Powered By Blogger

Minggu, 24 Juni 2012

PKS, PKB, PDIP Sepakat Syamsari-Hamzah


MAKASSAR, FAJAR--Legislator PKS Sulsel, Syamsari Kitta resmi menggandeng Hamzah Barlian Dg Tangnga di pemilukada Takalar Oktober mendatang. Melalui pertemuan pimpinan partai koalisi PKS, PKB, dan PDIP mereka bulat mendukung Hamzah sebagai pendamping Syamsari.
"Setelah kita melakukan pertemuan dengan Hamzah yang melibatkan semua partai politik, akhirnya pengusung Syamsari sepakat mendorong Hamzah sebagai cawabup," jelas tim media DPD PKS Takalar, Hairil Anwar, Kamis, 21 Juni.
Gerindra yang tadinya disebut-sebut akan mendukung Syamsari di pemilukada Takalar tidak hadir dalam penentuan cawabup Syamsari ini. Gerindra yang sempat mengusulkan tiga kadernya untuk Syamsari memang dikabarkan telah meninggalkan Syamsari kemudian merapat ke Jen Syarif Rifai. Sejauh ini, dukungan Gerindra ke Syamsari baru sebatas dukungan dari DPD Gerindra Sulsel, sementara restu dari DPP belum ada sampai saat ini.
Paket Syamsari-Hamzah ini mewakili faktor geopolitik. Syamsari mewakili Galesong sementara Hamzah mewakili Palobangkeng. Pertemuan yang menetapkan Hamzah sebagai cawabup Syamsari dihadiri ketua dan sekretaris masing-masing partai. Dari PDIP hadir Irhamsyah Gaffar dan Baharuddin Djemma,  PKB Andi Hakim dan  Bahtiar Syam, PKS Aksin Suarso dan Hairil anwar.
"Kami dari awal mendukung Pak Syamsari jadi siapapun wakilnya, kami siap memenangkan beliau pasangan ini," tandas Ketua DPC PKB Takalar, Bahtiar Syam. Bahtiar adalah salah satu anggota DPRD Takalar saat ini.
Ketua DPC PDIP Takalar, Irhamsyah Gaffar yang akrab disapa Haji Ilo juga menegaskan komitmen partainya memenangkan pasangan ini. "Saya kira tidak ada lagi keraguan untuk memperjuangkan dan memenangkan pasangan ini," tandas Ilo.
Sementara, Ketua DPD PKS Takalar, Aksin Suarso menilai aura kemenangan dari pasangan ini tetap terpancar. "Semangat yang dimiliki pasangan ini menandakan aura kemenangan yang besar. Jika partai koalisi kerja keras, saya yakin paket ini keluar sebagai pemenang. Kader militan PKS Takalar juga siap bekerja all out," kata Aksin. (hamsah umar)

PAN Siapkan Strategi Pemenangan Hatta


MAKASSAR, FAJAR--Tidak hanya Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) yang mulai serius menyosialisasikan Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa sebagai capres PAN 2014, elit DPW PAN Sulsel juga mulai mempersiapkan agenda dan strategi pemenangan Hatta di pilpres 2014.
Dalam rapat kerja wilayah (rakerwil) DPW PPP Sulsel yang diagendakan 1 Juli mendatang, DPW PAN Sulsel menjadikan isu pemenangan Hatta sebagai capres 2014 sebagai salah satu agenda yang akan dibahas. Wacana mencapreskan Hatta di PAN dianggap sebagai isu penting dibanding dibanding momen lainnya. "Hatta itu kan sudah jelas Ketua Umum DPP PAN dan tentu lebih dekat dengan kita. Makanya, di rakerwil nanti tentu kita akan bahas bagaimana pemenangannya di pilpres," tandas Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar, Kamis, 21 Juni.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi PAN Sulsel ketika kadernya tampil sebagai capres 2014 mendatang. Makanya, PAN Sulsel coba memulai bekerja untuk memperjuangkan Hatta sebagai capres. Sebagai partai yang besar, sudah saatnya PAN berhenti untuk bangga ketika hanya mengusung kader dari partai lain.
Di Sulsel, BM PAN sudah banyak melakukan sosialisasi untuk memperjuangkan Hatta sebagai capres 2014 mendatang melalui berbagai kegiatan kepemudaan. Kegiatan yang selama ini dilakukan seperti pelatihan pengusaha tingkat pelajar dan mahasiswa serta lomba menulis pelajar dan mahasiswa.
Selain membahas pemenangan Hatta untuk pilpres 2014, rakerwil PAN juga akan membahas berbagai program kerja utamanya terkait pemilu 2014 utamanya proses pencalegan, dan program kerja lain dalam rangka pengembangan PAN lebih baik di Sulsel. Sebelumnya, rakerwil PAN Sulsel sempat dijadwalkan pada Mei lalu, namun ditunda hingga diagendakan kembali pada Juli nanti.
Apakah Hatta akan hadir di rakerwil ini, Buhari belum bisa memastikan kehadirian Hatta. Yang pasti, kader PAN tentu berharap Hatta membuka rakerwil tersebut, paling tidak diharapkan kehadirannya bisa memberikan kepastian mengenai persoalan dukungan PAN di Sulsel untuk pilgub. (hamsah umar)  

