Powered By Blogger

Selasa, 12 Juni 2012

Bur Ajak PAN-PBB Berkoalisi


MAKASSAR, FAJAR--Menjadi calon yang diunggulkan di Takalar, Burhanuddin Baharuddin alias Bur belum begitu percaya diri bertarung di Takalar sekadar mengandalkan Golkar.
Makanya, cabup yang akan didampingi Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng ini coba membangun koalisi dengan sejumlah partai politik utamanya yang belum menentukan sikap hingga saat ini. Salah satu partai yang diajak berkoalisi dengan Golkar di pemilukada Takalar adalah PAN dan PBB. Kedua partai ini memiliki masing-masing empat kursi sehingga kalau partai ini bergabung dengan Golkar, maka Bur-Nojeng mendapat dukungan 14 kursi.
Bur yang memiliki popularitas dan elektabilitas diunggulkan dibanding kandidat bupati lainnya ini, yakin kedua partai yang diajak berkoalisi ini akan menetapkan pilihannya pada paket ini. Apalagi, PAN yang merupakan salah satu partai besar selalu menjadikan survei sebagai acuan utama dalam menentukan calon.
"Kita memang berharap PAN dan PBB bisa bersama kita di pemilukada Takalar. Kendati kita ada harapan seperti itu, tentu kembali pada partai itu sendiri apakah siap berkoalisi atau dengan calon lain," kata Bur, Senin, 11 Juni.
Anggota DPRD Sulsel ini berharap proses deklarasi pasangan Bur-Nojeng yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Juni mendatang itu, sudah ada kepastian dari kedua partai tersebut, sehingga dalam deklarasi sudah bisa dilibatkan. "Tapi tidak ada masalah juga kalau misalnya nanti pendaftaran," tambah Bur.
Saat deklarasi pasangan ini, sejumlah elit DPP Golkar dipastikan hadir seperti Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Sekjen DPP Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua DPP Golkar Fadel Muhammad, anggota DPR RI asal Sulsel, Ketua DPD Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan elit Golkar Sulsel lainnya.
Sementara itu, cabup Takalar lainnya Syamsari Kitta yang diusung koalisi PKS, PDIP, PKB, dan Gerindra masih menjaring sejumlah cawabup. Sejauh ini, dari tiga calon pendamping yang diincar yakni A Jen Syarif Rifai, Hamzah Barlian, dan Haris belum ada yang menemui kepastian.
"Tapi pada akhirnya kita akan ada cawabup. Yang pasti target untuk mendaftar di KPU sudah kita agendakan termasuk deklarasi. Siapa pun yang akan kita gandeng, peluang menang tentu tetap ada," kata Syamsari. (hamsah umar)    
     

