Powered By Blogger

Rabu, 13 Juni 2012

PDIP Dalami Program Sayang-IA


MAKASSAR, FAJAR--Siapa cagub yang akan diusung PDIP Sulsel di pilgub 2013 sampai saat ini masih tanda tanya. Kendati sudah ada kecenderungan setelah Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA)  memaparkan visi misinya, DPP PDIP masih mendalami program yang ditawarkan kedua cagub tersebut.
Ketua Tim Pilkada DPD PDIP Sulsel, Dan Pontasik yang dikonfirmasi Selasa, 12 Juni menegaskan, DPP PDIP berjanji dalam waktu tidak terlalu lama penetapan cagub yang akan diusung partai berlambang moncong putih ini sudah ditetapkan.
"Dua hari lalu saya hubungi Wasekjen DPP PDIP, Hastomo mengenai perkembangan cagub Sulsel. Dia janji secepatnya sudah ada penetapan," tandas Pontasik.
Soal kecondongan setelah melihat langsung kedua sosok cagub Sulsel, Pontasik mengakui kalau DPP PDIP sudah ada kecendongan ke salah satu calon yang telah memaparkan visi misinya di DPP itu. Hanya saja, Hastomo kata dia tidak secara terang menyampaikan siapa cagub yang memiliki peluang besar diusung PDIP.
Karena, DPP PDIP masih akan mempelajari bagaimana komitmen cagub tersebut terhadap PDIP di masa mendatang. Yang pasti, selama ini DPD PDIP Sulsel lebih condong untuk melanjutkan dukungan terhadap pasangan Sayang sebagaimana di pilgub 2007 lalu.
Dari program yang ditawarkan cagub terhadap masyarakat Sulsel ketika terpilih gubernur, yang cukup menyita perhatian elit DPP PDIP adalah program ekonomi kerakyatan. Sikap DPP PDIP ini cukup mendasar apalagi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini sangat konsen untuk memperjuangkan hak-hak wong cilik.
"Tapi ini kan harus jelas seperti apa itu yang dimaksud ekonomi kerakyatan. Jangan sampai ekonomi kerakyatan yang ingin dibangun tapi mall mewah yang bermunculan, padahal itu tidak mencerminkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan," kata Pontasik.
Ketua Bidang Pendidikan dan Agama sekaligus Ketua Bamusi DPP PDIP, Hamka Haq terpisah menyatakan penetapan cagub DPP PDIP kemungkinan baru akan ada di atas tanggal 20-an. Pasalnya sejumlah elit DPP PDIP saat ini berada diluar negeri. "Nanti kita pulang baru dibahas. Sementara ini saya belum tahu siapa yang paling berpeluang," kata Hamka Haq. (hamsah umar)

               

DPP Bungkam, DPW PAN Juga Diam


MAKASSAR, FAJAR--Sikap sejumlah elit DPP PAN yang ramai-ramai bungkam terkait surat dukungan DPP PAN untuk Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel, berimbas ke elit DPW PAN Sulsel.
Elit PAN Sulsel khususnya Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi memilih untuk tidak mengomentari dulu polemik yang berkembang soal dukungan PAN ke Sayang. Polemik muncul setelah rekomendasi PAN untuk Sayang itu diragukan kader PAN tertentu karena SK dukungan itu hanya dikirim melalui faks, belum lagi sebagian kader DPP PAN mengaku tidak tahu keluarnya dukungan tersebut.
Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar yang tidak lain saudara kandung Aziz Qahhar Mudzakkar (cawagub Sulsel), yang sebelumnya sangat meragukan SK tersebut juga memilih untuk tidak mengomentari terlalu jauh polemik tersebut. Apalagi setelah dia coba mengklarifikasi ke korwil Sulsel DPP PAN, Andi Yuliani Paris.
"Saya tidak bisa komentar tentang itu dulu, karena rekan-rekan di DPP PAN seperti Andi Yuliani Paris yang coba saya tanya juga tidak bisa memberikan komentar. Dia juga mengaku tidah tahu apa-apa," kata Buhari.
Sebelumnya, elit DPP PAN seperti Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional, Teguh Juwarno menolak berkomentar soal SK yang beredar di Sulsel ini. SK yang menyatakan dukungan terhadap Sayang ini bernomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/022/IV/2012 tentang penetapan dukungan pasangan untuk Pilkada Sulsel pada Januari 2013, yang ditandatangani oleh Hatta Rajasa dan Sekjen DPP PAN, Taufik Kurniawan. SK tersebut tertanggal 7 Juni 2012.
Sikap diam juga diambil Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi. Kalau sebelumnya dia memilih menggelar jumpa pers dengan wartawan begitu menerima faks dari DPP, saat ini Ashabul juga ikut diam. Tidak apa upaya untuk memastikan bahwa dukungan ke Sayang tersebut sudah bersifat final.
Ketua DPC PAN Jeneponto, Syamsuddin Karlos menyakini bahwa apa yang disampaikan Ashabul tersebut sudah tidak perlu dipersoalkan. "Yang berhak menyampaikan itu adalah ketua DPW. Kalau yang meragukan seperti Darwis Didu saya kira tidak perlu dilayani," kata Syamsuddin. (hamsah umar)  

