Powered By Blogger

Selasa, 26 Juni 2012

Mangungsidi Pilih Perseorangan di Bone


*Ikuti Jejak Irsan

MAKASSAR, FAJAR--Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Pemprov Sulsel, Andi Mangungsidi Massarappi bakal mengikuti jejak putra bupati Bone Andi Idris Galigo, Andi Irsan Idris untuk bertarung melalui jalur independen di pemilukada Bone 2013 mendatang.
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini bakal dilakukan Mangungsidi setelah melihat peluangnya melalui jalur partai politik cukup berat. Partai yang selama ini diharapkan memberi dukungan sudah memastikan calon bupatinya misalnya PDK Bone, yang juga pernah mengusung Mangungsidi di pemilukada sebelumnya.    
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini pertama kali disampaikan Mangungsidi saat melakukan silaturahmi dengan warga di Desa Samaenre, Kecamatan Tonra dan Kecamatan Salomekko. Mangungsidi menggarap wilayah Bone Selatan dua hari terakhir Sabtu-Minggu.
Tim pemenangan Mangungsidi, Andi Suardi Mandang mengatakan sambil melakukan lobi politik dengan partai yang belum memiliki calon bupati, tim pendukung juga bergerak untuk mengumpulkan dukungan KTP dari warga di daerah ini. Setidaknya, sudah ada sekitar 20 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan cabup Bone yang berasal dari birokrat ini.
"Keinginan untuk maju diusung partai politik tetap ada karena itu juga masih berpeluang. Kalau pun pada akhirnya tidak ada partai yang bisa dikendarai, kita sudah siap dengan pilihan alternatif untuk maju lewat independen. Ini harus tetap kita lakukan karena masyarakat Bone juga sangat mendukung Mangungsidi untuk bertarung menjadi bupati," tandas Suardi, Minggu, 24 Juni.
Partai yang selama ini masih diincar Mangungsidi seperti PBB, Hanura, PPP, dan PIS. Kendati PPP Bone condong mendukung Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle, Suardi mengaku tetap membangun komunikasi dengan partai berlambang Kakbah ini.
Saat melakukan sosialisasi di Tonra dan Salomekka, sejumlah kepala desa juga ikut hadir. Bahkan pada saat itu, warga ramai-ramai mengumpulkan fotokopi KTP sebagai wujud dukungan terhadap Mangungsidi. (hamsah umar)
     

Boediono Sebatas di Baddoka


MAKASSAR, FAJAR--Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel di Baddoka, Kecamatan Biringkanaya Makassar dipastikan dihadiri Wapres RI, Boediono. Pesawat yang ditumpangi Boediono dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekira pukul 09.00 Wita.
Berdasar jadwal yang telah ditetapkan BNN dan Pemprov Sulsel, Boediono serta gubernur dan wagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang mengikuti upacara pengingatan HANI di Baddoka sekira pukul 10.00 Wita. Selama berada di Makassar, Boediono tidak sampai masuk pusat kota Makassar, tapi semua kegiatan yang berkaitan dengan peresmian kantor secara simbolis dilakukan di Baddoka.
Biro Humas Pemprov Sulsel, Baddar yang dikonfirmasi tadi malam menyebutkan bahwa berdasar agenda yang diterima pemprov, Boediono akan meresmikan pembangunan kantor BNN Sulsel di Baddoka, kantor BNN Makassar di Mariso. "Hanya itu kegiatannya besok, kalau ada peresmian proyek, sebatas dilakukan secara simbolis di Baddoka," kata Baddar.
Boediono sendiri diagendakan berada di Makassar hanya sekitar 3 jam, karena sekira pukul 12.00 Wita, mantan gubernur Bank Indonesia ini sudah harus bertolak ke Jakarta. Sejauh ini, belum ada agenda Boediono akan menginjakkan kaki di pusat kota Makassar. Selama berada di Makassar wapres sebatas berada di pinggiran kota Makassar yakni Baddoka. "Tidak sampai masuk kota," kata Baddar.
Para pejabat Sulsel termasuk anggota DPRD Sulsel juga diundang untuk menghadiri peringatan anti narkoba di Baddoka ini. Hanya saja, tidak diketahui siapa saja pejabat dari pusat termasuk BNN pusat yang menyertai kunjungan wapres ke daerah ini.    
Kendati tidak sampai masuk di jantung kota Makassar, kedatangan Boediono di Makassar tetap dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan TNI. Ribuan personil TNI dan polri dikerahkan untuk mengamankan kedatangan wapres ini. Apalagi, aktivis mahasiswa di Makassar memang selama ini dikenal anti terhadap Boediono. Tidak heran sehari sebelum kedatangannya, sejumlah mahasiswa seperti di UMI sudah menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan wapres.
Aparat yang dikerahkan melakukan pengamanan kedatangan wapres sudah siap menindak mahasiswa yang melakukan demo, utamanya pada jalur yang akan dilalui wapres seperti di persimpangan lima bandara maupun jalur lain yang akan dilalui. Namun aparat tidak menyoal mahasiswa demo dalam jumlah besar kalau sekadar dilakukan depan kampus atau flyover.
Kepala BNN Sulsel, Kombes Richard Nainggolang yang coba dikonfirmasi terpisah mengenai agenda Boediono di Makassar juga mengakui kalau Boediono hanya akan menghadiri kegiatan yang ada di Baddoka. "Rencana hanya menghadiri peringatan HANI di Baddoka," tandas Richard. (hamsah umar)    

