Powered By Blogger

Jumat, 29 Juni 2012

Transmigram Bali-Jawa Dukung Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Roadshow pasangan calon gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menggarap Luwu Raya dengan mengunjungi sejumlah desa di Luwu Timur. Salah satunya wilayah transmigrasi dari Provinsi Bali dan Jawa di Desa Solo, Kecamatan Angkona.
Di wilayah transmigran ini, Garuda-Na disambut hangat ratusan transmigran. Mereka bahwa merasa surprise mendapat kunjungan calon gubernur kendati daerahnya termasuk pedalaman. Sejumlah warga transmigram bahkan berharap pasangan ini bisa mengunjungi kembali desanya ketika terpilih menjadi gubernur Sulsel mendatang.
Selain di Desa Solo, Garuda-Na juga menyisir Desa Bali Rejo. Wilayah ini masih termasuk wilayah transmigran asal Bali yang penduduknya banyak menganut Hindu. Di Lutim memang banyak terdapat transmigram Bali yang tersebar di beberapa desa. Di Desa ini, Garuda-Na bahkan memilih menginap di rumah warga transmigran sambil berdialog santai bersama masyarakat.
Kedekatan Garuda-Na dengan masyarakat transmigran bahkan diperlihatkan dengan cara mandi bersama di salah satu tempat permandian air terjun. Tidak sampai disitu, pasangan Garuda-Na menyempatkan diri beraktivitas bersama petani di lahan pertanian warga transmigran.
"Warga cukup antusias dan menyambut hangat Garuda-Na. Bahkan warga seakan tidak percaya kalau ada calon gubernur Sulsel bersedia menginap di kampung halaman mereka. Makanya, mereka menitip pesan kalau jadi gubernur harus luangkan waktu untuk mendatangi mereka kembali," tandas juru bicara (jubir) Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Kamis, 28 Juni.
Kepada warga transmigran ini, Rudiyanto berjanji akan memperhatikan harapan transmigran dan petani dengan berupaya mengembangkan ekonomi masyarakat petani, melalui ketersediaan pupuk bersubsidi, pengembangan industri rumah tangga kaum ibu-ibu, termasuk program pendidikan gratis hingga SMA dan pelayanan kesehatan gratis yang memadai  sebagaimana yang telah dilakukan di Sinjai.
Sementara Nawir sebagai tokoh yang memiliki disiplin ilmu pertanian juga berjanji untuk mencurahkan perhatian pada masalah peningkatan pertanian. Apalagi, masyarakat Sulsel mayoritas menggantungkan hidupnya dari pertanian.
Sebelum melakukan roadshow ke Luwu Raya, pasangan ini menggarap Tana Toraja. Di wilayah yang menjadi kampung halaman istri Rudiyanto ini, Garuda-Na menghadiri kegiatan adat Toraja yang digelar salah seorang tokoh masyarakat setempat. (hamsah umar)                                  

Hanura-PKS 90 Persen ke Rumah Rakyat


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan Semangat Baru, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) percaya diri membawa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) masuk Rumah Rakyat-sebutan tim IA di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Ilham bahkan mengklaim PKS dan Hanura sudah 90 persen bersama di Rumah Rakyat. Klaim ini disampaikan Ilham saat mengumpulkan pimpinan partai pengusung di Hotel Singgasana, Kamis, 28 Juni. "Insya Allah PKS dan Hanura akan bersama-sama Semangat Baru dan berjuang bersama memenangkan IA," tandas Ilham.
Dia menyebut, proses penetapan cagub PKS dan Hanura ini tinggal menunggu proses administrasi di partai masing-masing. Namun dia optimis dalam waktu tidak terlalu lama, rekomendasi kedua partai ini sudah ada di tangan. Khusus di Hanura, pasangan IA memang memiliki peluang besar apalagi hanya dia yang mengikuti proses penjaringan cagub secara utuh, sementara di PKS harus bersaing dengan pasangan Sayang dan Garuda-Na.
Dalam pertemuan dengan pimpinan parpol pengusung, Ilham menyatakan langkah ini sebagai pertemuan awal untuk menata komunikasi dan koordinasi dengan partai pengusung lebih maksimal, sehingga kerja politik menghadapi pilgub Sulsel 2013 lebih terarah dan maksimal. Dia juga mengajak 16 parpol pengusung untuk melakukan sosialisasi strategis dalam rangka memenangkan Semangat Baru di pilgub.
Kepada pengusungnya, Ilham mengajak untuk tidak perlu muluk-muluk menargetkan kemenangan besar di pilgub mendatang. "Cukup kita target meraih 51 persen suara di Sulsel. Inilah yang menjadi target teman-teman. Kalau kita mau bekerja maksimal, saya kira target kita itu akan mudah kita capai," tandas Ilham disambut yel-yel partai pengusung.
Saat ini, Ilham mengklaim bisa memenangkan pertarungan di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Di Gowa misalnya, Ilham mengandalkan Ketua DPC Demokrat Gowa, Andi Maddusila sebagai ujung tombak pemenangan IA. "Yang bertarung juga anak mantan bupati Gowa. Jadi kalau di pikir-pikir masih lebih besar peluang Semangat Baru," kata Ilham.
Ketua Bidak Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal menambahkan pertemuan dengan parpol pengusung ini untuk semakin mengeksplorasi potensi yang dimiliki partai pengusung sehingga bisa bersinergi lebih baik ke depan.
Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel, Asriadi Samad yang dikonfirmasi mengenai arah dukungan PKS di pilgub menyatakan sejauh ini DPP PKS belum menetapkan calon yang akan diusung. "Tapi bisa saja diklaim seperti itu. Tentunya dengan bermodal komunikasi yang dibangun selama ini. Kita berharap sebelum Ramadan ini sudah ada rekomendasi turun dari DPP," tandas Asriadi. (hamsah umar)

