MAKASSAR, FAJAR--Wacana menunda pembentukan Badan Pegawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel disambut reaksi negatif Komisi A DPRD Sulsel. Lembaga wakil rakyat ini mendesak segera dibentuk Bawaslu Sulsel.
Wakil rakyat ini menentang rencana Bawaslu memberikan kewenangan pengawasan pileg kepada Panwaslu Sulsel. Dibentuk saja agenda pengawasan pileg belum tentu maksimal, begitu juga pengawasan pilgub yang dikhawatirkan diwarnai kecurangan.
"Bawaslu Sulsel saya kira harus sudah dibentuk, apalagi kalau tahapan pemilu legislatif seperti verifikasi partai politik sudah akan berjalan Agustus. Jadi kalau kita mau mengacu aturan hukum yang benar, maka saat tahapan pileg dimulai Bawaslu sudah harus ada dan mengawasi setiap tahapan yang berjalan," kata anggota Komisi A DPRD Sulsel, Zulkifli, Kamis, 12 Juli.
Zulkifli dengan tegas menolak keinginan Bawaslu yang baru mewacanakan seleksi anggota Bawaslu Sulsel pada 2013 mendatang, atau setelah pilgub selesai. Padahal, di tahapan awal ini tugas pengawasan justru lebih berat karena juga ada agenad pilgub. Panwaslu dipastikan tidak bisa maksimal kalau harus diberi tanggung jawab ganda. Makanya, Zulkifli menilai tidak ada alasan yang bisa diterima untuk menunda pembentukan Bawaslu Sulsel.
Zulkifli menjamin kekhawatiran Bawaslu soal kemungkinan masyarakat bigung ketika ada panwaslu dan Bawaslu tidak akan terjadi. Apalagi panwaslu dibentuk khusus untuk pengawasan pilgub, sedang bawaslu adalah tahapan pemilu legislatif. "Ranahnya berbeda jadi tidak akan ada kebigungan. Jadi saya sepakat dengan teman-teman di KPU Sulsel maupun pengamat bahwa Bawaslu Sulsel sudah mendesak dibentuk," tandas Zulkifli.
Apalagi, Panwaslu Sulsel sendiri mengaku tidak sanggup memikul beban dalam mengawasi pilgub dan pileg dan hanya mau mengandalkan masyarakat. Sikap panwaslu yang merasa berat memikul tanggung jawab pengawasan ini, juga harus dihargai Bawaslu untuk segera membentuk Bawaslu Sulsel.
Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Sulsel ini akan mendorong pembentukan Bawaslu Sulsel ini ke pusat. Dia memastikan, partai politik yang ada di Sulsel lebih setuju kalau Bawaslu segera dibentuk, ketimbang menyerahkan wewenang kepada panwaslu Sulsel. Bawaslu dibawah kendali putra Sulsel, Dr Alhamid idealnya tidak membuka celah yang bisa memungkinkan terjadinya sengketa pemilu. (hamsah umar)