Powered By Blogger

Selasa, 17 Juli 2012

Perkuat Infrastruktur, Hanura Butuh Rp12 Miliar


MAKASSAR, FAJAR--DPD Hanura Sulsel cukup serius berbenah menghadapi pemilu 2014. Salah satu perhatian besar untuk mencapai target 3 besar di Sulsel adalah membangun infrastruktur partai utamanya ranting dan anak cabang.
Demi membentuk pengurus ranting dan anak ranting ini, DPP Hanura akan terlibat langsung dan membantu DPD Hanura Sulsel membentuk ranting dan anak ranting. Tidak hanya itu, DPP Hanura siap menggelontorkan dana untuk mewujudkan struktur partai yang kuat di Sulsel.
"Salah satu program yang disusun untuk mencapai 3 besar adalah pembenahan infrastruktur utamanya pembentukan ranting dan anak ranting. DPP siap menggulirkan dana untuk kepentingan ini. Adapun besarnya, untuk hitungan kasar sementara kita perkirakan mencapai Rp12 miliar," kata Plt Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase, Senin, 16 Juli.
Amrullah menyebut, setiap DPC di Sulsel diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp500 juta dalam rangka membangun infrastruktur partai hingga tingkat bawah. Selain itu, Hanura juga akan memprogramkan rekruitmen kader guna mendapatkan kader yang memiliki kemampuan, jaringan, kompetensi dan kapabilitas memadai dalam membangun kepercayaan di masyarakat untuk mendapatkan dukungan pada pemilu 2014 mendatang.
Untuk pencalegan dan rekruitmen caleg, Hanura segera menggodok petunjuk organisasi tentang rekruitmen dan caleg dini. "Mudah-mudahan pascaramadan sudah kita lakukan rekruitmen caleg," tambahnya.
Bagaimana dengan musdalub?, Amrullah menyebutkan agenda musdalub tetap menjadi rekomendasi rapat kerja daerah (rakerda) Hanura Sulsel. Penyelesaian masalah di Hanura Sulsel wajib melalui musdalub. Namun kapan waktunya, Hanura Sulsel tetap menunggu kebijakan DPP.
Korwil Sulawesi DPP Hanura, Chaeruddin Ismail menandaskan agenda musdalub Hanura Sulsel belum saatnya dilakukan saat ini. Dia tidak ingin musdalub Hanura Sulsel dilakukan saat infrastruktur partai tidak kuat. "Bagaimana musdalub mau dilakukan kalau yang akan memilih dalam musdalub itu tidak jelas. Saya tidak mau sekadar jawaban pengurus ada. Masalahnya kita ingin memastikan apakah benar di DPC ada struktur pengurusnya (hingga ranting)," kata Chaeruddin.
Charuddin menegaskan tidak ingin musdalub dilakukan di Sulsel pada saat masih ada kader Hanura yang tidak solid dan tidak loyal terhadap partai. "Apa gunanya musdalub dilakukan kalau kader masih ada yang kalasi," tandasnya. (hamsah umar)      

FPI Ancam Tetap Razia


MAKASSAR, FAJAR--Larangan mabes Polri agar ormas tidak main hakim sendiri atau melakukan razia terhadap THM, kafe, panti pijat dan tempat semacamnya diapresiasi Front Pembela Islam (FPI) Sulsel. Namun ormas yang gencar menggelar razia pada Ramadan tahun lalu ini, mengancam tetap merazia THM, kafe dan semacamnya ketika ada yang melanggar.
Ketua FPI Sulsel, Ir Habib Muhsin Al Habsyi siap mematuhi larangan polri sepanjang pengusaha THM, kafe dan semacamnya juga mematuhi imbauan pemerintah. Makanya, dua hari terakhir, FPI sudah sosialisasi dan meminta THM untuk tidak membuka pada Ramadan atau menghargai umat Islam menjalankan ibadah selama Ramadan.
"Kita di FPI saya kira sejalan dengan pemerintah dan polti. Masalahnya kan kalau ada yang membuka itu kan melanggar Perda dan edaran pemerintah. Kalau ada pihak yang tidak patuh kan perlu diajari. Di sinilah FPI akan melakukan langkah ketika ada yang kita temukan melanggar aturan," tandas Habib.
Namun sebelum melakukan tindakan sendiri, FPI Sulsel berjanji akan tetap koordinasi terlebih dahulu dengan Polrestabes Makassar serta Satpol Pamong Praja Pemkot Makassar untuk terlebih dahulu melakukan tindakan. Ketika kedua aparat tersebut tetap membiarkan THM melanggar di bulan Ramadan, FPI akan mengambil sikap sendiri yakni melakukan razia.
"FPI tidak perlu sebenarnya melakukan razia kalau semua pihak mau menghargai umat Islam beribadah dengan tenang. Namun mereka yang tidak mau mengindahkan pemerintah itu yang pasti kita tindaki. Dalam aturan misalnya kan sudah ditegaskan bahwa H-2 semua THM sudah tutup hingga selesai Idulfitri. Sedang kalau ada yang buka jelas itu pelanggaran dan perlu kita tindaki," imbuh Habib. (hamsah umar)