Aziz dan Istri Dua Hari di Pinrang


*Beber Alasan Dampingi Ilham

MAKASSAR, FAJAR--Calon wakil gubernur Sulsel pendamping Ilham Arief Sirajuddin, Aziz Qahhar Mudzakkar kembali menggarap kabupaten Pinrang. Bersama istri, Sabriati Aziz dan tim pejuang perempuan IA, Aziz banyak menyosialisasikan program yang ditawarkan untuk masyarakat Sulsel ke depan.
Di daerah yang menjadi kampung halaman cawabup pendamping Andi Rudiyanto Asapa, Andi Nawir Pasinringi ini, Aziz memilih menggarap Pinrang selama dua hari (21-22 Juni). Seperti biasanya, Aziz dan tim pejuang perempuan banyak bersosialisasi melalui kegiatan bernuansa kegamaan seperti tablik akbar, tauziyah di masjid-masjid, isra mikraj, dan majelis taklim.
Aziz memulai kegiatannya dengan menghadiri tablik akbar di lapangan sepak bola Batulappa. Acara yang dihadiri ratusan warga Pinrang ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat serta sejumlah kepala desa yang memang sengaja hadir untuk bertemu Aziz. Dari sini, Aziz melanjutkan pertemuan dengan jamaah masjud di Padang Lolo, kemudian dilanjutkan silaturahmi dengan warga dan majelis taklim di Lasape (kediaman Pahir Halim).
Sebagai tokoh yang taat beragama, Aziz melanjutkan tauziyah di Masjid Raya Pekkabata, Masjid Muhajirin Muhammadiyah Pinrang, serta isra mikraj di masjid Babus Salam Rubae. "Kegiatan di Pinrang ini sekaligus memberi semangat kepada tim pejuang yang ada di daerah ini. Apalagi, Pinrang selama ini menjadi penyumbang suara Aziz pada pemilihan DPD lalu," kata asisten Aziz, Irfan Yahya.
Kepada tim pejuang dan warga Pinrang, Aziz juga coba membeberkan alasan dirinya maju dan mendampingi Ilham di pilgub 2013, apalagi masih banyak pihak yang mempertanyakan pilihan Aziz maju sebagai cawagub. Saat pelantikan TPP beberapa waktu lalu, Aziz juga menegaskan bahwa awalnya dirinya sekadar ingin menjadi tim kampanye Ilham dengan alasan wali kota Makassar ini memiliki kepedulian dengan masyarakat dan peduli keagamaan.
"Ini juga untuk menjawab pernyataan mantan pejuang Aziz, Ramli yang menyatakan memilih ke Sayang karena ustadz 02. Saya anggap ini sebenarnya dipolitisasi. Karena jauh sebelum isu pilgub digelindingkan, Ramli sudah banyak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh Golkar termasuk menjadi pelaksana try out dan sejumlah proyek politik lainya," tandas Irfan.
Namun keputusan Ramli bergabung Sayang adalah bagian dari hak politik secara pribadi sehingga bagi Aziz ini tidak terlalu dipusingkan. "Sebagai mantan pejuang Aziz, dia punya hak untuk memilih sesuai hati nurani," tambahnya.
Khusus istri Aziz dan TPP IA, Sabriati memilih menggarap majelis taklim dan komunitas perempuan di daerah ini. Selama di Pinrang, Sabriati didampingi Ketua TPP, Hj Nuraeni dan sejumlah aktivis mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Makassar. (hamsah umar)

