Powered By Blogger

Senin, 30 Juli 2012

PKS Prihatin Konflik di Burma


MAKASSAR, FAJAR--Pembantaian muslim Rohingya di Burma, Myanmar menjadi keprihatinan DPW PKS Sulsel. Partai berbasis Islam ini mengecam pembantaian terhadap warga muslim. PKS Sulsel pun mendesak pemerintah mengambil upaya untuk menghentikan kekerasan tersebut.
Apalagi,  pembantaian terhadap muslim Rohingya ini telah mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan puluhan ribu mengungsi. Di sisi lain, dua termasuk Indonesia masih bungkam. Ketua DPW PKS Sulsel, Andi Akmal Pasluddin minta pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi menekan pemerintah Burma untuk menghentikan pembantaian. "Ini
adalah pelanggaran keji dan pelakunya harus diseret ke pengadilan internasional," kata Akmal, Minggu, 29 Juli.
Akmal melihat, pembantaian muslim Rohingya ini merupakan tragedi kemanusiaan dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia (HAM). PKS Sulsel melihat aksi ini sudah mengarah pada pemusnahan etnis Rohingya sehingga tidak bisa dibiarkan terjadi.
Bahkan, tragedi ini dianggap bentuk kemunduran dalam penegakan HAM dunia terlepas dari siapapun korbannya. "Karenanya kita harus mendesak pemerintah mengambil sikap resmi mengutuk dan mendesak negara tersebut keluar dari ASEAN," tambah Sekretaris PKS Sulsel, Amru Saher.
Sebagai negara yang dihormati di ASEAN bahkan berpenduduk terbesar muslim, PKS Sulsel agar pemerintah secepatnya mengambil langkah nyata untuk mengentikan pembantaian etnis muslim tersebut. (hamsah umar)

ACC-Taufan Incar Promal


MAKASSAR, FAJAR--Dua calon bupati Bone, Andi Irsan Idris dan Andi Taufan Tiro bakal bersaing mendapatkan Andi Promal Pawi sebagai pendampingnya. Promal masuk salah satu tokoh yang diincar ACC, begitu juga Promal masuk incaran DPD PAN Bone.
Kendati Promal tidak diincar langsung oleh Taufan, namun Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Bone merekomendasikan agar Taufan memprioritaskan Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Bone ini sebagai wakilnya di pemilukada Bone mendatang. Alasannya, Promal sudah dikenal sepak terjangnya oleh sebagian masyarakat Bone, apalagi sempat menjadi camat di beberapa kecamatan.
Promal diketahui pernah menjadi camat di Tanete Riattang, Lapri, Ulaweng sehingga dianggap punya investasi sosial untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Belum lagi, Promal dikenal sebagai birokrat yang berkinerja baik di tengah masyarakat. "Jadi kalau dari MPP PAN Bone, kita inginkan Taufan menggandeng Promal Pawi. Tapi tentu itu kembali lagi kepada Pak Taufan sendiri karena dia sendiri yang akan menentukan siapa wakilnya," saran Ketua MPP PAN Bone, Muhammad Naim, Minggu, 29 Juli.
Naim yang juga menjadi salah satu daftar cawabup di PAN Bone mengaku, Taufan perlu mencari figur dari luar partai untuk memperkuat pencalonannya di pemilukada Bone. Naim juga menyarankan agar Taufan tidak terlalu lama bersikap dalam menentukan pendampingnya, agar sosialisasi pasangan ini bisa lebih cepat dilakukan. Apalagi, Taufan tidak terlalu diunggulkan dibanding Fahsar dan Irsan.
Bagaimana dengan akademisi UMI, Zakir Sabara? Naim menyatakan bahwa semua bergantung cabup PAN. Yang pasti menurut dia, Taufan membutuhkan figur yang sudah dikenal di masyarakat Bone untuk mendukung peningkatan tingkat dukungan masyarakat terhadap pasangan ini nantinya. "Siapa pun yang dipilih, kita tentu akan mendukung. Harapan kita bagaimana cawabup ini secepatnya ditetapkan supaya ada ruang gerak lebih di masyarakat," kata Naim.
Untuk mendapatkan Promal, PAN maupun Taufan tidak bisa semudah ketika membidik figur yang lain. Pasalnya, Promal juga menjadi salah satu tokoh yang dibidik putra bupati Bone Idris Galigo, Irsan untuk menjadi pendampingnya. Peluang ACC mendapatkan Promal juga lebih terbuka apalagi ketika mempertimbangkan pengaruh Idris yang saat ini masih atasan Promal. "Tapi bukan berarti itu tidak bisa," imbuh Naim.
Sebelumnya, jubir ACC Ali Sadikin menandaskan bahwa ACC memprioritaskan membidik birokrat sebagai pendampingnya. Kendati ACC sejauh ini belum mau terang-terangan melansir tokoh yang diincar untuk menjadi wakilnya. Namun rumor yang beredar di Bone menempatkan Promal adalah salah satu tokoh kuat yang diincar. (hamsah umar)  

