Powered By Blogger

Kamis, 19 Juli 2012

Anwar: Tiga Indikasi Black Campaign


MAKASSAR, FAJAR--Kendati anggota Panwaslu Sulsel belum bisa berbuat banyak menindaki black campaign di Sulsel, lembaga pengawas pemilu ini turut prihatin dan angkat bicara terkait kampanye hitam "Gubernur Narkoba".
Ketua Panwaslu Sulsel, Suprianto menilai bahwa kampanye hitam ini bagian dari dinamika demokrasi di Sulsel dan bisa merusak citra demokrasi di Sulsel. Kampanye seperti ini menurutnya memang sangat sulit dibuktikan. Kalau pun sudah bisa dibuktikan, panwaslu belum bisa menindaki karena sampai saat ini di kacamata panwaslu belum ada calon gubernur.
"Panwaslu sekali lagi sifatnya hanya melakukan tindak lanjut. Harapan kami tentu bangaimana masyarakat bisa bantu panwaslu untuk melaporkan kejadian seperti itu. Namun kalau saat ini, tentu saja yang jadi pertanyaan siapa peserta pemilu, kan sampat saat ini belum ada yang bisa kita anggap peserta pemilu," kata Suprianto, Rabu, 18 Juli.
Hemat Panwaslu Sulsel, munculnya black campaign yang ada di beberapa kabupaten di Sulsel kemungkinannya ada tiga indikasi yang muncul. "Pertama, apakah memang sengaja dibuat untuk mendapatkan simpati rakyat, dilakukan oleh kompetitor, atau ada orang lain yang sengaja melakukan itu karena ingin melihat proses demokrasi di Sulsel buruk," sebut Suprianto.
Karena tahapan pilgub Sulsel sudah resmi ditetapkan KPU sejak 26 Juni lalu, panwaslu Sulsel mengaku sebatas bisa melakukan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari kampanye negatif apapun latar belakangnya. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan Panwaslu, lembaga pengawas ini mengajak masyarakat untuk menghindari black campaign.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel sekaligus jubir Sayang, Arfandi Idris mengimbau Panwaslu Sulsel untuk bekerja dalam melakukan pengawasan pilgub Sulsel. "Kita menyadari panwaslu belum bisa menindaki black campaign seperti itu. Namun, harapan kita paling tidak panwaslu melakukan kerja nyata misalnya sekalipun sekadar mengimbau masyarakat," imbuh Arfandi.
Terhadap pelaku black campaign, Arfandi memilih lebih berhati-hati menyikapi kampanye negatif yang beredar di tengah masyarakat. "Cukup kami doakan pelakunya masuk surga. Karena kalau didoakan masuk neraka tidak mungkin doa kita diterima sebab kita hanya diminta berdoa yang baik-baik," kata Arfandi. (hamsah umar)    

Deklarator PAN Sarankan Dukung IA


MAKASSAR, FAJAR--Tarik menarik dukungan PAN di pilgub Sulsel turut menyita perhatian deklarator PAN Sulsel. Klaim bahwa PAN sudah merekomendasikan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), bisa memicu perpecahan kader sekiranya rekomendasi dimaksud belum bisa dipastikan.
Salah seorang deklrator PAN Sulsel, H Mas'ud Samal menyarankan agar kader PAN di Sulsel tetap menunggu dukungan resmi DPP PAN. Mas'ud menilai, rekomendasi DPP PAN yang pernah beredar selama ini belum bisa diyakini apalagi sejumlah elit DPP PAN juga mengaku belum tahu menahu terbitnya rekomendasi dimaksud.
Mas'ud yang pernah wakil Bendahara dan wakil sekretaris DPW PAN Sulsel ini bahkan menyatakan tidak yakin PAN akan mendukung pasangan Sayang di pilgub Sulsel. Alasannya di tingkat pusat, PAN memilihi hubungan kekeluargaan dengan Demokrat. Pertimbangan lain, dukungan PAN di pilgub Sulsel tetap berorientasi pilpres 2014 mendatang.
"Kalau analisis saya, PAN sulit mendukung pasangan Syahrul-Agus karena apapun namanya ini ujung-ujungnya pilpres. Untuk pilpres. PAN sudah mendorong Hatta Rajasa menjadi capres tentu ada harapan cagub yang didukung punya peluang mendukung Hatta. Sementara Syahrul ini sudah mendeklarasikan Aburizal Bakrie capres Golkar," kata Mas'ud yang saat ini tercatat sebagai Ketua MPP DPW PAN Sulbar.       Sebagai kader PAN yang pernah menjadi bagian dari DPW PAN Sulsel, Mas'ud mengaku punya kewajiban melihat PAN besar di Sulsel. Makanya, dia pun menyarankan elit DPP PAN untuk lebih cerdas menentukan cagub yang akan diusung di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Paling tidak, DPP PAN harus belajar kasus pilkada DKI Jakarta dimana cagub incumbent yang cukup diunggulkan, kalah dukungan dari pasangan penantangnya. "Kalau saya bicara kecenderungan, DPP PAN akan merekomendasikan pasangan IA. Tidak cerdas DPP PAN sekiranya tidak merekomendasikan pasangan IA di pilgub Sulsel.  Orang luar Sulsel yang masuk Makassar itu takjub ketika melihat perubahan yang terjadi di Makassar dan itu adalah karya dari Pak Ilham," tambah Mas'ud.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta kembali mempertegas bahwa dukungan PAN untuk pilgub Sulsel diyakini tetap ke Sayang. Kalau pun saat ini rekomendasi belum diserahkan ke Sayang, itu karena persoalan waktu Hatta Rajasa. Rencana penyerahan rekomendasi PAN Sulsel sendiri sudah beberapa kali tertunda. "Yang jelas, rekomendasi kita ingin serahkan saat rakerwil dan dilakukan langsung oleh Hatta," kata Usman Lonta. (hamsah umar)                      

