Powered By Blogger

Kamis, 10 Mei 2012

Kedekatan Apiaty-Syahrul Tidak Terkait Politik


MAKASSAR, FAJAR--Putra Asisten IV Pemkot Makassar Apiaty Amin Syam, Imran Tenritata menepis wacana publik yang menyebut ibunya merapat ke cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo.
Kalau pun Apiaty dan Syahrul ada kedekatan serta sempat melakukan pertemuan di kampung halamannya, Bojo Barru beberapa hari lalu, bukan berarti pertemuan tersebut sebagai bukti Apiaty merapat ke Syahrul. "Pertemuan dan kedekatan ibu saya dengan Syahrul jangan dipersepsikan ada kaitannya dengan politik. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik apalagi kalau dikaitkan dengan pilgub," tandas Imran, Rabu, 9 Mei.
Selain karena Apiaty adalah Ketua Himpunan Wanita Karya (HWK) Sulsel, dia juga banyak aktif di organisasi seperti majelis taklim. Sehingga sangat wajar ketika Apiaty memiliki kedekatan dengan Syahrul utamanya ketika dikaitkan dengan HWK yang merupakan organisasi Golkar. Tapi ketika dikaitkan politik, Imran menegaskan ibunya dan Syahrul tidak memiliki hubungan politik.
Begitu juga kata dengan kedekatan Apiaty dengan Ilham Arief Sirajuddin. Menurut dia, publik Sulsel harus memisahkan hubungan emosional itu dengan agenda-agenda politik. Apiaty dekat dengan Ilham karena saat ini dia menjabat sebagai Asisten IV Pemkot Makassar. "Dua-duanya ada kedekatan. Mari kita saling menghargai satu sama lain, dan tidak mempolitisasi kedekatan itu," imbuh Imran.
Beberapa hari terakhir, media di Sulsel memang memberitakan Apiaty merapat ke Syahrul. Itu setelah Apiaty menggelar zikir dan doa untuk Syahrul serta pertemuannya di kediamannya Bojo beberapa hari lalu. Pertemuan di Bojo inilah yang disebut-sebut sebagai sikap Apiaty merapat ke mantan lawan politik suaminya (Amin Syam) di pilgub 2007 lalu.
Terkait berita yang menyebut Apiaty mengundurkan diri sebagai Asisten IV Pemkot Makassar, karena alasan akan ada mutasi yang akan dilakukan wali kota Makassar terhadap dirinya, Imran menepis kabar tersebut. Pasalnya hingga Selasa malam, Apiaty belum pernah membuat surat pengunduran diri.
"Yang namanya pengunduran diri dari pejabat itu harus ada suratnya. Setahu saya tidak ada sampai sekarang. Kalau ada terlintas pernyataan dia akan mundur, mungkin itu karena terpengaruh komentar Pak Ilham bahwa dia akan dimutasi. Tapi itu tadi sampai tadi malam saya komunikasi belum ada surat pengunduran dirinya," kata Imran.
Imran sendiri mengaku tidak yakin wali kota Makassar akan memutasi orang tuanya hanya karena persoalan ada kedekatan dengan Syahrul. "Saya kira Pak Ilham bijaksana melihat semua itu. Tidak semudah itu memutasi pejabat kelau tanpa pertimbangan kinerja. Apiaty itu adalah pejabat paling senior di Pemkot Makassar," kata Imran.
Bagaimana dengan Amin Syam, Imran menegaskan bahwa mantan gubernur Sulsel ini tidak akan mau bersikap apapun. Keluarga besar Amin Syam hingga saat ini belum bersikap termasuk soal wacana pilgub mendatang. Namun pada waktunya Amin Syam akan bersikap di pilgub Sulsel 2013 nanti. (hamsah umar)    