Tiga Menteri Hadiri Deklarasi IA


*Jadwal Ditetapkan 28 Juni

MAKASSAR, FAJAR--Tiga menteri dari jajaran partai Demokrat dijadwalkan menghadiri deklarasi Semangat Baru bersapa parpol koalisi, yang dipersiapkan berlangsung Juli mendatang.
Ketiga menteri yang berasal dari Sulsel ini masing-masing Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan,Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, dan Menteri Kehakiman dan HAM, Amir Syamsuddin. "Menteri dari Demokrat yang dari Sulsel sudah pasti kita minta datang saat deklarasi," ujar Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah, Senin, 25 Juni.
Deklarasi pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bersamaa partai pengusung sejauh ini memang belum ditentukan tanggal dan tempat pastinya. Namun, rencana deklarasi ini sudah akan dibahas dan ditetapkan dalam pertemuan partai pengusung Kamis, 28 Juni. "Kita sudah bahas seperti apa teknis pelaksanaan deklarasi," kata Ni'matullah.
Demokrat sebagai partai pengusung utama IA bertekad untuk melibatkan partai pengusung mulai dari perencanaan deklarasi hingga pelaksanaan. Demokrat tidak ingin sekadar menggalang koalisi tapi memastikan semua partai ambil peran dalam deklarasi ini. Setidaknya ada belasan partai yang berada di belakang IA baik parlemen maupun nonparlemen. Partai pengusung antara lain Demokrat, PBB, PBR, PKB, PPDI, RepublikaN, dan sejumlah partai nonparlemen.
Selain dihadiri tiga menteri, Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum serta enam anggota DPR RI Demokrat asal Sulsel masing-masing Dr Nizar, Andi Timo Pangerang, Jafar Hafsah, Gaffar Patappe, Reza Ali, dan Bahrun Daido juga dipastikan hadir. Bahkan, legislator Demokrat yang berkiprah di senayan ini diharapkan bisa menjadi jurkam pasangan IA di pilgub nantinya.
Selain membahas mengenai agenda deklarasi dan persiapannya, pertemuan Demokrat dengan partai koalisi ini juga dimaksudkan untuk membangun soliditas koalisi partai menghadapi pilgub. Partai pengusung IA diharapkan mampu mampu menjual program yang ditawarkan pasangan IA di masyarakat.
"Kita ingin mengsinergikan semua program yang akan dijalankan pasangan IA dengan semua partai pengusung. Sehingga kerja-kerja politik yang dilakukan tim termasuk partai pengusung lebih maksimal dalam memenangkan Ilham-Aziz dalam pertarungan," tandas Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal. (hamsah umar)        
   

