Powered By Blogger

Senin, 21 November 2011

Pemuda Ditangkap di RS Pelamonia


MAKASSAR, FAJAR--Dua pengunjung RS Pelamonia Makassar Minggu malam terpaksa diamankan petugas jaga rumah sakit karena ketahuan membawa senjata tajam. Sebelum diserahkan ke polisi, kedua pemuda ini bahkan sempat dipukul oleh petugas.
Kedua pemuda itu yakni Andi Nuldi (19) warga Jalan Sungai Pareman dan Wahyu (18) warga Jalan Abubakar Lambogo. Dari tangan pemuda ini, diamankan parang, busur berserta anak panah. Diduga, kedua pemuda ini hendak mencuri barang berharga keluarga pasien di RS tersebut.
Gelagak kedua pemuda ini sudah dicurigai petugas saat masuk mengendarai sepeda motor DD 5688 JP. Saat itu, keduanya sempat izin ke petugas jaga untuk menjenguk anggota keluarganya yang dirawat. Namun hanya berselang beberapa menit, kedua ditemukan berkeliaran dan diduga hendak meninggalkan rumah sakit.
Petugas yang sejak awal curiga dengan pemuda itu kemudian memanggil keduanya, dan melakukan penggeledahan. Saat digeledah itu, petugas menemukan senjata tajam. Kesal dengan ulah pemuda dan alasan mereka masuk RS karena untuk menjenguk keluarganya, petugas kemudian memberinya pelajaran dengan memukulnya.
Kanit Reskrim Polsek Ujungpandang, Iptu Asnada Asap menegaskan kedua pemuda yang ditangkap petugas RS Pelamonia akan ditahan karena kepemilikan senjata tajam. (hamsah umar)

Minggu, 20 November 2011

Pemecatan Mahasiswa Unhas Tunggu Rektor


MAKASSAR, FAJAR--Enam mahasiswa Unhas yang ditetapkan tersangka Polrestabes Makassar, pekan ini statusnya sebagai mahasiswa Unhas ditentukan. Pihak Rektorat Unhas memastikan surat keputusan (SK) pemecatan mahasiswa itu tinggal menunggu tanda tangan Rektor Unhas, Prof Idrus Paturusi.
Keenam mahasiswa yang akan dikeluarkan SK pemecatannya pekan ini terdiri dari empat dari Fakultas Teknik masing-masing Andri, Ihksan, Suparman, dan Irfan. Dua lainnya yakni Muh Isnaeni dari Jurusan Perternakan dan Syarial Harianto dari Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Sebenarnya, surat pemecatan terhadap keenam mahasiswa yang ditangkap karena kepemilikan senjata tajam, dan ditengarai akan digunakan untuk melakukan perang antarfakultas ini sudah disiapkan pihak rektorat. Hanya saja, rektor sejak beberapa hari terakhir berada di luar daerah sehingga SK pemecatan mahasiswa itu baru akan dikeluarkan pekan ini.
"SK pemecatannya sudah akan dikeluarkan pekan ini. Kita tinggal menunggu tanda tangan dari rektor," kata Pembantu Rektor III Unhas, Nasaruddin Salam.
Sebelumnya, pihak rektorat sejak awal menegaskan bahwa mahasiswa yang tertangkap membawa sajam dan terbukti, akan langsung dipecat sebagai mahasiswa tanpa harus melalui proses di Komisi Disiplin (Komdis) Universitas. Apalagi, mahasiswa tersebut dianggap tertangkap tangan menguasai sajam.
Sementara itu, sembilan mahasiswa yang akan menjalani pemeriksaan di hadapan Komdis Unhas, bakal diperlihatkan foto dan rekaman yang menunjukkan indikasi keterlibatan mereka memicu kerusuhan, perusakan, dan pembakaran fasilitas kampus. Pihak Unhas memang menjadikan bukti utama berupa foto dan rekaman video untuk mengidentifikasi mahasiswa yang ditengarai melanggar.
Kesembilan mahasiswa yang akan diperiksa ini berasal dari Fakultas Teknik dan Agro Kompleks. Namun, Nasaruddin menegaskan tidak tertutup kemungkinan jumlah mahasiswa yang akan dimintai keterangan terkait bentrokan di Unhas ini akan terus bertambah. (hamsah umar)           