Syahrul Ajak PDIP-PKPI Bangun Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo mengajak DPD PDIP dan DPP PKPI Sulsel bersama Golkar membangun Sulsel lebih baik ke depan. Harapan ini saat SYL mendaftar di dua partai ini, Rabu, 9 Mei.
Di dua partai ini, Syahrul berharap agar partai ini cepat mengeluarkan rekomendasi untuk mendukungnya di pilgub Sulsel. "Saya berharap rekomendasinya cepat keluar," tandas Syahrul di kantor PDIP dan PKPI Sulsel.
DI PDIP Sulsel, Syahrul bakal bersaing dengan penantangnya Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar yang lebih dulu mendaftar di partai ini. Sementara di PKPI, SYL dipastikan akan mendapat dukungan penuh PKPI karena dia satu-satunya cagub yang melamar di partai ini. Sementara cawagub juga ada Agus Arifin Nu'mang.
SYL sangat optimis dukungan PDIP Sulsel di pilgub Sulsel mendatang tetap berpihak kepada dirinya. Alasannya, dia dan PDIP memiliki kesamaan ideologi yakni keinginan membangun Sulsel yang lebih baik dan sejahtera. Selama empat tahun kepemimpinannya, SYL mengaku tingklaim tidak ada celah atau perbuatan menyimpan dalam memimpin Sulsel. "Saya yakinkan selama ini saya bersih, sehingga tidak ada hal yang harus membuat saya malu di PDIP," kata Syahrul.
Dalam mengharap dukungan PDIP, Syahrul menyatakan dirinya dan PDIP tidak memiliki janji atau hitung-hitungan begitu juga saat partai ini mendukungnya di pilgub 2007 lalu. Dia menyebut kekuatan dirinya adalah kebersamaan.
Ketua DPD Golkar Sulsel ini sepakat dengan metode penentuan cagub oleh PDIP Sulsel yang menggunakan pendekatan kesamaan ideologi atau asas perjuangan yakni memperjuangkan wong cilik. "Saya sepakat bukan pedekatan survei, karena saya kira ideologi saya dengan PDIP sama," kata Syahrul.
Di PKPI, Syahrul menegaskan bahwa partai ini sangat tepat ketika bersama dengan dirinya di pilgub Sulsel mendatang. Makanya, dia coba menyakinkan PKPI bahwa ketika empat tahun terakhir Sulsel berhasil, maka ke depan juga akan demikian. Kendati, Syahrul tidak menampik kalau beberapa program selama ini masih kurang. Makanya dia berharap PDIP dan PKPI berharap bersama Syahrul memperbaiki kekurangan yang masih ada di pemerintahannya.
Ketua Tim Pilkada DPD PDIP Sulsel, Dan Pontasik menyatakan bahwa survei cagub baik menyangkut popularitas dan elektabilitas bukan jadi ukuran utama partai ini mendukung calon, tapi lebih pada kesamaan perjuangan. "Dulu misalnya kita mendukung Pak Syahrul yang saat itu surveinya masih di bawah, tapi akhirnya berhasil kita menangkan," tandas Pontasik.
Ketua DPP PKPI Sulsel, Suzanna Kaharuddin menyatakan bahwa rekomendasi PKPI Sulsel soal cagub-cawagub akan diplenokan paling lambat Senin depan. "Secepatnya kita plenokan untuk selanjutnya kita ajukan ke DPP. Prosesnya di DPP dan DPN saya kira tidak lama karena cuma satu yang kita proses," tandas Suzanna. (hamsah umar)                            

100 Perwira Koopsau Ujian Sertifikasi


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya seratus perwira yang sebagian besar staf logistik di jajaran Koopsau II dan Kosekhanudnas II, mengikuti sosialisasi serta ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa di Makoopsau II, Rabu, 9 Mei.
Ujian sertifikasi perwira Koopsau II khususnya bagian logistik ini diawali dengan sosialisasi pengadaan barang dan jasa 9-10 Mei, sementara 11 Mei baru mereka mengikuti ujian sertifikasi.
Sosialisasi sekaligus ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa ini dilakukan Tim Sosialisasi dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Staf Logistik Kasau Mabesau Jakarta. "Untuk ujian sertifikasi dilakukan di gedung Serbaguna Lanud Sultan Hasanuddin pada 11 Mei," ujar Paban II Bekal Slogau Kolonel Kal Hendy Heryoko dalam rilisnya kepada FAJAR, Rabu, 9 Mei.
Pemateri sosialisasi pengadaan barang dan jasa dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Makassar, Alfian Amri.
  Pangkoopsau II Marsda TNI Ismono Wijayanto melalui Aslog Kaskoopsau II Kolonel Tek Tri Suryono mengatakan, sosialisasi dan ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa menyebutkan bahwa para pejabat yang diberi kewenangan di bidang logistik, harus lebih profesional sesuai dengan perkembangan organisasi Angkatan Udara. "Kita sadari bersama bahwa seiring  perkembangan kondisi organisasi Angkatan Udara, banyak barang inventaris negara  yang dioperasionalkan TNI AU saat ini, dan harus ditangani oleh tenaga manusia yang mumpuni di bidangnya," tandasnya.
Oleh karena itu, langkah sosialisasi ini sangat penting, agar para pejabat yang mempunyai kewenangan dalam menyusun perencanaan, melaksanakan dan membuat laporan  bidang logistik khususnya pengadaan barang dan jasa dapat melaksanakan tugasnya lebih optimal dan professional.
Peserta yang hadir dan mengikuti sosialisasi tampak antusias mecermati materi yang disampaikan. Beberapa perwira  bersemangat  menanggapi maupun menanyakan berbagai persoalan yang sering dihadapi  dalam  pelaksanaan tugas-tugas operasional di lapangan yang berkaitan dengan permasalahan pengadaan barang dan jasa. (hamsah umar)

