Powered By Blogger

Kamis, 09 Februari 2012

Jayadi Dukung Sikap KPU Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Sikap tegas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takalar untuk tetap melakukan pencoblosan pemilukada Takalar Juli nanti, mendapat support Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas. Pendirian untuk mempertahankan hasil pleno penetapan jadwal pencoblosan, merupakan sikap yang diharapkan KPU Sulsel.
    "Kami berterima kasih dengan keputusan KPU Takalar yang tetap pada pendiriannya, karena itu memang menjadi harapan kita. Akan lebih baik memang kalau pelaksanaan pemilukada itu dilakukan sesuai tahapan yang telah ditetapkan KPU," kata Jayadi.
    Sebelumnya, Bupati Takalar, Ibrahim Rewa mengusulkan hari pencoblosan pemilukada Takalar diundur pada September mendatang dengan asalan ketidaksiapan anggaran. Namun, usul tersebut melahirkan pro kontra utamanya dari calon yang akan bertarung. Banyak pihak  menilai usul penundaan ini akan menguntungkan calon tertentu.
    "Jadi keputusan KPU Takalar untuk tetap pada pendiriannya sudah tepat. Jangan sampai memang ada kekuatan lain untuk melakukan perubahan jadwal pencoblosan. Jadi semua ini tetap menjadi koordinasi dengan KPU Sulsel," tegas Jayadi.
    Tinggal bagaimana kata dia, KPU dengan Pemkab Takalar dan DPRD Takalar duduk bersama untuk membicarakan persoalan tersebut, sehingga masalah yang muncul dan keraguan pemerintah mendapat solusi terbaik.
    KPU Sulsel pun berharap, pembahasan anggaran antara DPRD dan eksekutif sedapat mungkin dituntaskan secepatnya, sehingga keraguan bahwa pencoblosan pemilukada Juli nanti ada kepastian. "Kalau sudah ada kesepakatan dan sudah duduk bersama dengan pihak terkait, tentu masalah itu bisa diselesaikan bersama. Kita juga ingin tidak ada upaya pengunduran jadwal pencoblosan. Bahkan kami inginkan lebih cepat lebih baik," kata Jayadi.
    Sebagaimana dilansir sebelumnya, Ketua KPU Takalar Faizal Amir mempertegas kembali bahwa keputusan pleno KPU Takalar tetap menjadi rujukan KPU, dan tidak ingin didikte oleh pemerintah utamanya soal jadwal pencoblosan. (hamsah umar)                                 

Asriadi Siap Rebut Wajo

MAKASSAR, FAJAR -- Mantan Ketua DPRD Wajo sekaligus mantan rival Bupati Wajo Burhanuddun Unru di pemilukada Wajo 2008, Andi Asriadi Mayang mengungkapkan kesiapannya maju kembali sebagai calon bupati pada pemilukada Wajo Oktober 2013 mendatang.
    Dukungan parpol yang saat ini dinaunginya, Demokrat Sulsel menjadi modal kuat bagi Asriadi tampil kembali pada pemilukada 2013. "Saya siap merebut  kembali Wajo di pemilukada Wajo Oktober 2013," kata Asriadi.
    Korwil Wajo DPD Demokrat Sulsel ini menyatakan sudah sejak lama melakukan sosialisasi ke masyarakat, bahkan banyak mendapat dorongan dan dukungan masyarakat yang selama ini merasa kurang diperhatikan pemerintah. "Ada keinginan rakyat Wajo untuk mencari figur bupati yang memang memiliki kepedulian. Dan ini merupakan kewajiban untuk memenuhi panggilan dan keinginan masyarakat Wajo yang inginkan saya menjadi bupati," jelas Asriadi.
    Politisi Demokrat yang dibesarkan Golkar ini mengaku sudah menyiapkan simpul-simpul pemenangan di setiap kecamatan bahkan hingga tingkat pedesaan. Apalagi menurut dia, tim sukses yang dibentuk pada pemilukada lalu hingga saat ini masih tetap eksis dan siap bergerak untuk memenangkan dirinya.
    Kendati mengaku ada keinginan dari masyarakat agar dia maju kembali di pemilukada Wajo, Asriadi mengaku tetap membutuhkan dukungan partai politik termasuk Demokrat. Pada pemilukada lalu, Asriadi didukung setidaknya 12 partai gabungan parlemen dan nor parlemen. 
    Menghadapi pemilukada Wajo ini, Asriadi  bukan satu-satunya kader Demokrat yang siap bertarung di Wajo. Politisi Demokrat yang saat ini duduk di DPRD Sulsel, HM Sanusi Karateng juga telah mengungkapkan kesiapannya maju di Bumi Lamaddukkelleng ini.
    Beberapa tokoh lain disebut-sebut bakal meramaikan suksesi di Wajo 2013 mendatang. Bupati Wajo, HA Burhanuddin Unru termasuk yang masih dijagokan. Begitu juga Wakil Bupati, Amran Mahmud dan beberapa tokoh lain seperti Doddy  Amiruddin, Kadis Sosial Wajo Andi Tenri Liwang. (hamsah umar)