Garuda-Na Butuh 392.066 Dukungan KTP


*Rusli-Ismail Juga Lirik Independen

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel yang akan maju melalui jalur independen di pilgub Sulsel, membutuhkan sedikitnya 392.066 dukungan KTP untuk bisa ikut bertarung, tidak terkecuali pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Garuda-Na mulai melirik jalur independen di pilgub Sulsel setelah melihat peluang diusung parpol cukup berat, dimana baru Gerindra yang dipastikan akan mengusung. Cawagub Gerindra, Andi Nawir Pasinringi telah menegaskan akan tetap maju di pilgub Sulsel kendati harus melalui jalur perseorangan.  
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel telah menetapkan jumlah dukungan minimal yang dibutuhkan calon independen yakni 392.066 fotokopi KTP atau 4 persen dari jumlah penduduk Sulsel yang menembus angka 9.801.634 jiwa. "Dukungan KTP calon perseorangan ini paling sedikit tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulsel," jelas anggota KPU Sulsel, Ziaurrahman, Rabu, 18 Juli.
Sementara untuk dukungan parpol yang dihitung berdasarkan jumlah kursi dibutuhkan 12 kursi dari 75 kursi yang ada di DPRD Sulsel. Sedang untuk persentase suara butuh 15 persen. "Karena pada pileg 2009 lalu jumlah suara sah sebanyak 3.756.872 suara, maka calon yang gunakan persentase suara harus mengumpulkan 663.531 suara sah atau 15 persen," tambahnya.
Ziaurrahman menyebut, KPU Sulsel berencana akan melakukan sosialisasi calon perseorangan pada 23 Juli mendatang. Kandidat gubernur yang akan maju melalui independen diharapkan ikut dalam sosialisasi tersebut.
Selain Garuda-Na yang melirik perseorangan, saat ini dua tokoh Sulsel diketahui ikut melirik calon perseorangan yakni CAPT Rusli Ibrahim dan Ismail Rahmat Dg Naba. Rusli adalah seorang karyawan pelayaran di PT Surya Bintang Timur Surabaya dengan jabatan Marine Surveyor, sedang Ismail diketahui sebagai dosen UNM Makassar. Kedua tokoh ini diketahui telah membangun komunikasi dengan KPU mengenai persyaratan yang dibutuhkan untuk maju independen.
Dua tokoh yang melirik independen ini sudah bertatap muka langsung dengan anggota KPU Sulsel, Ziaurrahman dan Lomba AS. Ismail bahkan sudah banyak menyebar banner untuk menyosialisasikan keinginannya maju di Sulsel. "Ismail ini sudah menebar atribut bahkan sudah sampai ke daerah. Berarti ada keseriusan," kata Ziaurahman.
Rusli yang dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan keinginannya maju melalui jalur independen di Sulsel. Bahkan dia mengaku sudah ada tim yang telah mengumpulkan KTP. "Tim saya sudah mulai kumpulkan KTP. Sebagai putra Sulsel, kita punya tanggung jawab untuk memikirkan daerah," kata tokoh kelahiran Bontonompo, Gowa ini. (hamsah umar)