Pilgub Sedot APBD Rp453 Miliar


MAKASSAR, FAJAR--Pelaksanaan pilgub Sulsel yang akan dihelat 22 Januari 2013 mendatang, bakal menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulsel sebesar Rp453 miliar. Estimasi ini berdasar usul penyelenggara pilgub dan kepentingan pengamanan.
Untuk KPU Sulsel dan jajarannya, penyelenggara pemilu ini mengusulkan anggaran sebesar Rp319 miliar, Panwaslu Sulsel dan jajarannya sebesar Rp 90 miliar, dan aparat keamanan sebesar Rp43,9 miliar. Dari total anggaran ini, yang sudah tersedia di APBD pokok berupa anggaran KPU sebesar Rp169 miliar dan Panwaslu Sulsel sebesar Rp50 miliar. Sedang sisanya baru akan disiapkan pada APBD perubahan mendatang.
Estimasi anggaran pilgub untuk KPU, Panwaslu, dan petugas keamanan sebesar Rp453 miliar ini terungkap dalam rapat kerja Komisi A DPRD Sulsel bersama Biro Umum dan Perlengkapan Sulsel, Bagian Keuangan, Kesbang, dan Asisten I Pemprov Sulsel, Kamis, 21 Juni. Sebelumnya, Pemprov Sulsel dan KPU Sulsel telah melakukan penandatanganan MoU tentang pengalokasian anggaran pilgub Sulsel.
"Angka soal alokasi anggaran untuk tiga item itu belum menjadi keputusan, karena masih akan dibahas bersama dengan dewan. Kita tentu berharap perkiraan anggaran itu akan turun dari yang diusulkan saat ini," tandas Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Ajiep Padindang.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Andi Sugiarti Mangum Karim melihat angka-angka mengenai alokasi anggaran pilgub khususnya yang dialokasikan ke KPU Sulsel belum sepenuhnya bisa diyakini. Pasalnya untuk meraba-raba besarnya anggaran yang dibutuhkan KPU sangat bergantung dari jumlah wajib pilih di pilgub mendatang.
"Untuk menentukan angka harus jelas berapa wajib pilih, karena ini juga menjadi acuan menentukan berapa TPS. Begitu juga berapa anggaran per TPS yang disiapkan. Saya tidak sepakat kalau anggaran sudah ditetapkan sekian sementara jumlah wajib pilih belum ada kejelasan. Kalau anggaran itu hanya terkait persiapan, kami bisa memahami," tandas Sugiarti.
Anggota Komisi A DPRD Sulsel, Nasrullah Arsyad minta pemprov dan pihak terkait lainnya tidak ngawur dalam menentukan anggaran pilgub. Dia juga minta agar pembahasan anggaran pilgub ini dikoordinasikan dengan baik dengan DPRD Sulsel. "Penetapan angka juga harus jelas argumentasinya, jadi harus jelas rinciannya," tandas Nasrullah.
Asisten I Pemprov Sulsel, A Herry Iskandar menandaskan alokasi anggaran pilgub yang ada selama ini baru sebatas usulan dan belum menjadi penetapan. "Untuk biaya pengamanan sebenarnya hanya Rp30,3 miliar. Tapi kita persiapkan Rp10 miliar untuk persiapan ketika ada keadaan darurat (kekecauan)," kata Herry.
Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Sulsel, Hasbi Nur menandaskan bahwa usulan dana pilgub baik dari KPU, Panwaslu dan pihak keamanan yang mencapai ratusan miliar ini sudah termasuk asumsi ketika pilgub berlangsung dua putaran.
Dari Rp319 miliar yang diusulkan KPU ini, sedikitnya Rp11 miliar lebih digunakan untuk dana sharing ke lima kabupaten/kota yang pelaksanaan pemilikadanya bersamaan dan bersinggungan dengan pilgub Sulsel. Kelima daerah yang mendapat sharing dari KPU Sulsel seperti KPU Palopo, Bone, Bantaeng, Sinjai, dan Takalar. (hamsah umar)          

