Powered By Blogger

Senin, 25 Juni 2012

Mangungsidi Pilih Perseorangan di Bone


*Ikuti Jejak Irsan

MAKASSAR, FAJAR--Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Pemprov Sulsel, Andi Mangungsidi Massarappi bakal mengikuti jejak putra bupati Bone Andi Idris Galigo, Andi Irsan Idris untuk bertarung melalui jalur independen di pemilukada Bone 2013 mendatang.
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini bakal dilakukan Mangungsidi setelah melihat peluangnya melalui jalur partai politik cukup berat. Partai yang selama ini diharapkan memberi dukungan sudah memastikan calon bupatinya misalnya PDK Bone, yang juga pernah mengusung Mangungsidi di pemilukada sebelumnya.    
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini pertama kali disampaikan Mangungsidi saat melakukan silaturahmi dengan warga di Desa Samaenre, Kecamatan Tonra dan Kecamatan Salomekko. Mangungsidi menggarap wilayah Bone Selatan dua hari terakhir Sabtu-Minggu.
Tim pemenangan Mangungsidi, Andi Suardi Mandang mengatakan sambil melakukan lobi politik dengan partai yang belum memiliki calon bupati, tim pendukung juga bergerak untuk mengumpulkan dukungan KTP dari warga di daerah ini. Setidaknya, sudah ada sekitar 20 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan cabup Bone yang berasal dari birokrat ini.
"Keinginan untuk maju diusung partai politik tetap ada karena itu juga masih berpeluang. Kalau pun pada akhirnya tidak ada partai yang bisa dikendarai, kita sudah siap dengan pilihan alternatif untuk maju lewat independen. Ini harus tetap kita lakukan karena masyarakat Bone juga sangat mendukung Mangungsidi untuk bertarung menjadi bupati," tandas Suardi, Minggu, 24 Juni.
Partai yang selama ini masih diincar Mangungsidi seperti PBB, Hanura, PPP, dan PIS. Kendati PPP Bone condong mendukung Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle, Suardi mengaku tetap membangun komunikasi dengan partai berlambang Kakbah ini.
Saat melakukan sosialisasi di Tonra dan Salomekka, sejumlah kepala desa juga ikut hadir. Bahkan pada saat itu, warga ramai-ramai mengumpulkan fotokopi KTP sebagai wujud dukungan terhadap Mangungsidi. (hamsah umar)
     