IA Edarkan Jadwal Imsakiyah Ramadan


MAKASSAR, FAJAR--Tim pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) terus menunjukkan kreativitasnya. Melali tim kreatif Semangat Baru, penantang petahana ini membagi-bagikan jadwal imsakiyah Ramadan kepada warga di Sulsel.
Tim kreatif IA mulai mengedarkan jadwal imsakiyah Ramadan kepada warga di Kabupaten Enrekang, Rabu, 18 Juli. Jadwal yang berbentuk selebaran ini disebar kepada sejumlah warga yang ditemui di sepanjang jalan di Kabupaten Enrekang saat rombongan Ilham dalam perjalanan menuju Kabupaten Tana Toraja.
"Semoga ini membantu masyarakat Sulsel sebagai acuan menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan," ujar Kordinator Gerakan Ilham Membawa Berkah, Ustadz Rahman Qayyum saat mendampingi Ilham.
Di Enrekang, Ilham menyempatkan shalat magrib berjamaah dengan warga di Masjid Nurul Fatah, Kelurahan Lakkawan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.
"Jelang Ramadan, mari kita sama - sama bersihkan  hati, berpikir positif agar ibadah yang kita jalankan selama bulan puasa mendapat amalan yang berlipat dari Allah," pesan Ilham kepada jamaah masjid.
Ilham tidak lupa mengajak warga Enrekang untuk menjadi bagian dalam perjuangan menciptakan perubahan di Sulsel dengan memenangkan pasangan Ilham - Aziz pada pilgub Sulsel 2013 mendatang. "32 tahun lalu, Ahmad Lamo yang juga merupakan putra asli Enrekang menjadi gubernur Sulsel dan banyak membawa perubahan pada waktu itu. Dan Insya Allah, setelah 32 tahun, inilah saatnya kita memiliki kesempatan untuk melihat kembali  putra Enrekang sebagai gubernur sulsel yang hadir untuk menciptakan perubahan yang lebih baik di Sulsel," ujar Ilham.
Dalam silsilah keluarga Ilham pantas disebut putra Enrekang, ibu Ilham, Hj Johra memiliki darah keturunan Enrekang dan Tana Toraja. Di Toraja sendiri, Ilham akan melakukan ziarah kubur di pemakaman keluarga besarnya di Makale, serta menghadiri pemakaman ayahanda ketua Partai Demokrat Toraja, Viktor Datuan Batara. Selain itu, Ilham juga dijadwalkan akan melakukan ziarah kubur di Sossok, Enrekang.
Ketua DPD PPDI Sulsel yang juga besan mantan Gubernur Sulsel, Andi Degong Abubakar optimis IA menang di pilgub mendatang. Alasannya pembangunan di Sulsel membutuhkan tangan terampil dan jiwa yang bersemangat baru.
"PPDI sudah berbaur dengan partai pendukung lainnya. Termasuk bekerja dalam internal partai melakukan terobosan untuk menyakinkan para pemilih terhadap sosok Ilham-Aziz. Partai besar tidak mungkin lahir kalau tidak ada dukungan dari partai kecil," jelas Degong, saat membuka diklat pemenangan paket calon gubernur dan wakil gubernur IA di Hotel Pena Mas kemarin. (hamsah umar)

IA Sebar 3.000 Dai, Sayang 500


MAKASSAR, FAJAR--Momentum Ramadan tampaknya akan momen penting bagi pasangan cagub yang akan bertarung di Sulsel. Para dai dan mubaliq pun dijadikan garda terdepan untuk dijadikan salah satu tim sosialisasi.
Namun dari sederet kandidat yang akan bertarung di Sulsel, pasangan nasionalis-religius, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) yang paling memiliki kekuatan besar dalam mengerahkan dai di Sulsel. Pasangan ini akan mengerahkan dai se-Sulsel hingga mencapai 3.000 orang. Dukungan ormas Islam dan pesantren tidak begitu menyulitkan IA untuk mengerahkan dai hingga ribuan orang di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Para dai yang akan disebar pasangan Semangat Baru ini bahkan telah dikumpulkan IA di masjid terapung Pantai Losari pekan lalu. Ilham menyebut ada 3.000 dai yang hadir dalam pertemuan tersebut. Untuk memberikan ciri khas bagi dai yang disebar IA ini, pasangan ini menyertakan identitas IA pada salah satu atribut dai seperti pada syah atau sorban yang akan dikenakan.
Dengan menyebar ribuan dai di Sulsel ini, Ilham mengklaim bahwa momen Ramadan 1433 Hijriah ini menjadi momen baik bagi pasangan. Figur seorang Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai tokoh ulama di Sulsel menjadikan pasangan ini akan menonjol di tengah masyarakat. "Ramadan itu arenanya IA, karena sosok ustadz menjadi lebih dikenal masyarakat," kata Ilham.
Tidak ingin kalah dari pasangan penantangnya, pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) juga akan mengerahkan sedikitnya 500 dai di Sulsel. Jumlah dai yang disebar pada semua kabupaten ini bergantung jumlah kecamatan yang ada di kabupaten/kota.
"Dai yang kita lepas ini berbasis kecamatan. Sehingga setiap kecamatan ada dai kita yang diberi tugas untuk melakukan dakwah dengan memperkenalkan bagaimana program pembangunan Sulsel. Dai ini kita arahkan untuk memberikan dakwah yang bersifat variatif, yang tentunya menyejukkan kita semua," kata Jubir Sayang, Arfandi Idris.
500 dai yang akan dikerahkan sayang ini bahkan telah mengikuti pelatihan dakwah di asrama haji Sudiang 17-18 Juli. Melalui program upgrading dai ini, para muballiq Golkar ini diharapkan mampu memberikan sentuhan di masyarakat utamanya tentang program Sulsel. Upgrading dai Golkar ini dilakukan melalui Biro Kerohanian DPD Golkar Sulsel.
"Sebenarnya langkah menyebar dai di Sulsel saat akan memasuki Ramadan adalah kegiatan rutin Partai Golkar. Jadi ini kita lakukan bukan semata karena ada momen pilgub, tapi memang setiap tahun kita lakukan," tambah Arfandi. (hamsah umar)