Powered By Blogger

Selasa, 20 Maret 2012

Ketua PPP Sulsel Sumber Konflik

MAKASSAR, FAJAR--Konflik antara Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali dengan arus bawah di DPW PPP Sulsel termasuk kader senior PPP Sulsel diindikasi akibat pelaporan informasi ke DPP tidak sebagaimana mestinya.
    Penilaian itu disampaikan pengamat politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad. Menurut Firdaus, Suryadharma tidak mungkin akan serta merta menyampaikan dukungan terhadap Syahrul Yasin Limpo ketika informasi yang dia terima tidak seiring dengan apa yang disampaikan.
    "Indikasi bahwa laporan yang disampaikan Ketua DPW PPP Sulsel terhadap Suryadharma itu tidak sesuai dengan keinginan kader yang sebenarnya. Kalau itu sesuai, mungkin tidak ada perlawanan dari arus bawah. Jadi saya berkesimpulan bahwa sumber konflik sebenarnya adalah Ketua DPW PPP Sulsel," jelas Firdaus.
    Firdaus juga menilai bahwa pernyataan dukungan terhadap SYL oleh Suryadharma memang sedikit keliru jika dilihat proses yang ada di PPP Sulsel sendiri. Mestinya kata dia, DPP terlebih dahulu mendengarkan keinginan kader PPP dari arus bawah baik melalui DPC hingga ranting.
    "Masyarakat Sulsel tidak pernah menduga-duga kalau kehadiran Suryadharma di deklarasi SYL itu akan menegaskan dukungan kepada SYL. Karena mekanisme partai yang tidak berjalan, akibatnya elit di DPW utamanya senior PPP komplain, bahkan cenderung perlawanan terhadap DPP," tandas Firdaus.
    Dia melihat, komunikasi politik yang dibangun DPW PPP Sulsel dengan DPP tidak berjalan sebagai mana mestinya. Kondisi ini bukan tidak mungkin akan mengancam masa depan PPP di Sulsel. Kendati niatnya mungkin cukup bagus, namun perlawanan kader PPP ini bisa mereduksi citra PPP di Sulsel.
    Menurut Firdaus, kalau persoalan ini tidak segera dikomunikasikan dengan baik dan terus dibiarkan menjadi blunder, bukan tidak mungkin konflik di internal PPP Sulsel akan semakin membesar dan bisa saja melahirkan mosi tidak percaya terhadap ketua DPW PPP Sulsel saat ini.
    Pasalnya, penentangan terhadap intruksi yang tidak sesuai dengan mekanisme partai ini menunjukkan dengan jelas bahwa kader Kakbah di Sulsel tidak solid. "Karena keinginan ketua tidak senada dengan pengurus lain. Suryadharma sebenarnya bukan latah, mungkin laporan yang disampaikan oleh ketua DPW menyatakan bahwa cagub yang diinginkan adalah Syahrul, sehingga saat datang di deklarasi, dia menginstruksikan mendukung," tandas Firdaus. (hamsah umar)
   

