Powered By Blogger

Senin, 28 Mei 2012

Ketua Tidak Menjamin Diusung Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Menjadi penguasa di partai Golkar tidak berarti langkah meraih takhta bisa dengan mudah dilalui. Bisa jadi, Ketua DPD Golkar harus legowo karena tidak jadi pilihan partai untuk diperjuangkan mencapai tampuk kekuasaan.
Ketua DPD Golkar Jeneponto, Burhanuddin Baso Tika menyatakan, kemungkinan pimpinan partai terdepak dari persaingan calon bupati/wali kota di Golkar memang terbuka, namun persentasenya masih sangat kecil. "Peluang memang ada seperti itu, tapi tidak sampai harus menjadi kekhawatiran bagi saya," kata Burhanuddin, Jumat, 25 Mei.
Pada pemilukada Jeneponto 2013 mendatang, Burhanuddin merupakan salah satu ketua DPD Golkar yang akan bertarung. Kendati di Takalar Ketua DPD Golkar terdepak dan di Bone putra Ketua DPD Golkar Bone juga mengalami hal sama, namun di Jeneponto wakil bupati ini memastikan Golkar masih akan menjatuhkan pilihannya pada pimpinan partai.
"Saya masih sangat yakin Ketua DPD Golkar yang akan kendarai partai di pemilukada Jeneponto 2013. Saya kira kan partai juga punya kriteria dan syarat khusus selain survei," ujar Burhanuddin.
Kalau pun misalnya ada figur diluar partai yang lebih populer dan elektabilitasnya tinggi dan melirik Golkar, Burhanuddin menyatakan partai tidak akan memberlakukan sikap yang sama antara kader dan nonkader. Kader tetap harus jadi prioritas. "Beda di Takalar dan Bone karena memang sama-sama kader," imbuh Burhanuddin.
Ketua DPD Golkar Bantaeng, Budi Santoso terpisah menegaskan bahwa mekanisme survei dalam penentuan calon bupati di Golkar harus menjadi landasan pokok. Kader terbaik yang memiliki peluang besar menang dalam pemilukada atau memiliki pupularitas dan elektabilitas tertinggi yang harus didorong oleh partai.
"Memang tidak mutlak harus ketua mengendarai Golkar, tapi siapa yang berpeluang besar itulah yang harus didorang. Bagi saya, normatif saja menyerahkan pada mekanisme yang ada di Golkar," kata Budi.
Budi maupun pimpinan Golkar di Sulsel harus memahami dengan baik mekanisme di partai utamanya dalam hal penentuan calon kepala daerah. Kendati sebagai pimpinan partai, tidak harus memaksakan kehendak bahwa ketua yang harus diusung partai.
Sehingga dengan memahami mekanisme partai dengan baik dalam menentukan calon kepala daerah, potensi pertentangan di tubuh partai bisa dimanimalisir. Belum lagi, kader Golkar di daerah juga sangat banyak yang punya potensi besar untuk menjadi bupati atau wali kota di Sulsel. Tidak heran, ketika dalam suatu daerah ada banyak kader yang menyatakan keinginannya bertarung. (hamsah umar)
               

Minggu, 27 Mei 2012

Syahrul: Kader Jangan Khianat


MAKASSAR, FAJAR--Perlawanan Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng terkait penetapan cabup Takalar yang menunjuk Burhanuddin Baharuddin meresahkan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
Begitu juga dinamika yang terjadi di DPD Golkar Bone atas penunjukan Ketua Kosgoro Bone, A Baso Fahsar Padjalangi sebagai cagub menyisihkan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Galigo. Indikasi adanya kader yang bakal mengkhianati Golkar di dua daerah itu yang akan berimbas di pilgub Sulsel mulai disikapi Syahrul.
Belum lagi, DPD Demokrat Sulsel sudah menyatakan kesiapannya menampung Nojeng maupun Irsan ketika memilih hengkang dari Golkar. Meski Nojeng sudah diambang mata akan berkhianat, Syahrul menilai indikasi tersebut belum ada dengan asalan kader Golkar memiliki yang kuat sehingga sangat sulit untuk hengkang ke partai lain.
"Di Golkar jarang ada kader yang berkhianat. Kalau dinamika sesaat di Golkar itu biasa. Tapi yang berkhianat cuma satu dua orang," ujar Syahrul usai membuka orientasi fungsionaris Golkar se-Sulsel di Hotel Swiss Bell  Makassar, Jumat, 25 Mei.
Gejolak di Golkar Takalar dan Bone merupakan dinamika partai. Makanya, gubernur  Sulsel ini berharap aksi protes sejumlah kader di dua daerah sekadar luapan kekecewaan yang bersifat sementara.
"Kita berharap seperti itu. Tidak ada partai besar tanpa dinamika. Justru dipertanyakan kalau ada partai besar yang serba adem, itu berarti  ada yang sakit. Dinamika itu harus mampu dimanage oleh Golkar untuk bisa jadi kekuatan bukan untuk melemahkan," tegas Syahrul.
Tidak hanya itu, Syahrul berharap gejolak Golkar di Takalar dan Bone  tidak berimbas terhadap pencalonannya di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Apalagi menurutnya, situasi seperti ini bukan hal baru bagi Golkar. "Kalau ada keputusan, tentu ada reaksi.  Tapi biasanya, mereka akan kembali ke visi dan misi utama Golkar," tegas Syahrul. (hamsah umar)