Kans Bur-Nojeng Menang Besar


*Di Pemilukada Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) memiliki kans besar memenangkan pemilukada Takalar Oktober mendatang. Itu kalau mengacu survei yang dilakukan Adyaksa Supporting House periode 09-16 Juni lalu.
Kendati dalam survei ini Adyaksa masih mengukur elektabilitas perseorangan, namun elektabilitas Bur yang cenderung stabil pada kisaran angka 39,2 persen sudah memberikan jaminan calon ini akan mampu memenangkan pertarungan dalam satu putaran. Apalagi berpasangan Nojeng yang juga menempati urut kedua kandidat paling berpeluang memenangkan pertarungan dengan elektabilitas mencapai 17,6 persen.
"Sebenarnya dengan figur manapun Bur dipasangkan dia bisa memenangkan pertarungan, apalagi saat ini berpasangan dengan Nojeng. Dari survei yang dilakukan kami bisa berkesimpulan bahwa pemilukada Takalar akan dimenangkan pasangan Bur-Nojeng. Kecuali kalau terjadi keadaan luar biasa atau tzunami politik," jelas Direktur Eksekutif Adyaksa Supporting House, Irfan AB saat memberikan keterangan pers, Minggu, 24 Juni.
Dengan keputusan memaketkan Bur-Nojeng, elektabilitas pasangan yang diusung Golkar ini semakin meningkatkan hingga bisa mencapai 50 persen. Kalau pun terjadi penurunan karena pendukung Bur dan pendukung Nojeng diprediksi ada yang lari dengan keputusan paket ini, tidak banyak memengaruhi peluang paket ini memenangkan pertarungan. "Kalau ada seperti itu paling pemilih elit, tapi yang kita sentuh survei ini adalah yang langsung ke masyarakat," tandas Irfan.
Ketua Devisi Survei, Mochtar Tawil menambahkan cabup yang cukup layak diperhitungkan di pemilukada Takalar adalah Andi Makmur Sadda dengan tingkat elektabilitas 14,7 persen. Makmur akan berpasangan Nashar Baso. Serta Syamsari Kitta yang memiliki elektabilitas 13 persen. Legislator Sulsel ini akan berpasangan dengan Hamzah Barlian. Adapun calon lain seperti Ahmad Dg Serre 1,7 persen, AM Jen Syarif Rifai 1,5 persen, Amin Yacob 1,5 persen.    
Dalam survei yang melibatkan 450 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Takalar, dengan menggunakan teknik sampling multi stage random ini, margin error berkisar 3,8 persen. Survei ini belum dilakukan secara berpasangan karena sebagaian kandidat yang akan maju belum ada kepastian kendaraan dan calon pendampingnya. "Kenapa tidak disurvei berpasangan karena yang lain belum pasti kendaraan dan pendampingnya," tandasnya.
Salah satu yang menjadi power Bur sehingga memiliki elektabilitas yang stabil karena figur yang satu ini sudah pernah bertarung pada pemilukada sebelumnya, termasuk aktif bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam kapasitasnya sebagai anggota DRPD Sulsel.
Pasangan Bur-Nojeng yang diusung Golkar ini akan melakukan deklarasi pasangan Senin, 25 Juni. Deklarasi yang digelar di ibu kota Takalar ini akan menghadirkan elit Golkar termasuk Aburizal Bakrie, Syahrul Yasin Limpo bahkan artis ibukota. Ical yang juga capres Golkar bahkan akan dijemput oleh massa pendukung Bur-Nojeng di perbatasan Takalar-Gowa. (hamsah umar)          

Minggu, 24 Juni 2012

Amin Rais Dijemput Mobil Ilham


*Hadir Pernikahan Mirsa-Oriza

MAKASSAR, FAJAR--Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amin Rais pagi ini dijadwalkan menghadiri pesta pernikahan putra Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel Andry Areif Bulu, Mirsa Andry Arief Bulu dengan putra Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Andi Yusran Paris, Andi Oriza Kania Yusran Paris di Grand Clarion, Sabtu, 23 Juni pukul 10.00 Wita.
Informasi yang diperoleh dari orang terdekat Amin Rasi, Najamuddin Majid menyebutkan bahwa Amin Rais berangkat dari Jakarta sekira pukul 05.00 Wita dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pukul 07.00 Wita. Informasi yang berkembang menyebutkan, Amin akan dijemput menggunakan mobil pribadi wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin dari bandara ke lokasi acara.
Mobil yang disiapkan menjemput deklarator PAN ini adalah mobil DD 145 ACO jenis Alfhare. Kendaraan pribadi cagub Sulsel ini diketahui sebagai mobil yang pernah menjadi sasaran pengadangan Ilham saat sosialisasi cagub di Gowa beberapa bulan lalu. "Mobil yang akan jemput Pak Amin Rais itu DD 145 ACO," ujar sumber FAJAR.
Namun, Najamuddin yang selama ini dikenal setia mendampingi Amin Rais ketika berada di Makassar mengaku belum tahu pasti apakah informasi tersebut benar atau tidak. Yang pasti menurut dia, dirinya yang selalu mendampingi Amin Rais ketika berada di Makassar sejak reformasi berlangsung juga sudah menyiapkan mobil pribadinya. "Saya sendiri tentu akan bawa mobil saya. Tapi memang memungkinkan banyak yang jemput di bandara. Dia naik mobil saya atau bukan kita lihat besok saja," katanya.
Yang pasti menurut Najamuddin, mobil yang menjemput Amin Rais biasanya adalah kendaraan milik yang mengundang dia datang. "Teman-teman wartawan juga bisa mewawancarai beliau kalau dia datang, termasuk misalnya soal isu pilgub," tandasnya.  
Najamuddin mengaku sudah mendapat kepastian Amin Rais untuk menghadiri pesta pernikahan Mirsa-Oriza ini. Kebetulan, Amin Rais dan Yusran memiliki hubungan organisasi sekaligus hubungan emosional. "Jadi Amin Rais dalam kapasitas pengurus MPP PAN sementara Yusran DPW PAN Sulsel," tandas Najamuddin.
Selain itu, Amin dan Yusran juga sudah seperti anak dan bapak sehingga hubungan emosional kekeluargaan juga sangat kental. Kendati tidak ada kaitannya dengan politik utamanya dukungan PAN di Sulsel, namun bisa jadi kehadiran Amin Rais ini menjadi sinyal positif bagi pasangan yang diusung Demokrat Sulsel. (hamsah umar)


