MAKASSAR, FAJAR--Peluang yang diberikan undang-undang untuk bertarung di pemilukada melalui jalur perseorangan mesti dipahami dengan baik, sehingga persiapan calon maksimal atau tidak sekadar ajang coba-coba popularitas.
Ketua KPU Makassar, Misnawati menyatakan jalur perseorangan dalam pemilukada termasuk pilwalkot Makassar 2013 mendatang, tidak sekadar alternatif tapi ini sama pentingnya ketika calon harus melalui dukungan partai politik.
"Jalur perseorangan jangan sekadar mau dilihat sebagai jalur alternatif, tapi bagaimana independen ini melihat sebagai peluang yang sama pentingnya dengan jalur lain. Apalagi proses verifikasi berkas dukungan di KPU juga butuh waktu," tandas Misnawati dalam dialog menakar peluang calon perseorangan di pilwakot Makassar di Warkop Terminal, Senin, 28 Mei.
Di Makassar, KPU memperkirakan jumlah dukungan KTP yang dibutuhkan jalur perseorangan untuk bisa maju di pilwalkot Makassar mencapai 35 ribu lembar KTP. Itu kalau asumsi jumlah penduduk di Makassar mencapai 1,2 juta jiwa.
Dialog yang difokuskan untuk kandidat cawali independen ini tidak dihadiri oleh kandidat yang diundang. Hanya Rusdin Abdullah yang hadir secara langsung dalam dialog tersebut, sementara kandidat lain yang turut diundang hanya mengutus tim suksesnya.
Pengamat Politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad menegaskan cawali independen mestinya terlebih dahulu memahami teknis pencalonan dari KPU, bahkan perlu ada tim khusus yang dibentuk cawali untuk melakukan komunikasi atau koordinasi dengan KPU terkait teknis pencalonan. Ini penting agar kandidat tidak lagi terpecah konsentrasinya dalam menghadapi pencalonannya.
"Kandidat juga tidak boleh sekadar coba-coba, karena kalau itu dilakukan kemudian mundur itu malah membuat citranya buruk. Yang penting juga, kandidat harus mampu melakukan kerja politik termasuk dalam meningkatkan popularitasnya," tandas Firdaus.
Calon independen kata Firdaus, mesti lebih awal mempersiapkan calon pendampingnya sehingga memiliki lebih banyak waktu untuk sosialisasi bersama. Apalagi, sosialisasi calon tidak sekadar untuk meningkatkan popularitas tapi yang tidak kalah pentingnya adalah menyosialisasikan program yang ditawarkan kepada masyarakat.
Rusdin Abdullah yang hadir sebagai penanggap sekaligus cawali Makassar menegaskan, peluang calon independen memenangkan pertarungan sangat besar. Kendati hanya mengandalkan dukungan KTP, tapi kekuatan calon independen tidak bisa diremehkan.
"Sudah banyak pertarungan kepala daerah dimenangkan calon independen. Ini bukti bahwa calon perseorangan punya kekuatan. Kalau bergerak dengan dasar yang kuat pasti menang. Dan itu akan dibuktikan Rudal di Makassar," tandas Rusdin. (hamsah umar)