Senin, 11 Juni 2012

Garuda-Na Siap Menangkan Pilgub


*Deklarasi Saat Kendaraan Belum Pasti

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) membuktikan janjinya menggelar deklarasi di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Minggu, 10 Juni.  Di hadapan ribuan pendukungnya, pasangan ini menyatakan siap memenangkan pilgub Sulsel 2013.
Deklarasi yang dihadiri pendukung dari 24 kabupaten/kota di Sulsel ini dihadiri sejumlah elit DPP Gerindra, yang merupakan partai pendukung utama pasangan ini. Mereka antara lain Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto, anggota dewan pembina seperti Muklas, Haebawan, Permadi, Mariati Joyohadikusumo, Denny Oktavianus, Rani Sutrisno serta sejumlah elit Gerindra lainnya.
Begitu juga, organisasi sayap Gerindra seperi Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria), Garda Prabowo, Kristen Indonesia Raya (KIRA), Kesira, dan organisasi sayap lainnya.
Sayangnya, siapa partai yang akan mengusung pasangan ini belum ditampilkan pasangan ini pada saat deklarasi. Kendati jauh hari sebelumnya memastikan akan menyertakan partai pendukung, namun saat deklarasi berlangsung tidak satu pun partai pengusung yang dilibatkan selain Gerindra. Bahkan pada saat orasi politik, tidak ada satu pun partai yang disebut-sebut pasangan ini termasuk Prabowo sendiri.
Kendati deklarasi pasangan ini menjadi bukti bahwa Garuda-Na akan bertarung di pilgub Sulsel, namun apakah melalui partai politik atau jalur independen belum ada kepastian. Kendati, peluang Rudi-Nawir maju melalui partai politik memang sudah sangat tipis apalagi kalau mengandalkan persentase perolehan kursi di DPRD Sulsel. Peluang terbesar pasangan ini hanya melalui independen atau menggunakan persentase suara gabungan partai nonparlemen dan partai pemilik kursi.
"Banyak pihak yang selama ini bertanya-tanya apakah benar maju diusung parpol. Deklarasi ini adalah jawabannya. Bahwa pintu yang sering ditanya wartawan sudah diambil pasangan lain, hari ini kita buktikan bahwa pintu itu masih terbuka," kata Rudiyanto.
Bupati Sinjai dua periode ini banyak mengkritik pemerintahan yang dibangun gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang. Dia menilai pertumbuhan ekonomi dan keberhasilan yang sering digembor-gemborkan sebatas angka di atas kertas. Begitu juga program pendidikan gratis dan kesehatan gratis yang tidak sepenuhnya berjalan baik.
"Kenyataan masih ada saudara kita yang tidak bisa sekolahkan anaknya karena tidak ada biaya, masih banyak yang minta-minta, masih banyak warga kita miskin. Yang kaya semakin kaya tapi yang miskin tetap saja miskin. Mereka saat ini hanya jadi penghuni kedua di republik tercinta kita," tegas Rudi.
Saat tampil orasi politik, Rudi terlihat berapi-api dan memperlihatkan bahwa dia adalah pemimpin yang tegas namun peduli rakyat. Kalau dirinya diberi kepercayaan masyarakat Sulsel jadi gubernur mendatang, Rudi-Nawir menyatakan akan menghapus kontrak politik yang dibuat gubernur Sulsel soal alokasi pendidikan gratis dimana 60 persen ditanggung kabupaten/kota, dan hanya 40 persen ditanggung provinsi.
"Itulah sebabnya, kabupaten Sinjai menolak pendidikan gratis yang ditawarkan provinsi. Kalau kami dipercaya, saya ingin hapus kontrak itu. Saya ingin provinsi yang menanggung semua dana pendidikan gratis bukan dibebankan ke kabupaten/kota," jelas Rudi.
Kalau pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar berjanji mundur kalau programnya tidak diwujudkan dalam dua tahun pertama, Rudi-Nawir bertekad mundur jika satu tahun tidak mewujudkan programnya. Makanya, pasangan ini tidak mau sekadar memberi janji demi mendapatkan simpati masyarakat Sulsel.
Begitu juga politik anggaran Pemprov Sulsel yang saat ini hanya diporsir pada wilayah tertentu saja, sementara kabupaten/kota yang tergolong miskin tidak diperhatikan. "Jangan lagi ada kabupaten/kota yang diprioritas anggarannya, tapi kita harus punya niat baik membangun Sulsel secara merata. Uang rakyat itu untuk rakyat bukan untuk dikantongi atau disembunyi," imbuh Rudi.
Sementara pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi menegaskan bahwa dirinya dan Rudiyanto akan memberikan pembelajaran politik yang baik di Sulsel, termasuk membuat calon yang berwatak curang untuk tidak bisa bergerak. "Kita akan latih ribuan kader hingga tingkat TPS untuk memangkas perilaku curang calon," tandas Nawir.
Kendati tidak terlalu diperhitungkan di pilgub Sulsel, Nawir menegaskan bahwa pasangan Garuda-Na akan memberikan perlawanan bagi cagub yang ada saat ini. "Kalau mereka merasa tidak pernah kalah dalam pertarungan selama ini, maka kamilah yang akan mengalahkan mereka. Itulah janji kami," tandas Nawir.
Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto juga tampil berapi-api saat memberikan orasi politiknya. Selain banyak memberikan dorongan politik terhadap pasangan ini, Prabowo juga banyak menyorot kondisi bangsa termasuk Sulsel. Angka kesuksesan yang dicapai pemerintah saat ini dianggap hanya laporan di atas kertas, karena kenyataan banyak rakyat hidup di bawah garis kemiskinan.
"Ekonomi memang membaik, tapi itu tidak dirasakan oleh rakyat miskin. Yang ada orang kaya makin kaya. Kita juga sudah capek melihat adengan-adengan prilaku pemerintahan termasuk perilaku korupsi," tegas Prabowo.
Makanya, kalau masyarakat Sulsel ingin hidup sejahtera, Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah ini untuk berjuang bersama memenangkan pasangan Rudi-Nawir. Apalagi, kepedulian Rudiyanto terhadap masyarakat tidak perlu diragukan dan ini telah dibuktikan di Sinjai.
"Rudiyanto ini menurut saya pemimpin yang aneh. Kalau melihat orasinya dia ini pemimpin yang berani bahkan sedikit nekat. Tapi kenekatannya ini suatu hal yang bagus karena demi memperjuangkan rakyat. Sekarang ini, kita memang butuh pemimpin yang sedikit nekad, karena kita memang butuh kenekatan untuk memperjuangkan rakyat," tandas Prabowo.
Meski Prabowo selama ini turun tangan langsung mengurus mengenai partai yang akan mengusung Rudi-Nawir di pilgub Sulsel, Prabowo juga belum membeberkan partai apa saja yang ada di belakang pasangan ini. (hamsah umar)
                   

