Erni Mao melakukan percobaan bunuh diri di kamar kosnya Jalan Sukaria VIII Makassar, Minggu malam. Mahasiswi tersebut mimilih minum backlin.
Ulah mahasiswi tersebut dilakukan karena merasa jenuh dan stres memikirkan kuliah, dimana  hingga saat ini dia belum bisa menyelesaikan program studinya kendati sudah menjalankan kuliah hingga enam tahun. Beberapa saat setelah korban minum backlin itu, dia pusing dan tidak sadarkan diri di kamar kosnya.
Beruntung, teman kos di salah satu pondok mahasiswi tersebut cepat diselamatkan teman-temannya dengan membawanya ke RS Ibnu Sina Makassar. Saat ditemukan, kondisi korban sudah memprihatinkan karena tidak sadarkan diri bahkan dari mulutnya keluar busa. Nyawa korban akhirnya terselamatkan setelah ditangani pihak rumah sakit.
Korban yang sempat ditemui usai menjalani perawatan di RS Ibnu Sina mengaku jenuh dengan masa kuliahnya yang belum juga selesai. Menurutnya, ulahnya tersebut dilakukan murni karena persoalan pribadi. "Saya cuma stres memikirkan kuliah. Sudah enam tahun tapi saya belum selesai," katanya.
Kasus percobaan bunuh diri dengan meminum zat berbahaya itu, sempat ditangani pihak Polsekta Panakkukang. Bahkan beberapa anggota kepolisian sempat melakukan pertolongan begitu mendapat laporan dari masyarakat adanya mahasiswa yang coba bunuh diri. (hamsah umar) 

Pengendara Motor Tewas Digilas Truk


MAKASSAR--Nurhayati (26), salah seorang warga Jalan Sultan Abdullah Raya, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo Lama Makassar tewas mengenaskan. Korban tersebut tewas digilar truk roda enam di Jalan Tol, Senin, 12 September sekira pukul 08.00.
Korban yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, sempat digilas ban bagian belakan truk hingga  kepalanya pecah. Korban langsung tewas di tempat. Saat kejadian berlangsung, korban dibonceng oleh iparnya, Subhan dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo. Namun pengendara yang membonceng korban ini selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Kanit Laka Polrestabes Makassar, AKP Alimuddin yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa laka lantas yang mengakibatkan satu orang tewas. Menurut Alimuddin, peristiwa berawal saat korban yang dibonceng Subhan melaju dari arah Makassar ke arah Bandara atau Maros. Pada kilometer 7 atau sekitar PT KTC korban terjatuh dari motornya.
Posisi korban dan mobil yang menggilasnya dari arah yang sama. Di lokasi kejadian, ada sedikit jalan dalam kondisi rusak sehingga mengakibatkan ban depan korban selip hingga terjatuh. Saat itu, posisi motor yang dikendarai korban sudah berada di sisi kiri atau sudah mengambil jalur kiri sementara truk berada di sisi kanannya.
Celakannya, saat korban jatuh tersebut, dia terlempar ke sisi kanan dan tepat jatuh di samping truk. Ban bagian belakang mobil tersebut langsung menggilas korban. "Di situ ada sedikit jalan rusak hingga pengendara yang membonceng korban jatuh," kata Alimuddin.
Truk yang menggilas korban dengan DD 505 BB yang dikemudikan Asse Bin Rajja saat ini diamankan petugas kepolisian bersama sopirnya. Mobil truk tersebut belakangan diketahui berasal dari Pangkep. Saat kejadian berlangsung, truk tongkan tersebut memuat tanah timbunan. (hamsah umar)