Rabu, 08 Februari 2012

Anas Puji Demokrat Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Pelantikan pengurus DPC Demokrat Makassar di Lapangan Karebosi, mendapat apresiasi dan pujian dari Ketua DPP Demokrat, Anas Urbaningrum. Anas menyebut, pelantikan Demokrat Makassar ini merupakan pelantikan dengan massa terbesar di Indonesia.
Selain simpatisan yang cukup besar, Anas juga memuji struktur organisasi yang lengkap. "Tidak hanya terbesar pelantikannya di Indonesia, tapi juga getaran motivasi, getaran daya juang, getaran komitmen, getaran semangat juga sangat terasa. Ini menandakan bahwa pasukan darat Demokrat sangat lengkap," kata Anas.
Dia  pun berharap, Demokrat Makassar bisa menjadi partai yang semakin besar dan mengambil peran strategis dalam pembangunan, utamanya dalam memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. "Kalau kita sudah mengambil peran dengan baik untuk masyarakat, maka rakyat akan mencintai kita," katanya.
Tidak hanya memuji Demokrat Makassar, Anas juga secara khusus menyosialisasikan Adi Rasyid Ali (ARA) sebagai kader partai yang punya peluang menjadi wali kota Makassar. Bahkan pada saat yel-yel Demokrat, Anas menyebut nama ARA.
Terhadap kader Demokrat Sulsel dan Makassar, Anas meminta untuk tidak terlalu banyak memikirkan target pemilu 2014, tapi lebih baik fokus dan mencurahkan perhatian pada agenda pilgub Sulsel 2013. "2014 jangan terlalu banyak bicarakan. Yang harus kita lakukan adalah kerja keras di 2012, sehingga hasilnya bisa dipetik pada pilgub 2013. Kalau itu terwujud, tentu akan signifikan pada pemilu 2014," kata Anas.
Pengurus Demokrat Makassar, Enre Cecep Lantara menegaskan bahwa pengurus Demokrat Makassar periode 2011-2016, akan berusaha menata Demokrat menjadi parpol pemenang pemilukada. "Meski dihantam badai, Demokrat masih menjadi pilihan warga Makassar," kata Enre. (hamsah umar)                           

