Powered By Blogger

Rabu, 02 Mei 2012

Tiga Cagub Siap Bersaing di PDIP

MAKASSAR, FAJAR--Keputusan PDIP Sulsel menjaring cagub Sulsel melalui pendaftaran boleh dibilang tepat. Buktinya, tiga cagub yang mengemuka saat ini sama-sama siap mendaftar di partai berlambang moncong putih ini.
    Ketiga cagub tersebut adalah Ketua DPD Golkar Sulsel sebagai calon incumbent, Syahrul Yasin Limpo dan dua penantangnya di pilgub Sulsel 2013 masing-masing Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin dan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa.
    Kendati ketiganya belum memastikan kapan akan memutuskan mendaftar di PDIP Sulsel, kandidat tersebut memiliki keinginan mengendarai PDIP. Pastinya, pengambilan formulir di partai ini hanya berlangsung empat hari. Calon bisa diwakili mengambil formulir dengan catatan membawa mandat dari cagub yang diwakili.
    Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, A Yagkin Padjalangi menyatakan bahwa Syahrul yang memang menginginkan didukung PDIP tentu akan mendaftar di partai ini. Apalagi, PDIP merupakan salah satu partai yang mengantar Syahrul memenangkan pilgub 2007 lalu.
    "Dalam berbagai kesempatan Pak Syahrul memang menyatakan akan mendaftar ke partai pengusungnya yang membuka proses pendaftaran. Kalau PDIP ada pendaftaran pasti kita akan mendaftar di partai itu," tandas Yagkin, Selasa, 1 Mei.
    Kesiapan mendaftar di PDIP juga disampaikan Sekretaris DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah. Dia menandaskan, Ilham bahkan dengan pasangannya akan mendaftar di partai ini ketika PDIP sudah resmi membuka proses pendaftaran.
    "Jangankan PDIP yang merupakan salah satu partai besar di Sulsel, partai nonparlemen juga kita dekati. Jadi kalau kesiapan melamar PDIP secara resmi dari Pak Ilham-Aziz tentu kita sangat siap. Sebentar ini kita akan bertemu dulu dengan pengurus bagaimana mempersiapkan proses pendaftaran," tandas Ni'matullah.
    Kesiapan juga disampaikan kubu Rudiyanto Asapa melamar di PDIP. Kemungkinan, bupati Sinjai dua periode ini baru akan mengambil formulir di PDIP Jumat atau Sabtu nanti, pasalnya Rudiyanto saat ini dikabarkan berada di Jakarta termasuk timnya Andi Sugiarti Mangun Karim dan Chalik Suang.
    Bagi Rudiyanto, sangat beralasan ketika dirinya berniat mengendarai PDIP apalagi dia adalah mantan kader partai ini. Bahkan, perolehan kursi yang dicapai PDIP Sulsel pada pemilu lalu tidak lepas dari kerja politik yang dilakukan Rudiyanto.
    "Sepanjang PDIP membuka pendaftaran dan kita melihat itu adalah sebuah peluang, kita pasti akan melamar di partai itu. Kita harus tahu Rudiyanto itu pernah menjadi kader PDIP," kata tim Rudiyanto, Chalik Suang. (hamsah umar)

AAB Kukuhkan Relawan Kalomang Pattene

MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Andry Arief Bulu (AAB) memperbanyak amunisi dalam menghadapi pilwalkot Makassar 2013 nanti. Cawali dengan jargon The Next ini menambah deretan relawannya dengan mengukuhkan relawan Kalomang Pattene kemarin.
    Relawan ini dikukuhkan di perumahan Puri Pattene Permai, Kecamatan Biringkanaya Makassar. Ratusan warga di kompleks ini hadir dalam pengukuhan tersebut. Untuk pembentukan relawan dan posko pemenangan, Andry memang menargetkan seluruh kelurahan ada tim relawannya.
    Kepada tim relawan yang dikukuhkan, dia mengajak untuk selalu aktif dan berkreasi utamanya dalam membuat program bagi kemajuan warga Pattene, termasuk kemajuan di Makassar.  "Juga menjaga amanah warga sehingga eksistensi organisasi dapat bersinergi, serta mendapat dukungan masyarakat," tandas Andry.
    Dia juga mengajak relawannya untuk menampakkan sikap bersahaja dimana tidak ada perbedaan antara pengurus dengan bukan pengurus. "Kalau kita berjalan dengan baik, maka mewujudkan Makassar kota dunia dengan kearifan lokal tidak mustahil tercapai,"  beber andry .
    Relawan ini nantinya akan berjuang untuk memenangkan Andry di pilwalkot Makassar mendatang. "Karena sosok the next tidak perlu diragukan dalam melanjutkan estafet Ilham Arief Sirajuddin. Pengalaman dua periode di DPRD Sulsel tanpa ada kasus hukum maupun kasus lain sudah jaminan bahwa putra Syamsu Arief Bulu yang saat ini gubernur Papua, adalah pilihan tepat menjadi wali kota Makassar," jelas relawan Kalomang Pattene, Firman disambut meriah masyarakat dan relawan.
    Andry pada kesempatan ini memberikan peralatan sound system dan buka. Dia juga berjanji memperjuangkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Pattene.
    Sementara calon wali kota Makassar yang juga digadang-gadang PKS, Mudzakkir Ali Djamil mulai ikut bersosialisasi dengan memasang baliho di Makassar. Kader PKS Makassar ini menggunakan kata Coba yang Muda untuk mempopulerkan dirinya.  "Kita ini dari kalangan muda, sehingga tepat dengan pesan itu," kata Mudzakkir. (hamsah umar)         

