*Tertibkan Taksi Liar di Bandara
MAKASSAR, FAJAR--Meski menuai protes sopir taksi liar yang beroperasi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, manajemen Angkasa Pura I menegaskan akan tetap menertibkan taksi liar yang ada di bandara, hingga tidak ada lagi mobil taksi yang beroperasi tanpa izin dari pihak Angkasa Pura I.
Penegasan itu disampaikan pelaksana tugas sementara (PTS) Angkasa Pura I, Syamsul Alam, didampingi Manajer Komersial dan Pengembangan Usaha, Budi Rianto, dan Manajer Personalia dan Umum, Kintoran saat memberikan keterangan pers Selasa, 27 September.
Syamsu menegaskan pihaknya tidak akan menghentikan penertiban taksi liar di bandara meski protes sopir taksi terus dilancarkan, bahkan dengan cara melakukan pemblokiran akses masuk bandara pekan lalu. Menurutnya, aksi tersebut tidak akan menghentikan komitmen pengelola bandara untuk melakukan penertiban taksi yang beroperasi secara liar.
Menurutnya, ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat pengguna jasa Bandara Sultan Hasanuddin selama beberapa tahun terakhir sudah saatnya dihentikan. Apalagi, umumnya ketidaknyamanan lebih banyak diakibatkan pengemudi taksi liar di bandara. "Kita sudah komitmen tegas bahwa pelayanan yang diterapkan di Bandara Internasional ini, benar-benar berstandar internasional," tambahnya.
Budi Rianto menambahkan bahwa, hasil penilaian Asosiasi Penerbangan Udara terhadap bandara ini hanya pada angka 3,6. Angka tersebut menurutnya sangat jauh di bawah standar pelayanan internasional yang ada.
"Di bandara ini memang ada empat masalah utama yakni fasilitas toilet, keteraturan area kedatangan dan keberangkatan, tata suara, dan persoalan taksi. Secara umumnya, yang masih kita hadapi adalah persoalan taksi liar," kata Budi.
Pihak Angkasa Pura I mengaku banyak mendapat keluhan dari pengguna jasa ini. Bahkan warga utamanya di area kedatangan merasa seperti ingin dirampok pengemudi taksi. Kondisi itu memang menjadi fakta yang tidak asing lagi, karena pengemudi taksi terkesan memaksakan kehendak saat melobi warga untuk menggunakan jasa taksinya.
"Inilah yang akan kita tertibkan sehingga tidak ada lagi taksi yang liar, dan tidak ada lagi keluhan yang dirasakan masyarakat. Kita ingin pelayanan berstandar internasional," katanya.
Jumlah taksi resmi yang beroperasi di bandara saat ini berkisar 205 buah, sementara mobil rental berkisar 55 mobil. Adapun mobil bus berupa damri sebanyak 33 unit. (hamsah umar)