Demokrat Perkuat Jaringan RT/RW


MAKASSAR, FAJAR--Pascapelantikan pengurus PAC dan ranting se-kota Makassar, DPC Demokrat Makassar mulai fokus memperkuat kader dan jaringan di tingkat RT/RW. Untuk tingkat RT/RW setidaknya ada 45 ribu kader Demokrat.
Upaya memperkuat jaringan atau kader di tingkat RT/RW ini menjadi salah satu agenda Demokrat Makassar pascapelantingan PAC dan ranting, dalam rangka memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel mendatang. Kader di tingkat RT/RW ini lebih banyak diarahkan untuk menyasar pemilih pemula dan perempuan.
Ketua Badan pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Demokrat Makassar, Endre Cecep Lantara menyatakan penguatan jaringan di tingkat RT/RW ini, guna meningkatkan basis suara  Demokrat dan menjaga konstituennya, utamanya pendukung pasangan Ilham-Aziz .
Makanya, dia minta seluruh pengurus Demokrat Makassar utamanya PAC dan ranting untuk memperkuat sosialisasi pasangan IA pascadilantik sebagai pengurus. Selain itu setiap kader juga harus bekerja lebih maksimal, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap partai maupun calon yang diusung dapat lebih baik. Apalagi, Makassar merupakan salah satu basis pasangan IA di pilgub Sulsel.
"Apa yang sudah dicapai teman-teman saat ini, tidak lain dari dukungan dan kepercayaan masyarakat kepada Partai Demokrat. Untuk menjaga itu, kader harus terus bekerja maksimal utamanya menghadapi agenda pemilukada yang akan datang," katanya.
Sosialisasi dalam rangka memenangkan pasangan Ilham-Aziz di Makassar harus terus ditingkatkan utamanya terhadap pemilih pemula dan kaum perempuan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan bakti sosial, baik kesehatan, pendidikan dan beberapa kegiatan lain.
Anggota DPRD Makassar ini optimis jiga semua elemen partai bekerja dengan baik maka target untuk memenangkan pasangan IA di Makassar bukan hal mustahil. Selain konsolidasi kader, Demokrat Makassar juga melakukan konsolidasi dengan beberapa partai yang mengusung IA di pilgub. (hamsah umar)

Empat Pengusung IA Berpaling ke Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Sabotase partai pengusung Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), sepertinya sukses dilakukan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Dari sepuluh parpol nonparlemen yang dikabarkan sudah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel, empat di antaranya belakangan ini mulai berpaling dan memilih intens berkomunikasi dengan Garuda-Na. Salah satu yang disebut-sebut intens berkomunikasi dengan Garuda-Na adalah PIB yang dipimpin Koordinator Koalisi Nonparlemen, Saelan Moka.
Kendati belum pasti 100 persen berpaling dari IA ke Garuda-Na, tim IA tidak menampik adanya empat parpol yang sempat mengeluarkan rekomendasi ke IA saat ini intens berkomunikasi dengan IA. Kubu IA sendiri menilai upaya tersebut merupakan hak empat parpol tersebut, yang tetap membuka ruang komunikasi dengan kandidat lain. "Kita tidak ada masalah, karena itu hak mereka untuk membuka komunikasi dengan kandidat," kata Juru Bicara IA, Selle KS Dalle, Jumat, 27 Juli.
Sekalipun nantinya empat parpol tersebut benar-benar berubah sikap, IA tidak terlalu memusingkan sepanjang proses yang ditempuh parpol tersebut baik. IA selalu berusaha menghargai setiap keputusan yang diambil partai politik. "Kita tidak ada niat menjegal kandidat manapun. Garuda-Na bagi IA bukan lawan tanding tapi dia adalah kawan bertanding kita. Karena secara umum visi-misi yang diperjuangkan Garuda-NA seiring dengan perjuangan kita untuk Sulsel," tandas Selle.
Adapun parpol nonparlemen yang dikabarkan memilih intens komunikasi dengan Garuda-Na enggan dibeberkan Selle. Kendati dia tidak menepis kalau salah satu partai dimaksud adalah PIB.
Jubir IA yang lain, Syamsu Rizal terpisah juga tidak menampik adanya parpol yang telah merekomendasikan IA saat ini membangun komunikasi dengan Garuda-Na. "Tapi belum bisa juga dikatakan bahwa partai itu sudah berpaling, karena kita tetap membangun komunikasi dengan mereka," kata Ical-sapaan Syamsu Rizal.
Ical hanya berharap, seluruh partai yang pernah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan IA tetap menjaga komitmen dan konsistensinya terhadap apa yang menjadi kesepakatan awal dengan IA. "Tapi kita juga tidak bisa menghalangi langkah mereka, karena dia juga punya kewenangan sendiri," tambahnya. (hamsah umar)          

