Powered By Blogger

Rabu, 27 Juni 2012

Pendaftaran Cagub Ditetapkan 9-15 September


*Rekrut PPK/PPS Dimulai

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel menetapkan jadwal pendaftaran calon gubernur Sulsel berlangsung 9-15 September atau tersisa dua bulan lebih.
Sementara bagi calon perseorangan, berdasar ketentuan undang-undang mereka sudah harus menyerahkan dokumen dukungan ke KPU 29 hari sebelum jadwal pendaftaran cagub dimulai. Dengan demikian, calon independen yang ingin bertarung di pilgub Sulsel sudah harus menyerahkan dukungan KPT ke KPU mulai 10-14 Agustus, untuk selanjutnya diverifikasi oleh KPU.
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman menyatakan KPU saat ini sudah meminta daftar agregat kependudukan per kecamatan ke pemprov Sulsel. Ini akan menjadi acuan bagi KPU menentukan jumlah dukungan minimal yang dibutuhkan calon perseorangan di pilgub Sulsel mendatang.      
Sejauh ini, belum ada cagub independen yang mencuat begitu juga yang melakukan komunikasi dengan KPU Sulsel. Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) banyak diperkirakan akan bertarung lewat jalur independen, kendati pasangan ini masih tetap yakin akan bertarung dengan dukungan partai politik. Di pihak lain, baru Gerindra yang pasti mengusung pasangan ini.  
Untuk tahapan pilgub Sulsel sendiri, KPU resmi memulai tahapan pada Rabu, 27 Juli. Untuk tahapan awal ini, KPU Sulsel dan kabupaten/kota sudah harus melakukan penjaringan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS). "Besok masyarakat yang ingin menjadi anggota PPK dan PPS sudah bisa mendaftar di KPU masing-masing," kata anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman, Selasa, 26 Juni.
Ketua KPU Makassar, Minas Hasan yang ditemui di KPU Sulsel menambahkan penjaringan anggota PPK dan PPS untuk wilayah Makassar diharapkan berjalan sesuai harapan.
Kemarin, KPU Sulsel mengumpulkan ketua-ketua KPU se-Sulsel dalam rangka rapat koordinasi dimulainya tahapan pilgub Sulsel. Rapat koordinasi ini diisi dengan dialog dengan Kepala BPKP Sulsel, Hamonangan Simarmata.
Usai berdialog dengan anggota KPU Sulsel, Hamonangan menyebutkan bahwa ketentuan mengenai pemberian honor anggota KPU di pilgub Sulsel belum ada. Kendati begitu, pemberian honor kepada anggota KPU merupakan hak penyelenggara. "Adapun bagaimana besarannya itu harus menganut hal sewajarnya," tandas Hamonangan. (hamsah umar)        

Ni'matullah: Demokrat Peduli Warga Luwu


MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengklaim partainya memiliki kepedulian terhadap tokoh atau warga Luwu Raya untuk diberi peran dalam pemerintahan.
Klaim bahwa partai berlambang Mercy ini peduli dengan tokoh Luwu Raya cukup beralasan. Pasalnya pada kabinet Indonesia Bersatu II, setidaknya ada putra Luwu Raya yang diberi kepercayaan Demokrat untuk menjadi menteri. Salah satunya adalah Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan, begitu juga Menteri Kehakiman dan HAM, Amir Syamsuddin. "Nanti Demokrat yang menjadi partai penguasa baru banyak orang Luwu yang jadi menteri," kata Ni'matullah.
Karenanya, pada pilgub Sulsel 2013 mendatang, Demokrat yang akan mengusung Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar sangat pantas ketika warga Luwu Raya mendukung pasangan nasionalis-religius ini. Belum lagi, Aziz yang saat ini menjabat sebagai anggota DPD RI asal Sulsel juga merupakan putra kelahiran Luwu Raya.
"Sehingga kalau pada pilgub 2013 nanti pasangan Ilham-Aziz bulat dan memperjuangkan kemenangan pasangan ini, saya kira sangat pantas dilakukan, karena Demokrat sendiri cukup peduli dengan orang-orang luwu," tandas Ni'matullah.
Selain di jajaran menteri, mantan bupati Luwu Utara, Luthfi A Mutty juga mendapat peran strategis sebagai staf ahli wakil presiden RI. Pasangan Ilham-Aziz sendiri sejauh ini berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada masyarakat Luwu Raya, khususnya dalam hal pemerataan pembangunan atau alokasi anggaran secara merata termasuk untuk Luwu Raya.
Harapan agar warga Luwu Raya solid mendukung pasangan Ilham-Aziz ini juga sering didengungkan elit Demokrat di Luwu Raya, dimana menurutnya sudah saatnya Wija to Luwu bersatu untuk memenangkan putra Luwu di pilgub Sulsel mendatang. Kekalahan yang dialami Aziz pada pilgub sebelumnya di kampung sendiri harus jadi pelajaran untuk lebih solid mendukung sesama orang Luwu.
Untuk mematangkan strategi dan kerja politik pasangan IA di pilgub Sulsel bersama partai pengusung, Demokrat dan belasan pengusung IA akan melakukan pertemuan yang akan digelar Kamis, 28 Juni. Salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mengsinergikan kerja politik yang dilakukan tim pejuang IA dengan tim partai pengusung. (hamsah umar)              