Partai Pengusung Siapkan Deklarasi IA


MAKASSAR, FAJAR--Belasan partai pengusung pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mulai menyiapkan deklarasi yang dipastikan berlangsung sebelum bulan ramadan mendatang. Untuk memantapkan agenda deklarasi itu, parpol pengusung ini akan melakukan pertemuan dengan IA, Kamis, 28 Juni.
Deklarasi bersama partai pengusung IA ini sejauh ini belum ada kejelasan karena sejumlah partai belum memastikan rekomendasinya seperti PDIP dan PKS, begitu juga dengan PAN. "Yang pasti, pertemuan kita dengan parpol pengusung sudah membahas persiapan deklarasi bersama," tandas Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal, Jumat, 22 Juni.
Partai yang selama ini sudah memastikan mendukung IA adalah Demokrat, PBB, PBR, PKB, PPDI, dan sejumlah partai nonparlemen. Bahkan RepublikaN yang disebut-sebut akan mendukung Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) juga dikabarkan sudah menetapkan IA kendati rekomendasi tersebut belum sampai ke Sulsel.
Selain membahas agenda deklarasi, pertemuan parpol pengusung ini juga dilakukan untuk membangun soliditas sebagai pengusung IA di pilgub Sulsel. Parpol yang berada di belakang IA diharapkan mampu sinergi dengan Demokrat maupun tim pejuang yang telah dibentuk, utamanya dalam menyosialisasikan dan mengsingkrongkan program IA yang perlu disampaikan kepada rakyat Sulsel.
Pengurus partai pengusung yang diharapkan terlibat dalam pertemuan ini adalah unsur pimpinan. "Setelah pertemuan ini, kerja tim dengan partai pengusung bisa lebih optimal utamanya dalam membangun jaringan dan program yang harus kita sosialisasikan," tandas Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Terkait desas desus PAN akan menyerahkan rekomendasi ke Sayang saat rakerwil mendatang, Ical menandaskan bahwa PAN sejak awal memang sudah menyatakan ke Sayang sehingga kalau pun benar, IA tidak pernah kaget. "Tapi nyatanya sekarang belum ke situ, jadi sebelum dia pegang itu dukungan pemikiran kita masih sama saat kita memulai melobi PAN," tandas Ical.
Sementara cawagub pendamping Ilham, Aziz Qahhar Mudzakkar mengakhiri kunjungannya di Pinrang. Pada hari kedua Aziz bersama istri, Sabriati menggarap Pinrang, Aziz tauziah di masjid Muhajirin Kecamatan Paleteang.
"Aziz juga meresmikan rumah rakyat tim pejuang perempuan IA Kabupaten Pinrang. Juga silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Sikkuledeng, dan Langnga. Siangnya, Aziz khutbah Jumat di Ammani Selatan," kata asisten Aziz, Irfan Yahya. (hamsah umar)