Seleksi Calon Panwaslu Terhambat Kantor


MAKASSAR, FAJAR--Agenda seleksi panitia pengawasan pemilu (panwaslu) untuk pilgub Sulsel 2013, yang direncanakan tim seleksi (timsel) calon panwaslu mengalami hambatan. Timsel calon panwaslu saat ini belum memiliki kantor yang akan digunakan untuk menerima pendaftaran maupun seleksi.
Akibat tidak adanya kantor itu, tahapan seleksi yang sudah seharusnya berjalan di timsel seperti proses pendaftaran belum dilakukan. Bahkan, pengumuman mengenai jadwal pendaftaran calon anggota panwaslu juga tertunda. Padahal sejatinya, pengumuman pendaftaran calon anggota panwaslu dilakukan sejak Senin lalu. Sedang untuk tahap pendaftaran awalnya direncanakan Selasa, 7 Februari.
Akhir pekan lalu, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dan timsel Panwaslu Sulsel sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah penyediaan sekretariat bagi timsel panwaslu. Pemprov juga sudah berjanji menyediakan anggaran untuk penyediaan sekretariat timsel panwaslu. 
"Hari ini, kita kembali melakukan pertemuan dengan Sekprov. Mudah-mudahan secepatnya sudah ada kejelasan dimana kita bisa berkantor. Karena kalau ini belum ada, kita tidak mungkin mengumumkan pendaftaran. Dimana calon pendaftar membawa berkasnya kalau sekretariat tidak jelas," kata Ketua Timsel Panwaslu Sulsel, Aswanto.
Aswanto menambahkan bahwa, timsel tidak perlu menyewa kantor atau ruangan yang besar. Yang terpenting kata dia adalah adanya tempat yang bisa digunakan panitia untuk menerima pendaftaran dan proses seleksi lainnya. Apalagi menurut dia, seleksi calon anggota panwaslu ini sudah mendesak. Timsel sendiri ditarget Bawaslu menyelesaikan tahapan seleksinya sekitar dua bulan.
Aswanto menyebutkan bahwa, timsel diminta Bawaslu untuk menjaring enam calon anggota panwaslu, yang kemudian diajukan ke Bawaslu untuk menjalani fit and propert test. "Dari enam itu, tiga yang akan ditetapkan Bawaslu sebagai anggota panwaslu setelah melalui proses di Bawaslu," tambah Aswanto.
Untuk seleksi calon anggota Panwaslu ini, Aswanto didampingi dua anggota timsel lain yakni Laode Arumahi dan Rahmia Gustini. (hamsah umar)                                        

JSI: Idealnya Syahrul Penentu Pendamping


MAKASSAR, FAJAR--Sikap tim calon gubernur Sulsel 2013, Syahrul Yasin Limpo yang terkesan ada keragukan soal survei yang dilakukan lembaga lain selain Lembaga Survei Indonesia (LSI), membuat Jaringan Suara Indonesia (JSI) ikut bicara.
Manajer Strategi dan Pemenangan JSI, Andi Irfan Jaya bahkan  menyebut, survei yang dilakukan lembaga survei tidak harus menjadi rujukan utama  untuk menentukan pendamping Syahrul di pilgub Sulsel. Namun kata dia, harus ada pertimbangan lain yang harus diperhatikan seorang calon gubernur, seperti kemampuan calon pendamping bersinergi menjalankan roda pemerintahan ketika terpilih.
"Idealnya bukan survei yang menjadi penentu siapa yang akan mendampingi Syahrul. Tapi Syahrul sendiri yang paling ideal menentukan siapa pendampingnya, karena penentuan pendamping harus ada beberapa parameter bukan sekadar popularitas dan elektabilitas," ujar Irfan, Rabu, 8 Februari.
Soal sikap kubu Syahrul yang hanya akan menggunakan survei LSI sebagai penentu dalam menetapkan pendamping, Irfan tidak terlalu mempersoalkannya. "Itu hak kubu Syahrul memberi pernyataan seperti itu. Yang pasti, JSI tidak pernah menentukan atau merekomendasikan siapa yang layak mendampingi Syahrul," kata Irfan.
Kalau pun selama ini survei JSI menempatkan Agus Arifin Nu'mang sebagai figur paling populer di antara figur lain yang digadang-gadang mendampingi Syahrul, Irfan menegaskan bahwa surveinya tersebut tidak harus dijadikan rujukan. 
"Silahkan kalau mau dijadikan rujukan, tapi JSI tidak pernah merasa atau mengklaim untuk merekomendasi siapa yang pas mendampingi Syahrul. Tapi menurut saya, sedikit keliru juga pernyataan Irman," kata Irfan.
Pasalnya kata dia, menentukan calon wakil juga harus memikirkan seperti apa pemerintahan ke depan, utamanya dalah hal sinergi satu sama lain. Popularitas Syahrul yang masih teratas dibanding Ilham, tidak terlalu berpengaruh pada siapa yang akan mendampingi Syahrul apakah Agus, Roem, Muallim, atau Rudiyanto Asapa. (hamsah umar)