Juni Rekomendasi Cagub PPP Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dipastikan sudah mengantongi rekomendasi dari PPP Sulsel sebagai cagub. Rencananya, awal Juni mendatang rekomendasi itu sudah dikeluarkan.
Itu setelah DPW PPP Sulsel telah mengusulkan nama Syahrul dan Amir Uskara ke DPP PPP. Penetapan Sayang sebagai cagub PPP oleh DPP yang diperkirakan awal Juni ini mendasar, apalagi Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali sejak awal mendukung Syahrul. Bahkan dalam rakerwil dan rapimwil beberapa waktu lalu, Suryadharma berjanji akan mengeluarkan rekomendasi paling lambat dua minggu.
Sekretaris DPW PPP Sulsel, M Aras mengatakan penetapan Syahrul dan Amir sebagai cagub PPP melalui pleno beberapa waktu lalu saat ini sudah di tangan DPP. Makanya, PPP Sulsel tinggal menunggu rekomendasi resmi dari partai.
"Merujuk hasil rapimwil mukerwil PPP Sulsel, kita pastikan awal Juni ini rekomendasi untuk Sayang sudah dikeluarkan DPP. Apalagi, DPP kan memang juga menjanjikan secepatnya," tandas Aras.
Sebelumnya, Ketua DPW PPP Sulsel Amir Uskara menyebutkan bahwa pengusulan Syahrul dan Amir Uskara ke DPP PPP sudah dikirim ke DPP. "Tinggal DPP yang memilih satu dari dua nama itu. Sesuai kebiasaan di internal PPP, rekomendasi bisa turun paling cepat satu minggu dan paling lama dua minggu," jelas Aras.
Soal kekecewaan sebagian kader PPP Sulsel, Aras menilai bahwa sikap tersebut wajar karena apa yang menjadi keputusan PPP tersebut, kemungkinan tidak sesuai dengan keinginannya. Apalagi di PPP memang ada yang inginkan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Bahkan informasi yang diperoleh, mayoritas pengurus DPW PPP condong ke pasangan semangat baru ini.
"Jika ada kader yang kecewa, itu wajar. Tapi saya harap kekecewaan itu jangan berlama-lama. Kalau sudah ada dari DPP, mereka harus menerima keputusanpartai," harap Aras.
Begitu juga, Aras berharap ormas PPP  diharapkan tetap sejalan dengan sikap partai. Dia menepis semua ormas PPP Sulsel mendukung IA tapi lebih banyak dari wilayah Makassar semata. (hamsah umar)