Muhyina Incar Birokrat


*Kumpulkan 48 Ribu KTP

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Muhyina Muin mengklaim telah mengumpulkan 48 ribu dukungan KTP di Makassar. Meski yang disyaratkan KPU hanya berkisar 45 ribu, cawali yang akan maju lewat independen ini bertekad mengumpulkan dukungan lebih banyak dari dari persyaratan KPU.
"Untuk dukungan KTP dari masyarakat Makassar yang sudah ada di tim kita sudah 48 ribu. Tapi kita tidak mau terpaku pada jumlah itu, makanya kita ingin mendapatkan dukungan KTP dua kali lipat dari yang dipersyaratkan untuk bisa maju di Makassar," tandas Muhyina, Jumat, 22 Juni.
Keinginan untuk mendapatkan dukungan KTP lebih banyak dari yang disyaratkan itu, untuk mengantisipasi pemilik KTP tersebut sudah tidak berada di tempat, meninggal, atau KTP sudah tidak berlaku lagi saat proses verifikasi oleh KPU. Asumsi inilah sehingga Muhyina minta timnya untuk mengumpulkan dukungan KTP tidak sekadar memenuhi syarat yang dibutuhkan KPU. Ini juga bakal menjadi acuan untuk mengukur dukungan warga Makassar terhadap anggota DPRD Makassar ini.
Sebagai calon independen yang selayaknya mempersiapkan pendamping lebih awal dibanding calon yang diusung parpol, Muhyina menyebut sejauh ini dirinya sudah mulai membangun komunikasi dengan sejumlah tokoh termasuk yang selama ini punya keinginan bertarung di Makassar. Dia bahkan mengungkan tokoh birokrat banyak yang melamarnya untuk berpasangan di pilwalkot. Sayangnya, Muhyina enggan membeberkan siapa saja birokrat yang coba melamarnya itu.
"Jadi bukan saya yang menawarkan diri, tapi dia yang menawarkan diri ke saya. Kita tentu akan melihat semua siapa yang paling pantas dan mampu memahami apa yang menjadi program kerja kita ke depan. Pastinya, maju sebagai cawali masih menjadi dorongan besar masyarakat kepada saya," tandas Muhyina.
Kendati tidak menyebut tokoh birokrat yang membangun komunikasi dengannya, dia mengaku kalau tokoh tersebut juga sudah sering muncul. Khusus di Makassar, birokrat yang disebut-sebut akan maju seperti Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Syaifuk Saleh, mantan Sekkot Makassar, Anis Kama, dan Apiaty Amin Syam. Sementara untk cawawali sejauh ini belum terlihat ada yang memunculkan diri.
Kendati bulat maju melalui independen, Muhyina tidak menutup kemungkinan maju melalui jalur partai politik baik partai besar atau pun partai kecil seperti nonparlemen. "Kita tetap membangun komunikasi dengan partai," tambah Muhyina.
Sementara cawali asal PKS, Iqbal Djalil (Ije) yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai cawali di Makassar, intens sosialisasi melalui kegiatan keagamaan seperti majelis taklim, pengajian, isra mikraj dan komunitas pesantren. "Pertemuan dengan sejumlah tokoh tetap intens kita lakukan. Kalau dari PKS sendiri saya kira Ije yang paling siap karena sudah deklarasi," kata Ije.
Anggota DPRD Makassar ini pun berharap PKS bisa menetapkan cawalinya di Makassar dalam waktu tidak terlalu lama, sehingga calon yang akan diusung nanti bisa lebih banyak melakukan gerakan di tengah masyarakat. Saat ini, PKS masih sebatas memberi ruang tujuh kadernya bersosialisasi sebagai cawali Makassar. "Lebih cepat ada ditetapkan menurut saya akan lebih baik," kata Ije. (hamsah umar)