Powered By Blogger

Rabu, 22 Februari 2012

Hafiz Evaluasi KPU se-Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--Para ketua dan sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Sulsel, Kamis, 23 Februari dikumpulkan di kantor KPU Sulsel dalam rangka rapat koordinasi pimpinan KPU se-Sulsel, yang dipimpin oleh Ketua KPU, Prof HA Hafiz Anshary.
    Pertemuan ini juga menjadi momen bagi Hafiz untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja KPU se-Sulsel dalam mempersiapkan diri, menghadapi ajang pemilukada dan pilgub Sulsel 2013. "Evaluasi tentang beberapa hal yang perlu diketahui KPU tentu ada. Dan ini juga menjadi agenda beliau," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas.
    Salah satu persoalan yang paling krusial yang bakal dimunculkan dalam pertemuan ini adalah agenda pemilukada  Takalar, yang dikhawatirkan tertunda dari jadwal semula Juli ke September karena berbagai alasan seperti DP4 yang tidak siap, anggaran serta kesiapan pemilih di wilayah pesisir pada Juli.
    "Yang pasti, agenda utamanya adalah membahas mengenai persiapan pemilukada termasuk pilgub Sulsel, sosialisasi kebijakan KPU dan agenda penting lain terkait pemilu," tambah Jayadi.
    Kunjungan Jayadi ke Makassar ini bakal menjadi kunjungan terakhirnya. Bahkan bisa jadi, kunjungan ke Sulsel ini sekaligus pamitan kepada sesama anggota KPU serta Pemprov Sulsel mengingat masa jabatannya sudah akan berakhir April mendatang. Hafiz sendiri sudah tiba di Makassar tadi malam. Kunjungan kerja ke Makassar ini didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Asrudi Trijono.
    "Dia akan mengawali kegiatan di Makassar dengan melakukan silaturahmi dengan Gubernur Sulsel di rujab pukul 07.30 Wita. Nanti setelah dari rujab, baru kita lanjutkan dengan melakukan pertemuan dengan anggota KPU se-Sulsel," kata Jayadi. (hamsah umar)
       
                                    

Ilham Cari Simpati Kades di Bone

*Minta Didoakan Jadi Gubernur

MAKASSAR, FAJAR--Calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin terus menggalang dukungan masyarakat. Di tanah leluhurnya Bone, Ilham bahkan coba mencari simpati dari kalangan kepala desa, dengan melakukan pertemuan di rumah salah seorang kades di Arasoe.
    Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulsel yang juga calon kuat pendamping Syahrul Yasin Limpo, Agus Arifin Nu'mang juga menyasar Bone. Di Bumi Arung Palakka ini, Agus menggalang dukungan para pengusaha. 
    Ilham sendiri mengawali lawatannya ke daerah dan bertemu ratusan keluarga besar dan tokoh masyarakat Bone Barat di Masjid Akbar Kecamatan Lappa Riaja. Di tempat ini, Ilham bertemu dengan salah seorang rekan seperjuangan Qahhar Mudzakkar--orang tua Aziz Qahhar Mudzakkar, Bahar Mattaliu.
    Juga hadir Wakil Bupati Andi Said Pabokori, Rahman Qayyum, Das'ad Latief, Sekkot Makassar Anis Zakaria Kama, deklarator Bone Barat, Hamid Paddu, dan calon wakil bupati Bone,  Zakir Sabara. Adapun tokoh masyarakat seperti Petta Toba, Petta Iri, H Bahar, Agus Manyala, Asri Manyala, H Hudding, AKBP (Purn) Sahir H Wata, dan Farida Qahhar Mudzakkar.
    Bahar Mattaliu, rekan seperjuangan Qahhar Mudzakkar bahkan memberi hadiah kepada Ilham berupa buku zikir. Bahar berharap, buku zikir tersebut diamalkan Ilham agar saat menjadi gubernur nanti, dirinya bersama Aziz tidak melupakan masyarakat dan betul-betul memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Roadshow ke daerah ini sendiri akan dijadikan ajang sosialisasi visi misi pasangan Semangat Baru Sulsel memajukan Sulsel ke depan.
    Kepada warga Bone, Ilham berharap didoakan agar bisa terpilih gubernur Sulsel bersama dengan Aziz. "Saya juga mohon diberi izin dan doa restu menjadi gubernur Sulsel. Saya dengan ustadz Aziz siap mewakafkan diri bersama masyarakat membangun Sulsel lebih baik," kata Ilham.
    Dia juga memperkenalkan karya-karyanya selama tujuh tahun memimpin Makassar. Di antaranya Lapangan Karebosi, anjungan Pantai Losari, masjid terapung, pabrik pengolahan kulit, dan lainnya. Sebentar lagi, akan dibangun lapangan tenis berskala Internasional di Karebosi.
    Sementara itu, Aziz Qahhar Mudzakkar juga melakukan roadshow untuk pertama kalinya ke kampung halamannya. Rencananya, hari ini Aziz akan melakukan pertemuan dengan masyarakat di Padang Sappa, Kecamatan Ponrang, Luwu.  Dari situ, Aziz akan melanjutkan perjalanan ke Mangkutana, Luwu Timur.
    "Dari Luwu Raya, Aziz kembali menuju Enrekang dan ke Wajo. Di daerah itu, Aziz juga akan melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat termasuk dengan tim pejuang," kata Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi Demokrat Sulsel, Syamsur Rizal. (hamsah umar)
             