Sanusi Karateng Andalkan Mahasiswa


MAKASSAR, FAJAR--Calon bupati Wajo, Dr Sanusi Karateng percaya diri menghadapi momen pemilukada Wajo 2013 mendatang. Anggota DPRD Sulsel ini mengandalkan komunitas mahasiswa dan keluarganya sebagai modal utama meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.
Politisi Demokrat Sulsel ini optimis kalangan mahasiswa dan keluarganya di Wajo akan memberikan support untuk menjadi bupati. Untuk mendekati komunitas mahasiswa juga sangat mudah bagi Sanusi, apalagi saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Puangrimaggalatung Sengkang. Saat ini, tidak kurang dari 6.000 mahasiswa yang menimba ilmu di lembaga pendidikan terbesar di Sengkang ini.
"Itu belum termasuk alumni saya yang tentu masih memiliki hubungan emosional dengan saya. Bahkan saat saya melakukan wisuda sekitar 1.000 mahasiswa beberapa waktu lalu, ada ribuan warga hadir karena banyak keluarga mahasiswa yang hadir. Jalan di sekitar kampus bahkan macet hingga berjam-jam," tandas Sanusi, Rabu, 27 Juni.
Namun, Sanusi juga tidak mau terlalu over convidence dengan peluang meraih dukungan mahasiswa Puangrimaggalatung dan keluarganya di pemilukada Wajo mendatang. Dia menyakini tidak semua mahasiswanya tersebut akan mendukung.
Soal banyaknya kader Demokrat yang menatap pemilukada Wajo seperti mantan bupati Wajo Andi Asmidin, mantan Ketua DPRD Wajo Andi Asriadi Mayang, Andi Suryadi Belo, Ketua DPC Demokrat Wajo Rahman Rahim dan sejumlah tokoh lainnya, Sanusi optimis popularitas dan elektabilitasnya bisa bersaing. Apalagi, survei yang beredar akhir-akhir ini menempatkan Sanusi sebagai tokoh yang memiliki popularitas dan elektabilitas di urut kedua setelah incumbent, Burhanuddin.
Sanusi masih terus melakukan sosialisasi hingga pelosok desa di Wajo. Beberapa wilayah yang menjadi basisnya seperti Kecamatan Tempe, Sabbangparu, Pammana, Bola, dan Takkalala. Pada pileg lalu, Sanusi berhasil meraih suara hingga 15 ribu lebih untuk duduk di DPRD Sulsel.
Saat ini, sejumlah kalangan di Wajo mulai mewacanakan untuk memaketkan Sanusi dengan Ketua DPD PAN Wajo, Amran Mahmud. Paket ini dianggap punya peluang paling besar memenangkan pertarungan ketika bersatu. "Tapi kan itu hanya pendapat masyarakat yang berkembang," tandas Sanusi. (hamsah umar)                          