Rabu, 09 Mei 2012

Tidak Netral, PNS Diancam Pidana


MAKASSAR, FAJAR--Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang selama ini terang-terangan mendukung calon kepala daerah tertentu, sudah harus menyetop kebiasaannya.
Jika tidak, PNS yang tidak netral tersebut bakal disanksi dengan pidana atau terancam penjara minimal 6 bulan. Ini berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil judicial review Bawaslu terhadap UU No.32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.
"PNS yang terlibat atau terbukti mendukung pasangan kepala daerah tertentu akan dipidana minimal 6 bulan. Sanksi ini untuk memastikan bahwa PNS memposisikan diri netral pada setiap pemilukada," tandas Ketua Bawaslu RI, Muhammad Alhamid, Selasa, 8 Mei.
Selama ini UU tidak dengan tegas dalam memberikan sanksi pada PNS yang tidak netral atau terlibat mengampanyekan calon tertentu, sehingga menjadi celah bagi sebagian PNS apalagi yang keluarganya mencalonkan diri bebas berkampanye atau melibatkan diri dalam kegiatan politik.     Keputusan MK atas judicial reviuw UU No.32 Tahun 2004 utamanya pasal 116 itu juga menjadi warning bagi PNS untuk patuh aturan. Ini juga memberi ruang luas kepada panwaslu di daerah dalam melakukan pengawasan terhadap PNS yang terlibat politik. Dalam aturan ini, Alhamid menambahkan bahwa PNS yang diduga terlibat politik atau tidak netral tetap diberi ruang untuk melakukan pembelaan atau klarifikasi.
"Semua elemen masyarakat yang mengindikasikan PNS tidak netral dibenarkan melakukan pelaporan. Ini juga menjadi penguatan panwaslu di daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya," tambah Alhamid. (hamsah umar)

Komunitas Mandar Siap Sukseskan Pilgub


MAKASSAR, FAJAR--Komunitas Mandar yang berdomisili di kota Makassar mulai aktif bicara pilgub Sulsel 2013. Komunitas ini siap menyukseskan pilgub Sulsel yang digelar Januari tahun depan.
Sebagai wujud kesiapan berpartisipasi aktif dan menyukseskan pilgub Sulsel ini, komunitas Mandar mulai merapat ke pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Warga Mandar di Makassar yang mencapai ratusan ribu orang ini bulat mendukung IA sebagaimana disampaikan saat ramah tamah warga Mandar di Baruga Angin Mamiri dua hari lalu.
"Dengan segala kerendahan hati, saya minta kepada seluruh warga Mandar di Sulsel untuk melekatkan hati dan perasaannya kepada pasangan Ilham-Aziz," imbuh Ketua Kerukunan Keluarga Masyarakat Mandar Sulsel, M Said Saggaf.
Ketua Forum Sipamandar, Prof Makmun Hasanuddin mengaku kagum dengan Ilham yang tidak melupakan etnik Mandar, kendati secara administratif, Sulbar bukan lagi menjadi bagian Sulsel. "Terima kasih  atas sandeg race setiap tahun yang selalu menjadi perekat orang Mandar dengan Makassar, pemberian nama Mandar pada salah satu anjungan Pantai Losari, penulisan aksara Mandar di salah satu pintu masuk Karebosi, dan atas kebaikan terhadap seluruh warga Mandar di Makassar," kata Makmun.
Adik kandung  mantan Menko Kesra era Gusdur-Prof Basri Hasanuddin, secara gamblang menyebut Ilham sebagai pemimpin yang memiliki manuver cerdas serta cepat setiap mengambil keputusan penting. Tokoh yang turut mendukung seperti Prof Dr Sadli,  dosen Unhas yang juga merupakan pembina  Kerukunan Keluarga Masyarakat Mandar Sulsel, serta Prof Dr Muin Liwa,  Rektor Unsulbar.
"Walaupun  sudah tujuh  tahun terpisah,  tarian empat  etnis  tetap di pentaskan di Makassar. Demikian pula nama anjungan Mandar Toraja tidak akan diganti. Apalah arti batas administratif kita semua tetap sebagai saudara hingga kapan pun," tandas Ilham.
Sulsel tidak akan pernah besar jika tidak ada orang Mandar di dalamnya. Banyak tokoh lahir di tanah Mandar seperti  Baharuddin Lopa yang kini banyak menginspirasi orang Sulsel.  "Insya Allah semangat Baharuddin Lopa akan menjadi semangat pasangan Ilham-Aziz kelak," tandas Ilham. (hamsah umar)