DPD II Golkar Beda Sikap

MAKASSAR, FAJAR--Perbedaan sikap di tubuh Golkar daerah terkait wacana pilpres 2014 utamanya mengenai capres sepertinya tetap ada. Sebagian ada yang bulat mendukung capres tunggal Aburizal Bakrie, namun ada juga yang tetap berharap Jusuf Kalla tetap diperhitungkan.
    Golkar Enrekang misalnya dengan tegas hanya akan mendukung Ical-sapaan akrab Aburizal Bakrie. Ini bahkan sudah melalui rapat pleno diperluas  dengan melibatkan kader hingga tingkat kecamatan dan desa. "Rapat pleno diperluas di Enrekang tidak lain mendukung Aburizal Bakrie. Keputusan ini juga akan kita bawa ke DPP saat pertemuan di Jakarta 4 Mei nanti," kata Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung, Senin, 30 April.
    Sejauh ini, belum ada nama lain yang disebut-sebut kader untuk didukung di pilpres, termasuk misalnya sosok JK yang malah telah digadang-gadang Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Pilpres itu kan wacana nasional, jadi tetap kita tunggu dari pusat," tambah La Tinro.
    Ketua DPD Golkar Bulukumba, Zainuddin Hasan terpisah mengakui sejauh ini belum pernah ada nama JK dimunculkan oleh kader Golkar di Bulukumba. Namun Golkar di daerah ini baru akan menggelar pleno nanti malam menyangkut sikap partai di pilpres.
    "Nama JK tidak pernah disebut. Bagaimana pun kita pasti inginkan kader sendiri yang didukung apalagi kita ini garis komando. Sekalipun begitu, JK menurut saya adalah sosok yang sudah dikenal khususnya di Indonesia Timur. Kalau misalnya survei JK lebih tinggi dari Ical, tentu pusat juga akan pertimbangkan," jelas Zainuddin.
    Apalagi dalam politik kata dia, segala sesuatu bisa berubah dengan cepat termasuk soal capres Golkar. Belum lagi, pilpres masih cukup lama yakni 2014 mendatang. "Golkar juga ada mekanisme, kita ikuti saja mekanisme yang ada. Yang penting menurut saya bagaimana kader Golkar di Indonesia bertekad merebut kejayaan Golkar masa lalu," tandas Zainuddin.
    Sekretaris Golkar Bone, Firman Batari menandaskan selain Ical yang menjadi salah satu prioritas, kader lain seperti mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung merupakan kader yang punya potensi yang harus diperhitungkan.
    "Saya tidak ingin katakan mendukung JK, tapi ingin saya tegaskan bahwa ketika kader Golkar ini merupakan kader yang patut diperhitungkan untuk wacana capres. Namun sebelum DPD Golkar Bone memberi prioritas pada salah satunya, kita akan jaring dulu keinginan dari kader di bawah," kata Firman.
    JK menurut Firman merupakan kader yang cukup diperhitungkan dimana menurut informasi yang diperolehnya memiliki elektabilitas yang baik, Firman terkesan hati-hati ketika ditanya bagaimana bentuk dukungan Golkar Bone terhadap JK. Kehati-hatian Firman ini cukup mendasar apalagi sebelumnya diberitakan kalau DPD Golkar Sulsel hanya merekomendasikan satu-satunya capres, Ical.
    Kabupaten Bone merupakan tempat kelahiran atau kampung halaman JK, dimana semestinya kader beringin di daerah ini patut ngotot untuk memperjuangkan JK sebagai capres Golkar. "Saya tidak ingin katakan seperti apa pastinya, karena jangan sampai apa yang saya katakan justru tidak sama dengan yang diinginkan kader di bawah. Makanya kita tunggu dua hari ke depan kita akan rapat dulu sebelum ke Jakarta," tandas Firman.
    Golkar kata dia tidak bisa kesampingkan kader lain diluar Ical untuk dipertimbangkan jadi calon presiden dari Golkar. Partai ini tetap harus komitmen dengan mekanisme yang telah dibuat, termasuk melalui mekanisme survei. "JK sendiri sudah dikenal oleh semua jaringan Golkar. Makanya, kita serahkan ke kader siapa yang akan diprioritaskan," tambahnya.  (hamsah umar)