Ince: Golkar Setahun Urus Pemecatan Saya


MAKASSAR, FAJAR--Mantan Ketua DPD Golkar Selayar, Ince Langke memberikan pernyataan mengejutkan. Dia berpendapat, upaya pemecatan dirinya sebagai kader diurus Golkar selama satu tahun.
"Jadi rencana pemecatan saya sebagai orang Golkar itu diurus selama satu tahun," tandas anggota DPRD Sulsel ini di kantornya, Jumat, 25 Mei.
Asumsi Ince bahwa Golkar mengurusi pemecatannya sebagai kader selama satu tahun, karena rentang waktu antara putusan pengadilan yang membatalkan pemecatan dirinya sebagai kader Golkar selama satu tahun. Pembatalan pemecatan dirinya tahap awal dibatalkan PN Makassar pada Mei 2011 lalu. Sementara pemecatan kedua kembali turun pada Mei 2012 atau satu tahun setelah keanggotaannya dianggap sah oleh pengadilan.
Meski Golkar cukup lama mengurus pemecatan dirinya sebagai kader, Ince mengaku tidak tahu apa yang menjadi pelanggaran dirinya pascaputusan PN Makassar yang membatalkan pemecatannya. Makanya, dia melihat DPD Golkar Selayar telah mengfitnahnya, mencemarkan nama baiknya, serta membuatnya tidak nyaman.
"Kalau ada laporan pelanggaran saya setelah vonis pengadilan yang membatalkan pemecatan saya, apakah itu laporannya masih terkait pemilukada atau lainnya saya anggap fitnah. Karena sejak pemecatan itu dibatalkan pengadilan saya anggap diri saya bersih dari pelanggaran," tegas Ince.
Karenanya, Ince mengancam akan melaporkan Ketua DPD Golkar Selayar, Syahrir Wahab ke Polda Sulsel dengan dugaan fitnah, pencemaran nama baik, dan membuat perasaan tidak enak. "Ada SK atau tidak saya peroleh saya akan laporkan ke polda karena telah mengfitnah saya," ujar Ince.
Kendati sudah dipecat Golkar, Ince mengaku hubungannya dengan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo tetap berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi menurutnya, dia masih merupakan kader Golkar. "Bahkan saat saya reses terakhir ke Selayar minggu lalu, sebanyak 60 baliho saya pasangan bersama gambar Syahrul dan Agus," kata Ince.
Sebagai orang teraniaya oleh Golkar, Ince mengaku dirinya dengan Wakil Ketua DPD Golkar Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang makin sering berkomunikasi. Keduanya saling memberi masukan utamanya terkait aturan PAW seorang anggota dewan dari kursi parlemen. "Saling telepon sebagai orang teraniaya," tambah Ince.
Kendati sudah dua pekan berlalu, kedua kader Golkar ini mengaku belum menerima SK pemecatannya dari Golkar. Makanya, Ince menilai pemecatan dirinya masih sebatas wacana di media. (hamsah umar)

IA Magnet Baru Kades di Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Komitmen pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) untuk memperhatikan kesejahteraan kepala desa, serta memberdayakan mereka dalam urusan pemerintahan direspons positif kades di Sulsel.
Boleh dibilang, pasangan penantang Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) ini menjadi magnet baru bagi kades di Sulsel. Betapa tidak, setiap hari ada puluhan rombongan kades dari kabupaten/kota di Sulsel yang melakukan silaturahmi dengan Ilham. Kades ini bahkan tidak segan-segan datang ke rujab wali kota Makassar.
Jumat, 25 Mei misalnya, puluhan kades dari Takalar datang bersilaturahmi dengan Ilham. Informasi yang diperoleh, para kades ini ingin mendengar langsung penjelasan Ilham mengenai program pemberdayaan kades dalam mengurus potensinya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
"Memang ada tadi puluhan kades dari Takalar silaturahmi di rujab. Para kades ini hanya ingin mendengar langsung bagaimana sebenarnya komitmen Ilham-Aziz terkait program pemberdayaan kades yang dicanangkan itu. Jadi ada keinginan mereka mengetahui seperti apa program itu," tandas Jubir Ilham-Aziz, Selle KS Dalle.
Sejak program pemberdayaan kades digagas Ilham-Aziz, Selle menegaskan setiap hari Ilham menerima kunjungan kepala desa dari daerah. Jadi tidak hanya dari Takalar yang saat ini daerahnya bergolak karena terkait pimilukada Takalar, tapi juga dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Selain datang langsung bertatap muka dengan Ilham-Aziz maupun timnya, para kades di Sulsel ini juga ada yang sekadar mencari penjelasan lebih rinci mengenai bentuk program pemberdayaan kades tersebut. Apalagi, Ilham-Aziz sejak awal menyatakan siap untuk teken kontrak dengan kepala desa dalam hal pemberdayaan dan pemberian kewenangan lebih luas kepada desa untuk memberdayakan rakyatnya.
Terkait program ini, Selle menegaskan bahwa gagasan program ini sudah dalam tahap finalisasi. "Mudah-mudahan cepat rampung sehingga kita secepatnya menyosialisasikan kepada kades. Apalagi kades ini tahu banyak tentang program ini," tandasnya.  (hamsah umar)