Golkal Mustahil Restui La Tinro


MAKASSAR, FAJAR--Harapan Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung untuk mendapatkan restu dari Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo untuk memuluskan niatnya menjadi Ketua DPD Hanura Sulsel tampaknya tidak akan mendapat restu dari yang diharapkan.
La Tinro yang tidak lain adalah bupati Enrekang masih menjadi kader terbaik Golkar di Sulsel apalagi di Enrekang, sehingga secara politis Golkar atau pun Syahrul tidak mungkin merestui kadernya meninggalkan Golkar. Sehingga kalau La Tinro berharap restu Syahrul, sudah bisa dipastikan restu yang diharapkan itu tidak akan didapatkan.
"Tidak bakalan ada itu yang namanya restu kalau ada kader mau pindah ke partai lain. Kalau saya ditanya tentang La Tinro, jawaban saya bahwa di Golkar tidak pernah ada restu seperti itu," jelas Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Yagkin Padjalangi, Selasa, 12 Juni.
Sebelumnya, La Tinro mengaku kalau dirinya saat ini sedang menunggu restu dari pimpinan partai dalam hal ini Syahrul Yasin Limpo. Itu ditegaskan La Tinro saat ditanya mengenai keinginannya meninggalkan Golkar untuk kemudian berlabuh di Hanura Sulsel. Sejauh ini, La Tinro memang tidak memberikan alasan lebih detail mengenai keinginannya bergabung di Hanura, apakah karena memimpin partai dengan skop yang lebih besar atau karena ada kekecewaan dengan Golkar atau elit tertentu.
Kendati Golkar memastikan tidak akan merestui La Tinro bergabung dengan Hanura, namun Golkar juga tidak bisa menghalangi kader untuk menentukan sikap politiknya. Dalam artian, ketika ada kader yang mau hengkang dari partai, Golkar tidak bisa menghalangi karena hal itu merupakan sikap politik orang per orang.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris yang dimintai tanggapannya terpisah juga menegaskan Golkar tidak mungkin merestui kadernya pindah ke partai lain. "Tidak mungkin lah. La Tinro sampai sekarang masih menjadi kader terbaik partai Golkar," tandas Arfandi.
Kendati ada sinyal dari DPP Hanura yang tidak akan membuka ruang bagi kader eksternal atau mendahulukan kader internal memimpin partai, La Tinro tampaknya masih tetap punya keinginan untuk menjadi bagian dari Hanura Sulsel. Terbukti, sampai saat ini dia tidak pernah menyatakan mengurungkan niatnya bergabung dengan Hanura. Bahkan di Enrekang, La Tinro dengan kader Hanura semakin saling memahami. Ini diperlihatkan anggota fraksi Hanura Enrekang yang menyangjung La Tinro dan mengapresiasi keberhasilannya. (hamsah umar)        