Muhammadiyah Harap 1 Ramadan Seragam


MAKASSAR, FAJAR--Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulsel berharap penetapan 1 Ramadan 1433 H di Indonesia bisa seragam. Sidang isbat yang akan dilakukan pemerintah diharapkan jatuh pada Jumat, 20 Juli atau sama dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah.
Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, KH Alwi Uddin menyatakan bahwa Muhammadiyah sudah sangat yakin awal Ramadan 1433 H jatuh pada 20 Juli mendatang. Penetapan 1 Ramadan oleh Muhammadiyah telah dilakukan melalui hisab hakiki wujudul hilal. Kalau saat ini berkembang bahwa penetapan 1 Ramadan oleh pemerintah jatuh pada 21 Juli, Alwi Uddin menilai kemungkinan tersebut belum pasti.
"Kalau Muhammadiyah kan sudah pasti 20 Juli. Karena itu, ketika Kementerian Agama melakukan sidang isbat nanti, kita berharap penetapan 1 Ramadan bisa sesuai yang telah ditetapkan Muhammadiyah. Karena penentuan awal Ramadan itu harus murni berdasarkan perhitungan yang benar," kata Alwi Uddin.
Alwi Uddin menjelaskan, 1 Ramadan ketika terpenuhi tiga kriteria. Yakni telah terjadi ijtimak atau konjungsi dimana telah terjadi suatu garis lurus matahari, bulan dan bumi. Dimana bumi berada di posisi garis lurus. Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, serta saat terbenamnya matahari, piringan bulan berada di atas upuk, artinya bulan baru telah ada. Iitu kriteria yang dipakai Muhammadiyah. Tentu dengan perhitungan yang dipakai karena dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi," tambah Alwi Uddin.
Perhitungan awal Ramadan sama saja ketika mulai menghitung dimulainya 1 Muharram sampai Dzulhijjah atau sebagaimana kalender hijriah. Alquran juga kata Alwi Uddin menjelaskan bagaimana menentukan perhitungan bulan Hijriah.
"Ayat-ayat dalam Alquran menjadi dasar kita juga. Dalam surat Yunus Ayat (5), dikatakan yang artinya Allah menciptakan matahari bersinar, bulan bercaya hanya masing-masing berjalan pada orbitnya, itu semua supaya kalian mengetahui perhitungan tahun dan bulan," kata Alwi Uddin.
Bagaimana harapan pemerintah Muhammadiyah mengikuti sidang Isbat?, Alwi Uddin menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak perlu lagi mengikuti sidang isbat tersebut. Alasannya, sidang isbat yang dilakukan pemerintah tidak kondusif dalam artian yang hadir tidak semua ahli atau ada yang sekadar mewakili.
"Mestinya sidang isbat betul-betul hadirkan ahlinya hisab dan rukyat. Jangan juga disiarkan secara live. Biarkan ulama bekerja nanti hasilnya baru diumumkan live. Kan biasanya dalam sidang isbat ada juga perbedaan, sehingga keputusan diambil berdasarkan argumentasi terbanyak," jelas Alwi Uddin. (hamsah umar)

