Powered By Blogger

Senin, 26 Desember 2011

Tersangka Perang Kelompok Dijerat Perusakan


MAKASSAR, FAJAR--Enam warga yang terlibat perang kelompok di Jalan Bantabantaeng resmi ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan. Enam warga ini dijadikan tersangka kasus perusakan sejumlah mobil warga yang diparkir di Jalan Bantabantaeng.
"Status keenam warga yang ditangkap dari kasus perang kelompok ini sudah resmi tersangka. Mereka semuanya kita sudah tahan dan diproses sesuai aturan yang ada," kata Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin, Senin, 26 Desember.
Keenam tersangka yang sudah ditahan ini dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Perusakan. Keenam pelaku dianggap secara bersama-sama merusak mobil warga, hingga mereka terancam penjara di atas lima tahun. Enam tersangka itu adalah warga Pabaengbaeng Makassar. 
Sebagaimana dilansir sebelumnya, warga yang terlibat perang kelompok ini diduga dipicu pengaruh alkohol, utamanya pemuda yang berasal dari Pabaengbaeng. Tersangka kata polisi akan ditindak tegas, apalagi perbuatan mereka telah  mengakibatkan orang lain menderita kerugian materil akibat perusakan kendaraan  yang dilakukan tersangka. 
Apalagi dalam kasus ini, warga yang dirusak mobilnya juga keberatan dengan tindakan anarkis yang dilakukan keenam tersangka. (hamsah umar)
     

Gembel Bangun Karakter National


MAKASSAR, FAJAR--Reuni Keluarga Besar Gemar  Belajar (Gembel) III yang digelar di Clarion Hotel & Convention berlangsung meriah. Selain dihadiri ribuan keluarga besar Gembel, reuni ini juga dihadiri tamu istimewa yakni Putri Kopi Indonesia 2011, Laskari Andaly Metal Bitticaca.
Gembel yang mulai berdiri 1960 awalnya adalah sebuah perkumpulan pelajar SMA di Makassar tepatnya di Pertigaan Haji Bau-Pantai Losari. Kendati dalam usianya yang sudah puluhan tahun tanpa struktur organisasi dan anggaran rumah tangga, namun Gembel dianggap sebagai wadah untuk memupuk persaudaraan. Bahkan bisa menjadi wadah pembangunan karakter nasional.
Reuni Keluarga Besar Gembel dihadiri beberapa generasi tertua Gembel seperti Oesman Sapta, Azikin Solthan,  Bupati Gowa, Ihsan Yasin Limpo, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan sejumlah undangan lainnya.
Syahrul mengatakan, Gembel memiliki karakter tersendiri dan menjadi simbol persaudaraan yang kuat utamanya bagi anggota Gembel itu sendiri.
Di usianya yang sudah puluhan tahun itu, Oesman Sapta berharap Gembel ke depan menjadi organisasi resmi yang berbadan hukum dan memiliki struktur organisasi dan AD/ART. Dia bahkan langsung mengusulkan agar Kepala Inspektorat Sulsel, Azikin Solthan menyusun wadah ini menjadi sebuah organisasi. Apalagi, anggota Gembel sudah banyak yang sukses dalam berbagai  bidang.
"Ada yang jadi pengusaha, jenderal, gubernur, bupati dan banyak lagi yang sukses. Dulunya, gembel ini adalah sekumpulan orang nakal, tapi nakanya tidak menyentuh narkoba," kata Oesman Sapta.
Ihsan Yasin Limpo menambahkan "Meski Gembel tidak ada struktur organisasinya, namun bagi saya ada berupa keyakinan kita untuk saling menjaga  persaudaraan. Inilah saya kira arti penting dari Gembel ini," kata Ihsan. (hamsah umar)  
               

KONI Harap Ide Brilian


MAKASSAR, FAJAR--Dialog akhir tahun olahraga yang digelar KONI Sulsel dengan tema KONI Menghadapi PON XVIII/2012 Riau, di studio Mini Harian FAJAR, Selasa, 27 Desember hari ini diharapkan memunculkan ide brilian, utamanya bagaimana pengelola olahraga mendapatkan dana tanpa mengandalkan APBD.
Humas KONI Sulsel, Piet Heriadi Sanggelorang mengatakan, selama ini KONI maupun cabang olahraga di Sulsel masih sangat mengandalkan pendanaan dari APBD. Makanya, melalui diskusi ini, KONI berharap ada ide brilian bagaimana pengelola olahraga mendapatkan  pendanaan diluar APBD.
Makanya, diskusi ini menghadirkan pengusaha Sulsel, Raymond Arfandy. Diharapkan, dengan kehadiran seorang pengusaha sebagai narasumber ini, KONI Sulsel maupun pengurus olahraga di daerah ini mendapat masukan dan ide bagaimana mendapatkan pendanaan termasuk dalam mendapatkan sponsor. Diskusi ini juga menghadirkan Ketua Program Sulsel Maju, Andi Darussalam Tabusalla, dan wartawan Upi Asmaradana.
Diskusi olahraga ini kata Piet, digelar untuk mendapatkan banyak masukan dari masyarakat utamanya jelang PON 2012 Riau. Meski program yang dilakukan KONI dan pengurus cabang olahraga baik, program tidak bisa berhasil kalau dukungan dana tidak memadai. "Diskusi ini juga ajang untuk mengajak masyarakat untuk turut memikirkan kemajuan olahraga di Sulsel," tambahnya.
Selain munculnya ide brilian dalam memajukan olahraga, diskusi ini juga diharapkan memberikan masukan baik teknis dan non teknis. Apalagi, saat ini KONI tengah mempersiapkan diri menghadapi PON Riau yang tidak lama lagi.
Begitu juga, kritikan yang bersifat membangun terhadap KONI dan pengurus cabang olahraga di Sulsel, juga diharap muncul dalam diskusi ini. "Apalagi kalau dialog ini digelar secara live. Itu bisa banyak masuk dari masyarakat," katanya. (hamsah umar)                       