Konflik PPP Diselesaikan Secara Adat

MAKASSAR, FAJAR--Protes internal DPW PPP Sulsel menyusul instruksi Ketua DPP PPP, Suryadharma Ali untuk mendukung calon gubernur Sulsel incumbent Syahrul Yasin Limpo dianggap wajar. Ketua DPW PPP Sulsel pun berjanji akan menyelesaikan kisruh tersebut secara adat.
    Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara, Senin, 19 Maret menjelaskan bahwa sikap kader PPP Sulsel ini masih bisa ditoleransi, karena instruksi Ketua Umum DPP PPP tersebut sebatas pernyataan lisan dan belum bersifat keputusan resmi.          Kemarin, Amir Uskara langsung menemui Suryadharma di Jakarta menyampaikan berbagai hal terkait wacana pilgub termasuk protes terhadap instruksi Suryadharma. "Prinsipnya Ketua DPP mengganggap reaksi itu wajar karena belum bersifat keputusan resmi. Kalau sudah resmi kemudian ada penolakan mungkin saja diselesaikan," kata Amir Uskara.
    Makanya, dia menyatakan pihaknya di DPW PPP Sulsel akan meredam kekecewaan kader terhadap instruksi pimpinan  partai. "Tidak  perlu saya kira ada reaksi berlebihan dari partai. Kami di DPW bisa menyelesaikan persoalan ini secara adat," tandas Amir Uskara.
    Dalam waktu dekat ini, PPP Sulsel akan melakukan musyawarah kerja wilayah (mukerwil) khusus untuk membicarakan arah dukungan partai di pilgub. Dalam mukerwil khusus ini, Amir Uskara mengharapkan kehadiran langsung Suryadharma.
    "Paling tidak di situ teman-teman bisa bertanya langsung mengenai instruksinya. Tapi sementara disesuaikan dengan jadwalnya. Yang jelas, kita ingin secepatnya," kata Amir Uskara.
    Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras terpisah menyatakan bahwa instruksi Suryadarma untuk mendukung SYL di pilgub Sulsel sebatas akan dijadikan sebagai salah satu pertimbangan partai dalam menentukan sikap. "Yang jelas mekanisme di partai tetap kita jalankan. Saya pikir DPP apalagi ketua tahu cara berorganisasi yang benar. Kalau yang namanya keputusan itu semuanya harus dalam bentuk tertulis," tegas Aras.
    Namun dengan sikap Suryadharma itu, Aras  menegaskan bahwa arah dukungan PPP di pilgub Sulsel jelas lebih besar mengarah ke SYL.         
    Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang menegaskan bahwa penentuan cagub PPP Sulsel tetap harus melalui mekanisme partai, yakni melalui tahapan di tingkat DPW PPP Sulsel.
    "Kesepakatan kita dengan pengurus DPW adalah tetap ada proses di DPW. Instruksi Suryadharma dipersoalkan karena ini menimbulkan penafsiran yang berbeda. Ada yang menilai itu sudah menjadi keputusan," kata Mariattang.
    Soal wacana mukerwil khusus, Mariattang menyatakan bahwa agenda tersebut tidak diatur dalam AD/ART partai. "Tapi itu yang dikomunikasikan Amir Uskara ke DPP, karena sampai saat ini juklak juga kita belum peroleh," kata Mariattang. (hamsah umar)      

Tim Sukses SYL Berlapis

*Ajiep: Golkar Belum Bahas Cawagub

MAKASSAR, FAJAR--DPD Partai Golkar Sulsel selaku penyokong utama calon gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di pilgub 2013 merancang tim sukses terstruktur dan berlapis. 
    Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang menyatakan bahwa tim sukses SYL ini nantinya merupakan gabungan dari Golkar dan gabungan tim dari partai pendukung. Namun struktur tim sukses ini baru akan dibahas lebih jaih setelah koalisi partai sudah lengkap.
    "Kalau sudah ada pasangan dan partai pendukung, maka dibuat tim sukses pilgub yang meliputi gabungan Golkar dan gabungan partai pendukung. Bahkan gabung dari tim kerabat, relawan dan lainnya. Pokoknya tim sukses pilgub ini akan berlapis-lapis," tandas Ajiep Pandindang, Senin, 19 Maret.
    Apalagi menurut Ajiep, partai Golkar Sulsel sejak awal sudah membentuk lembaga pemenangan pemilu yang strukturnya berjalan selama satu tahun. Lembaga ini akan menjadi tim yang akan bergerak mulai dari daerah perkotaan hingga pelosok desa. Menurut Ajiep, Golkar memilik perangkat organisasi yang sangat siap menghadapi pilgub 2013.
    Meski SYL sudah melakukan deklarasi pencalonannya pekan lalu, Ajiep mengaku kalau tim pilkada DPD Golkar Sulsel hingga saat ini belum pernah membicarakan calon pendamping SYL. Apa yang berkembang selama ini seperti Agus Arifin Nu'mang, HM Roem, Andi Muallim hanya sebatas wacana yang baru bersifat keinginan dari beberapa kalangan.
    "Jadi soal cawagub saya belum mau berkomentar karena sampai saat ini Golkar belum pernah membicarakannya," tegas Ajiep.
    Yang pasti, pascadeklarasi SYL, keinginan untuk melanjutkan paket Sayang II terus berkembang dikalangan partai pendukung maupun simpatisan SYL. 
    Adik kandung SYL, Irman Yasin Limpo terpisah menyatakan bahwa tim keluarga maupun Syahrul sendiri sejauh ini belum menetapkan target dalam menentukan calon pendampingnya. "Kita belum ada target atau ancang-ancang untuk menentukan siapa pendamping SYL," kata Irman.
    Berbeda dengan tim sukses keluarga, Irman menyatakan bahwa tim tersebut dalam waktu dekat perangkatnya sudah ditentukan. Tim sukses yang diibaratkan kapal induk ini akan dipercayakan kepada Ketua Harian DPD Golkar Makassar, Haris Yasin Limpo untuk mengendalikannya. (hamsah umar)                      