Enam Kader Demokrat Tantang Petahana

*Pengaruh Asmidin Masih Kuat

MAKASSAR, FAJAR--Pertarungan memperebutkan kursi bupati Wajo pada pemilukada mendatang bakal berlangsung seru. Banyaknya figur kuat penantang petahana menjadi salah satu alasan pemilukada akan ketat. Dari Demokrat saja, sudah ada enam figur yang siap bertarung dengan incumbent, Andi Burhanuddin Unru.
    Kader Demokrat yang punya kekuatan dan pengaruh di Wajo seperti anggota DPRD Sulsel, Sanusi Karateng, Korwil Wajo DPD Demokrat Sulsel, Asriadi mayang, Ketua Bappilu Demokrat Wajo, Andi Suryadi Belo, Ketua Majelis Pertimbangan Demokrat Wajo, Andi Asmidin, pengurus Demokrat Sulsel, Surya Agraria, serta Ketua DPD  Demokrat Wajo, Rahman Rahim.
    Dari sejumlah kader Demokrat itu, Asmidin dan Asriadi sudah tidak asing lagi di tengah masyarakat Wajo. Keduanya adalah mantan bupati dan mantan Ketua DPRD Wajo. Asmidin dan Asriadi adalah mantan petinggi Golkar Wajo yang memilih hengkang ke Demokrat pascapemilukada lalu.
    Ketua DPD Demokrat Wajo, Rahman Rahim yang dikonfirmasi mengungkapkan, figur terbaik Demokrat Wajo itu sudah sejak lama melakukan sosialisasi. di Wajo, komposisi kursi perolehan suara pada pemilu lalu tidak memungkinkan partai maju tanpa berkoalisi. Meski banyak  figur di Demokrat yang siap maju di pemilukada Wajo, namun penentuan calon tetap mengacu pada mekanisme survei.
    "Semua kader bisa mencalonkan diri. Siapa yang memiliki peluang besar memenangkan pemilihan itulah yang akan kita dorong. Demokrat juga terbuka bagi kader luar. Kalau survei kita tidak memungkinkan memenangkan pemilihan, mungkin saja kita akan mendorong eksternal," kata Rahman Rahim.
    Dari Golkar sendiri, peluang untuk mengusung Ketua DPD Golkar Wajo, Burhanuddin cukup besar apalagi berstatus sebagai incumbent. Kendati banyak figur Golkar yang memiliki pengaruh seperti Ketua DPRD Wajo, Yunus Panaungi namun peluang Burhanuddin dianggap lebih lebar.
    Selain beberapa kader Demokrat, Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud juga dipastikan tampil sebagai penantang incumbent. Apalagi, DPW PAN Sulsel mengharapkan Ketua DPD PAN Wajo itu maju sebagai calon bupati. Amran sendiri sudah menyatakan kesiapannya maju mencalonkan diri sebagai kader partai. Golkar dan PAN di Wajo dipastikan akan solid mengusung ketuanya maju sebagai calon bupati. (hamsah umar)                              