KPU Deadline Cabup 25 Juni


*Laporkan Daftar Kekayaan

MAKASSAR, FAJAR--Kandidat bupati yang ingin bertarung di Takalar mulai disibukkan berbagai persiapan jelang pendaftaran di KPU 26 Juni mendatang. Selain persiapan deklarasi, berburu pendamping hingga partai politik, cabup juga sudah harus mempersiapkan laporan mengenai daftar kekayaannya.
Sebelum masa pendaftaran di KPU dimulai, pasangan cabup yang akan bertarung sudah harus melaporkan daftar kekayaan pribadinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), baik dilakukan langsung ke KPK atau melalui KPU. KPU Takalar memberi waktu kandidat bupati/cakil bupati untuk melaporkan daftar kekayaannya paling lambat 25 Juni mendatang.
"Aturannya itu kan pada saat mereka memasukkan berkas pendaftarannya ke KPU, sudah harus melampirkan laporan mengendai daftar kekayaan calon. Makanya, paling lambat 25 Juni sudah harus ada laporan kekayaan itu ke KPU," jelas anggota KPU Takalar, Jussalim, Rabu, 20 Juni.
Calon yang ingin maju ini bisa menempuh dua cara dalam melaporkan daftar kekayaannya ke KPK. Bisa langsung dilakukan ke KPK dan bukti pelaporannya yang dilampirkan ke KPU, atau dilaporkan ke KPU untuk kemudian KPU yang melaporkan daftar kekayaan tersebut ke KPK. KPU Takalar kata dia siap untuk mengambil jalan tengah dalam proses pelaporan daftar kekayaan cabup/cawabup Takalar ini.
Sejauh ini formulir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sudah disiapkan KPU Takalar. Sejak disiapkan KPU, baru cabup dari PKS, Syamsari Kitta dan pasangan cabup independen  Abdul Gani-Tombong Rani, serta Masniar Mappasawang-Burhan Talli yang sudah mengambil formulir LHKPN di KPU. Syamsari mengambil formulir Selasa sementara dua cabup independen bersamaan kemarin.
Proses pelaporan daftar kekayaan pasangan cabup ini memang membutuhkan waktu, mengingat persyaratan cukup banyak, karena semua daftar kekayaan yang ada harus dilaporkan. Misalnya kalau yang dilaporkan kendaraan, maka harus melampirkan STNK, begitu juga dengan bentuk kekayaan lain baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
Untuk pendaftaran, KPU sudah mendapat penyampaian dari pasangan cabup Makmur Sadda-Nashar Baso untuk melakukan pendaftaran pada 27 Juni mendatang. Hari kedua ini dipastikan menjadi awal cabup Takalar memilih mendaftar di KPU, termasuk salah satunya Syamsari Kitta.
Cabup Takalar, Burhanuddin Baharuddin menyatakan dirinya sudah mulai mempersiapkan laporan daftar kekayaan ke KPU Takalar. Pada pemilukada lalu, jumlah kekayaan yang dilaporkan Burhanuddin berkisar Rp6 miliar. "Memang akan ada peningkatan, tapi peningkatan itu tidak terlalu banyak," kata Burhanuddin.
Burhanuddin yang berpasangan dengan Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng yang tadinya akan deklarasi pada 23 Juni mundur hingga 25 Juni. Pasalnya, Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan berada di Singapura pada saat itu. "Jadi kita undur untuk menyesuaikan waktu Ketua DPD Golkar Sulsel, karena ternyata setelah umrah dia ada pertemuan di Singapura," kata Burhanuddin. (hamsah umar)