Isyarat PKS Tidak ke Rudi

    MAKASSAR, FAJAR -- Dukungan PKS Sulsel di pilgub Sulsel 2013 hanya berkutat antara Syahrul Yasin Limpo atau pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Hal ini menandakan PKS sudah menutup diri untuk kandidat lain, termasuk Rudiyanto Asapa.
 PKS pekan ini sudah akan menentukan sikap.
    Sekretaris DPW PKS Sulsel, Amru Saher, Senin, 19 Maret menjelaskan berdasar hasil pertemuan tim pilkada DPW PKS dengan DPP PKS Jumat pekan lalu, penentuan cagub PKS Sulsel dilakukan sebelum agenda musyawarah kerja nasional (mukernas) PKS di Medan yang dijadwalkan Senin, 26 Maret mendatang.
    "Jadi dalam satu minggu ini sudah ada kejelasan cagub yang akan diusung oleh PKS. Ini sesuai dengan hasil pertemuan dengan DPP pekan lalu, yang menyebutkan sebelum  mukernas dukungan PKS Sulsel sudah harus ada," kata Amru.
    Makanya, sebelum mukernas dilaksanakan pekan depan, DPW PKS Sulsel diinstruksikan DPP mempersiapkan simulasi atau strategi pemenangan terhadap kandidat yang akan diusung. Strategi ini menjadi salah satu yang akan dipaparkan dalam mukernas di  Medan pekan depan.
    Cagub yang akan diusung PKS hanya antara Syahrul dengan Ilham. Kedua kandidat ini yang memang sejak awal diusulkan ke DPP untuk dipertimbangkan. Dua figur ini dianggap bekerja dan memiliki keseriusan bertarung di pilgub 2013.
    Informasi yang berhasil dihimpun FAJAR menyebutkan, PKS akan mendukung pasangan Ilham-Aziz di pilgub. Selain karena kesamaan visi dan misi, pasangan ini juga dianggap lebih serius berkomunikasi dengan PKS.                       
    Sementara itu, agenda silaturahmi DPW PKS Sulsel dengan ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa, Senin, 19 Maret batal terlaksana. Faktor kesibukan Rudiyanto setelah pertemuan dengan DPP di Jakarta pekan lalu, menjadi alasan pertemuan yang sudah lama diagendakan itu ditunda. "Kita sepakat menjadwalkan ulang," tambah Amru.
    Politikus Gerindra Sulsel, Chalik Suang menyatakan rencana pertemuan dengan PKS diagendakan kembali pada 1 April mendatang. (hamsah umar)    

Restu Gerindra ke Syamsari Masih Tarik Ulur

MAKASSAR, FAJAR--Restu Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa terhadap calon bupati Takalar, Syamsari Kitta hingga saat ini masih terkesan tarik menarik karena keputusan resminya belum ditetapkan partai bentukan Prabowo Subianto ini.
    Kendati Syamsari sudah menjalani uji kepatutan dan kelayakan di hadapan tim pilkada DPD Gerindra Takalar dan DPD Gerindra Sulsel, namun proses penentuan cabup Gerindra di Takalar ini masih berada di tim pilkada. "Semuanya masih berproses, tapi informasi lebih jelas sama Ketua DPD Gerindra Takalar," kata Sekretaris DPD Gerindra Sulsel, Anwar Wahab, Senin, 19 Maret.
    DPD Gerindra Sulsel sejauh ini belum memastikan kapan rekomendasi cabup yang akan diusung di Takalar pada pemilukada Oktober mendatang itu, akan diusulkan ke DPP Gerindra. Yang pasti, Syamsari tinggal menunggu rekomendasi partai ini setelah dirinya telah menjalani fit and propert test.
    Kendati belum ada dukungan resmi dari Gerindra, anggota DPRD Sulsel ini tetap percaya diri akan mengendarai Gerindra di pemilukada Takalar, apalagi sudah merasa mendapat restu dari Rudiyanto Asapa. Sebelumnya, Syamsari sudah mengantongi dukungan resmi PKB Takalar. Dengan demikian, Syamsari sudah memastikan empat kursi yakni PKS 3 kursi dan PKB 1 kursi. Sementara Gerindra yang diharapkan memiliki 1 kursi di DPRD Takalar.
    Syamsari sendiri menggalang koalisi besar di pemilukada Takalar dengan membangun komunikasi dengan beberapa partai termasuk PDIP Takalar.
    Pekan lalu, Syamsari menfasilitasi pertemuan Sekretaris Jenderal DPP PKS, Anis Matta dengan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Rudiyanto di salah satu flaza di Jakarta.
    "SK (Syamsari Kitta) serius berkomunikasi dengan Rudiyanto dalam rangka mendapat rekomendasi Gerindra di pemilukada Takalar. Lobi di Jakarta ini merupakan tindak lanjut pertemuan di rujab Sinjai beberapa waktu lalu," kata Tim Media DPD PKS Takalar, Hairil Anwar. (hamsah umar)