Golkar Perkuat Struktur Jelang Pilgub

MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel coba memperkuat strukturnya jelang pilgub Sulsel 2013 mendatang. Cara yang dilakukan salah satunya dengan orientasi fungsionaris yang akan digelar Mei ini.
    Orientasi fungsionaris Golkar ini dilakukan untuk membekali kader tentang berbagai hal mengenai isu pilgub, pileg, dan pilpres 2014 nanti. Salah satu yang terpenting adalah mengenai strategi pemenangan, penggalangan massa melalui pendekatan program berbasis suara Golkar suara rakyat.
    Kegiatan ini diprioritaskan bagi kader Golkar yang duduk di legislatif, pengurus DPD kabupaten/kota se-Sulsel, kader dari ormas pendiri maupun yang didirikan Golkar, begitu juga pensiunan TNI dan Polri diberi ruang untuk mengikuti orientasi fungsionaris ini.
    "Orientasi ini juga kita buka bagi pensiunan TNI/polri. Bagi mereka yang ingin berpartisipasi, kita persilahkan melakukan koordinasi dengan DPD di kabupaten/kota se-Sulsel," tandas Ketua Bidang Kaderisasi dan Organisasi DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris, Senin, 30 April.
    Setidaknya ada ribuan kader Golkar yang ditarget mengikuti orientasi fungsionaris Golkar ini dan akan dibagi dalam berbagai angkatan. Dalam setiap angkatan maksimal 250 orang. "Adapun pemateri adalah pengurus DPP, DPD Golkar Sulsel serta pakar politik yang ada di daerah ini," tandas Arfandi.
    Kegiatan ini juga menjadi persiapan awal partai Golkar dalam memperkuat struktur partainya jelang pilgub Sulsel. Apalagi, fungsionaris Golkar yang mengikuti kegiatan ini juga sekaligus menjadi tim sukses atau tim pemenangan Golkar di pilgub, pileg, maupun pilpres 2014 mendatang.
    Peran fungsionaris Golkar di ajang pemilukada memang cukup penting, bahkan harus siap berada di garda terdepan dalam memperjuangkan kader yang diusung partai. Di pilgub Sulsel misalnya, Golkar hampir pasti akan mengusung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang II). (hamsah umar)                            

Selasa, 01 Mei 2012

Survei Ulang Masih Pilihan Golkar

MAKASSAR, FAJAR--Dua kali gagal dalam melakukan survei cabup Takalar oleh DPP Golkar tidak membuat partai ini menyerah. Golkar masih menjadikan survei sebagai pilihan menentukan cabup di Takalar.
    Survei yang dilakukan sebelumnya dimana dua kali mengunggulkan fungsionaris Golkar Sulsel, Burhanuddin Baharuddin kemudian sekali menjagokan Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng hanya sekadar jadi pertimbangan partai. Golkar belum yakin tiga survei terdahulu itu memiliki validitas yang baik untuk menentukan kandidat yang akan diusung.
    PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang memilih menarik diri dari Takalar karena mendapat intervensi aparat, tetap menjadi pilihan Golkar untuk melakukan survei ulang. Golkar yakin, survei akan tetap berjalan baik ketika dilakukan dengan metode yang baik dan benar.
    Kendati dua survei yang unggulkan Burhanuddin dianggap tidak memiliki cacat, namun Golkar tetap melihat survei yang ada saat ini di DPP masih ada masalah. "Jadi survei ulang tetap dilakukan DPP menggunakan lembaga yang sama. Cuma mungkin metodenya yang diubah," tandas Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel untuk pemilukada Takalar, Arfandi Idris, Senin, 30 April.
    Golkar berharap, dengan menggunakan metode baru dalam melakukan survei di Takalar ini, hasil survei terakhir yang dilakukan Golkar ini benar-benar valid dan dapat dipercaya oleh Golkar. "Validitas survei menjadi harapan terbesar Golkar, karena kalau surveinya tidak valid maka itu akan berpotensi membuat Golkar salah dalam menentukan calon," ujar Arfandi.
    Ketika ini terjadi, Golkar memastikan akan berpengaruh pada upaya tim pemenangan Golkar di pemilukada Takalar Oktober mendatang. Makanya, partai ini tidak ingin gegabah menetapkan calon ditengah situasi survei yang tidak memungkinkan dipercaya.
    Arfandi berharap, penetapan cabup Takalar ini sudah bisa dilakukan pada bulan ini. Adapun isu yang menyebutkan DPP sudah memanggil Burhanuddin Baharuddin, Arfandi mengaku tidak tahu mengenai hal ini. "Itu kan sudah menjadi domain DPP. Sejauh ini kita belum tahu apakah sudah ada yang dipanggil," kata Arfandi. (hamsah umar)