Elit PPP Merasa Dilecehkan


MAKASSAR, FAJAR--Perseteruan elit DPW PPP Sulsel belum berakhir. Pascakeluarnya SK DPP PPP yang merekomendasikan dukungan ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) sebagai cagub usungan PPP di pilgub mendatang, kekecewaan kader Kakbah kembali menyeruak.
Ini dipicu sikap elit DPW PPP Sulsel yang lebih awal membeberkan dukungan PPP untuk Sayang di pilgub kepada publik Sulsel dari pada pengurus DPW PPP Sulsel sendiri. Akibatnya, pengurus yang idealnya lebih awal tahu turunnya SK itu baru mengetahuinya setelah membaca di media. Kekecewaan kali ini muncul bukan karena cagub yang diusung PPP tidak seiring harapan kader, tapi lebih karena pengurus merasa tidak dilibatkan.
"Saya hampir setiap hari ada di Sekretariat DPW PPP Sulsel dan bertemu dengan Sekretaris (Muh Aras), tapi saya tidak pernah diberi tahu kalau SK itu sudah ada dari DPP. Jadi kami merasa kecewa dan dilecehkan karena sepertinya tidak mau dilibatkan," tandas Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, H Mansur, Rabu, 27 Juni.
Sejatinya, sebelum diadakan konferensi pers soal dukungan PPP Sulsel itu, pimpinan PPP Sulsel harusnya terlebih dulu mengundang seluruh pengurus DPW PPP Sulsel untuk menyampaikan bahwa SK partai sudah terbit. Dengan cara seperti ini, pengurus merasa dihargai dan dilibatkan. Bahkan sampai saat ini, DPW PPP Sulsel belum mengundang pengurus untuk menindaklanjuti SK tersebut, termasuk membahas kapan akan diserahkan kepada Sayang.
"Saya ini sebenarnya pendukung Sayang di pilgub Sulsel, tapi dengan sikap teman-teman seperti ini saya kecewa karena tidak dihargai. Saya tidak tahu bagaimana anggapan teman-teman. Mestinya, pengurus DPW harus saling hargai dan jangan dikeluarkan kalau belum tahu pengurus," katanya.
Mansur juga menyesalkan pernyataan Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Taufik Zainuddin yang menyebut SK PPP ini sudah disosialisasikan kepada kader. "Mana itu sosialisasi, sebaiknya tidak asal ngomong. Bicara sosialisasi sementara teman-teman saja belum ada yang tahu," kata Mansur.
Selama ini, tradisi PPP begitu ada keputusan penting partai dari DPP, partai tidak membeberkannya sebelum mengundang semua pengurus. Dengan kondisi sekarang, kader PPP Sulsel seakan ingin dikagetkan dengan cara seperti itu. Mestinya PPP Sulsel meredam terus kekecewaan pengurus yang terjadi beberapa waktu lalu, bukan sebaliknya mengungkik kembali perasaan itu. (hamsah umar)

Adil Restui Irwan Dampingi Bandaso


MAKASSAR, FAJAR--Resmi mendukung mantan Kadisperindag Palopo, Lanteng Bustami sebagai cawali Palopo tidak menghalangi restu PDK terhadap kadernya maju bersama calon lain. 
Ini tentu saja bakal memuluskan niat Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Kota Palopo, Irwan Hamid menjadi pendamping Ketua DPD Golkar Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB). Sejauh ini, PDK belum membuat regulasi yang melarang kadernya bertarung bersama calon lain pada saat partai sudah resmi ada yang diusung.
Ketua DPP PDK Sulsel, Adil Patu yang dikonfirmasi mengenai keinginan Irwan menjadi cawawali di Golkar merestui keinginan kadernya tersebut. "Sejauh ini kita memang belum ada larangan. Jadi kalau ada keinginan seperti itu, kita support saja," kata Adil, Rabu, 27 Juni.
Keinginan Irwan mendampingi RMB di pilwalkot Palopo 2013 mendatang sudah diketahui Adil sebelum Irwan mendaftar di Golkar Palopo. Irwan ternyata sudah minta izin kepada Adil Patu atas keinginannya itu. Lanteng yang diusung koalisi PDK dan PDIP sendiri sejauh ini belum menentukan pendampingnya, karena baik PDIP dan PDK memberi kuasa penuh bagi Lanteng untuk menentukan pendampingnya.
Lantas bagaimana sekiranya RMB menjatuhkan pilihan untuk menggandeng Irwan di pilwalkot Palopo mendatang?, Adil menegaskan bahwa posisi Irwan sebagai Ketua DPC PDK Palopo akan dipertimbangkan untuk diganti. Bahkan secara etika, Irwan mesti bersedia mundur sebagai ketua kalau berhasil dipinang RMB. "Itu kan soal etika karena partai sudah mengusung figur. Tentunya jalan terbaik adalah menunjuk ketua PDK Palopo yang baru," imbuh Adil Patu.
Keharusan agar Irwan menanggalkan statusnya sebagai Ketua DPC Palopo ini penting agar partai dan potensi yang dimiliki PDK Palopo dalam memperjuangkan calon yang diusungnya tetap fokus dan maksimal. Begitu juga kader tidak terpecah kalau sudah tidak menjadi ketua lagi. (hamsah umar)