Garuda-Na Bisa Jadi Ancaman Sayang-IA


MAKASSAR, FAJAR--Kepastian bahwa pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) siap meramaikan pilgub Sulsel 2013-2018, bisa jadi menjadi ancaman cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) maupun pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).  
Deklarasi yang menjadi pertanda awal pasangan ini serius meramaikan pesta demokrasi di Sulsel. Apalagi, sosok Rudi selama ini memang menjadi salah satu tokoh yang diharapkan masyarakat Sulsel. "Pasangan ini akan memanfaatkan potensi geopolitik untuk menjadi pemenang pada pilgub 2013-2018. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pasangan SAYANG dan IA dalam semua racikan strateginya menghadapi pilgub," kata Direktur Eksekutif Insert Institute, Muhammad Aris, Minggu, 10 Juni.
Hadirnya Garuda-Na, juga menegaskan bahwa Sulsel sebagai barometer politik Indonesia Timur. Kehadiran pasangan ini menjadi bukti bahwa Sulsel memiliki tokoh politik yang memiliki kapasitas SDM mumpuni.
Sejak awal Insert Institute dalam beberapa tahapan survei apresiasi politik masyarakat sulsel, memang menempatkan empat putra terbaik sulsel (Aziz Qahar Muzakkar, Ilham Arief Sirajuddin, A Rudiyanto Asapa, dan Syahrul Yasin Limpo) yang dianggap pantas memimpin daerah ini 5 tahun ke depan.
Perjalanan politik keempat tokoh ini kaya dengan spektrum karya yang mumpuni pada setiap level kepemimpinan politik mereka. Deklarasi pasangan Rudi-Nawir menjadi jawaban atas apresiasi masyarakat Sulsel yang terekam lewat survei Insert Institute. "Kehadiran pasangan ini memberi pengayaan nilai demokrasi dan berujung pada equalizer tatanan politik Sulsel ke depan. Bahwa patronase politik akan semakin meluas bukan saja pada Sayang dan IA yang lebih awal melangkah," jelas Aris.

