Powered By Blogger

Senin, 02 Januari 2012

Polisi Kejar Penyerang Rumah Warga


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Panakkukang dan Polrestabes Makassar masih mengejar pelaku perusakan lima rumah warga di Jalan Urip Sumoharjo Lr I Makassar, Minggu 1 Januari sore. Selain perusakan rumah, penyerangan ratusan massa dari Jalan Maccini Kidul ini juga merusak dua unit sepeda motor, satu unit mobil, dan satu motor dibawa kabur.
Kasus penyerangan dan perusakan rumah warga di Urip Sumoharjo ini diduga pelakunya pengantar jenazah Jalan Maccini Kidul. Penyerangan dilakukan begitu pulang mengantar jenazah korban pembunuhan yang dilakukan warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I.
"Kasus penyerangan terharap warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I ini juga ditangani oleh Polrestabes Makassar. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas kejadian ini," jelas Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, insiden penyerangan yang dilakukan warga Maccini Kidul terhadap warga Jalan  Urip Sumoharjo ini dipicu, kasus pembunuhan yang terjadi di depan Aliyah Kursus pada Minggu dini hari. Korban dalam peristiwa ini adalah warga Maccini Kidul bernama Aditia Nugrawan sementara  pelakunya warga Urip Sumoharjo bernama Ahmad Faizal.
Penyerangan ini membuat warga di Urip Sumoharjo Lr I dilanda kekhawatiran. Pasalnya, mereka takut akan mendapat penyerangan susulan oleh kelompok yang kecewa kasus pembunuhan warga Maccini ini. Bahkan begitu melihat warga asing di lokasi, warga setempat langsung melapor kepada polisi. Kapolsekta Panakkukang, Kompol Agung Setio Wahyudi turun langsung ke lokasi begitu mendapat laporan tersebut. 
Siang kemarin, belasan petugas Polsekta Panakkukang dan Patmor Polrestabes Makassar kembali dikerahkan ke lokasi, setelah mendapat laporan warga rumah mereka diserang. Setelah ke lokasi, ternyata orang dimaksud hanya lari melewati lorong tersebut sehingga dianggap akan menyerang warga. (hamsah umar)
                       
       

Siswa BP2IP Terlibat Sindikat Curanmor


MAKASSAR, FAJAR--Seorang siswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong, ditangkap Unit Khusus Polsekta Tamalate bersama Unit Resmob Brimob Polda Sulsel, Senin, 2 Januari. Siswa BP2IP ini ditangkap polisi karena terlibat sindikat pencurian sepeda motor (curanmor).
Siswa BP2IP ini diketahui bernama Hasrul alias Puppa (22). Hasrul beralamat di kampung  Pajokki, Kelurahan Tanrara, Kecamatan Bontonompo Selatan, Gowa. Selain dia, polisi juga menangkap sindikatnya Jafar alias Lindrung (38). Sopir mobil ini beralamat di Bonto Rita, Galesong Selatan Takalar.
Kedua sindikat curanmor ini ditangkap di kampung halaman masing-masing. Jafar di tangkap di depan rumahnya, sedang Hasrul ditangkap sekitar pasar. Dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak hanya berdua namun bersama sejumlah rekan lainnya. Beberapa sindikat curanmor ini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Dalam penangkapan yang dilakukan polisi, barang bukti berupa motor curian masing-masing Yamaha Mio Sporty dan Mio Soul berhasil disita polisi dari tangan kedua tersangka. Selain kedua barang bukti tersebut, polisi masih mencari barang bukti lain hasil curian tersangka yang telah dijual dengan harga miring.
Saat diinterogasi petugas Polsekta Tamalate, kedua tersangka mengaku melakukan pencurian motor di beberapa lokasi di Makassar utamanya di wilayah Tamalate, serta sejumlah lokasi di Kabupaten Gowa. Hanya saja, polisi masih mendata secara rinci berapa titik yang selama ini menjadi lokasi tersangka menjalankan aksinya. Dalam setiap aksinya, tersangka merusak secara paksa kunci motor sasarannya menggunakan kunci T.
Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji membenarkan penangkapan sindikat curanmor tersebut. Saat ini, penyidik kata dia masih melakukan pengembangan untuk mengungkap tersangka lain yang terlibat, termasuk dugaan adanya keterlibatan penadah motor curian. Kedua tersangka saat ini sudah mendekam di sel Polsekta Tamalate guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (hamsah umar) 