Anggota Geng Motor Tewas Ditikam


MAKASSAR, FAJAR--Perkelahian antargeng motor dengan warga kembali terulang Minggu, 20 November dini hari di Jalan Anuang Makassar sekira pukul 01-30. Seorang anggota geng motor, Hasdar tewas karena luka tikaman.
Warga Jalan Sinassara Tallo Makassar ini, tewas dengan luka serius di perutnya. Korban tersebut tewas di RS Stroke Center (Dadi) setelah menjalani perawatan tim medis sekitar dua jam. Korban diduga meninggal karena kehabisan darah, apalagi luka yang diderita cukup parah.
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandy yang dikonfirmasi yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa penikaman terhadap salah seorang anggota geng motor ini, berawal saat terjadi perkelahian sekelompok warga di Jalan Anuang tepatnya di depan Masjid Ahmadiyah dengan geng motor.
Saat perkelahian berlangsung itu, korban ditikam pada bagian perut kiri dan mengenai rusuk pinggang korban. Bahkan, usus korban terlihat keluar akibat luka tikaman yang cukup parah itu. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.
Agus menegaskan bahwa penyidik masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab perkelahian warga dan geng motor ini terjadi. Polisi juga masih menyelidikan apakah pelaku penikaman adalah warga atau sesama geng motor sendiri.                   
Beberapa saat setelah kejadian itu, dua orang diamankan polisi karena membawa senjata tajam. Keduanya adalah Sl (21) dan Al (29). Kedua warga ini adalah warga Jalan Anuang dan  Jalan Harimau Makassar. Hanya saja, kedua warga tersebut masih berstatus sebagai saksi. "Dua orang yang sempat diamankan masih saksi, karena belum ada petunjuk yang mengarah kalau dia adalah pelaku penikaman," kata Agus. (hamsah umar)  
    

Tewas Minum Miras Oplosan


MAKASSAR, FAJAR--Alimuddin alias Muja (28), seorang warga Jalan Maccini Pasar Malam II Setapak IV Makassar, tewas mengenaskan dengan mulut berbusa di Rumah Sakit Stroke Center Minggu, 20 November dini hari. Korban diduga tewas karena meminum miras oplosan.
Korban yang diduga keracunan miras oplosan ini sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Namun setelah menjalani perawatan, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dikabarkan meninggal dini hari kemarin.
Informasi yang diperoleh, Alimuddin dan sejumlah rekannya melakukan pesta miras di Jalan Maccini Pasar Malam III. Kebetulan, di rumah tersebut seorang warga sedang menggelar acara aqiqah. Di tempat ini, korban dan rekannya minum minuman keras berbagai jenis.
Belum diketahui jenis minuman apa saja yang dicampur aduk menjadi satu dalam pesta miras tersebut. Yang pasti, menurut informasi yang diperoleh dari kepolisian, ada beberapa jenis minuman keras  yang dicampur korban dan rekannya. Warga setempat memberi istilah campuran 51.    
Korban dan rekannya itu menggelar pesta miras malam hari hingga larut malam usai warga menggelar acara aqiqah di siang hari. Saat korban merasa sudah mulai keracunan miras, dia memilih pulang ke rumahnya di Jalan Maccini Pasal Malam II. 
Orang tua korban, Daeng Lija (53) mengaku kalau anaknya tersebut  mengeluh kepanasan dari dalam tubuhnya. Makanya, begitu sampai di rumahnya, dia minta dihidangkan mie. Namun belum sempat masak, korban sudah terkapar di lantai rumahnya dan tidak sadarkan diri.
Melihat anaknya tersebut kritis, keluarga dibantu tetangga memutuskan membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun setelah dirawat beberapa saat di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal.
Kanit Reskrim Polsekta Makassar, Iptu Herman Simbolon menjelaskan bahwa polisi yang ke lokasi korban pesta miras menemukan botol minuman jenis topi miring dan bir. Minuman ini diduga dioplos dengan miras lokal jenis ballo. "Kita tetap selidiki, kalau  memang ada unsur melawan hukum, kita akan proses," kata Herman. (hamsah umar)



Sembilan Pengeroyok Polisi Buron


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya sembilan warga yang melakukan pengeroyokan terhadap staf Tata Urusan Dalam (TAUD) Polrestabes Makassar, Bripka Andi Musni dan rekannya, Ayub hingga saat masih belum berhasil diringkus polisi.
Kasus pengeroyokan anggota Polrestabes Makassar di Jalan Bulu Kunyi Makassar ini, baru berhasil meringkus satu orang yang diduga pelaku  Ippang (21), warga Jalan Muh Yamin Makassar. Sementara sembilan lainnya hingga saat ini masih dalam pengejaran penyidik Polsekta Makassar.
Kanit Reskrim Polsekta Makassar, Iptu Herman Simbolon, Minggu, 20 November menjelaskan penyidik saat ini masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi, sambil melakukan pengejaran terhadap para pelaku lain yang melarikan diri usai mengeroyok polisi.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik terhadap Ippang, belum bisa mengungkap berapa pemuda yang mengeroyok polisi dan temannya itu. Yang pasti, saat itu pelaku berteman sepuluh orang. "Pelaku yang sudah kita amankan juga mengaku tidak semuanya dikenal. Makanya, kami masih akan mengidentifikasi identitas pelaku," jelas Herman.
Hanya saja, informasi yang diperoleh para pelaku pengeroyokan ini berdomisili di Jalan Abubakar Lambogo dan sekitarnya. Herman berharap, para pelaku pengeroyokan ini secepatnya bisa ditangkap polisi. (hamsah umar)