MAKASSAR, FAJAR--Anggota Intel Polres Gowa, Briptu Andi Abdullah jadi korban perampokan di rumahnya kompleks Villa Mutiara Klaster Elok 12 No.10, Jalan Ir Sutami Makassar, Rabu, 28 Desember sekira pukul 02.00.
Korban dan pelaku sempat terlibat pergumulan di dalam kamar korban berukuran 3 X 3 meter. Akibatnya, korban mengalami luka sabetan badik sebanyak enam titik di perut kiri, kedua tangan, dada, pelipis, dan samping mata. Tidak hanya Abdullah, istri korban, Syarifah Atika juga dilukai oleh pelaku. Istri korban ini mengalami luka tangan dan selangkangan.
Dalam peristiwa itu, pelaku yang diketahui bernama Irvan alias Herman (32), warga BTN Pepabri Blok B.12/14 Kelurahan Sudiang Makassar tewas ditembak korban. Setidaknya korban menembakkan peluru sebanyak tiga kali hingga akhirnya pelaku tewas di dalam kamar korban. Sementara dua rekan pelaku yang sudah diketahui identitasnya masih dalam pengejaran petugas kepolisian. Versi lain menyebutkan, peristiwa perampokan ini hanya melibatkan dua orang, namun laporan di polisi menyebutkan pelaku berjumlah tiga orang. Satu pelaku menunggu diluar rumah saat peristiwa terjadi.
Tersangka tersebut meregang nyawa setelah ditembak menggunakan pistol jenis Revolver No R.1-V1-XG-202426. Adapun dua tersangka lain yang melarikan diri berhasil membawa kabur satu unit laptop, uang tunai Rp1,5 juta, ATM, dan handphone jenis Blackberry dan Iphone, emas. Informasi yang diperoleh, teman pelaku yang melakukan perampokan ini diduga kuat warga Maros. Berdasar identitas yang diperoleh dari pelaku yang tewas, Irvan juga tercatat sebagai anggota Persatuan Pedagang Pasar Terong (Sadar).
Saat perampokan terjadi, korban berlima di dalam kamar lantai I. Selain dengan istrinya, ada dua anaknya Sheina (3) dan Mira (1), serta mertua korban, Sarifa Fatmawati. Pelaku dengan mudah masuk ke kamar tidur korban karena saat itu dia tidak mengunci kamarnya. Salah seorang anak korban, Zena juga sempat diinjak pelaku saat perkelahian berlangsung. Kedua anak korban memilih merapat ke tembok saat melihat orang tuanya terlibat perkelahian dengan perampok.
Akibat peristiwa ini, istri korban yang dirawat di IRD RS Bhayangkara masih trauma bahkan menurut keluarganya korban sering kaget. Trauma juga dialami oleh kedua anaknya, apalagi saat itu melihat kedua orang tuanya terluka parah.
Kedua korban perampokan ini saat ini dirawat di RS Bhayangkara Makassar. Hingga siang kemarin, kedua korban masih dirawat di UGD dan IRD. Beberapa rekan korban dari Polres Gowa silih berganti menjeguk korban di rumah sakit. Sebelumnya kedua korban mendapat penanganan awal di RS Sayang Rakyat.
Abdullah yang ditemui di RS Bhayangkara menjelaskan bahwa, pelaku masuk ke rumah korban melalui jendela di lantai II rumahnya. Diduga, pelaku sudah mengincar korban beberapa hari terakhir sebelum merealisasikan aksinya. "Biasanya saya cek jendela, tapi tadi malam memang saya tidak mengeceknya," kata Abdullah.
Abdullah menyebutkan, awalnya dia berada di lantai II rumahnya menonton hingga pukul 00.00. Setelah itu baru beranjak ke kamarnya untuk tidur. Sekira pukul 02.00, pelaku dua sudah berada di dalam kamarnya sambil menghunus badiknya. Kondisi kamar saat itu remang-remang karena hanya diterangi televisi. Saat korban terbangun dari tidurnya dua pelaku langsung mengancamnya dan meminta menyerahkan barang berharga miliknya.
Korban saat itu mempersilahkan kedua pelaku mengambil harta berharga miliknya. Namun begitu pelaku mulai mengutak-atik lemari korban, korban mulai khawatir senjata miliknya diambil. Pistol revolver tersebut disimpan di balik laptop yang turut dibawa kabur oleh tersangka lainnya.
"Setelah mengambil laptop itu, dia berpaling ke pintu untuk mengambil tas. Saat itu dia menyelipkan badik yang dipegangnya, sementara keluar dari kamar," kata Abdullah.
Melihat pelaku menyelipkan badiknya, Abdullah kemudian berinisiatif melakukan perlawanan dengan mencoba mendekap pelaku dari belakang. Setelah itu, korban bergerak menghampiri pintu dan mengunjinya dari dalam. Usai mengunci pintu, korban baru menyalakan lampu kamarnya. Saat itu, perkelahian terus berlangsung hingga mengakibatkan korban dan istrinya menderita luka cukup serius.
Luka cukup parah dialami korban pada kedua tangannya. Pasalnya, korban mencoba memegang badik yang digunakan pelaku menikamnya. Kendati dalam kondisi luka cukup parah, korban terus berusaha sekuat tenaga mencoba merampas badik pelaku, namun sulit dilakukan karena pelaku memegangnya cukup erat. Saat dipegang korban, mertua korban, Sarifa Fatmawati juga mencoba membantu dengan memegang kaki pelaku.
Saat itu, istri korban kemudian mengambil pistol yang ada dalam lemari. Awalnya, korban meminta istrinya menembak pelaku namun takut sehingga menyerahkan pistol tersebut kepada suaminya. Sebelum pistol tersebut sampai ke tangan Abdullah, pelaku sempat berontak hingga menikam istri korban untuk kedua kalinya.
"Tangan kira saya memegang pelaku, sementara tangan kanan saya ambil pistol dari istri. Begitu pistol saya ambil, saya menembaknya dari belakang kemudian menendangnya. Karena khawatir pelaku beringas dan melukai dua anak saya, saya kemudian menembaknya lagi," kata Abdullah.
Pelaku perampokan yang tewas di tembak korbannya ini hingga siang kemarin masih berada di kamar mayat RS Bhayangkara. Saat FAJAR memantau di lokasi, belum ada satu pun keluarga pelaku yang datang untuk mengambil mayat tersangka. Di kamar mayat ini, sejumlah petugas kepolisian melakukan penjagaan.
Salah seorang keluarga korban, Abdul Kadir yang ditemui di rumah sakit mengetahui perampokan keluarganya itu setelah kedua korban sudah berada di rumah sakit. "Yang saya tahu dia berlima dalam kamar. Kebetulan dua anak korban ini sangat dekat dengan neneknya, sehingga kalau neneknya ada di rumah dia juga tidur di dalam kamar korban," kata Kadir.
Kapolsekta Biringkanya, Kompol Mursalim menegaskan bahwa pelaku yang berhasil melarikan diri saat ini masih dalam pengejaran. "Kita masih pengembangan untuk mengejar pelaku yang lari," kata Mursalim.
Untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku yang lolos ini, pihak kepolisian mengerahkan kekuatan. Selain dari Polsekta Biringkanaya, pengejaran tersangka juga melibatkan Polrestabes Makassar bahkan Polres Gowa. "Identitasnya sudah kita ketahui. Sementara ini kita melakukan pengejaran ke lokasi yang diduga tempat persembunyiannya," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan. (hamsah umar)