Minggu, 11 September 2011

Makassar Mall Dibakar Mendekati Kenyataan


ASUMSI ribuan pedagang Makassar Mall korban kebakaran yang menyebutkan Makassar Mall dibakar mendekati kebenaran. Hasil penyelidikan yang dilakukan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel, yang saat ini di tangan Penyidik Polres Pelabuhan menyebutkan kebakaran diakibatkan api terbuka. 
Penyebab kebakaran dengan istilah api terbuka ini bisa akibat puntung rokok, lilin, lampu teplok, anti nyamuk atau benda lain yang terlebih dahulu sengaja dinyalakan atau dibakar. Kendati polisi sudah memastikan bahwa penyebab kebakaran akibat api terbuka, pihak kepolisian masih belum mau menyimpulkan apakah Makassar Mall sengaja dibakar atau ada unsur ketidaksengajaan. 
Pasalnya, api terbuka ini bisa karena unsur kesegajaan maupun ketidaksengajaan. "Bisa karena faktor kesengajaan, tapi bisa juga karena tidak sengaja," kata Kapolres Pelabuhan AKBP Audy AH Manus.
Audy menegaskan bahwa, kasus terbakarnya Makassar Mall yang mengakibatkan ribuan pedagang kehilangan tempat jualan, hingga saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Makanya, meski pihal Labfor sudah memberikan hasil penyelidikannya, namun polisi masih ragu-ragu menyimpulkan bahwa salah satu pusat ekonomi di Sulsel ini dibakar.
Polisi sendiri sejauh ini telah melakukan pemeriksaan sedikitnya seratusan saksi dalam proses penyelidikan masalah ini, mulai dari pedagang, pengelola, warga, serta sejumlah pihak lainnya. Namun lagi-lagi, belum ada kesimpulan resmi dari pihak terkait mengenai penyebab kebakaran Makassar Mall dan  pihak  yang dianggap harus bertanggung jawab.
Yang bisa disimpulkan bahwa kebakaran akibat hubungan arus pendek (listrik), faktor kimia dan faktor biologi sudah dipastikan negatif. Atau dengan kata lain, Makassar Mall terbakar bukan karena listrik atau  penyebab alamiah. 
Kepala Unit Kebakaran Forensik Polda Sulsel, Kompol Gede Suarthawan yang dikonfirmasi terpisah juga membenarkan kalau penyebab kebakaran Makassar Mall akibat api terbuka. Hanya saja, pemicu munculnya api terbuka tersebut tidak diketahui pasti apakah karena puntung rokok, korek api, anti nyamuk, lilin, atau lampu teplok. Pasalnya, labfor tidak menemukan sisa-sisa benda dimaksud. "Kemungkinan habis ikut terbakar," kata Gede.
Dia juga membenarkan bahwa kebakaran akibat hubungan arus pendek negatif. Pasalnya, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik, tidak ditemukan adanya instalasi listrik yang bermasalah dan bisa memicu terjadinya kebakaran.
Adapun informasi pedagang yang menyebutkan bahwa api bersamaan di empat titik pada saat terjadi kebakaran, Gede menegaskan bahwa persoalan tersebut bisa saja terjadi karena api dengan cepat menjalar ke sudut yang ada. Apalagi kondisi Makassar Mall pada saat itu sedang tertutup. 
Sekadar mengingatkan, pada saat kebakaran terjadi, para pedagang yang menjadi korban langsung menyimpulkan kalau kebakaran tersebut terjadi akibat disengaja oleh oknum tidak bertanggung jawab. Asumsi pedagang pada saat  itu karena titik api muncul secara bersamaan dari empat sudut Makassar Mall, dimana secara logika sederhana hal tersebut mustahil bisa terjadi.
Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mall, HM Sahib berharap kasus kebakaran Makassar Mall ini segera dituntaskan pihak terkait, baik menyangkut penyebab pastinya dan pelaku yang harus bertanggung jawab. "Karena sampai hari ini pedagang belum mengetahui penyebab kebakaran dan siapa pelakunya," kata Sahib. (hamsah umar)    