Ical: Imam Tak Pantas Nilai Kenegarawanan Amien


MAKASSAR, FAJAR--Pernyataan mantan juru bicara Sayang, Imam Mujahidin yang menilai deklarator PAN, Amien Rais sebagai tokoh negarawan yang inkonsistem disesalkan kubu Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Sebagai mantan jubir yang juga kembali disiapkan menjadi jubir Sayang di pilgub Sulsel 2013, Imam tidak sepantasnya menilai kenegarawanan Amien Rais. Bahkan pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk ketidaktahuan Imam terhadap sejarah perjalanan bangsa.    
Kordinator Tim Media Ilham-Aziz, Syamsu Rizal bahwa penilaian Iman tersebut sangat tidak berdasar. "Orang yang mempertanyakan kenegarawan Pak Amien, adalah orang yang tidak tahu sejarah," tegas Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Amien Rais yang saat ini merupakan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN adalah  pelopor reformasi bersama mahasiswa pada tahun 1998 silam. Dia juga mantan mantan Ketua Muhammadiyah dan juga tokoh yang paling konsisten dalam melawan hegamoni resim orde baru. "Jadi sangat tidak  wajar seorang Imam menilai ke negarawanan  Pak Amien. Memangnya Imam itu siapa dan apa kontribusinya terhadap bangsa ini dibanding Pak Amien Rais," kata Ical memberikan tanggapan.
Sebelumnya, Amien Rais mengumumkan sikap politiknya terhadap pemilihan gubernur di Sulsel ketika berada di Makassar. Mantan Ketua MPR ini secara tegas menyatakan mendukung  dan siap untuk tampil sebagai juru kampanye pasangan Ilham-Aziz.
Sikap politik dari Amin Rais ini pun membuat kubu Sayang gerah dan menyebut Amin sebagai negarawan yang inkosisten. Dalam tinta sejarah bangsa kita, langkah - langkah politik Pak Amien selalu dilandasi dengan pemikiran-pemikiran rasional tanpa ada kesan basa basi. Termasuk ketika memutuskan tampil terdepan mengawal pergerakan mahasiswa untuk meruntuhkan resim Soeharto yang telah berkuasa 32 tahun lamanya.
"Pun sama halnya ketika memandang momen pilgub di Sulsel, beliau tidak mungkin mengeluarkan pernyataan yang ngawur dan dianggap  basa - basi. Keputusan Pak Amien untuk mendukung IA pasti karena ada sesuatu yang salah dan perlu segera dilakukan perubahan di Sulsel," lanjut Ical.
Sementara Iman mengaku tidak bermaksud menyerang diri pribadi Amien dengan menyebutkan bahwa pendiri PAN tersebut adalah negarawan yang inkonsisten. "Tapi saya menyerang kondisi atau gerakan perpolitikan yang ada dan kemudian membuat Amien Rais semakin jauh dari rakyat," kata Imam dalam rilisnya.
Dia mengakui sosok Amien adalah tokoh nasional, tokoh agama, dan tokoh reformasi. Jadi, idealnya Amien tidak milik siapa-siapa, tapi milik seluruh masyarakat di Indonesia. Karena mantan Capres 2004 silam ini adalah salah satu sosok perekat bangsa. "Makanya di luar logika dan nalar kami ketika Pak Amien ingin kembali bermain politik praktis," kata Imam.
Pernyataannya dirinya sekadar sebuah pengandaian jika memang Amien ikut bermain di rana politik praktis dan berkelas lokal di Sulsel. "Saya yakin Pak Amien tidak akan melakukan hal itu. Karena beliau adalah tauladan kami, beliau adalah perekat bangsa ini, beliau adalah tokoh yang benar-benar ditokohkan," terang Imam. (hamsah umar)

Panwaslu Curhat ke Roem Soal Anggaran


MAKASSAR, FAJAR--Di tengah kesibukannya menyeleksi calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel, anggota Panwaslu Sulsel menyempatkan diri menemui Ketua DPRD Sulsel, HM Roem. Pengawas pilgub ini memperkenalkan diri sekaligus curhat mengenai anggaran panwaslu mendatang.
"Kami datang melakukan audience dengan DPRD Sulsel untuk memperkenalkan diri. Selain itu, kita juga bahas soal anggaran untuk Panwaslu Sulsel," tandas anggota Panwaslu Sulsel, Anwar, Senin, 25 Juni.
Anggota panwaslu Sulsel yang menemui Roem masing-masing Ketua Panwaslu Sulsel, Supriyanto, Anwar serta Nur Setiawati (anggota). Dalam pertemuan ini, Roem berjanji untuk membackup usul anggaran yang diajukan Panwaslu Sulsel ke pemprov dalam rangka memperlancar tugas dan fungsi anggota panwaslu. Untuk pilgub Sulsel, lembaga pengawas pemilu ini mengusulkan anggaran sebesar Rp90 miliar.
Roem berjanji segera meminta Komisi A DPRD Sulsel untuk mengagendakan rapat koordinasi dengan Panwaslu Sulsel untuk membahas lebih teknis lagi mengenai kebutuhan anggaran panwaslu dalam pelaksanaan pilgub 2013 mendatang. Sejauh ini, dewan memang baru pernah melakukan koordinasi dengan pemprov Sulsel membahas mengenai kebutuhan anggaran pilgub yang mencapai Rp453 miliar, berupa KPU sebesar Rp319 miliar, dan pengamanan sebesar Rp43,9 miliar.
Sebelumnya, Panwaslu Sulsel merasa dicueki oleh pemprov Sulsel terkait penyediaan fasilitas kantor. Panwaslu sekitar sebulan lebih terkatung-katung menunggu kepastian dari pemprov hingga akhirnya memilih menyewa ruko sebagai tempat berkantor.
Tiga anggota panwaslu ini sendiri masih harus menyelesaikan fit and propert test calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel. Dari 21 kabupaten yang direncanakan baru Bantaeng, Bulukumba, Selayar, dan Enrekang yang telah dilakukan akhir pekan lalu.
Uji kelayakan kembali akan dilanjutkan pada 28-29 untuk Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Luwu. Sementara Pinrang, Soppeng, dan Barru akan dilakukan pada 30 Juni. "Berikutnya 1 Juli untuk Wajo, Sidrap, Enrekang, Parepare. Sedang hari terakhir yakni 2 Juli untuk Makassar, Gowa, Maros, Pangkep, dan Jeneponto," tandas Anwar.
Hasil uji kelayakan calon anggota panwaslu Sulsel ini selanjutnya akan diplenokan pada 4 Juli untuk selanjutnya diumumkan anggota panwaslu terpilih pada 5 Juli mendatang. (hamsah umar)