Pelajar Tewas di Tangan Penjual Martabak


MAKASSAR, FAJAR--Seorang pelajar salah satu SMA swasta beralamat di Jalan Maccini Kidul Makassar, Aditia Nugrawan (17), tewas dengan kondisi luka mengenaskan setelah ditikam menggunakan pisau dapur oleh seorang penjual martabak di Jalan Urip Sumoharjo, tepatnya di depan Aliyah Kursus.
       Tersangka yang sehari-hari menjual martabak ini diketahui bernama Ahmad Faizal (21), warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I No.39 Makassar. Tersangka berhasil ditangkap petugas kepolisian setelah melakukan pelarian usai menikam korban.
       Kasus penikaman hingga mengakibatkan korban meninggal dunia ini terjadi Minggu, 1 Januari sekira pukul 04.00. Korban mengalami luka serius pada bagian rusuk kiri hingga mengakibatkan korban menjemput ajal.
       Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Dalam peristiwa ini, Mantasiah menyebutkan bahwa korban sempat dilarikan ke RS Pelamonia Makassar oleh warga, namun korban meninggal dunia dalam perjalanan. Begitu korban tiba di rumah sakit, pihak dokter yang melakukan pemeriksaan menyebut korban sudah meninggal.
       "Tersangka menusuk korban dengan pisau yang digunakan menjual martabak. Karena lukanya cukup parah di bagian rusuk, dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," kata Mantasiah.
       Informasi yang diperoleh, penikaman yang dilakukan tersangka kepada korban ini diduga karena tersangka kesal dikejar menggunakan busur. Saat kejadian berlangsung, korban bersama rekan-rekannya, namun saat korban ditikam tersangka teman korban memilih menyelamatkan diri. Di Maccini Kidul, orang tua korban dikenal guru mengaji. (hamsah umar)

Pembunuh Mahasiswa UNM Ditangkap



MAKASSAR, FAJAR--Petugas kepolisian Polsekta Rappocini dan Polrestabes Makassar akhirnya berhasil menangkap pelaku penikaman dan pembunuhan mahasiswa jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial  UNM Irfan dan I Gede Justiasta, Sabtu, 31 Desember.
       Tersangka yang berhasil ditangkap ini diketahui tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM, Melky. Dia ditangkap di lokasi pelariannya pascapenikaman dilakukan. Saat ini, mahasiswa tersebut ditahan di Polrestabes Makassar.
       Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi Minggu, 1 Januari membenarkan penangkapan mahasiswa FIK UNM tersebut. Kepada polisi tersangka mengakui telah menikam kedua korban di Jalan Mapala, belakang Fakultas Ilmu Sosial UNM  pekan lalu.
       Anwar menjelaskan, hasil interogasi yang dilakukan penyidik terhadap tersangka menyebutkan bahwa penikaman yang mengakibatkan nyawa  korban melayang ini, dipicu dendam antarasesama mahasiswa. Penikaman tersangka dilakukan terhadap korban karena kecewa salah seorang temannya, Addang dipukul  mahasiswa yang diketahui dari Jurusan Sejarah.
       Hanya saja, tersangka tidak bisa memastikan apakah korban yang ditikam itu adalah pelaku yang memukul temannya. Salah satu pesan singkat yang diperoleh polisi dari tangan tersangka menyebutkan kalau tersangka dan rekannya sengaja melakukan aksi pembalasan terhadap mahasiswa Jurusan Sejarah.
       Dalam aksinya itu, tersangka mengaku melakukan penikaman dan pengeroyokan kedua korban bersama sekitar 15 mahasiswa. Belasan mahasiswa yang diduga terlibat pengeroyokan hingga mengakibatkan satu orang tewas ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Salah seorang teman tersangka diketahui berinisial Ed.
       "Rekan tersangka yang diduga terlibat ini masih kita kecar. Yang jelas, pelaku utama penikaman kasus ini adalah Melki," kata Anwar. (hamsah umar)

Dua Perampok Polisi Masih Buron


MAKASSAR, FAJAR--Pelarian dua tersangka kasus perampokan anggota Intel Polres Gowa, Briptu Andi Abdullah di Perumahan Vila Mutiara Klaster Elok 12 No 10 Makassar 2011 lalu, masih berhasil mengecoh petugas kepolisian yang melakukan pengejaran.
       Hingga Minggu, 1 Januari 2012, polisi belum berhasil melacak
keberadaan pasti kedua tersangka yang diketahui berninisial AD dan RN. Kendati pada hari kejadian polisi dan salah satu tersangka sempat
berkomunikasi melalui pesan singkat, menggunakan handphone tersangka yang tewas, Irvan namun pelaku mampu mengecoh polisi dengan tetap bergerak.
       Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim yang dikonfirmasi kemarin membenarkan kalau kedua tersangka paling dicari di Biringkanaya ini masih dalam pengejaran. "Tersangka diduga bergerak terus sehingga belum kita tahu keberadaan pastinya," kata Mursalim.
       Kendati belum ditangkap hingga saat ini, Mursalim menegaskan bahwa kedua tersangka ini diupayakan ditangkap secepat mungkin. Apalagi menurut dia, polisi terus mengerahkan anggota untuk melakukan pengejaran ke tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian tersangka.
       "Kita juga melakukan koordinasi dengan pihak Polrestabes Makassar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa menangkapnya," kata Mursalim.
       Sebagaimana dilansir sebelumnya, Irvan (tewas), AD dan RN melakukan perampokan di rumah Abdullah pekan lalu. Dalam peristiwa itu, pelaku menikam Abdullah dan istrinya Syarifah Atika menggunakan badik. Pelaku memang masuk ke kamar korban dengan posisi badik terhunus.
       Informasi yang diperoleh, kondisi kesehatan kedua korban perampokan saat ini sudah beransur membaik setelah dirawat di RS Bhayangkara Makassar. (hamsah umar)