Dukungan Mengalir
Pascadeklarasi Garuda-Na sebagai cagub Sulsel, dukungan dari komunitas di Makassar mulai diarahkan ke pasangan ini. Salah satunya Ilo Community. Pasangan ini dinilai memiliki kepemimpinan yang sudah teruji sehingga dipastikan Sulsel akan lebih maju ketika dipimpin pasangan ini.
"Di antara semua calon yang ada saat ini, Ilo Community menilai pasangan ini lebih ok, dan lebih memberikan harapan akan kemajuan Sulsel lebih baik ke depan," ujar Ketua Ilo Community, Anshar Ilo.
Wakil Ketua Pemuda Hanura Sulsel ini menilai pengalaman Rudi menjadi bupati Sinjai dua periode serta Andi Nawir menjadi bupati Pinrang dua periode, menjadi bukti bahwa pasangan ini memiliki kepemimpinan yang tidak perlu diragukan. Apalagi, Rudiyanto selama ini dikenal sebagai pemimpin yang tegas namun punya kepedulian besar terhadap masyarakatnya. (hamsah umar)    

Puluhan Kades di Bone Berikrar Dukung IA


MAKASSAR, FAJAR--Dukungan kepala desa (kades) secara terang-terangan, tidak hanya dilakukan terhadap cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di Bone. Kades di daerah ini juga mulai terbuka memberikan dukungan terhadap pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
Dari sekitar 200 kades di Bone, ada puluhan kades yang menemui Ilham di       kediaman Syamsul Alam Mallarangeng, di Jalan Biru, Watampone. Syamsul adalah kakak ipar dari mantan Sekkot  Makassar, Anis Zakaria Kama.
Bagi Ilham, kehadiran para kades di Bone ini tidak semata-mata karena urusan politik atau pilgub Sulsel mendatang, tapi lebih karena komitmen keluarga dari Bone yang ingin perubahan.
Kades yang berikrar mendukung Ilham-Aziz ini berkisar 50 orang yang berasal  dari Kecamatan Kahu, Kajuara, Libureng, Parigi, dan Walenrang. Di tempat ini, llham dan kades sempat melakukan dialog terhadap berbagai hal. Saat dialog berakhir, tiba-tiba mereka berikrar untuk memenangkan pasangan Ilham-Aziz, karena pasangan ini dinilai memiliki integritas dan track record yang teruji serta program yang sangat berorientasi kerakyatan.
  Para kades ini berjanji bekerja keras demi memperjuangkan kemajuan masyarakat desa khususnya dan kejayaan Sulsel yang lebih membanggakan.
Ikrar dukungan ke Ilham-Aziz dibacakan Kepala Desa Baringeng, Kecamatan Libureng, Andi Akbar yang kemudian diserahkan ke Ilham diwakili Andi Wawi, Kepala Desa Tappareng, Kecamatan Libureng.
"Sebagai Wija To Bone, kami dengan ini menyatakan kebulatan tekad untuk menjadi pelopor dalam menegakkan siri'na to Bone dengan memenangkan pasangan Ilham - Aziz pada pilgub sulsel mendatang. Kami wija to Bone, dengan ini menggelorakan kearifan lokal masyarakat Bone siri'na pesse dengan membina semangat kekeluargaan, persaudaraan, serta kekompakan bersama semua elemen masyarakat Bone dalam menggelorakan semangat baru sebagai sumange'na to Bone," kata Kades baringeng,  Akbar.
"Insya Allah, seiring semakin dekatnya momen pilgub, secara bergelombang, satu persatu wija to Bone semakin menyadari bahwa satu - satunya jalan untuk menegakkan kembali siri'na to Bone yakni memenangkan Ilham - Aziz.
Ini adalah harga mati dan tidak ada lagi tawar menawar," ujar Syamsul.
  Di hadapan para kades yang mendukungnya, Ilham tidak banyak mengumbar janji. Namun jika masyarakat Bone dan Sulsel memberikan kepercayaan kepada pasangan ini, program sertifikasi lahan pertanian gratis untuk 10 ribu persil per tahun jadi prioritas. Program ini merupakan salah satu implementasi program pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan penguatan struktur ekonomi pertanian. Juga untuk memberikan kepastian hukum terhadap legalitas lahan pertanian yang sering menjadi masalah bagi petani.
  "Ini penting karena para petani di Sulsel kesulitan untuk berurusan dengan perbankan memperoleh fasilitas karena tidak adanya sertifikat lahan sebagai agunan. Makanya, sertifikat gratis lahan pertanian akan kita prioritaskan ke depan," kata Ilham.
Di Bone, Ilham menghadiri Isra Mikraj yang digagas Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Ujung Bone (IKUB), di Dusun Madello, Desa Padacenga, Kecamatan Dua Boccoe yang dihadiri dewan pelindung DPP IKUB  Anis Z Kama. Selama lawatannya ke Bone, Ilham didampingi Wakil Bupati Bone Andi Said Pabokori. (hamsah umar)