Anjal Tewas Digilas Mobil Boks


MAKASSAR, FAJAR--Seorang anak jalanan (anjal) yang biasa mengemis di depan pintu I Unhas, Ati (3) tewas digilas mobil boks. Warga Jalan Perintis Kemerdekaan VI Makassar ini menjadi korban kecelakaan lalu lintas Minggu, 25 Desember.
Korban ditabrak mobil boks roda enam DD 9891 AF yang dikemudikan oleh Rusli (33), warga Jalan Daeng Tantu Rappokalling Makassar. Diduga, pengemudi mobil boks ini tidak melihat korban yang sedang mengemis hingga menginjaknya. Korban dilaporkan tewas di RS Wahidin Makassar.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas ini bermula saat traffic light di depan pintu I Unhas ini sudah hijau. Saat itu, korban baru saja mengemis dengan pemilik mobil yang ada di sebelah kiri mobil boks tersebut. Usai mengemis di mobil tersebut, korban kembali melangkah ke depan melewati mobil boks. 
Bersamaan dengan itu, lampu hijau menyala hingga pengemudi mobil boks langsung maju tanpa melihat situasi di depannya. Akibatnya korban ditabrak hingga akhirnya tewas. Keberadaan anak jalanan utamanya yang masih berusia balita di Makassar memprihatinkan. Sejumlah titik jalan di wilayah ini masih diwarnai anjal. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena oknum atau orang tua anjal ini terkesan membiarkan anaknya beroperasi padahal keselamatannya terancam.
Hidayat sendiri mengaku prihatin dengan fenomena anak jalanan di Makassar, apalagi rawan menjadi korban kecelakaan  lalu lintas. 
Selain lakalantas yang mengakibatkan seorang anjal tewas, kecelakaan lalu lintas juga terjadi di pertigaan Jalan AP Pettarani-Rappocini. Laka lantas ini berupa tabrak lari mobil Suzuki Carry DD 8984 BB dengan mobil Daihatsu Xenia DD 465 IR.  
Kedua mobil yang terlibat tabrakan ini sempat kejar-kejaran karena pemilik mobil yang menabrak tidak mau berhenti, namun berusaha melarikan diri. Saat kejar-kejaran berlangsung ini beberapa pengendara sepeda motor sempat disambar. 
Terakhir, pengemudi yang lari tersebut kembali menabrak mobil sedan Toyota Vios DD 375 OR di Jalan Sultan Alaudin. Pelaku tabrak lari ini baru berhasil diamankan petugas kepolisian di lampu merah Alauddin-Pettarani. Pelaku tabrak lari kemudian digiring ke Unit Laka Todopuli. (hamsah umar)

Mahasiswa Rusak Traffic Light


MAKASSAR, FAJAR--Aksi unjuk rasa yang dilakukan sedikitnya seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar,  diwarnai aksi anarkis oknum mahasiswa tidak bertanggung jawab. Traffic light dan rambu lalu lintas di rusak.
Perusakan traffic light dan rambu lalu lintas ini terjadi di beberapa titik yang dilalui mahasiswa. Bahkan satu unit mobil operasional Bank BNI juga ikut dirusak mahasiswa yang melakukan demo. Selain melakukan perusakan, demo mahasiswa ini juga mengakibatkan jalan macet seperti di Flyover, Jalan Jenderal Sudirman, serta Jalan Sultan Alauddin.
Kendati sejauh ini belum ada mahasiswa yang ditangkap oleh aparat kepolisian, namun polisi menegaskan bahwa mahasiswa yang merusak rambu lalu lintas dan traffic light akan ditindak tegas  untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait menegaskan bahwa perusakan fasilitas negara ini merupakan tindakan anarkis yang tidak bisa ditolerir. Dia mengaku memiliki rekaman mengenai perbuatan oknum mahasiswa yang melakukan perusakan.
"Kita memiliki dokumentasi mengenai mahasiswa yang melakukan perusakan. Ada anggota kita  yang merekam aksi mahasiswa yang merusak. Pelaku perusakan ini nantinya akan kita identifikasi kemudian memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," kata Hotman.
Demo seribuan mahasiswa di beberapa titik seperti Flyover, Monumen Mandala, depan kampus UIN, dan Unismuh Makassar ini sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap pembunuhan atau penembakan yang dilakukan petugas kepolisian terhadap warga di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga mengakibatkan sejumlah warga tewas.
Dalam aksinya, mereka mendesak Kapolri, Jenderal Timur Pradopo mencopot Kapolda NTB dan memberi sanksi tegas, terhadap anggota kepolisian yang melakukan penembakan terhadap warga yang melakukan protes dan penolakan  pertambangan PT Sumber Mineral Nusantara di Sape, Bima.
"Kami mengutuk penembakan polisi di Bima yang mengakibatkan rekan kami di IMM Bima ikut tewas. Makanya, polisi yang menembak harus diberi sanksi tegas serta mencopot Kapolda NTB," kata Ketua Bidan Hipma IMM Cabang Makassar, Munawir.
Saat melakukan demo, mahasiswa juga sempat menyandera mobil truk yang lewat kemudian berorasi di atasnya. Mereka juga membakar ban di tengah jalan hingga mengakibatkan arus lalu lintas semakin macet. (hamsah umar)