Bur-Nojeng Mobilisasi 10 Ribu Massa


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cabup Takalar, Burhanuddin Baharuddin alias Bur-Natsir Ibrahim alias Nojeng, akan unjuk kekuatan dengan memobilisasi sedikitnya 10 ribu massa pendukung pada saat deklarasi, Sabtu, 23 Juni mendatang.
Guna memaksimalkan mobilisasi massa utamanya kader partai, Bur-Nojeng mengumpulkan pimpinan Golkar kecamatan dan desa di sekretariat Golkar Takalar, Selasa, 12 Juni. Rapat pengurus Golkar Takalar serta pimpinan kecamatan dan desa ini dipimpin langsung oleh Bur-Nojeng selaku calon Golkar. Kepada kader, Bur dan Nojeng berharap kader partai berperan aktif dalam deklarasi ini.
Rencananya, Bur-Nojeng akan menggelar deklarasi di lapangan Makkatang Dg Sibali pusat ibukota Takalar. Saat ini, Golkar Takalar sudah mulai menyiapkan berbagai persiapan deklarasi pasangan ini.
Apalagi, deklarasi pasangan ini akan dihadiri sejumlah elit DPP Golkar termasuk Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie yang sekaligus calon tunggal Golkar di pilpres 2014 mendatang. Pimpinan parpol kecamatan dan desa juga ditekankan mengerahkan kader maupun pendukungnya di arena deklarasi.  "Taget sementara kita saat ini adalah 10 ribu massa. Itu baru dari unsur kader belum termasuk massa pendukung Bur dan Nojeng," kata Ketua Bappilu DPD Golkar Takalar, Muhiddin Tiro, Selasa, 12 Juni.
Target minimal ini tidak sulit dihadirkan Golkar Takalar, apalagi kader Golkar Takalar saat ini sudah solid mendukung kedua kader Golkar ini. Bur-Nojeng sendiri semakin hari semakin memperlihatkan kemesraannya di hadapan pendukung dan kader. Kedua kader Golkar yang awalnya berseteru ini bahkan setiap hari jalan bersama untuk melakukan sosialisasi di tengah masyarakat.
Sementara itu, Sekkab Takalar, Jen Syarif Rifai sudah resmi mengantongi rekomendasi Hanura untuk maju di pemilukada Takalar. Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase menegaskan partainya sudah memutuskan mendukung Jen Syarif di Takalar. "Dari tiga calon yang mendaftar di Hanura, memang Jen yang kita anggap paling serius untuk mengendarai partai ini," tandas Amrullah.
Untuk maju di Takalar, Jen berharap dukungan PAN dan Gerindra selain Hanura. Namun kedua partai ini dipastikan masih tarik ukur. Gerindra misalnya sudah memberikan restunya untuk Syamsari Kitta kendati sampai saat ini belum ada rekomendasi resmi dari DPP Gerindra. Sementara PAN, Jen akan bersaing dengan cabup Golkar, Bur-Nojeng yang juga membangun komunikasi dengan partai ini. (hamsah umar)      

Selasa, 12 Juni 2012

Ina Aroepala Pimpin TPP IA


MAKASSAR, FAJAR--Mantan wakil bupati Selayar, Nursyamsina (Ina) Aroepala memperkuat tim pejuang perempuan (TPP) pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel 2013.
Ina--sapaan akrab Nursyamsina Aroepala menjadi koordinator TPP IA di Selayar. Penetapan Ina sebagai koordinator TPP IA dihadiri oleh unsur Tim Pejuang Bersatu (TPB) AK Suabdi, Tim Pejuang Andi Asri, Aco Community Hendrik dan Tim Pemenangan Perempuan Andi Lalang Opu.
Pengusaha sektor perikanan di Selayar ini bertekad untuk memenangkan pasangan IA di Selayar mendatang. "Saya tau betul kedua figur calon pemimpin Sulsel ini. Keduanya memiliki integritas dan track record yang luar biasa, profil seperti inilah yang bisa membawa Sulsel lebih baik dan membanggakan," ujar Ina.
Ina yang juga ketua ormas Nasdem Selayar ini berjanji segera mengkoordinasikan tim yang sudah terbentuk ke beberapa kecamatann, desa dan segmentasi. Ina optimis mampu memenangkan IA di Selayar karena warga di daerah ini sangat menerima baik pasangan ini. "Ini kesempatan bagi masyarakat Selayar dan Sulsel utk memperoleh kesempatan lebih baik. Makanya jangan sia- siakan peluang ini," imbuh Ina. (hamsah umar)