Cabup Takalar Tonjolkan Kesederhanaan


*Saat Daftar di KPU

MAKASSAR, FAJAR--Menonjolkan sosok kesederhanaan saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takalar, menjadi pilihan pasangan cabup/cawabup Takalar. Mereka mereka akan menonjolkan kesederhanaan dengan cara berjalan kaki ke KPU.
Pasangan cabup Takalar, A Makmur Sadda-Nashar Baso (AMAN) yang dijadwalkan mendaftar di KPU Takalar, Rabu, 27 Juni adalah salah satu pasangan cabup yang memilih akan jalan kaki saat datang mendaftar di KPU. Pasangan ini bakal berangkat dari rujab wakil bupati Takalar ke kantor KPU Takalar. AMAN akan mendaftar di KPU sekitar pukul 11.30 Wita.
"Karena jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rujab ke KPU, kita memilih untuk jalan kaki bersama rombongan," tandas Ketua DPC PPP Takalar, Nurdin HS, Selasa, 26 Juni.
Saat mendaftar di KPU, Nurdin menyebut pasangan ini hanya akan diantar oleh tokoh masyarakat, tim, dan kader partai lainnya. Pasangan ini memilih lebih menghadirkan tokoh masyarakat berpengaruh di Takalar untuk mendampingi AMAN mendaftar di KPU. Ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa pasangan ini mendapat dukungan dari tokoh masyarakat Takalar yang berpengaruh.
"Kita tidak ingin mengerahkan massa, apalagi kantor KPU juga kecil sehingga khawatir malah terganggu. Namun tokoh dan tim yang akan antar ke KPU bisa mencapai ratusan orang," tandas Nurdin.
Pasangan yang diusung Golkar, Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) yang menjadwalkan mendaftar di KPU Kamis, 28 Juni besok juga akan memperlihatkan kesederhaan pasangan calon. Bur-Nojeng dan pendukungnya juga memilih jalan kaki dari kantor DPD Golkar Takalar ke KPU. Jarak kantor Golkar dan KPU juga lebih dekat karena hanya berkisar 100 meter. Sehingga kalau memilih naik kendaraan malah bisa mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya.
Ketua Bappilu DPD Golkar Takalar, Muhiddin Tiro menandaskan pengerahan massa saat pendaftaran juga tidak dilakukan Bur-Nojeng. Kalau pun ada massa sebatas kader Golkar yang diperkirakan hanya berkisar 500 orang. Pengerahan massa kata dia baru akan dilakukan saat kampanye mendatang.
Pascadeklarasi, pasangan Bur-Nojeng saat ini fokus mempersiapkan diri secara matang untuk mendaftarkan diri ke KPU sebagai pasangan calon. "Tapi kegiatan rutin seperti melakukan pertemuan dan sosialisasi di masyarakat tetap intens kita lakukan. Apalagi semakin banyak undangan masyarakat ke kita," tandas Muhiddin. (hamsah umar)