Garap Majelis Taklim, Adil Gelar Festival Islami


MAKASSAR, FAJAR--Trik mendekati masyarakat selalu berbeda dan menyesuaikan dengan kondisi terkini. Misalnya saja jelang bulan suci Ramadan. Kandidat cawali Makassar ikut menyesuaikan diri dengan melakukan pendekatan dengan nuansa islami.
Ketua DPP Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sulsel, Adil Patu misalnya, mulai banyak menggarap komunitas muslim Makassar seperti majelis taklim. Caranya dengan melakukan Festival Kasida dan Rebana Adil untuk Semua yang digelar di Gedung Mulo Makassar, 16-18 Juli. Festival ini dilakukan Adil dalam rangka lebih mendekatkan diri dengan majelis taklim di kota Makassar menjelang pilwalkot Makassar mendatang.
"Kita ini kan akan memasuki bulan Ramadan, sehingga kita coba membuat kegiatan yang bersifat religius. Festival islami ini melibatkan seluruh majelis taklim se-kota Makassar. Jadi ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kreativitas seni tradisional islami di kalangan anggota majelis taklim di Makassar," ujar Adil Patu, Senin, 16 Juli.
Tidak hanya itu, Adil Patu juga merilis lagu berjudul Pappasangku, dimana dalam lagu yang dinyanyikan langsung Adil ini berisi tentang cerita tentang orang yang terzalimi, atau kondisi sosial di masyarakat. Lagu ini juga akan disiapkan Adil sebagai salah satu strategi mendekatkan diri kepada warga Makassar. "Karena ini juga akan tayang melalui televisi lokal selama Ramadan," kata Adil Patu.
Kegiatan sosialisasi bernuansa islami juga diperbanyak cawali asal PKS, Ariadi Arsal. Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sulsel ini menyebar lebih banyak aktribut berisi pesan bernuansa islami. Kalau selama ini sudah ada pesan seperti mengajak warga Makassar menyambut Ramadan, maka memasuki Ramadan Ariady kembali memperbanyak sebarang baliho berisi pesan seputar Ramadan.
"Isi pesannya salah satunya Puasa Yes, Korupsi No. Kita ingin mengajak seluruh masyarakat utamanya umat Islam untuk memaksimalkan ibadah puasa selama Ramadan, serta menghindari memakan makanan yang haram apalagi melakukan korupsi," kata Ariady. (hamsah umar)          

Senin, 16 Juli 2012

Relawan Sayang Multikomunitas


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub incumbent, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), coba merangkul berbagai komunitas untuk dijadikan tim sukses di pilgub mendatang.
Relawan multikomunitas ini dikukuhkan bersamaan dengan Grand Launching Posko Pemenangan SYL Bagus dan Pengukuhan Relawan Satu Atap di Jalan Landak Baru Makassar, Minggu, 15 Juli. Relawan ini disiapkan untuk memenangkan Sayang di pilgub khususnya Makassar yang menjadi basis penantangnya, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
Relawan yang dikukuhkan antara lain, 507 Team, Ramsy Community, Relawan Pelangi, dan Oto Komandan. Selain mengukuhkan relawan, juga diserahkan bantuan sembako kepada 16 panti asuhan di Makassar dan masyarakat sekitar posko. Tidak hanya itu, dua mobil jenasah juga diberikan untuk dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat.
Ketua Panitia Armawansyah, mengatakan dengan dikukuhkannya para relawan dari bebagai komunitas merupakan bentuk kesiapan seluruh relawan dalam memenangkan Sayang pada pilgub nanti. "Tentunya, para relawan sudah siap dengan programnya masing-masing," kata Armawansyah.
Syahrul pada kesempatan ini mengatakan kebersamaan sebagai relawan Sayang, tidak boleh karena alasan se partai, se kantor, ataupun se kampung. Menurutnya, alasan tersebut tidak cukup untuk bersama-sama Sayang.
"Jangan hanya karena kita se partai, se kantor, atau se kampung. Tapi, kebersmaan kita karena panggilan idealisme untuk berjuang bersama-sama demi kepentingan rakyat," ujar Syahrul.
Kebersamaan menghadapi pilkada karena adanya keinginan untuk menghadirkan pemerintah yang baik dan kuat, tidak meladeni dirinya sendiri, dan tidak korupsi."Saya perjanjikan pada Allah SWT, kalian tidak akan malu berjuang bersama-sama Syahrul," tegasnya. (hamsah umar)