Mayjen Muh Nizam Pangdam VII Wirabuana


MAKASSAR--Panglima Devisi I Kostrad Cilodong, Jawa Barat, Mayjen TNI Muh Nizam dalam waktu dekat akan resmi menjabat Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana Makassar. Dia akan  menggantikan Mayjen TNI Amril Amir yang akan memasuki masa pensiun.
Proses serah terima jabatan Pangdam VII Wirabuana tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis, 15 September di Jakarta. Proses serah terima jabatan dari pejabat lama ke pejabat baru akan dilakukan Kasat AD, Jenderal Pramono Edi. 
"Sesuai jadwal yang ada, serah terima jabatan akan dilakukan pada Kamis nanti di Jakarta. Penggantinya adalah Mayjen TNI Muh Nizam," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII Wirabuana, Letkol Kav Sulaiman Agusto, Minggu, 11 September.
Sebelum proses serah terima di Jakarta dilakukan Kamis mendatang, Sulaiman menegaskan bahwa jajaran Kodam VII Wirabuana terlebih dahulu akan melakukan lepas sambut di Lapangan Hasanuddin Pada Selasa Malam, sekira pukul 21.00. Di sini kata ada akan ada pergelaran tradisi lepas sambut pangdam.
Selain itu, Kodam VII Wirabuana juga akan melakukan tradisi penerimaan Pangdam baru dan pelepasan pangdam lama di Kodam VII Wirabuana. Rangkaian pelepasan dan penyambutan pangdam itu akan dilakukan berbagai acara kemiliteran, termasuk upacara militer di Lapangan Hasanuddin Makassar.
Amril Amir yang telah memasuki masa pensiun ini menjabat sebagai Pangdam VII Wirabuana sekitar satu tahun. Amril resmi menjabat Pangdam di daerah ini pada Juli 2010 lalu. (hamsah umar)                     

Aborsi, Sepasang Mahasiswa Ditangkap


MAKASSAR--Petugas Polsekta Rappocini Makassar menangkap mahasiswi Akper Bantabantaeng, AS dan kekasihnya mahasiswa Fakultas Olharaga UNM, Rs Minggu, 11 September dini hari. Kedua pasangan kekasih ini ditangkap polisi karena tertangkap tangan petugas Patroli Polsekta Rappocini sedang mengubur janin hasil hubungan gelapnya.
Sebelumnya, kedua mahasiswa beda perguruan tinggi ini melakukan aborsi di salah satu rumah di Minasa Upa. Informasi yang diperoleh, tindakan nekad melakukan aborsi tersebut dilakukan pasangan ini dibantu temannya. Kedua berhasil melakukan aborsi pada tengah malam. Setelah itu, mereka mengubur hasil hubungannya itu di lahan kosong di sekitar Balai Pertemuan Jalan Minasa Upa.
AS yang merupakan mahasiswi angkatan 2009 Akper  itu diketahui berasal dari Kelurahan Lembang, Bantaeng, sementara Rs adalah warga Jalan Minasa Upa Selatan 13 Blok G, Kelurahan Gunung Sari Makassar. Adapun teman pasangan mahasiswa  yang membantu proses aborsi itu yakni Hr, warga Jalan Minasa Upa Blok A juga diamankan polisi. Ketiganya langsung digiring ke Polsekta Rappocini untuk menjalani pemeriksaan sekaligus dilakukan penahanan.
Ulah mahasiswa ini terbongkar ketika petugas Patroli Polsekta Rappocini melakukan patroli rutin di wilayah yang memang dikenal agak rawan aksi kriminal. Saat melintas di areal lahan kosong itu, polisi melihat pasangan yang melakukan aborsi hendak mengubur hasil aborsinya. Menurut pengakuan tersangka, usia janin yang dipaksa keluar itu sekitar tiga bulan.
Saat diinterogasi petugas, kedua tersangka mengaku menggugurkan hasil hubungan gelapnya karena takut ketahuan orang tua, serta teman kuliahnya. Untuk memuluskan rencananya tersebut, dia mengaku mengonsumsi sejumlah obat untuk menggugurkan kandungannya.
Mahasiswi yang diketahui kos di Jalan Tidung II ini nekad aborsi karena perutnya semakin membesar. "Saya dibantu pacar dan temannya mengeluarkannya," katanya.
Ironisnya, Rs yang diketahui kuliah di UNM itu merupakan salah satu anak dosen yang juga mengajar di Fakultas Olahraga UNM. Dia mengaku tidak pernah memaksa pacarnya melakukan aborsi, tapi semata dilakukan karena pacarnya tersebut malu dan takut ketahuan orang tuanya.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin menegaskan kedua mahasiswa serta temannya yang membantu proses aborsi untuk sementara ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Sementara dimintai keterangan dan kita tahan," tegas Arifuddin. (hamsah umar)