Selasa, 26 Juni 2012

Mangungsidi Pilih Perseorangan di Bone


*Ikuti Jejak Irsan

MAKASSAR, FAJAR--Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Pemprov Sulsel, Andi Mangungsidi Massarappi bakal mengikuti jejak putra bupati Bone Andi Idris Galigo, Andi Irsan Idris untuk bertarung melalui jalur independen di pemilukada Bone 2013 mendatang.
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini bakal dilakukan Mangungsidi setelah melihat peluangnya melalui jalur partai politik cukup berat. Partai yang selama ini diharapkan memberi dukungan sudah memastikan calon bupatinya misalnya PDK Bone, yang juga pernah mengusung Mangungsidi di pemilukada sebelumnya.    
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini pertama kali disampaikan Mangungsidi saat melakukan silaturahmi dengan warga di Desa Samaenre, Kecamatan Tonra dan Kecamatan Salomekko. Mangungsidi menggarap wilayah Bone Selatan dua hari terakhir Sabtu-Minggu.
Tim pemenangan Mangungsidi, Andi Suardi Mandang mengatakan sambil melakukan lobi politik dengan partai yang belum memiliki calon bupati, tim pendukung juga bergerak untuk mengumpulkan dukungan KTP dari warga di daerah ini. Setidaknya, sudah ada sekitar 20 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan cabup Bone yang berasal dari birokrat ini.
"Keinginan untuk maju diusung partai politik tetap ada karena itu juga masih berpeluang. Kalau pun pada akhirnya tidak ada partai yang bisa dikendarai, kita sudah siap dengan pilihan alternatif untuk maju lewat independen. Ini harus tetap kita lakukan karena masyarakat Bone juga sangat mendukung Mangungsidi untuk bertarung menjadi bupati," tandas Suardi, Minggu, 24 Juni.
Partai yang selama ini masih diincar Mangungsidi seperti PBB, Hanura, PPP, dan PIS. Kendati PPP Bone condong mendukung Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle, Suardi mengaku tetap membangun komunikasi dengan partai berlambang Kakbah ini.
Saat melakukan sosialisasi di Tonra dan Salomekka, sejumlah kepala desa juga ikut hadir. Bahkan pada saat itu, warga ramai-ramai mengumpulkan fotokopi KTP sebagai wujud dukungan terhadap Mangungsidi. (hamsah umar)
     

Boediono Sebatas di Baddoka


MAKASSAR, FAJAR--Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel di Baddoka, Kecamatan Biringkanaya Makassar dipastikan dihadiri Wapres RI, Boediono. Pesawat yang ditumpangi Boediono dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekira pukul 09.00 Wita.
Berdasar jadwal yang telah ditetapkan BNN dan Pemprov Sulsel, Boediono serta gubernur dan wagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang mengikuti upacara pengingatan HANI di Baddoka sekira pukul 10.00 Wita. Selama berada di Makassar, Boediono tidak sampai masuk pusat kota Makassar, tapi semua kegiatan yang berkaitan dengan peresmian kantor secara simbolis dilakukan di Baddoka.
Biro Humas Pemprov Sulsel, Baddar yang dikonfirmasi tadi malam menyebutkan bahwa berdasar agenda yang diterima pemprov, Boediono akan meresmikan pembangunan kantor BNN Sulsel di Baddoka, kantor BNN Makassar di Mariso. "Hanya itu kegiatannya besok, kalau ada peresmian proyek, sebatas dilakukan secara simbolis di Baddoka," kata Baddar.
Boediono sendiri diagendakan berada di Makassar hanya sekitar 3 jam, karena sekira pukul 12.00 Wita, mantan gubernur Bank Indonesia ini sudah harus bertolak ke Jakarta. Sejauh ini, belum ada agenda Boediono akan menginjakkan kaki di pusat kota Makassar. Selama berada di Makassar wapres sebatas berada di pinggiran kota Makassar yakni Baddoka. "Tidak sampai masuk kota," kata Baddar.
Para pejabat Sulsel termasuk anggota DPRD Sulsel juga diundang untuk menghadiri peringatan anti narkoba di Baddoka ini. Hanya saja, tidak diketahui siapa saja pejabat dari pusat termasuk BNN pusat yang menyertai kunjungan wapres ke daerah ini.    
Kendati tidak sampai masuk di jantung kota Makassar, kedatangan Boediono di Makassar tetap dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan TNI. Ribuan personil TNI dan polri dikerahkan untuk mengamankan kedatangan wapres ini. Apalagi, aktivis mahasiswa di Makassar memang selama ini dikenal anti terhadap Boediono. Tidak heran sehari sebelum kedatangannya, sejumlah mahasiswa seperti di UMI sudah menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan wapres.
Aparat yang dikerahkan melakukan pengamanan kedatangan wapres sudah siap menindak mahasiswa yang melakukan demo, utamanya pada jalur yang akan dilalui wapres seperti di persimpangan lima bandara maupun jalur lain yang akan dilalui. Namun aparat tidak menyoal mahasiswa demo dalam jumlah besar kalau sekadar dilakukan depan kampus atau flyover.
Kepala BNN Sulsel, Kombes Richard Nainggolang yang coba dikonfirmasi terpisah mengenai agenda Boediono di Makassar juga mengakui kalau Boediono hanya akan menghadiri kegiatan yang ada di Baddoka. "Rencana hanya menghadiri peringatan HANI di Baddoka," tandas Richard. (hamsah umar)