Syamsari-Haidir Jalani Fit and Proper Test

MAKASSAR, FAJAR--Meski dari tingkat DPC PKB Takalar dan DPC PKB Palopo sudah merekomendasikan Syamsari Kitta sebagai calon bupati Takalar, dan Haidir Basir calon wali kota Palopo ke DPP melalui DPW, bukan berarti kedua figur tersebut akan mengendarai PKB.
    DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih akan melakukan fit and proper test terhadap dua calon bupati dan calon wali kota yang direkomendasi DPC itu. Kemungkinan besar, fit and proper test akan dilakukan DPP PKB pada 28 Februari mendatang.
    "Fit and propert test ini untuk mengetahui sejauh mana  komitmennya terhadap masyarakat ketika menjadi bupati, termasuk bagaimana visi misinya. Ini yang penting kita ketahui supaya partai tidak memiliki keraguan dalam mengusung calon,"  kata Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi.
    Bahkan, Djaropi menyebutkan tidak hanya dua nama yang direkomendasi itu yang diusulkan mengikuti fit and proper test di DPP PKB. Figur lain yang juga mendaftar di DPC tetap diusulkan menjalani uji kelayakan. Di Palopo, selain Kepala BKD Palopo juga ada HM Jaya yang pernah mendaftar di partai berbasis NU ini.
    Sementara di Takalar, juga ada berapa figur yang mendaftar seperti Burhanuddin Baharuddin, Amin Yacob, dan Makmur Mustakim. Djaropi menyebut, pengusulan agar nama-nama itu tetap ikut fit and proper test agar proses penjaringan calon bupati/wali kota di PKB berjalan fair. "Kita tidak ingin ada kesan tidak fair dalam menjaring calon. Makanya tetap diusulkan yang tidak direkomendasi DPC,"  tambahnya.
    Untuk pilwalkot Palopo, Haidir Basir termasuk figur yang cukup kuat dan punya peluang memenangkan pemilihan. Dari segi elektabilitas, Haidir memiliki tingkat keterpilihan hingga 23,  23 persen. Hanya Judas Amir yang mengalahkannya dengan tingkat keterpilihan mencapai 34 persen. Kondisi ini berdasar survei yang dilakukan oleh Insert Institute yang dilansir beberapa waktu lalu.
    Sementara Syamsari yang akan diusung PKS disebut-sebut sudah bisa memenuhi persentase perolehan kursi di DPRD Takalar. Selain PKB, beberapa partai seperti Gerindra disebut-sebut bakal mendukung Syamsari. Syamsari juga masih melihat peluang dari figur Golkar yakni Natsir Ibrahim atau Burhanuddin Baharuddin. Jika salah satu dari mereka hengkang dari Golkar, PKS mengaku siap berpasangan dengan kader Golkar tersebut. (hamsah umar)  
      

Burhanuddin Ungguli Lima Kecamatan, Nojeng Empat

MAKASSAR, FAJAR--Rivalitas dini kader Golkar Takalar, Natsir Ibrahim dan Burhanuddin Baharuddin pada pemilukada Takalar masih menjadi isu penting di daerah itu. Berbagai survei  yang dilansir selalu menempatkan kedua calon bupati ini berada di posisi teratas.
    Terakhir, survei yang dilansir Latin Institute juga masih memperlihatkan persaingan yang ketat. Survei yang memfokuskan pemetaan politik ini menempatkan anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin unggul dari Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim.
    Dari peta geografis, Burhanuddin unggul di lima kecamatan masing-masing Galesong Utara, Polobangkeng Utara, Polobangkeng Selatan, Magarabombang, dan Pattalassang. Sedangkan Natsir alias Nojeng unggul di empat kecamatan yakni di Galesong, Galesong Selatan, Mappakasunggu, dan Sanrobone.
    "Kelihatannya memang kedua calon bupati dari Golkar ini memiliki persaingan. Tapi secara umum, Burhanuddin masih unggul karena dia bisa unggul di lima kecamatan, sementara Nojeng hanya pada empat kecamatan," kata Direktur Riset Latin Institute, Suadi Idris.
    Survei ini melibatkan 440 respondens di 61 kelurahan/desa di sembilan kecamatan yang ada. Setidaknya ada sepuluh calon bupati dan wakil bupati yang disurvei pada survei kali ini.
    Untuk popularitas secara umum, Burhanuddin 89,17 persen dan hanya beda tipis dengan Natsir 87,79 persen. Adapun Makmur Sadda  70,28 persen, Syamsari Kitta 62,67 persen, Ahmad Dg Se're 41,94 persen, Abd Majid Makkaraeng 35,25 persen, Amin Yacob 33,64 persen, Andi M Jen Syarif Rifai 19,59 persen, Indira Cunda 18,20 persen, dan Ziurahman Mustari 8,76 persen.
     Begitu juga dengan elektabilitas Burhanuddin menempati posisi teratas sebesar 40,88 persen, Nojeng 33,49 persen, Makmur Sadda 8,78 persen, Syamsari Kitta 5,77 persen, Amin Yacob 2,31 persen. Sisanya dibawa dua persen.
    Koordinator Ti Media Burhanuddin, MS Baso menyatakan meski Burhanuddin dan Nojeng cukup bersaing, pihaknya optimis Golkar akan mengusung Burhanuddin sebagai calon bupati Golkar di Takalar. "Sepanjang mekanismenya berjalan, kami yakin Burhanuddin yang diusung. Tapi bagaimanapun juga, kita masih menunggu keputusan resmi DPP. Sampai saat ini juga mereka belum dipanggil DPP," kata Baso. (hamsah umar)