PKS Buka Ruang Caleg Eksternal


MAKASSAR, FAJAR--Meski pendaftaran bagi kader PKS untuk menjadi calon legislatif sudah berproses selama beberapa pekan, namun jumlah kader yang berminat untuk jadi caleg masih minim. Dari sekitar 3.700 kader PKS di Makassar hanya sekitar 5 persen yang siap menjadi caleg.
Proses pendaftaran caleg dini PKS sendiri sudah berlangsung sejak Mei lalu. PKS Makassar menyebar ratusan bahkan seribuan formulir pendaftaran bagi kadernya namun yang mengembalikan formulir masih minim.    "Caleg yang sudah mendaftar ini selanjutnya akan diverifikasi datanya, potensi dan daya dukung kader. Kami juga akan melakukan  wawancara terhadap seluruh bakal calon caleg," jelas Sekretaris DPC PKS Makassar, Mudzakkir Ali Djamil, Minggu, 10 Juni.
Setelah proses verifikasi tersebut, PKS Makassar mulai akan membuka ruang bagi caleg eksternal mendaftar di partai berbasis Islam ini. Apakah mereka simpatisan dan masyarakat umum. PKS melakukan koordinasi dengan pengurus PKS di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk melakukan inventarisasi impatisan dan masyarakat yang berminat bergabung dengan PKS sebagai bakal calon caleg," tambahnya.
Pengurus PKS kecamatan dan kelurahan akan proaktif melakukan pendataan dan perekrutan bakal caleg, akan tetapi bisa juga simpatisan dan masyarakat yg berinisiatif mendaftar ke pengurus Kecamatan dan kelurahan. Saat ini 14 sekretariat PKS diseluruh kecamatan akan menjadi tempat pendaftaran caleg bagi kader eksternal.
Pendaftaran caleg PKS bagi masyarakat tidak dibebankan biaya yang terpenting caleg tersebut  mau mengikuti platform perjuangan PKS dan mentaati setiap kebijakan partai.
"Sebelum ditetapkan caleg, kita akan melakukan pembinaan moral caleg, pelatihan dan peningkatan kapasitas, melakukan sosialisasi pra penetapan serta aktif terlibat dalam kegiatan struktur partai," katanya.
PKS menargetkan proses pencalegan dini PKS akan selesai paling lambat Februari 2013. Untuk pileg 2014 mendatang, PKS Makassar menaruh target besar untuk memperoleh 15 kursi di DPRD Makassar.
Sementara, Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi menyatakan bahwa pencalegan dini PKB Sulsel saat ini juga sudah mulai berjalan. Sama dengan partai lain, PKB juga memberi ruang bagi kader eksternal yang punya keinginan menjadi calon anggota dewan pada pemilu 2014 mendatang.
"Termasuk kalau ada teman-teman wartawan yang mau menjadi caleg, PKB akan memberi ruang bahkan memprioritaskan mereka. Pokoknya, siapa pun masyarakat Sulsel yang ingin menjadi caleg melalui PKB, kami siap untuk memprosesnya," kata Djaropi.
Namun, caleg eksternal yang ingin masuk melalui PKB ini diharapkan memiliki kapasitas dan kemampuan serta memiliki basis dukungan masyarakat. PKB tidak ingin menerima begitu saja calon eksternal yang mendaftar tanpa melalui pertimbangan yang matang. (hamsah umar)