Minggu, 29 Juli 2012

IA Waspada, Garuda-Na Tantang Konsisten


*Soal Ajakan Tidak Curang

MAKASSAR, FAJAR--Statemen cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang meminta semua kandidat tidak curang di pilgub Sulsel, langsung direspons dua kompetitor Sayang, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Respons dari tim IA adalah mewarning seluruh penghuni rumah rakyat di Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaan. Alasannya, statemen Syahrul kadang kontradiktif dengan apa yang dilakukan timnya di bawah.  
"Itu isyarat untuk kami waspada. Pernyataan Pak Syahrul sejauh ini selalu kontradiktif dengan realitas di lapangan.  Apa yang diucapkan cenderung tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Ketika beliau menyebut jangan politisasi masjid, ternyata prajuritnya di lapangan menyambut dengan mempolitisasi masjid," ujar Jubir IA, Selle KS Dalle dalam rilisnya, Jumat, 27 Juli.
Demikian pula ketika Pak Syahrul berteriak untuk jangan saling memfitnah, justru adiknya sendiri, Irman Yasin Limpo yang secara terang benderang  menuduh kompetitornya sebagai pelaku penyebaran The Tabloid (memuat kampanye hitam "Gubernur Narkoba"). Tidak sampai di situ, Jubir Sayang, Maqbul Halim secara serampangan  menuduh ustadz sebagai pelaku penyebaran majalah The Tabloid tanpa ada bukti yang jelas.
"Tidak mustahil, instruksi terbaru untuk  jangan curang justru perintah kepada pasukannya di lapangan  untuk menghalalkan segala cara demi mempertahankan kekuasaannya," kata Selle.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut ajakan petahana agar kandidat tidak main curang suatu hal yang wajar dan semestinya dilakukan demikian. Dalam berkompetisi, semua kandidat memang sewajarnya fair. "Itu artinya bahwa Pak Syahrul ini sudah siap bermain secara fair. Terlepas ada tidaknya maksud tertentu dari ajakan itu, Garuda-Na tidak sampai berpikir ke sana. Yang jelas itu kita sambut karena Garuda-Na memang sejak awal mengajak bertarung fair," kata Nasrullah.
Namun, Garuda-Na menantang Syahrul untuk memegang pernyataannya itu dengan tetap komitmen dan konsisten dengan ucapannya, bukan lain diucapkan lain juga yang dilakukan di tengah masyarakat. "Termasuk ketika misalnya dia roadshow ke daerah untuk kepentingan sosialisasi dirinya sebagai cagub untuk tidak melibatkan aparat pemerintah. Karena saya kira kalau melibatkan aparatur itu bukan pada tempatnya," tantang Nasrullah.
Tantangan Nasrullah kepada Syahrul konsisten dengan ucapannya itu karena Garuda-Na melihat pelibatan aparat di daerah masih ditemukan dalam setiap kunjungannya ke daerah. Di Wajo, Garuda-Na bahkan menemukan adanya upaya tim Sayang meminta PNS untuk membentuk tim sukses. "Di Wajo kemarin kita temukan ada PNS diminta bua tim. Apakah itu sepengetahuan kandidat atau tidak, yang pasti itu adalah upaya pemerintah kabupaten untuk menunjukkan loyalitasnya," beber Nasrullah. (hamsah umar)